LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU KABUPATEN TANAH BUMBU, SEPTEMBER ``` 1
A. DASAR Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Instansi Dinas Lingkungan (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu. B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Rencana Kerja pembangunan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi instansi Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), dan 2. Tujuan penyusunan rencana kerja tersebut adalah memberikan kesepahamaman dan tindakan dalam membangun Zona Integritas menuju WBK dan WBBM C. IMPLEMENTASI ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WBK / WBBM C.1. RENCANA DAN CAPAIAN KEGIATAN PENERAPAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRASI (ZI) MENUJU 1 Menyusun rencana pelaksanaan dan pengembangan Program Pembangunan ZI Menuju WBK Telah disusun Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM) Dinas Lingkungan Kabupaten Tanah Bumbu Bulan Februari 2 Menyusun instrumen penilaian internal dalam membangun ZI menuju WBK Pengsian Lembar Kerja Evaluasi (LKE) ZI beserta komponen pengungkitnya 6 Komponen pengungkit : - Manajemen Perubahan - Penataan Tatalaksana - Penataan Sistem Manajemen Sdm - Penguatan Akuntabilitas Kinerja - Penguatan Pengawasan - Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 2
3 Penetapan dan pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju unit kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani 3 Penandatanganan pakta integritas bagi semua pejabat dan staf Telah dilaksanakan Penunjukan dan Pembuatan SK Tim Kerja penetapan dan pembentukan Tim Pembangunan Zona Integritas menuju Telah dilakukan Pembuatan dan penandatangan Pakta Integritas semua pegawai (Pejabat/Staf) Bulan September Bulan Februari 4 Pencanangan Pembangunan ZI Belum dilaksanakan - 5 Pembuatan SK Kode Etik, Whistle Blower, Pengendalian Gratifikasi dan penunjukan agen perubahan Telah dilaksanakan pembuatan SK SK Kode Etik, Whistle Blower, Pengendalian Gratifikasi dan penunjukan agen perubahan Bulan September 6 Penyusunan Penetapan Kinerja 7 Peningkatan kualitas pelayanan publik Telah dibuat penetapan kinerja seluruh pegawai Telah disusun SOP pelayanan Bulan januari Bulan Januari 8 Melakukan sosialisasi, dan bentuk-bentuk pembinaan teknis lainnya dalam pembangunan ZI menuju WBK Telah dilaksanakan rapat internal dalam rangka mensosialisasikan definisi dan mekanisme pelaksanaan Pembangunan Pembangunan Zona Integritas menuju Bulan Februari 9 Laporan Evaluasi dan Monitoring Penyusunan laporan evaluasi capaian dari rencana kerja Bulan September C.2.RENCANA AKSI KOMPONEN PENGUNGKIT (INSTRUMEN PENILAIAN) I. MANAJEMEN PERUBAHAN Indikator : a. Penyusunan Tim Kerja Penyusunan tim kerja dengan memperhatikan hal-hal berikut : 1. Pembentukan Tim untuk melakukan Pembangunan Zona Integritas Menuju ; 2. Penentuan anggota Tim selain pimpinan dipilih melalui prosedur/mekanisme yang jelas. b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas Menuju Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas Menuju dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 3
1. Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas Menuju ; 2. Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas Menuju harus memuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan Pembangunan Zona Integritas Menuju 3. Mekanisme atau media untuk mensosialisasikan Pembangunan Zona Integritas Menuju harus disediakan c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas Menuju dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Zona Integritas Menuju mengacu pada target yang ditetapkan; 2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap Pembangunan Zona Integritas Menuju ; 3. Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi. d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Pimpinan menjadi role model dalam Pembangunan Zona Integritas Menuju ; 2. Penetapan agen perrubahan dalam pembangunan zona integritas; 3. Pelaksanaan pelatihan budaya kerja dan pola pikir; 4. Anggota organisasi terlibat dalam Pembangunan Zona Integritas Menuju. HASIL PELAKSANAAN : 1 Meningkatnya komitmen seluruh jajaran dan pegawai Dinas Lingkungan (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu dalam membangun Zona Integritas Menuju - Rapat internal sosliasasi pelaksanaan pembangunan Zona Integritas pada Dinas Lingkungan dan sekaligus penunjukan Tim kerja - Pembuatan Dokumen Rencana Kerja Zona Integritas menuju - Pembuatan agenda kerja Pembangunan Zona Integritas menuju - Notulensi/Dokumentasi rapat - Berita Acara penunjukan Tim Kerja Zona Integritas pada Dinas Lingkungan - Pakta inetgritas - Draft SK SK Kepala DLH Tim Kerja Pembangunan 4
2 Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada DLH Kab. Tanah Bumbu sesuai usulan Pembangunan Zona Integritas Menuju 3 Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan - Pembuatan pakta integritas seluruh pegawai Dinas Lingkungan (DLH) Kab. Tanah Bumbu - Penyusunan Darft SK Kepala DLH Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju II. PENATAAN TATALAKSANA Indikator : a. Prosedur Operasonal Tetap (SOP) kegiatan utama : 1. Penyusunan SOP kegiatan utama yang mengacu kepada bisnis proses DLH Kab. Tanah Bumbu; 2. Penerapan SOP; 3. Evaluasi/Perbaikan SOP b. e-office / e-government 1. Penyusunan system pengukuran kerja berbasis system informasi; 2. Penyusunan system kepegawaian berbasis system informasi; 3. Penysunan system pelayanan public berbasis system informasi. c. Keterbukaan Informasi Publik 1. Penerapan kebijakan tentang informasi keterbukaan informasi public; 2. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan tentang informasi keterbukaan informasi public. 5
HASIL PELAKSANAAN : 1 Penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan dalam Zona Integritas Menuju ; 2 Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di Zona Integritas Menuju. - Penyusunan dan penerapan SOP kegiatan Dinas Lingkungan - Pelaksanaan absen selain dengan manual juga dengan menggunakan mesin sidik jari - Data kepegawaian dengan menggunakan Sistem Informasi Manjemen Kepegawaian - SK PPID Pembantu DInas Lingkungan (pengelolaan website Dinas LH) - Sebagian pelayanan menggunakan aplikasi website dalam pelayanannya yaitu form order online untuk pengujian kualitas lingkungan pada laboratorium lingkungan - Penanganan pengaduan masyarakat terkait dengan dugaan pencemaran lingkungan yang ditindaklanjuti baik itu secara langsung (lisan/telp) maupun secara tidak langsung (koran, sms dll) Data dukung : - SOP - Aplikas SIMPEG - APLIKASI SIDIK JARI - SK PPID - WEBSITE DLH III. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM Indikator : a. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi 1. Menerapkan rencana kebutuhan pegawai yang mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisa beban kerja; 2. Menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kebutuhan pegawai yang mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisa beban kerja. b. Pola Mutasi Internal 1. Penyusunan kebiajakan pola mutasi internal; 2. Penerapan kebijakan pola mutasi internal; 3. Monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola mutasi internal 6
c. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi 1. Pengangaran Pengembangan provesi ( Dikklat ) 2. Monitoring dan Evaluasi atas kegiatan pengembangan provesi d. Penetapan Kinerja Individu 1. Penerapan penetapan kinerja individu 2. Penetapan kinerja individu sesuai dengan indicator kinerja level atasnya 3. Penetapan kinerja individu dilakukan secara periodic 4. Hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan / diimplementasikan mulai dari penetapan / implementasi dan pemantauan e. Penegakan aturan disiplin / kode etik / kode prilaku pegawai 1. Penerapan aturan disiplin / kode etik / kode perilaku pegawai f. Sistem Informasi Pegawai 1. Pemuktahiran informasi kepegawaian dilakukan secara berkala HASIL PELAKSANAAN : 1 Meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur pada masing masing Zona Integritas menuju WBK / WBBM 2 Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur pada masing masing Zona Integritas menuju WBK / WBBM 3 Meningkatkan disiplin SDM aparatur pada masing masing Zona Integritas menuju WBK / WBBM\ 4 Meningkatkan efektivitas manajemen SDM aparatur pada zona Integritas menuju WBK / WBBM - Penempatan pegawai sesuai rekrutmen - Mutasi pegawai (staf) - Pembuatan aturan dan penerapan kode etik kepegawaian baik itu untuk internal maupun pelayanan eksternal ke masyarakat - Mutasi pegawai antar jabatan - Dilakukan evaluasi kinerja pegawai - Penyusunan daftar kebutuhan diklat bagi pegawai sesuai dengan jabatannya - Data dan Informasi kepegawaian dengan menggunakan system informasi manajemen kepegawaian - Absensi dengan mesin sidik jari Data dukung : - Surat pernyataan atasan langsung - SK Mutasi - Form evaluasi kinerja personel pada Lab. lingkungan Data dukung lainnya adalah : - Peta Jabatan - Anjab - Sertifikat pelatihan/diklat/bimtek - Foto dan materi kegiatan ekspose hasil pelatihan/diklat/bimtek - SKP - Tupoksi 7
5 Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada zona Integritas menuju WBK / WBBM IV. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA Indikator a. Keterlibatan Pemimpin 1. Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan perencanaan 2. Pimpinan terlibat secara langsung dalamn penyusunan penetapan kinerja 3. Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja 1. Penyusunan dokumen perencanaan 2. Dokumen perencanaan berorentasi hasil 3. Penetapan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) 4. Indikator Kinerja memiliki kreteria SMART 5. Penyusunan Laporan kinerja 6. Peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja HASIL PELAKSANAAN : 1 Meningkatkan kinerja pada Dinas Lingkungan 2 Meningkatkan akuntabilitas instansi pemerintah - Rapat internal dalam rangka penyusunan program dan kegiatan Dinas LH TA. - Adanya dokumen Perencanaan Dinas LH - Dokumen evaluasi dan pelaporan - Laporan evaluasi program kegiatan Data dukung : - Notulensi dan dokumentasi rapat internal - RENSTRA dan RENJA - Indikator Outcome - Indikator Kinerja Utama beserta SK Penetapan - LAKIP - Cascading - Laporan evaluasi program dan kegiatan bulanan dan triwulanan - Surat tugas workshop LAKIP 8
V. PENGUATAN PENGAWASAN Indikator a. Pengendalian Grativitasi 1. Public campaign tentang pengendalian gravitasi 2. Mengimplementasikan pengendalian gravitasi b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah ( SPIP ) 1. Membangun lingkungan pengendalian diunit kerja 2. Melakukan penilaian resiko atas unit kerja terkait 3. Sosialisai SPI kepihak terkait c. Pengaduan Masyarakat 1. Mengimpementasikan kebijakan pengaduan masyarakat 2. Menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan masyarakat 3. Monitoring dan evaluasi hasil penanganan pengaduan masyarakat 4. Menindaklanjuti hasil evaluasi penenganan pengaduan masyarakat d. Whistle Blowing System 1. Menerapkan Whistle Blowing System 2. Mengevaluasi penerapan Whistle Blowing System 3. Menindaklanjuti evaluasi penerapan Whistle Blowing System e. Penanganan Benturan Kepentingan 1. Mengidentifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama 2. Mensosialisasikan kebijakan penanganan benturan kepentingan 3. Mengimplementasikan kebijakan penenganan benturan kepentingan 4. Mengevaluasi pelaksanaan penanganan benturan kepentingan HASIL PELAKSANAAN : 1 Meningkatkan kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan Negara oleh masing masing bidang pada Dinas Lingkungan 2 Meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan Negara - Pembuatan SK Kepala DInas tentang Pengendalian Gratifikasi - Pembuatan SK Kepala Dinas Tentang Satgas SPIP pada Dinas LH - Dokumen analisis Resiko - Pembuatan surat edaran tentang SPI (Sistem Pengendalian Internal) SK, Surat Edaran SPI, Analisis Resiko, Banner dan Spanduk, data penanganan dan tindak lanjut pengaduan masyarakat 9
oleh masing masing bidang pada Dinas Lingkungan 3 Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada Dinas Lingkungan - Data pelayanan pengaduan masyarakat beserta tindak lanjutnya VI. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Indikator a. Standar Pelayanan 1. Penyusunan Standar pelayanan di unit kerja; 2. Penyusunan SOP bagi standar pelayanan; 3. Melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP. b. Budaya Pelayanan Prima 1. Melakukan sosialisasi / pelatihanberupa kode etik / estetika, capacity building dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima; 2. Memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media; 3. Memiliki system reward and punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standard. c. Penilaian Terhadap Kepuasan Pelayanan 1. Melakukan survey kepuasan terhadap pelayanan; 2. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka 3. Melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat. 10
HASIL PELAKSANAAN : 1 Meningkatkan kualitas pelayanan public (lebih cepat, lebih mudah dan tanpa biaya) pada Dinas Lingkungan 2 Mengusahakan unit pelayanan memperoleh standardisasi pelayanan pada Dinas lingkungan 3 Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan public - Penyusunan dan penerapan SOP Pelayanan - Pembuatan dan pemasangan Spanduk/Baner maklumat pelayanan - Website terkait dengan pelayanan dan juga media lainnya - Loket pelayanan terpadu Data dukung : - SOP - Spanduk/Banner Maklumat pelayanan - Foto website dan media lainnya (youtube) - Foto loket layanan terpadu Tanah Bumbu, Mengetahui Kepala Dinas Lingkungan Kabupaten Tanah Bumbu, Ir. H. Erno Rudi Handoko Pembina Utama Muda (IV/c) Nip. 19580507 198503 1 009 11