SEKILAS TENTANG BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
SEKILAS TENTANG BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

SEKILAS TENTANG BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

PROFIL BPK PERWAKILAN ACEH

SEKILAS TENTANG BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Kepala Auditorat V.A

Dr. Moermahadi Soerja Djanegara, S.E., Ak., M.M., C.P.A Anggota V BPK. Blitar, 30 September

SELAYANG PANDANG BPK PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

LEMBARAN NEGARA. KEUANGAN BPK. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang

- - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN KATA PENGANTAR. Pokok-Pokok Pemeriksaan BPK Selama Semester II Tahun

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/K/I-XIII.2/9/2017 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. audit, hal ini tercantum pada bagian keempat Undang-Undang Nomor 15 Tahun

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. melalui laporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). kewajaran dari laporan keuangan pemerintah yang telah diperiksa.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pun berlaku dengan keluarnya UU No. 25 tahun 1999 yang telah direvisi UU No. 33 Tahun

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. baik (good governance), maka diperlukan peran aparat pengawasan intern

BAB I PENDAHULUAN. sorotan. Media massa terutama surat kabar hampir tiap hari menampilkan kasuskasus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. daerah (Mahmudi, 2011). Laporan keuangan dalam lingkungan sektor publik

Pendahuluan. Penguatan Pengawasan. Lemahnya Sistem Pengawasan. Perilaku koruptif ASN dan Pejabat Negara. Penyimpangan Birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi di Indonesia setidaknya telah mengeluarkan dua undangundang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, 2015 Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau. Drs. Widiyatmantoro NIP

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan titik terang, untuk mendorong perubahan dalam tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah masih menemukan fenomena penyimpangan informasi laporan

- - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI

Independensi Integritas Profesionalisme

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan

Sumut Cetak Hattrick WTP Dari BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat

BAB I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan seiring

SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. BPK: Wajar Dengan Pengecualian atas LKPP Tahun 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

GELAR PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG 2017

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pola-pola lama

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutukan, tidak saja untuk kebutuhan pihak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka reformasi di bidang keuangan, pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah (APIP) yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat. Diumumkan dalam Lembaran

SOSIALISASI LHKPN, GRATIFIKASI DAN WHISTLEBLOWER MEMBANGUN PERINGATAN DINI DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO PENGAWASAN INTERNAL

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana

Tugas dan Wewenang BPK dalam Peraturan Perundang-Undangan dan Implementasinya

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban keuangan pemerintah. Pemerintah daerah diwajibkan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan otonomi daerah yang telah berjalan sejak tahun 1999-an

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 90 TAHUN 2017 TENTANG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INSPEKTORAT KABUPATEN MAGETAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR :800/126 /SK/SET-1/DLH TENTANG

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH BPK RI.

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik, maka akuntabilitas dan transparansi informasi bagi masyarakat luas

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keuangan daerah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 916 TAHUN 2011

Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi. Artinya bahwa pemerintah pusat memberikan wewenang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi Salam sejahtera bagi kita semua,

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

BAB I PENDAHULUAN. Good Governance Government adalah pemerintahan yang paling. diimpikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, dimana pemerintahannya

Transkripsi:

SEKILAS TENTANG BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

APA & SIAPA BPK? Lembaga negara yang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri. berkedudukan di ibu kota negara Sembilan anggota yang dipilih oleh DPR Setelah pertimbangan DPD Diresmikan oleh Presiden memiliki perwakilan di setiap provinsi. Memilih 1 Ketua & 1 Wakil dari & oleh anggota. 2

ANGGOTA BPK RI WAKIL KETUA KETUA Bahrullah Akbar Moermahadi Soerja Djanegara ANGGOTA II ANGGOTA I ANGGOTA IV Rizal Djalil ANGGOTA III Agus Joko Pramono Agung Firman Sampurna ANGGOTA V Isma Yatun Achsanul Qosasi ANGGOTA VI Harry Azhar Azis ANGGOTA VII Eddy Mulyadi Soepardi

Apa DASAR HUKUM BPK UUD 1945 Bab VIIIA Pasal 23E, 23 F dan 23G UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa keuangan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara Lainnya, Bank Indonesia, BUMN, BLU, BUMD, dan lembaga/badan lain yang mengelola keuangan negara.

SISTEM KERJA BPK Melakukan Pemeriksaan Keuangan Negara Kerjasama dengan Aparat Penegak Hukum dalam PKN/PKD dan PKA Hasil Pemeriksaan diserahkan kepada DPR, DPRD dan DPD. Memantau Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK

FUNGSI BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR perumusan dan pengevaluasian rencana aksi dan kegiatan BPK Perwakilan pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan pembahasan dan pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan penyusunan program, pelaksanaan,pengendal ian dan pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pengompilasian hasil pemantauan penyelesaian kerugian daerah penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD penyiapan bahan perumusan pendapat BPK dan konsultasi hukum hasil pemeriksaan penyiapan hasil pemeriksaan yang berindikasi tindak pidana dan/atau kerugian daerah penetapan tim pemeriksa penyusunan Sumbangan IHPS pengelolaan SDM, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, prasarana dan sarana, serta administrasi umum

WILAYAH PEMERIKSAAN PROVINSI JAWA TIMUR 1 Pemerintah Provinsi 29 Pemerintah Kabupaten 9 Pemerintah Kota

KEGIATAN PEMERIKSAAN BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Semester I Semester II Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 39 Entitas Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) Pemeriksaan Bantuan Keuangan Partai Politik Pemeriksaan Kinerja Pemantauan Kerugian Semester I Pemantauan Kerugian Semester II Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Semester I Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Semester II Penghitungan Kerugian Negara, Pemberian Keterangan Ahli Penghitungan Kerugian Negara, Pemberian Keterangan Ahli

PEJABAT BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Kepala Perwakilan NOVIAN HERODWIJANTO Kasubaud Jatim I ABDUL CHOLIQ Kasubaud Jatim II IMAM MUSLICH Kasubaud Jatim III BERNADETTA ARUM DATI Kasubaud Jatim IV ARIS LAKSONO Kepala Sekretariat PUJO SUMEKTO Pejabat Fungsional Pemeriksa Kasubbag Hukum IWAN FAJAR NUGROHO Kasubbag Keuangan MARI MAHARANI Kasubbag SDM ALFRISTA FITRIA SARI Kasubbag Humas SITI RAHMAWATI ARIFAH Kasubbag TU Kalan MADE YUNI HARTIWI Kasubbag Umum & TI BENY KURNIAWAN

STATISTIK PEGAWAI DI BPK PERWAKILAN BERDASARKAN JENIS JABATAN Total pegawai BPK Perwakilan Jawa Timur 252 orang JABATAN Struktral Pemeriksa Non Pemeriksa Non Pemeriksa 90 (35,71%) Struktural 12 (4,76%) Pemeriksa 150 (59,52%) JUMLAH 12 150 90 * Data per Oktober 2017

JENIS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN KEUANGAN Pemeriksaan atas laporan keuangan Menghasilkan Opini PEMERIKSAAN KINERJA Pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensiserta pemeriksaan aspek efektivitas Menghasilkan rekomendasi PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU Pemeriksaan yang tidak termasuk dalam pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. PDTT dapat berbentuk pemeriksaan kepatuhan dan pemeriksaan investigatif Menghasilkan simpulan

WTP Wajar Tanpa Pengecualian WDP Wajar Dengan Pengecualian TW Tidak Wajar TMP Tidak Memberikan Pendapat OPINI ENTITAS 5 TAHUN TERAKHIR WTP 0 1 26 21 13 17 2012 2013 WDP 0 TW TMP 14 0 10 0 8 25 29 31 2014 2015 2016

Pemeriksaan Kinerja dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu Semester II Tahun 2012-2017 Pemeriksaan Kinerja 28 Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu 25 19 18 14 14 18 14 15 13 12 6 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Data Pemantauan TRLHP per Semester I Tahun 2017 Sesuai Rekomendasi 15,40% 2,26% 0.04% Belum Sesuai dan dalam proses tindak lanjut Belum ditindaklanjuti 82,30% Tidak dapat ditindaklanjuti dengan alasan yang sah URAIAN TEMUAN REKOMENDASI STATUS : Sesuai dengan rekomendasi Belum Sesuai dengan rekomendasi Belum Ditindaklanjuti Tidak Dapat ditindaklanjuti dengan alasan yang sah NILAI PENYERAHAN ASET JUMLAH 13.010 26.759 % 22.023 82,30% 4.120 15,40% 605 2,26% 11 0,04% NILAI (Rp) NILAI (USD) 4.223.792.551.266,79 381.518,85 1.538.922.804.815,49 381.518,85 860.901.637.735,47 294.542,27 637.229.747.727,19 32.519,00 12.188.330.433,83 54.457,58 28.603.088.919,00 911.930.725.596,27 294.737,55

Whistle Blowing System (WBS) & Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) BPK RI

Aplikasi Whistle Blowing System (WBS) dan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) BPK di-launching oleh Ketua BPK tanggal 19 Juni 2017

Inpres No. 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi PPK Tahun 2011 Inpres No. 17 Tahun 2011 tentang Aksi PPK Tahun 2012 Perpres No. 55/2012 tentang Stranas PPK 2012-2025 Strategi Nasional dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Keputusan Sekjen BPK No 507/K/XXIII.2/12/2011 yang mengatur pelaporan pelanggaran (whistleblowing), mekanisme penyampaian pengaduan, dan penanganan pengaduan. Keputusan Sekjen BPK No 305a/K/XXIII.2/7/2014 tentang Program Pengendalian Gratifikasi pada Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan.

What is WBS & PPG WBS & PPG sarana untuk menampung pengaduanpengaduan yang berhubungan dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai di lingkungan BPK untuk kemudian ditindaklanjuti!??!!! DITINDAKLANJUTI INFORMASI APLIKASI

Agar dapat segera ditindaklanjuti pengaduan yang disampaikan hendaknya memperhatikan unsur 4W dan 1H What bentuk perbuatan yang diduga berindikasi pelanggaran yang diketahui Where dimana perbuatan dilakukan When kapan perbuatan dilakukan Who siapa yang terlibat dalam perbuatan tersebut How bagaimana perbuatan tersebut dilakukan

ZONA INTEGRITAS BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Tahun 2015 Predikat WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) Hasil reviu dan penilaian atas Implementasi Pembangunan Zona Integritas oleh KEMENPAN RB Tahun 2017 ditunjuk sebagai Unit Kerja yang akan dinilai untuk mendapatkan predikat WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK (MKKE)

Undang-Undang No.15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan Pasal 29 Ayat (1) BPK wajib menyusun kode etik yang berisi norma-norma yang harus dipatuhi oleh setiap anggota BPK dan Pemeriksa selama menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas BPK. Keanggotaan MKKE terdiri dari Anggota BPK serta unsur profesi dan akademisi. Peraturan BPK No 4 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan Peraturan BPK No. 2 Tahun 2011 tentang Kode Etik BPK Majelis Kehormatan Kode Etik BPK (MKKE) Anggota: Prof. Dr. I Gede Pantja Astawa, S.H., M.M.. Anggota: Prof. Zaki Baridwan, M.Sc., Ph.D., Ak., C.A. AKADEMISI AKADEMISI Ketua: Dr. Agus Joko Pramono, S.ST., M.Acc., Ak., C.A. ANGGOTA BPK Anggota: Ir. Isma Yatun, M.T. ANGGOTA BPK Anggota: Dr. Jusuf Halim, S.E., Ak., M.H., CA. PROFESI

FASILITAS KANTOR

PENINGKATAN KAPASITAS SDM (Minimal Diklat 80 jam dalam 2 tahun, di antaranya 40 jam di tahun pertama)

KERJA SAMA DENGAN APARAT PENEGAK HUKUM

HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDER

PELAPORAN PEMERIKSAAN

http://surabaya.bpk.go.id/

2016 TEMA PEMERIKSAAN KINERJA Kinerja Tata Kelola Pemerintah Daerah Dalam Pembinaan BUMD Kinerja atas Tata Kelola Pemerintah Daerah Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kinerja Kesehatan Kinerja atas Pelaksanaan Program Pemerintah Dalam Bidang Pendidikan TEMA PDTT 2015 2014 2013 2012 Belanja Kesehatan Belanja Infrastruktur Belanja Daerah Pertanggungjawaban Jaminan Kesehatan Daerah dan Dana Desa Manajemen Aset Pendapatan Asli Daerah

PERHITUNGAN KERUGIAN NEGARA TAHUN KASUS 2016 Dugaan adanya penyimpangan dalam kegiatan pelaksanaan penghapusan bengunan terminal Bus/MPU Kertosono Kabupaten Nganjuk BELUM/TIDAK DAPAT KETERANGAN DITINDAKLANJUTI 2) Belum Dapat Ditindaklanjuti Ekspose oleh Kejaksaaan Negeri Nganjuk pada tanggal 17 Maret 2016 bertempat di Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menyimpulkan bahwa atas kasus tersebut belum diperoleh kejelasan dan keyakinan termasuk unsur pidananya karena tidak didukung dengan bukti yang cukup Belum Dapat Ditindaklanjuti Masih menunggu jadwal ekspose dari pihak Kejaksaan Negeri Sumenep 2016 Dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek peningkatan jalan Bragung-Prancak Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep TA 2014 2016 Dugaan penyimpangan pada pekerjaan pembangunan gedung DPRD Kota Belum Dapat Ditindaklanjuti Madiun Tahun 2015 2016 Dugaan tindak pidana korupsi dana bantuan hibah uang dari APBD Pemerintah Belum Dapat Ditindaklanjuti Kabupaten Blitar TA 2015 untuk KONI Kabupaten Blitar 2016 Dugaan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dengan cara melawan hukum Selesai ditindaklanjuti yang dapat merugikan keuangan negara terkait pengadaan BBM TA 2014 pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan 2016 Dugaan Tindak Pidana Korupsi penggunaan Tanah Negara ex.hgu No.4 yang Tidak dapat ditindaklanjuti berlokasi di Desa Gadungan Kecamtan Gandusari Kabupaten Blitar seluas 464,972 Ha dan HGU No.1 yang berlokasi di Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar seluas 92,255 Ha oleh PT.ROTOREJO KRUWUK 2016 Permintaan Ahli untuk Perhitungan Kerugian Keuangan Negara Kasus Belum Dapat Ditindaklanjuti Pembangunan Jalan Akses Menuju Bujuk Sara Martajasah Kab.Bangkalan pada Dinas PU Bina Marga dan Pengairan TA.2015 2017 Perkara Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan dalam Kegiatan Pengelolaan Dana Belum Dapat Ditindaklanjuti Hibah di Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan TA 2014 2017 Perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial Kegiatan Selesai ditindaklanjuti Pengembangan Pembibitan Sapi Melalui Program Pengembangan Hijauan Makanan ternak (HMT) Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2011 2017 Perkara dugaan terjadinya tindak pidana korupsi pada pengelolaan keuangan PT Belum Dapat Ditindaklanjuti Wira Usaha Sumekar (BUMD Kab. Sumenep) pada tahun 2009 s.d. 2011 Ekspose bersama Kejati Jatim telah dilaksanakan dan belum diperoleh kesimpulan apakah BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur akan melakukan penghitungan kerugian negara Masih menunggu jadwal ekspose dari pihak Polres Blitar Ekspose telah dilaksanakan dan oleh Tim TPPI BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur disimpulkan bahwa tidak lagi diperlukan penghitungan kerugian keuangan daerah dikarenakan kerugian keuangan daerah telah dipulihkan seluruhnya Ekspose telah dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Blitar dan melalui surat Kepala Perwakilan Nomor 585/S/XVIII.SBY/10/2016 kepada Kepala Kejaksaan Negeri Blitar telah disimpulkan bahwa tidak terpenuhi unsur kerugian negara/daerah Ekspose telah dilaksanakan dan belum ada tindak lanjut setelah ekspose dilaksanakan Ekspose telah dilaksanakan dengan kesimpulan bahwa belum dapat dilakukan penghitungan kerugian negara. Kejaksaan negeri Pamekasan masih meminta waktu untuk melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut Untuk permintaan PKN dari Polres Jombang sudah selesai (tidak perlu ditindaklanjuti) karena berkas sudah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Jombang (berkas P21) Ekspose telah dilaksanakan dengan kesimpulan bahwa belum dapat dilakukan penghitungan kerugian negara. Kejaksaan negeri Sumenep masih meminta waktu untuk melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. 2017 Perkara Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana Bantuan Operasional Belum Dapat Ditindaklanjuti Ekspose telah dilaksanakan dengan kesimpulan bahwa belum dapat dilakukan Sekolah pada Manajemen BOS Dinas Pendidikan Kab. Lamongan TA 2012-2016 penghitungan kerugian negara. Masih diperlukan pendalaman kasus dan bukti-bukti pemeriksaan oleh Kejaksaan Negeri Lamongan. 2017 Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan/ penyelewengan dalam Selesai Ditindaklanjuti PKN tidak jadi dilanjutkan berdasarkan permintaan secara lisan dari Kejaksaan Negeri penyaluran Anggaran Dana Hibah yang berasal dari APBD Kab. Jember melalui Jember dikarenakan batas waktu penahanan tersangka akan habis Kantor Pemuda dan Olahraga Kab. Jember TA 2014-2015 2017 Perkara tindak pidana korupsi dugaan penyalahgunaan Anggaran Publikasi sewa Belum Dapat Ditindaklanjuti Ekspose Telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2017 dengan kesimpulan bahwa Billboard pada Kegiatan Penyebarluasan Informasi Penyelenggara Pemerintah Kejaksaan Negeri Batu masih akan melakukan pendalaman dan pencarian bukti-bukti Daerah pada Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Kota Batu TA 2015 tambahan

PEMBERIAN KETERANGAN AHLI TAHUN KASUS 2015 Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pembuatan saluran lingkungan Trenggilis Kota Mojokerto TA 2013 2015 Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pemalsuan tiket pesawat yang dipergunakan untuk SPJ Perjadin di SKPD Sekretariat DPRD Kab. Sidoarjo TA 2013 2015 Dugaan Tindak Pidana Korupsi Proyek peningkatan jalan Bragung-Prancak Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep TA 2013 2016 Dugaan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bangkalan TA 2014 2016 Kasus Revitalisasi Taman Paseban Kabupaten Bangkalan pada BLH TA.2015 BELUM/TIDAK DAPAT DITINDAKLANJUTI 2) KETERANGAN Sudah ditindaklanjuti - Sudah ditindaklanjuti - Sudah ditindaklanjuti - Sudah ditindaklanjuti - Sudah ditindaklanjuti -

40.00% 20.00% 0.00% 34 67.90% 59.18% 89.29% 84.37% 83.43% WTP WDP 84,55% 79,44% 96.89% 89.81% 84.40% 87.52% 81.50% 71.54% 70.15% 73.48% 82.74% 91.36% 91.07% 84.09% 73.86% 71.30% 97.63% 91.84% 80.34% 93.87% 96.12% 85.08% 88.94% 78.67% 100.00% 74.19% 97.92% 95.48% 93.57% 87.23% 75.62% 60.00% 92.72% 80.00% 77.57% 77.65% 120.00% HUBUNGAN OPINI LKPD TA 2016 DENGAN %TINDAK LANJUT SELESAI