BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan. Dewasa ini, bahasa internasional merupakan bahasa yang sangat dibutuhkan oleh semua orang, terutama bahasa Inggris yang saat ini sudah menjadi standarisasi yang dituntut oleh perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan internasional. Hal ini membuat tingginya demand atau permintaan atas institusi yang dapat memberikan pembelajaran bahasa Inggris dengan kualitas dan standarisasi yang tinggi. Hasman (2000) menyebutkan bahwa lebih dari 70% ilmuwan dunia membaca literatur berbahasa Inggris, 85% surat di dunia ditulis dalam bahasa Inggris dan 90% informasi-informasi pada sistem komputerisasi disimpan dalam bahasa Inggris. Selanjutnya dikatakan bahwa menjelang tahun 2015 nanti, orang akan berbicara dalam bahasa Inggris melebihi banyaknya penutur bahasa Inggris asli. Gambaran diatas menjadi peluang bagi pebisnis untuk membuat sebuah perusahaan yang dapat melayani pasar untuk memenuhi kepentingan berbahasa Inggris itu sendiri. Salah satu tempat kursus berbahasa Inggris yang sedang mengembangkan bisnis mereka adalah Wallstreet Institute. WallStreet Institute hadir di Jakarta tahun 2007 dengan pusat pembelajaran pertama yang berlokasi di Ratu Plaza. Dengan membidik target pasar remaja 16 tahun keatas, WallStreet Institute sudah berkembang lebih jauh lagi sampai saat ini. 1
2 Hingga pada Juli 2012, WallStreet Institute Indonesaia membuka cabang barunya di Kota Kasablanka. Namun, seperti perusahaan-perusahaan lain, tempat kursus bahasa inggris juga membutuhkan sebuah strategi pemasaran, terutama strategi pemasaran jasa yang menurut Ratih Hurriyanti (2008, p49), terbagi atas 7 bauran yaitu product, price, promotion, place, people, process dan physical evidence. Apalagi ditambah dengan banyaknya jumlah perusahaan yang bergerak di bidang yang sama, membuat persaingan dalam industri edukasi ini pun semakin ketat dan menuntut semua perusahaan untuk dapat mengembangkan strategi pemasaran mereka. Secara umum, bauran pemasaran jasa menurut Kotler (2008) adalah elemenelemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan pengguna jasa dan akan dipakai untuk meningkatkan keputusan pembelian pengguna jasa. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran jasa adalah hal yang sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian pengguna jasa. Menurut wawancara awal yang telah dilakukan kepada Bpk. Yusuf Seto, selaku Center Director WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka pada tanggal 11 Januari menjelaskan bahwa terdapat permasalahan dalam perusahaan dimana komplain pada perusahaan dalam beberapa bulan terakhir terus meningkat ditandai dengan adanya komplain dari pengguna jasa pada Wallstreet, terutama orang tua dari para murid mencakup harga yang tidak sesuai dengan kualitas hasil yang didapatkan. Dimana harga pada WallStreet Institute sendiri berkisaran pada angka Rp. 11.520.000,-. Angka tersebut terbilang standar dibandingkan dengan kompetitor lainnya yang bergerak di bidang yang sama dengan WallStreet Institute.
3 Namun, selain itu, perusahaan ingin mengetahui faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian pengguna jasa. Hal tersebut memunculkan ketertarikan untuk meneliti pengaruh dari bauran pemasaran yang dijalankan oleh Wallstreet terhadap keputusan pembelian pengguna jasa. Setelah penulis mencoba memakai beberapa variabel dari bauran pemasaran jasa, akhirnya penulis sampai pada tiga variabel dari bauran pemasaran jasa yang dirasa paling kena dengan permasalahan yang ada di WallStreet Institute untuk diteliti. Adapun tiga variabel tersebut ialah Harga (Price), Promosi (Promotion), Proses (Process) Dari uraian diatas, maka penelitian ini akan dilanjutkan guna mengetahui pengaruh Harga, Promosi, dan Proses terhadap keputusan pembelian pengguna jasa dan penelitian ini akan dilanjutkan dengan judul Analisis Pengaruh Harga, Promosi, dan Proses Layanan Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Kursus Bahasa Inggris (Studi Kasus WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka) 1.2. Formulasi Masalah. 1. Seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pengguna jasa pada WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka? 2. Seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan penggunaan jasa pada WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka? 3. Seberapa besar pengaruh proses terhadap keputusan penggunaan jasa pada WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka? 4. Seberapa besar pengaruh harga, promosi, dan proses secara bersamaan terhadap keputusan penggunaan jasa pada WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka.
4 1.3. Ruang Lingkup. 1. Yang menjadi ruang lingkup dari penelitian ini adalah WallStreet Institute yang beralamatkan di Mall Kota Kasablanka. Jalan Casablanca Raya Kav. 88 (Menteng Dalam, Tebet), Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12870, Indonesia. 2. Yang menjadi objek dalam penilitian ini adalah setiap pengguna jasa pada WallStreet Institute di cabang Mall Kota Kasablanka. 1.4. Tujuan Penelitian. 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga, promosi, dan proses terhadap keputusan penggunaan jasa pada WallStreet Institute Mall Kota Kasablanka. 1.5. States of the Arts. Tahun Nama Jurnal Hasil 2012 Prattana Services Marketing Mix Variabel variabel bauran Thongplean Factors Affecting pemasaran jasa, seperti Harga, Customers Decision on Choosing A Beauty Salon Promosi, dan Proses sangat berpengaruh pada keputusan pembelian pengguna jasa dalam
5 pemelihan produk jasa salon kecantikan. 2012 Hafrizal Pengaruh Bauran Elemen-elemen dari bauran Okta Ade Pemasaran Jasa terhadap pemasaran jasa, masing-masing Putra Keputusan Pembelian berpengaruh pada keputusan kartu Prabayar XL di kota Padang. pembelian secara partial. Maka dengan penerapan strategi yang baik masing-masing dari elemen tersebut, maka akan dapat meningkatkan penjualan perusahaan.