BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI PROGRAM LINEAR UNTUK SISWA KELAS X SMK. Jurnal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 92

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2012: 297),

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experiment research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN & MOTTO... KATA PENGANTAR...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk penelitian ini adalah bahan ajar program linear dengan pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP dan LKS. B. Model Pengembangan Model pengembangan bahan ajar RPP dan LKS ini akan menggunakan metode ADDIE yang meliputi lima tahap: Analysis (Analisis), Desain (Perencanaan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Mulyatiningsih (2012: 178) menyatakan bahwa model ADDIE merupakan singkatan dari Analysis Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluation. Kelayakan produk diuji berdasarkan kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. C. Prosedur Pengembangan Berdasarkan model pengembangan di atas, maka tahap dari pengembangan RPP dan LKS yang dilakukan adalah sebagai berikut: 44

Analisis kebutuhan Analisis kurikulum Analisis karakteristik siswa Analysis Merancang garis besar isi modul Menyiapkan buku-buku referensi Menentukan spesifikasi modul Menyusun instrumen penilaian modul Design Pengembangan bahan ajar Tidak Produk awal Validasi Ya Delevop Revisi awal Uji coba pembelajaran Implementation Masukan dan catatan Revisi akhir Evaluation Produk akhir Bagan 3. Skema Pengembangan Bahan Ajar 45

1. Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya model/metode pembelajaran baru dan menganalisis kelayakan atau syarat-syarat pengembangan. Langkah analisis yang dilakukan yaitu: a. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran matematika, khususnya mempelajari materi program linear di SMK Piri 3 Yogyakarta. Analisis kebutuhan dapat diperoleh melalui observasi ataupun wawancara. b. Analisis Kurikulum Pada tahap ini dilakukan analisis kurikulum matematika SMK kelas X pada materi program linear di SMK Piri 3 Yogyakarta. Kurikulum yang digunakan di SMK Piri 3 Yogyakarta adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Analisis kurikulum bertujuan untuk menentukan kurikulum yang digunakan dalam penelitian. Analisis kurikulum meliputi mengidentifikasi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan indikator-indikator pencapaian kompetensi. Analisis ini merupakan dasar dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi program linear. c. Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik siswa SMK Piri 3 Yogyakarta kelas X. Analisis dilakukan dengan tanya jawab pada guru matematika yang mengampu kelas X. 46

2. Tahap Perancanaan (Design) Dalam tahap ini, dilakukan perancangan model yang akan mendasari proses pengembangan. Beberapa langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Mengumpulkan buku referensi dan gambar-gambar yang relevan dengan materi program linear yang digunakan untuk menyusun bahan ajar. b. Menyusun rancangan bahan ajar Rancangan bahan ajar meliputi rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). c. Menyusun instrumen penilaian bahan ajar Instrumen penilaian bahan ajar berupa lembar penilaian untuk dosen ahli dan guru terhadap RPP dan LKS serta lembar penilaian siswa terhadap LKS. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pada tahap ini dilakukan realisasi kerangka produk menjadi produk yang siap untuk diimplementasikan. Selain itu juga dilakukan validasi dan revisi produk sehingga mengcapai tujuan yang diharapkan. Tahap pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini meliputi: a. Pengembangan rancangan Kegiatan pengembangan rancangan bahan ajar berupa RPP dan LKS dilakukan sesuai dengan perencanaan awal yang telah disusun. Pada tahap ini, diperoleh produk awal bahan ajar berupa RPP dan LKS dengan pendekatan project based learning pada materi program linear untuk siswa SMK kelas X. 47

b. Validasi Validasi dilaksanakan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar sebelum diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Validasi dilakukan oleh validator yang terdiri dari dua dosen ahli dan satu guru matematika SMK Piri 3 Yogyakarta. c. Revisi Bahan ajar berupa RPP dan LKS yang telah divalidasi oleh validator direvisi sesuai masukan dan saran. Setelah diperbaiki maka bahan ajar telah siap digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 4. Tahap Implementasi (Implementation) Tahap implementasi dilakukan untuk mengetahui kualitas bahan ajar yang dikembangkan. Bahan ajar diujicobakan kepada siswa secara terbatas. Uji coba dilakukan untuk mengetahui kepraktisan LKS yang digunakan oleh siswa. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Pada tahap ini dilakukan penilaian produk yang dikembangkan dan mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk. Pada tahap evaluasi, peneliti juga mengevaluasi hal yang terkit dengan bahan ajar antara lain: a. Melakukan analisis dari hasil uji coba produk. b. Menghasilkan produk akhir yang layak digunakan dalam pembelajaran. 48

D. Uji Coba Produk 1. Uji Coba Uji coba dilakukan untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan produk. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan project based learning pada materi program linear untuk siswa SMK kelas X yang akan diuji tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Kevalidan produk diketahui dari hasil penilaian dua dosen ahli dan seorang guru matematika SMK Piri 3 Yogyakarta. Kepraktisan produk diketahui dari hasil penilaian guru dan siswa kelas X SMK Piri 3 Yogyakarta. Keefektifan produk diketahui dari hasil pretest dan posttest siswa. Rincian pelaksanaan uji coba produk yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 2. Pelaksanaan Uji Coba RPP dan LKS Uji coba ke- Tanggal Produk 1 22 April 2016 Pre-test 2 23 April 2016 LKS 2 3 29 April 2016 LKS 2 4 30 April 2016 LKS 3 5 9 Mei 2016 Post-test 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Piri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. 49

3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 antara bulan April-Mei 2016 dengan tempat penelitian adalah SMK Piri 3 Yogyakarta E. Jenis Data Terdapat dua jenis data yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: 1. Data kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan, proses, peristiwa/kejadian dan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata (Eko Putro Widoyoko, 2009: 18). Data kualitatif pada penelitian ini diperoleh dari masukan dosen pembimbing, dosen ahli, dan guru matematika mengenai bahan ajar yang dikembangkan. 2. Data Kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagai hasil observasi atau pengukuran. Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Data kuantitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil penilaian dosen ahli dan guru matematika, hasil angket penilaian siswa, hasil lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan hasil tes prestasi siswa. 50

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian pengembangan ini, digunakan angket dan tes sebagai teknik pengumpulan data. Angket yang digunakan meliputi lembar penilaian RPP dan LKS oleh dosen ahli dan guru matematika, serta lembar penilaian LKS oleh siswa dan guru untuk mengukur kevalidan dan kepraktisan produk. Sedangkan pengumpulan data melalui tes didapat setelah siswa belajar menggunakan produk yang dikembangkan dengan bertujuan untuk mengukur keefektifan RPP dan LKS. 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen untuk mengukur kevalidan Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur kevalidan adalah lembar validasi. lembar validasi berupa angket validasi digunakan untuk memperoleh penilaian dosen ahli untuk mengembangkan bahan ajar. Penilaian bahan ajar ditinjau dari aspek pendekatan penulisan, kesesuaian keterampilan yang dikembangkan, materi, kegiatan, dan penampilan fisik. 1) Lembar validasi RPP Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan RPP. Aspekaspek yang dinilai pada RPP ini meliputi aspek isi dan bahasa. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist ( ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. 51

Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Validasi RPP Aspek Penilaian Indikator Penilaian Jumlah I. Identitas A. Kejelasan identitas 5 B. Kelengkapan identitas 4 II. Indikator Tujuan Pembelajaran III. Pemilihan materi IV. Pemilihan Pendekatan dan V. Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Project Based Learning VI. Sumber Belajar dan Penilaian Hasil Belajar C. Ketepatan penjabaran kompetensi dasar dalam indikator dan tujuan pembelajaran D. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran E. Kelengkapan dan keruntutan materi F. Kesesuaian dengan kebutuhan siswa G. Kesesuaian pendekatan pembelajaran dengan tujuan pembelajaran H. Kesesuaian pendekatan pembelajaran dengan materi ajar I. Kesesuaian dengan standar proses J. Alokasi waktu pembelajaran K. Kesesuaian sumber 2 belajar dengan tujuan pembelajaran L. Kesesuaian sumber 2 belajar dengan pendekatan pembelajaran M. Kesesuaian teknik 2 penilaian N. Kelengkapan instrumen 1 Untuk deskripsi dan lembar penilaian RPP dapat dilihat dalam lampiran B 2 dan B 3 halaman 96 dan halaman 100. 2 1 2 1 2 2 4 1 52

2) Lembar validasi LKS Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan LKS. Aspekaspek yang dinilai pada LKS ini meliputi aspek isi, tampilan, dan bahasa. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist ( ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Tabel 4. Kisi-kisi Lembar Validasi LKS Aspek Kelayakan isi Penyajian materi Kebahasaan Indikator No mo Kesesuaian Indikator dengan Standar 1 r Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 2 Materi kontekstual 3 Materi sesuai dengan kebutuhan siswa 4 Kesesuaian pendekatan yang digunakan dengan 5 karakteristik materi Keruntutan isi LKS 6 Konsistensi penyajian isi LKS 7 Kegunaan LKS dalam mendorong siswa untuk 8 dapat memahami masalah Kegunaan LKS dalam mendorong siswa untuk 9 merencanakan pemecahan masalah Kegunaan LKS dalam mendorong siswa untuk 10 melaksanakan rencana Kesesuaian bahasa dengan tingkat 11 perkembangan kognitif siswa Kalimat yang digunakan jelas dan tidak 12 menimbulkan multitafsir Penggunaan ejaan sesuai dengan EYD 13 Kegrafikaan Kesesuaian ukuran kertas yang digunakan 14 Desain cover LKS menunjukkan isi LKS 15 Kerapian tata letak tulisan yang digunakan 16 Kesesuaian pemberian gambar dan ilustrasi pada 17 LKS dengan materi Spasi yang digunakan normal 18 53

Untuk deskripsi dan lembar penilaian LKS dapat dilihat dalam lampiran B 5 dan B 6 halaman 107 dan halaman 109. b. Instrumen untuk mengukur kepraktisan adalah: Instrumen ini digunakan untuk mengukur kepraktisan pada penelitian ini 1) Lembar penilaian guru Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kepraktisan RPP dan LKS yang telah disusun. Penilaian ini dilakukan setelah guru mengimplementasikan RPP dan LKS tersebut dalam pembelajaran matematika di kelas. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist ( ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Tabel 5. Kisi-kisi Lembar Penilaian Guru Terhadap RPP Aspek Nomor Butir Jumlah Butir Komponen 1-2 2 Kesesuaian isi 3-6 4 Ketepatan 7-10 4 Kebahasaan 11-13 3 Untuk deskripsi dan lembar penilaian RPP oleh Guru dapat dilihat dalam lampiran B 8 dan B 9 halaman 113 dan halaman 115. Tabel 6. Kisi-kisi Lembar Penilaian Guru Terhadap LKS Aspek Nomor Butir Jumlah Butir Kesesuaian isi 1 4 4 Kesesuaian dengan pengembangan diri siswa 5 8 4 Kebahasaan dan kegrafikan 9 13 5 Keefektifan penggunaan 14 17 4 54

Untuk deskripsi dan lembar penilaian LKS oleh guru dapat dilihat dalam lampiran B 11 dan B 12 halaman 118 dan halaman 121. 2) Lembar penilaian siswa Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kepraktisan LKS yang telah disusun. Penilaian ini dilakukan setelah siswa menggunakan LKS tersebut dalam pembelajaran matematika di kelas. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist ( ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Tabel 7. Kisi-kisi Lembar Penilaian Siswa Aspek Kesesuaian penggunaan bahasa dan kalimat serta tampilan LKS Penggunaan LKS dalam pembelajaran Materi LKS Nomor Indikator pernyataan positif Kesederhanaan 1 bahasa Kejelasan kalimat 2 Nomor pernyataan negative Kesesuaian tampilan 3 4 Kemudahan penggunaan LKS Kepercayaan diri penggunaan LKS Kepuasan penggunaan LKS Kesesuaian LKS dengan materi pembelajaran 5, 6 8, 9, 10 11 12 13, 14 15, 16 Untuk lembar penilaian LKS oleh siswa dapat dilihat dalam lampiran B 14 halaman 124. 3) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran 55

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist ( ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Instrumen lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran terdiri dari 20 aspek yang disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang terdapat pada RPP. c. Instrumen untuk mengukur keefektifan Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan adalah tes prestasi yang berupa pretest dan posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sebelum dilakukan pembelajaran. Posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sesudah menggunakan LKS dalam pembelajaran matematika materi Program Linear. Pada penelitian ini, bentuk soal tes yang digunakan adalah soal uraian yang bertujuan untuk mengukur kompetnesi keterampilan peserta didik. Tabel 8. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test Kompetensi Dasar Indikator Nomor Membuat grafik himpunan Menggambar daerah penyelesaian penyelesaian sistem dari suatu masalah pertidaksamaan 1 pertidaksamaan linear linear Menentukan model Membuat model matematika dari 2 matematika dari soal cerita (kalimat verbal) suatu masalah program linear Menggambar daerah penyelesaian 3 dari suatu masalah program linear Menentukan nilai optimum Menentukan nilai optimum dari 4 dari sistem pertidaksamaan sistem pertidaksamaan linear linear dengan metode titik pojok 56

Untuk soal pre-test dan post-test dapat dilihat dalam lampiran B 16 dan B 17 halaman 128 dan halaman 133. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan untuk mendapatkan produk berkualitas baik yang memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Apabila ketiga syarat tersebut terpenuhi, maka diperoleh bahan ajar yang berkualits. Teknik anaisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menjumlahkan skor yang diperoleh dari penilaian para ahli. Kemudian, mengkonversikan data tersebut ke dalam bentuk kualitatif skala lima, dengan kriteria konversi data sebagai berikut: Tabel 9. Koversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Likert Rentang Skor Nilai Kriteria X > M i + 1,8 SB i A Sangat Baik M i + 0,6 SB i < X M i + 1,8 SB i B Baik M i 0,6 SB i < X M i + 0,6 SB i C Cukup Baik M i 1,8 SB i < X M i i 0,6 SB i D Kurang Baik X M i 1,8 SB i E Tidak Baik (Widoyoko, 2009: 238) Keterangan: X = skor validator M i = rerata skor ideal = 1 2 (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) SB i = simpangan baku ideal 57

= 1 6 (skor maksimum ideal - skor minimum ideal) Berdasarkan kriteria konversi data pada Tabel 9 diperoleh gambaran yang jelas dalam mengkonversikan data ke dalam bentuk kualitatif skala lima. Berikut ini dijelaskan mengenai teknik analisis data dari bahan ajar yang dikembangkan. 1. Teknik Analisis Data Kevalidan Teknik analisis data kevalidan bertujuan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan berdasarkan penilaian para ahli. Data berupa skor tanggapan para ahli diubah menjadi data interval dengan mengadaptasi interval nilai pada Tabel 9, yang diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai skor maksimal dan skor minimal untuk menentukan M i dan SB i. Skor maksimal, skor minimal, rata-rata skor ideal, dan simpangan baku ideal untuk kevalidan bahan ajar yang dikembangkan sebagai berikut: Tabel 10. Skor Maksimal, Skor Minimal, Rata-rata Skor Ideal, dan Simpangan Baku untuk Kevalidan Bahan Ajar Matematika Komponen Banyak Item Skor Maksimal Ideal Skor Minimal Ideal Ratarata Skor Ideal Simpangan Baku Ideal RPP 31 310 62 186 41,33 LKS 18 180 36 108 24 Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 10 dapat dibuat kriteria kevalidan bahan ajar matematika berdasarkan penilaian para ahli sebagai berikut: 58

Tabel 11. Kriteria Kevalidan Bahan Ajar Matematika Berdasarkan Para Ahli Kevalidan Interval Skor Kategori X > 260,4 Sangat Baik 210,8 < X 260,4 Baik RPP 161,2 < X 210,8 Cukup Baik 111,6 < X 161,2 Kurang Baik X 111,6 Tidak Baik X > 151,2 Sangat Baik 122,4 < X 151,2 Baik LKS 93,6 < X 122,4 Cukup Baik 64,8 < X 93,6 Kurang Baik X 64,8 Tidak Baik Berdasarkan Tabel 11, bahan ajar dikatakan valid jika kevalidan yang dicapai minimal dalam kategori baik. Jika kevalidan bahan ajar belum mencapai kategori baik, maka perlu dilakukan revisi kembali hingga diperoleh bahan ajar yang ideal. 2. Teknik Analisis Data Kepraktisan Teknik analisis data kepraktisan produk yang dihasilkan didapatkan dari hasil analisis lembar penilaian guru, penilaian siswa, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran. a. Analisis kepraktisan ditinjau dari hasil penilaian guru Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah RPP dan LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian guru. Data berupa skor tanggapan para ahli diubah menjadi data interval dengan mengadaptasi interval nilai pada Tabel 9, yang diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai skor maksimal dan skor minimal untuk menentukan M i dan SB i. Skor maksimal, skor minimal, rata-rata skor ideal, dan simpangan baku ideal untuk penilaian guru sebagai berikut: 59

Tabel 12. Skor Maksimal, Skor Minimal, Rata-rata Skor Ideal, dan Simpangan Baku untuk Penilaian Guru Komponen Banyak Item Skor Maksimal Ideal Skor Minimal Ideal Ratarata Skor Ideal Simpangan Baku Ideal RPP 13 65 13 39 8,67 LKS 17 85 17 51 11,33 Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 12 dapat dibuat kriteria kepraktisan bahan ajar matematika berdasarkan penilaian guru sebagai berikut: Tabel 13. Kriteria Kepraktisan Bahan Ajar Matematika Berdasarkan Penilaian Guru Berdasarkan Tabel 13, bahan ajar dikatakan praktis jika kepraktisan yang dicapai minimal dalam kategori baik. Kevalidan Interval Skor Kategori X > 71,4 Sangat Baik 57,8 < X 71,4 Baik RPP 44,2 < X 57,8 Cukup Baik 30,6 < X 44,2 Kurang Baik X 30,6 Tidak Baik X > 151,2 Sangat Baik 122,4 < X 151,2 Baik LKS 93,6 < X 122,4 Cukup Baik 64,8 < X 93,6 Kurang Baik X 64,8 Tidak Baik b. Analisis kepraktisan ditinjau dari hasil penilaian siswa Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian siswa. Data berupa skor tanggapan para ahli diubah menjadi data interval dengan mengadaptasi interval nilai pada Tabel 9, yang diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai skor maksimal dan skor minimal untuk menentukan M i dan SB i. Skor maksimal, skor 60

minimal, rata-rata skor ideal, dan simpangan baku ideal untuk respon siswa sebagai berikut: Tabel 14. Skor Maksimal, Skor Minimal, Rata-rata Skor Ideal, dan Simpangan Baku untuk Respon Siswa Komponen Banyak Item Skor Maksimal Ideal Skor Minimal Ideal Ratarata Skor Ideal Simpangan Baku Ideal LKS 16 2400 480 1440 320 Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 14 dapat dibuat kriteria kepraktisan bahan ajar matematika berdasarkan respon sebagai berikut: Tabel 15. Kriteria Kepraktisan Bahan Ajar Matematika Berdasarkan Respon Siswa Kevalidan Interval Skor Kategori X > 2016 Sangat Baik 1631 < X 2016 Baik LKS 1248 < X 1632 Cukup Baik 864 < X 1248 Kurang Baik X 864 Tidak Baik Berdasarkan Tabel 15, LKS dikatakan valid jika kepraktisan yang dicapai minimal dalam kategori baik. c. Analisis kepraktisan ditinjau dari observasi keterlaksanaan pembelajaran Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran matematika di kelas telah memenuhi kriteria kepraktisan. Analisis ini dilakukan oleh dua pengamat, yang mengamati 20 kegiatan guru dan 20 kegiatan siswa. setelah itu dihitung persentase keterlaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan dengan menggunakan rumus: Persentase keterlaksanaan = frekuensi item yang terlaksana total item 100% 61

Berdasarkan rumus persentase keterlaksanaan tersebut, RPP dikatakan praktis berdasarkan keterlaksanaan pembelajaran jika persentase keterlaksanaannya mencapai 75%. 3. Teknik Analisis Data Keefektifan Analisis data hasil tes prestasi siswa untuk mengetahui keefektifan produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut: a. Menghitung skor tiap butir yang diperoleh masing-masing siswa. b. Menghitung skor akhir tiap siswa dengan menggunakan rumus: Skor akhir = skor yang diperole siswa skor maksimal 100 c. Menentukan persentase siswa yang tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan menggunakan rumus: Persentase ketuntasan = banyak siswa yang mencapai KKM banyak siswa seluru nya 100% Berdasarkan langkah-langkah analisis data hasi tes siswa di atas, bahan ajar matematika dikatakan efektif berdasarkan tes prestasi jika persentase siswa yang tuntas mencapai minimal 80%. 62