BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah penulisan tugas akhir (Iswidharmanjaya, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada akhir perkuliahan, mahasiswa diwajibkan untuk membuat skripsi. Skripsi adalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

SKRIPSI. Oleh Atina Izati untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNLAM BANJARMASIN DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Demikian pentingnya arti belajar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjadi mahasiswa di suatu perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku agresi, yaitu; agresif fisik (Physical Aggression), agresi verbal (Verbal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda

BAB I PENDAHULUAN. Sisten Kredit Semester UKSW, 2009). Menurut Hurlock (1999) mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi (Buku Pedoman Universitas Sumatera Utara, 2010). Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

PERBEDAAN GEJALA STRES KERJA KARYAWAN BAGIAN SIZING P.T. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES (TIMATEX), SALATIGA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN A DAN B

BAB 1 PENDAHULUAN. praktek dokter gigi memiliki suasana dan peralatan yang asing, dan terlebih lagi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang membuat stres. Dalam hal ini stres adalah perasaan tidak

2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengalaman berbicara di depan umum pun tidak terlepas dari perasaaan ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. lansia di Indonesia yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,56%. Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

SKRIPSI. Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Dan Konseling. untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan nasional tidak terlepas dari proses pembelajaran di

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

PENGGUNAAN TERAPI MUSIK UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA BK-FKIP UKSW SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

BAB IV ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECEMASAN MAHASISWA DAN SOLUSINYA. A. Faktor Penyebab Kecemasan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Konseling Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. tersebut dikaitkan dengan kedudukannya sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU AGRESIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N I SUMOWONO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB 1. Pendahuluan. yang tidak diketahui atau dikenal (Laraia & Stuart, 1998). Sedangkan (Corey. tegang yang memaksa individu untuk berbuat sesuatu.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB I PENDAHULUAN. Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim (MMI) Malang sebagai kampus. berbasis Islam menerapkan beberapa kebijakan yang ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia biasanya dilaksanakan di tingkat SMP dan SMA. Bimbingan dan

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING YANG DIINGINKAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 2003, UN merupakan kegiatan penilaian hasil belajar siswa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat beradaptasi dengan baik maka ia akan memiliki kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, karena banyakdari kaum laki-laki maupun perempuan, tua

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini merupakan masalah sensitif yang menyangkut masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihadapinya, baik masalah pribadi maupun masalah yang ada di sekitar lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN GURU DENGAN KINERJA GURU BK DI SMP SE-KOTA SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak sekali ditemukan permasalahan dalam belajar khususnya

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA SISWA KELAS XI SMK SARASWATI SALATIGA

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu karya ilmiah yaitu skripsi (Hidayat, 2008).

SKRIPSI. Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN PADA MAHASISWA BK ANGKATAN 2009 YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU BK SMA, SMK, MAN SE-KOTA SALATIGA SKRIPSI

PERBEDAAN COPING STRESS PFC DAN EFC PADA MAHASISWA PROGDI BIMBINGAN DAN KONSELING YANG STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI SKRIPSI

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diharapkan oleh kelompok sosial, serta merupakan masa pencarian identitas untuk

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. akan terasa sepi dan hampa. Sebab, musik mampu mencairkan suasana,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990) Masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah, banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada penelitian (Slamet, 2003). Kegagalan dalam penyusunan skripsi juga disebabkan oleh adanya kesulitan mahasiswa dalam mencari judul skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, dana yang terbatas, serta adanya kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing. Apabila masalah-masalah tersebut menyebabkan adanya tekanan dalam diri mahasiswa maka dapat menyebabkan adanya stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa (Riewanto, 2003). Permasalahan yang menjadi kendala adalah pada mahasiswa tingkat akhir dalam mengerjakan skripsi seringkali mengalami kecemasan. Tugas akhir apapun namanya terkadang menjadi momok yang sangat menakutkan bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi (PTN/PTS) khususnya bagi 1

2 mahasiswa yang sedang berada di tingkat akhir. Tak jarang hanya karena terlambat menyelesaikan skripsi tersebut seorang mahasiswa terhambat dalam menyelesaikan studinya (Kedaulatan Rakyat, 14 Maret 2006). Freud dan Corey (2005) menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan yang memotivasi individu untuk berbuat sesuatu. Fungsinya adalah untuk memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal dari ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi ancaman tidak diambil. Apabila tidak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara rasional dan cara-cara langsung, maka ego akan mengandalkan cara-cara yang tidak realistik, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego atau defence mechanism. Menurut Sumadinata (2004) kecemasan secara umum adalah ketika seseorang merasa khawatir karena menghadapi situasi yang tidak bisa memberikan jawaban yang jelas, tidak bisa mengharapkan suatu pertolongan, dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil. Demikian pula masalah yang muncul ketika seorang mahasiswa menghadapi skripsi, mahasiswa merasa cemas karena menganggap mahasiswa tidak bisa memberikan jawaban yang jelas dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil. Mahasiswa mengalami kecemasan karena menganggap bahwa skripsi merupakan suatu beban dan adanya tuntutan dari orang tua untuk segera menyelesaikan kuliah. Berdasarkan wawancara dengan 40 mahasiswa FKIP BK UKSW yang sedang menyusun skripsi, 10 mahasiswa tersebut merasakan cemas dalam menyusun skripsi. Perasaan cemas tersebut berpengaruh pada fisik dan psikis.

3 Pada fisik yaitu lemas, tidak bisa tidur nyenyak karena khawatir memikirkan penyusunan skripsi. Gejala psikisnya yaitu perasaan takut, dan perasaan tertekan akan kegagalan menyusun skripsi sehingga tidak dapat lulus dengan tepat waktu. Tabel 1.1 Data Inventori Kecemasan Mahasiswa FKIP BK UKSW dalam Menyusun Skripsi Katagori Range / Skor Frekuensi Prosentase Rendah 36 71 2 5% Sedang 72 107 31 78% Tinggi 108 144 7 17 % Jumlah 40 100% Berdasarkan tabel 1.1 sebagian besar mahasiswa (78%) memiliki kecemasan pada kategori sedang. Mahasiswa yang mempunyai kecemasan dalam katagori rendah ada sebanyak 5 %. Mahasiswa yang memiliki kecemasan pada katagori tinggi sebanyak 17 %. Banyak metode pembelajaran maupun coping dalam proses belajar mengajar. Salah satunya penggunaan musik oleh ilmuan dari Timur Tengah, Al Farabi (dalam Sanif, 2008). Al - Farabi menyatakan bahwa musik membuat rasa tenang/nyaman, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, dan menyembuhkan gangguan psikosomatik. (Devi dan Faridah, 2011) Terapi musik terdiri dari dua suku kata, yaitu terapi dan musik. Kata terapi berkaitan dengan serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong orang. Biasanya kata tersebut digunakan dalam konteks masalah fisik atau mental. Kata musik dalam terapi musik digunakan untuk menjelaskan media yang digunakan secara kusus dalam rangkaian terapi. Berbeda dengan berbagai terapi dalam lingkup psikologi yang mendorong klien untuk bercerita tentang

4 permasalahan permasalahannya, terapi musik adalah terapi yang bersifat nonverbal. Dengan bantuan musik, pikiran klien dibiarkan untuk mengembara, baik untuk mengenang hal hal yang membahagiakan atau membayangkan ketakutan ketakutan yang dirasakan, mengangankan hal hal yang diimpikan dan dicita citakan, atau langsung mencoba menguraikan permasalahan yang klien hadapi (Djohan, 2006). Musik dikaitkan sebagai media penyembuhan dalam peningkatan kualitas individu/kelompok. Hal ini dapat memberikan gambaran adanya hubungan antara musik dengan respon seseorang yang sebenarnya tidak jauh dari hubungan emosi antar musik dan pendengar (Djohan, 2006). Oleh karena itu, pendengar dapat merasakan ketenangan maupun kedamaian dengan mendengarkan musik secara tiba tiba. Devi dan Faridah (2011) menyatakan bahwa musik juga dapat mempengaruhi penurunan depresi pada mahasiswa. Hal ini dibuktikan oleh Lerik dan Prawitasari (2005) yang meneliti sekelompok mahasiswa yang mengalami depresi. Hasilnya, musik sebagai media terapi mampu menurunkan tingkat depresi setelah pelaksanaan satu bulan. Musik yang dipakaipun dalam menurunkan gangguan neurotik, salah satunya kecemasan, dapat bermacam macam. Musik yang dapat memberikan ketenangan dan kedamaian adalah musik dengan tempo yang lebih lambat (Rachmawati, 2005). Selama setengah abad lebih, berbagai penelitian menunjukkan bahwa terapi musik terbukti lebih efektif dalam membantu rehabilitasi gangguan fisik, peningkatan motivasi dalam menjalani perawatan, memberikan dorongan

5 emosional untuk klien dan keluarga, mengekspresikan perasaan dan dalam berbagai proses psikoterapi. Karena itu terapi musik terus berkembang, baik di rumah sakit, klinik, lembaga kesehatan, sekolah sekolah, pusat kesehatan mental dan lembaga rehabilitasi ketergantungan obat, serta tempat tempat perawatan lainnya (Djohan, 2005). Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai penggunaan musik klasik untuk menurunkan kecemasan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Progdi Bimbingan dan Konseling angkatan 2010 Fakultas Kegurua n dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana dalam menyusun skripsi. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah penggunaan terapi musik dapat secara signifikan menurunkan kecemasan menyusun skripsi pada mahasiswa FKIP BK UKSW? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi penggunaan terapi musik untuk menurunkan kecemasan mahasiswa FKIP BK UKSW dalam menyusun skripsi. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : 1) Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan khususnya bidang bimbingan dan

6 konseling. Menguji teori Djohan (2006) yang menyatakan bahwa terapi musik dapat menurunkan kecemasan. 2) Manfaat praktis a) Diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan mental psikologis dan meningkatkan potensi potensi mahasiswa b) Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa BK untuk menggunakan terapi musik dalam menurunkan kecemasan dalam menyusun skripsi. c) Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dan pijakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Meliputi Latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Dalam bab ini diuraikan tentang kecemasan menyusun skripsi, terapi musik, temuan penelitian yang relevan, dan hipotesis.

7 Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel, definisi operasional, metode pengumpulan data, kisi kisi instrumen penelitian dan teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi tentang gambaran umum subjek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis, dan hasil pembahasan penelitian. Bab V Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran saran.