PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan & Kesejahteraan Masyarakat Kondisi Ketenagakerjaan sedikit mengalami penurunan, dimana Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami kenaikan menjadi 7,87% pada ruari 212. Meski demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercatat meningkat menjadi 65,85%. Menurut lapangan pekerjaan utama, sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, dengan porsi mencapai 5,24%. Tingkat kemiskinan 1 di Aceh terus menunjukkan penurunan meski tipis. Dari 19,57% pada Maret 211 menjadi 19,48% pada September 211. Namun angka ini masih jauh diatas nasional yang sebesar 12,36% per September 211. Kualitas kemiskinan Aceh juga membaik yang ditunjukkan oleh Indeks Kedalaman Kemiskinan sebesar 3,483 dan Indeks Keparahan Kemiskinan sebesar,936 pada September 211. 4.1. KETENAGAKERJAAN Dibanding posisi Agustus 211, perkembangan ketenagakerjaan Aceh menunjukkan penurunan. Seperti tergambar dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2 yang pada bulan Agustus 211 tercatat 7,43%, meningkat menjadi 7,87% pada ruari 212. Meski demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 3 tetap menunjukkan peningkatan dari 63,78% menjadi 65,85%. Gambar 4.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Aceh 68 66 64 62 6 % 12 1 8 6 4 58 TPAK TPT 2 56 Ags Ags Ags Ags 28 29 21 211 212 TPAK 6,48 6,32 61,92 62,5 62,83 63,17 66,63 63,78 65,85 TPT 9,2 9,56 9,31 8,71 8,6 8,37 8,27 7,43 7,87 1 Tingkat kemiskinan adalah proporsi penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan berubah Pada Maret 28, Garis Kemiskinan Aceh tercatat sebesar Rp.239.873,-. Sehingga penduduk miskin Aceh adalah penduduk yang pengeluaran per kapita per bulannya kurang dari nilai tersebut. 2 TPT adalah perbandingan antara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja. 3 TPAK adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia produktif (>15 tahun). 52 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-212
29 21 211 212 BAB 5 Perkembangan Ketenagakerjaan Pada posisi ruari 212, sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan masih menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbesar dimana jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 898,2 ribu jiwa, meningkat dibanding posisi Agustus 211 yang berjumlah 898,2 jiwa atau 5,24% dari total tenaga kerja di Aceh. Sektor penyerap tenaga kerja terbesar lainnya adalah sektor jasa sosial masyarakat serta sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan porsi berturut-turut sebesar 2,25% dan 13,87%. Hal ini terkonfimasi dengan sumbangan sektor-sektor tersebut dalam PDRB Provinsi Aceh.. Gambar 4.2 Perkembangan Tenaga Kerja Aceh menurut Lapangan Kerja Utama 966.259 266.97 389.55 Ags 898.225 299.183 358.74 93.447 282.781 393.921 Ags 89.788 314.323 361.971 869.11 271.815 355.92 Ags 847.95 264.453 331.58 86.595 248.324 298.558 5. 1.. 1.5. 2.. Pertanian dll Industri Pengolahan Perdagangan,hotel & rest Js.sos,masy&orang Lainnya Bila dilihat dari status pekerjaan utamanya, tercatat per ruari 212 status pekerjaan utama dari tenaga kerja di Aceh mayoritas masih bekerja sebagai buruh/ karyawan (33,5%), diikuti oleh tenaga kerja berstatus pekerja keluarga/ tidak dibayar, status pekerja yang berusaha sendiri dan pekerja yang berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap / buruh yang tidak dibayar dengan porsi masing-masing sebesar 19,15%; 18,9% dan 17,16%. Tabel 4.1. Perkembangan Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan Utama NO LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA 211 212 Growth (yoy,%) Ags -11 Agust-11-12 1 Berusaha Sendiri 435.759 357.943 365.371 23,31% 2,76% -16,15% 2 Berusaha dibantu buruh tdk tetap 358.514 324.722 331.645 3,7% -9,14% -7,49% 3 Berusaha dibantu butuh tetap 76.296 89.781 85.623 7,37% -,89% 12,22% 4 Buruh/Karyawan/Pegawai 574.496 62.242 647.329 4,4% 13,45% 12,68% 5 Pekerja Bebas di Pertanian 63.39 75.983 71.94 -,46% 3,82% 12,15% 6 Pekerja Bebas di Non Pertanian 26.1 4.716 61.168-29,84% -5,28% 135,25% 7 Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 363.449 343.86 37.55 5,2% 3,29% 1,82% Total 1.897.95 1.852.473 1.932.285 7,43% 4,29% 1,81% KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-212 53
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan & Kesejahteraan Masyarakat Gambar 4.3 Porsi Tenaga Kerja menurut Status Pekerjaan Utama per ruari 212 Pekerja Bebas di Non Pertanian 3,17% Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 19,15% Berusaha Sendiri 18,91% Berusaha dibantu buruh tdk tetap/buruh tdk dibayar 17,16% Buruh/Karyawa n/pegawai 33,5% Pekerja Bebas di Pertanian 3,68% Berusaha dibantu butuh tetap 4,43% 5.2. KESEJAHTERAAN Tingkat kemiskinan 4 di Aceh terus menunjukkan penurunan meski tipis. Dari 19,57% pada Maret 211 menjadi 19,48% pada September 211. Namun angka ini masih jauh diatas nasional yang sebesar 12,36% per September 211. Adapun perkembangan tingkat kemiskinan Aceh baik di perkotaan 5 maupun di pedesaan tertera pada tabel berikut. Tabel 4.3 Perkembangan Kemiskinan Aceh Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) Persentase (%) Kota Desa (Kota + Desa) Kota Desa (Kota + Desa) 1999 14,7 497,4 62,1 1,15 16,3 14,75 2 12,3 492,8 595,1 1,45 16,78 15,2 21 112,1 646,5 758,6 13,3 2,92 19,2 22 21,1 998,8 1.199,9 2,9 33,6 29,83 23 223,9 13,3 1.254,2 19,47 33,63 29,76 24 198,7 957,5 1.156,2 17,49 32,57 28,37 25 222,9 943,5 1.166,4 19,4 32,6 28,69 26 226,9 922,8 1.149,7 19,22 31,98 28,28 27 218,8 864,7 1.83,5 18,68 29,87 26,65 28 195,8 763,9 959,7 16,67 26,3 23,53 29 182,19 71,68 892,87 15,44 24,37 21,8 21 173,37 688,48 861,85 14,65 23,54 2,98 Mar-11 176,2 718,78 894,81 13,69 21,87 19,57 Sep-11 169,3 73,89 9,19 13,3 22,1 19,48 Sumber: BPS Prov. Aceh 4 Tingkat kemiskinan adalah proporsi penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan berubah Pada Maret 28, Garis Kemiskinan Aceh tercatat sebesar Rp.239.873,-. Sehingga penduduk miskin Aceh adalah penduduk yang pengeluaran per kapita per bulannya kurang dari nilai tersebut. 5 Suatu wilayah dikatakan sebagai perkotaan jika memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, lapangan kegiatan ekonomi utama, fasilitas-fasilitas perkotaan (jalan raya, saranan pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya (sumber : BPS RI) 54 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-212
BAB 5 Perkembangan Ketenagakerjaan Seperti fenomena yang terjadi secara nasional pada umumnya, tingkat kemiskinan di pedesaan jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan di perkotaan, dimana tingkat kemiskinan pedesaan Aceh pada September 211 tercatat sebesar 22,1% sedangkan perkotaan hanya 13,3%. Gambar 4.4 Perkembangan Angka Kemiskinan Nasional 25 % 2 15 1 16,58 2,37 12,52 15,42 18,93 11,65 14,15 17,35 1,72 13,33 16,56 9,87 15,72 15,59 12,49 12,36 9,23 9,9 5 Kota Desa Nasional 27 28 29 21 Mar-11 Sep-11 Sumber: BPS RI, diolah Terjadinya penurunan angka kemiskinan di Aceh periode Maret hingga September 211 sejalan dengan kondisi ketenagakerjaan Aceh yang membaik di periode ruari hingga Agustus 211 lalu. Hal-hal yang diperkirakan mendukung pencapaian kedua hal tersebut adalah sebagai berikut inflasi pada periode ruari hingga September 211 yang cenderung stabil pada angka yang cukup rendah meskipun sempat melonjak di Agustus akibat Ramadhan dan Idul Fitri. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat pun ikut turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin. Dengan inflasi yang terjaga akan membuat daya beli masyarakat pun turut terjaga. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) Aceh periode ruari hingga September juga cenderung stabil. 12 Gambar 4.5 Perkembangan NTP Aceh 115 11 15 1 95 9 85 Jan Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des 211 NTP Aceh TP Holti TPR Peternakan Perikanan Sumber: BPS RI, diolah KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-212 55
BAB 4 Perkembangan Ketenagakerjaan & Kesejahteraan Masyarakat Perbaikan kemiskinan Aceh juga tampak dari segi kualitas yang ditunjukkan oleh Indeks Kedalaman Kemiskinan 6 dan Indeks Keparahan Kemiskinan 7. Indeks Kedalaman Kemiskinan terus menurun menjadi 3,483 pada September 211. Sementara Indeks Keparahan Kemiskinan juga turun menjadi,936 pada periode yang sama. Bila dibandingkan dengan nasional, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh masih jauh lebih tinggi. Gambar 4.6 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh Gambar 4.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Nasional 9 8 7 6 5 4 3 2 1 8,41 Indeks Kedalaman Kemiskinan Indeks Keparahan Kemiskinan 5,28 5,41 4,92 4,46 4,11 3,495 3,483 2,59 1,84 1,64 1,5 1,34 1,26,94,936 25 26 27 28 29 21 Mar-11 Sep-11 3,5 3 2,5 2 1,5 1,5 2,99 2,77 2,5 2,21 2,8 2,5 Indeks Kedalaman Kemiskinan Indeks Keparahan Kemiskinan,84,76,68,58,55,53 27 28 Mar-9 Mar-1 Mar-11 Sep-11 6 Indeks Kedalaman kemiskinan (Poverty Gap Index-P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap Garis Kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari Garis kemiskinan (BPR RI). 7 Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Indeks-P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin (BPR RI). 56 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-212