BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang manifestasi utamanya melibatkan seluruh organ tubuh yang dapat terjadi pada semua umur dari kanak kanak sampai usia lanjut. Sebagai gangguan lebih besar kemungkinannya terjadi pada suatu oleh waktu tertentu dalam kehidupan pasien atau penderita dan dampak ini dapat mengancam jiwa penderita atau hanya dapat menimbulkan gangguan kenyamanan yang disebabkan oleh rheumatoid artritis tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari. Pada usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik (Brunner & Suddarth, 2002). Di Indonesia pada tahun 2008 menunjukan adanya 2 juta orang telah tekena rematik dan penyakit sendi ( rematik ) dimana terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut yang seringkali berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, setres oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya yang mengalami gangguan reumatik yang dipengaruhi semakin meningkatnya umur. Penyakit rematoid artritis jika tidak ditangani dengan benar dalam waktu dua tahun dapat berpotensi menyebabkan cacat sendi 1
bahkan dapat juga mengakibatkan kematian dini karena dimungkinkan dapat menyerang organ vital sehingga perlunya ada penanganan yang lebih serius terhadap penyakit rematik (Isbagio, 2008). Rematik dapat menimbulkan salah satunya adalah menurunnya fungsi otot pada bagian yang menderita karena tidak dilatih untuk mengaktifkan fungsi otot dan dengan meningkatnya usia (menjadi tua) fungsi otot dapat dilatih dengan baik, tetapi suatu sindrom dan golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri yang dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan. Tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi, kelemahan otot, gangguan gerak. Gejala-gejala dari penyakit ini biasanya diawali dengan adanya nyeri-nyeri di bagian persendian dan menimbulkan kaku apabila rematik telah menyerang bagian persendian, terasa panas dan memerah sehingga sendi tidak dapat digerakkan karena terasa lemah dan biasanya kondisi ini diikuti oleh demam, turunnya berat badan, serta nyeri yang berkepanjangan (Soenarto, 2000). Fungsi keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakannya dan diselenggarakannya pelayanan kesehatan masyarakat yang memadai dalam pelayanan. Pelayanan yang lebih kecil lagi yang terdiri dari
beberapa kepala keluarga serta orang yang berkumpul tinggal dalam suatu tempat dan dibawah satu atap ( satu keluarga ) yang saling ketergantungan. Pada tahun 2013 dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei terjadi peningkatan dan penurunan kunjungan pasien dengan rheumatoid artritis yang berobat atau memeriksakan dirinya ke Puskesmas II Sokaraja. Pada bulan Januari terdapat 79 pasien yang memeriksakan dirinya ke Puskesmas dengan pasien laki-laki 47 orang dan pasien perempuannya 32 orang, pada bulan Februari jumlah pasiennya yaitu 76 orang dengan pasien laki-lakinya 41 orang dan pasien perempuannya 35 orang, pada bulan Maret jumlah pasiennya 89 orang dengan pasien laki-lakinya 51 orang dan pasien perempuannya 38 orang, pada bulan April jumlah pasiennya yaitu 97 orang dengan pasien laki-lakinya 49 orang dan pasien perempuannya 48 orang dan pada bulan Mei jumlah pasiennya adalah 85 orang dengan pasien laki-lakinya 48 orang dan pasien perempuannya 37 orang. Pada bulan April terjadi peningkatan kunjungan pasien yang terkena rheumatoid artritis yaitu sebanyak 97 orang yang memeriksakan dirinya ke Puskesmas II Sokaraja. Dari bulan Januari sampai dengan Mei tercatat ada 426 penderita yang terkena rheumatoid artritis yang datang ke Puskesmas II Sokaraja. Untuk penderita laki-laki sebanyak 236 penderita dan untuk penderita perempuannya sebanyak 190 penderita. Dari data yang diperoleh menunjukan dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei penderita rheumatoid artritis lebih besar laki-lakinya diabandingkan dengan perempuannya.
Tabel. I Data Jumlah Penderita Rheumatoid Artritis Di Puskesmas II Sokaraja Pada Bulan Januarai Sampai Dengan Mei 2013 No Bulan Laki-laki Perempuan 1 Januari 47 32 2 Februari 41 35 3 Maret 51 38 4 April 49 48 5 Mei 48 37 Jumlah 236 190 Sumber : Puskesmas II Sokaraja (2013) B. Tujuan Penulis. 1. Tujuan umum Melaporkan penerapan asuhan kpeerawatan keluarga dengan maslah Rheumatoid Artritis secara kompeherensif. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk memaparkan : a. Melaporkan pengkajian asuhan keperawatan keluarga dengan masalah nyeri kronik pada rheumatoid artritis
b. Melaporkan diagnosa asuhan keperawatan keluarga dengan masalah nyeri kronik pada rheumatoid artritis. c. Melaporkan rencana asuhan keperawatan keluarga dengan masalah nyeri kronik pada rheumatoid artritis d. Melaporkan implementasi asuhan keperawatan keluarga dengan masalah nyeri kronik pada rheumatoid artritis e. Melaporkan evaluasi hasil pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah nyeri kronik pada rheumatiod artritis. f. Melaporkan hasil dokumentasi asuhan keperawatan keluarga dengan masalah nyeri kronik pada rheumatoid artritis. C. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data dugunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut : a. Observasi partisipasi Pengumpulan data dilakukakn dengan melakukan observasi terhadap keluarga dengan asuhan keperawatan kepada keluarga Ibu S. b. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terhadap keluarga Ibu S dan khususnya Ibu S dan di Puskesmas 2 Sokaraja c. Studi literatur
Pengumpulan data dilakukan dengan menggali sumber-sumber pengetahuan melalui buku-buku yang berkaitan dengan asuhan keperawatan keluarga. d. Studi dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan-catatan tentang kasus pasien yang terdapat pada format dokumentasi maupun yang terjadi pada hasil catatan medis di Puskesmas terutama pada keluarga Ibu S dengan maslah yang dihadapinya yaitu rematik. D. Tempat dan Waktu Pada saat melakukan pengkajian kepada Ibu S, pengkajian dilakukan dirumah Ibu S yang dilakukan pada hari senin, 22-23 April 2013 pada pukul 10.00 WIB dengan lama pengkajian kurang lebih yaitu sekitar 30 menit. E. Manfaat Penulis Manfaat penulisan yang dapat diberikan : 1. Praktek keperawatan Memberikan informasi terhadap tenaga kesehatan untuk dapat mengaplikasikan ilmu keperawatan pada asuhan keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga dengan gangguan masalah kesehatan pada keluarga yang mendertita penyakit rheumatoid artritis. 2. Tenaga kesehatan
Memberikan informasi terhadap rematik sehingga tenaga kesehatan dapat melaksanakan asuhan keperawatan keluarga terhadap penderita yang terkena rematik dapat dilakukan dengan cara menekan kejadian rematik melalui pencegahan rematik. 3. Keluarga Memberikan informasi terhadap masyarakat tentang pentinganya menjaga kesehatan dalam keluarga. F. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tersusun dengan sistematika penulisan dengan urutan sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tempat dan waktu termasuk disini akan jelaskan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan pustaka meliputi membahas tentang pustaka-pustaka yang terkait dengan masalah dan pemecahannya. BAB III : Tinjauan kasus membahas tentang tinjauan kasus. BAB IV : Pembahasan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, implementasi, evaluasi. BAB V : Penutup berisi kesimpulan dan saran yang diberikan terkait dengan kasus.