BAB II KEMANDIRIAN EKONOMI DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL. Anggota di SMA Negeri I Gedangan Sidoarjo tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang mendasari

BAB II KAJIAN TEORI. masyarakat sekitar dan lainnya) untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perubahan lingkungan organisasi yang makin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan Kyai..., Elly Nurmaningtyas Fajarwati, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pelayan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai

KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

kamar toilet, hingga penerapan teknologi informasi (TI), pembenahan mental karyawan dan penegakan disiplin dan GCG, dan memberikan contoh keteladanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga

BAB V PEMBAHASAN. yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan :

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

Instrumen Kepemimpinan Transformasional. (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ)

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi pengikut atau karyawan. mempengaruhi perilaku seseorang pengikut atau para pengikut dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN. A. Pertanyaan Umum 1. Nama KAP : 2. Nama : 3. Umur : Thn 4. Jenis Kelamin : L / P (*) 5. Masa Kerja : Thn Bln

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa gambaran kepemimpinan transformasional kepala bidang di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek

BAB II LANDASAN TEORI

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

BAB I PENDAHULUAN. generasi sebelumnya. Generasi tersebut tentunya adalah manusia yang. dimulai dengan Nabi Adam AS. Sebagaimana Firman Allah SWT.

SITI MEGAWATI NIM:

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH UNGGUL (Studi di SMA Negeri 1 Sumatera Barat)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam sebuah organisasi. Dalam organisasi komitmen anggotanya

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

LAMPIRAN 1 PENELITIAN SEBELUMNYA. No Peneliti Fokus Penelitian Hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

Masih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Bahkan peminat perbankan syariah cenderung. Selain itu prospek untuk ke depannya juga dinilai jelas dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB I PENDAHULUAN. responsif agar tetap bertahan. Dalam perubahan organisasi/perusahaan baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

AGORA Vol.5,No. 1,(2017)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP PERKEMBANGAN BMT UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemimpin dan karyawan merupakan elemen penting dalam perusahaan yang

3. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Ia yang lebih mendahulukan tujuan. Who Is The Next Soekarno? (121/M)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah Panti Asuhan sudah terbayang di benak kita, bahwa

Beres Sahat Tua Naibaho

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

Dicari: Pemimpin yang Bisa Dipercaya 1. Oleh: Muhsin Hariyanto 2

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda-beda dalam menciptakan pakaian itulah yang disebut mode.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BARVO SATRIA PERKASA AREA SEMARANG

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB I PENDAHULUAN. katakana organisasi adalah (wahana) kegiatan dari pada orang-orang yang bekerja sama

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

GAMBARAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI PT BANK X (STUDI DESKRIPTIF) Octarina Arista Ningrum, Unika Prihatsanti *

BAB I PENDAHULUAN. meneliti masalah kreativitas dalam organisasi. Jika seluruh individu dalam. berada pada lingkungan usaha yang bersifat kompetitif.

Transkripsi:

BAB II KEMANDIRIAN EKONOMI DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL A. Penelitian Terdahulu yang Relevan Penelitian oleh Ahmad Saifuddin dengan judul Implementasi Kepemimpinan Transformasional dalam Meningkatkan Kinerja Guru dan Anggota di SMA Negeri I Gedangan Sidoarjo tahun 2009 1 yang membahas tentang pengaruh yang diperankan pemimpin transformasional sehingga meningkatkan kinerja guru dan anggota. Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu kepemimpinan transformasional, sedangkan perbedaannya terletak pada penelitian yang akan dilakukan mengenai peran kepemimpinan transformasional terhadap perkembangan kemandirian ekonomi dan skripsi ini membahas mengenai peningkatan kinerja akibat dari kepemimpinan transformasional. Penelitian oleh Wilda Akmala dengan judul Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional terhadap kinerja anggota BPRS Jabal Nur Surabaya tahun 2014, mengenai penggabungan antara dua gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional yang diterapkan kepada kinerja anggota serta pengaruh dari gaya kepemimpinan tersebut. 1 Ahmad Saifuddin, 2009 Implementasi Kepemimpinan Transformasional Dalam Meningkatkan Kinerja Guru dan Anggota Di Sma Negeri I Gedangan Sidoarjo Skripsi--UIN Sunan Ampel, Surabaya,hal. 25. 16

17 Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada gaya kepemimpinan yang akan diteliti yaitu peneliti hanya membatasi satu gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan transformasional. Penelitian oleh Ria Duwin Andayani dengan judul Model Kepemimpinan Transformasional di Telkom Divre Jawa Timur tahun 2011. 2 Skripsi ini membahas mengenai deskripsi tentang gaya kepemimpinan transformasional di Telkom Divre Jawa Timur. Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai kepemimpinan transformasional akan tetapi dalam penelitian tersebut meneliti tentang deskripsi atau paparan mengenai model dari kepemimpinan transformasional di perusahaan tersebut. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai impact dari kepemimpinan transformasional terhadap perkembangan kemandirian seseorang. Selanjutnya penelitian oleh Hanif Ashar dengan judul Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasi dengan Organizational Citizenship Behaviour Guru MIN 22 Sugihwaras Bojonegoro tahun 2014. 3 penelitian ini membahas mengenai keterkaitan antara kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behaviour. 2 Ria Duwin Andayani, 2011 Model Kepemimpinan Transformasional Di Telkom Divre jawa Timur Skripsi--UIN Sunan Ampel, Surabaya,hal. 10. 3 Hanif Ashar,2014 Hubungan Kepemimpinan Transformasional Dan Komitmen Organisasi Dengan Organizational Citizenship Behaviour Guru Mim 22 Sugihwaras Bojonegoro Skripsi- UIN Sunan Ampel, Surabaya, 13.

18 Penelitian dari Hanif Ashar memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang kepemimpinan transformasional akan tetapi penelitian tersebut mempunyai perbedaan yang terletak pada objek. Terakhir, penelitian oleh Ebah Suayibah dengan judul pemberdayaan ekonomi santri melalui penanaman jamur tiram pada 2009. Persamaan penelitian ini terletak pada upaya peneliti untuk mengetahui bagaimana upaya pondok dalam membentuk santri menjadi mandiri atau berdaya secara ekonomi. Perbedaan pada penelitian ini adalah pada penelitian Ebah berfokus pada upaya-upaya yang dilakukan, sedangkan pada penelitian ini, peneliti berfokus pada bagaimana peran kiai sebagai model yang ditiru santri untuk hidup secara mandiri. Berdasarkan atas penelitian tersebut menurut hemat penyusun, skripsi yang akan ditulis ini belum pernah diteliti, karena dalam skripsi ini lebih menekankan kepada gaya kepemimpinan transformasional kiai dalam pengembangan kemandirian ekonomi di Pondok Pesantren dan dengan melihat titik perbedaan itulah, maka penelitian ini dilakukan dengan lebih mendalam ke sisi pengaruh dari pemimpin pondok / Kiai (kepemimpinan) sebagai model yang dititu dan akhirnya akan berpengaruh terhadap kemandirian ekonomi santri. B. Kerangka Teori Istilah kerangka teori identik dengan paradigma atau kerangka berpikir yang memiliki peran besar sebagai perspektif teori yang membatasi area

19 kajian penelitian. 4 Adanya kerangka teoritik bisa bermanfaat untuk membuat penelitian menjadi fokus, terarah, dan tidak melebar ke manamana. Kerangka teoritik dibangun berdasarkan konsep atau teori dari bebagai pendapat para ahli yang kemudian diterjemahkan ke wilayah empirik sehingga bisa diimplementasikan di dalam penelitian. 1. Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan Transformasional adalah sebuah gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemenuhan terhadap tingkatan tertinggi dari hirarki maslow yakni kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri. Kepemimpinan transformasional inilah yang sungguhsungguh diartikan sebagai kepemimpinan yang sejati karena kepemimpinan ini sungguh bekerja menuju sasaran pada tindakan mengarahkan organisasi kepada suatu tujuan yang tidak pernah diraih sebelumnya. 5 Menurut Bass mendefinisikan bahwa kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu Dengan penerapan kepemimpinan transformasional bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, loyal dan respek kepada pimpinannya. Pada akhirnya bawahan akan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan. Sedangkan menurut O Leary, kepemimpinan 4 Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, Panduan skripsi manajemen dakwah (Surabaya: Fakultas Dakwah, 2011), 17 5 Fransiskus Billy Sand, 2009"Pengaruh Kepemimpinan Transformasionalterhadap Kinerja Anggota", 7

20 transformasional adalah gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seseorang manajer bila ia ingin suatu kelompok melebarkan batas dan memiliki kinerja melampaui status quo atau mencapai serangkaian sasaran organisasi yang sepenuhnya baru. Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja. 2. Teori tentang Kepemimpinan Transformasional Bernard M. Bass menjelaskan tentang teori dalam Kepemimpinan Transformasional. dia mengatakan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki 4 aspek, yaitu: idealis, memotivasi, menstimulasi, memahami individu. 6 Gambar 1: bass aviola theory 6 Didier Cossin, 2013 Transformasional Leadership. Literature review

21 a. Idealized Influence (or charismatic influence) Idealized influence mempunyai makna bahwa seorang pemimpin transformasional harus kharisma yang mampu menyihir bawahan untuk bereaksi mengikuti pimpinan. Dalam bentuk konkrit, kharisma ini ditunjukan melalui perilaku pemahaman terhadap visi dan misi organisasi, mempunyai pendirian yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap setiap keputusan yang telah diambil, dan menghargai bawahan. Dengan kata lain, pemimpin transformasional menjadi role model yang dikagumi, dihargai, dan diikuti oleh bawahannya. b. Inspirational Motivation Inspirational motivation berarti karakter seorang pemimpin yang mampu menerapkan standar yang tinngi akan tetapi sekaligus mampu mendorong bawahan untuk mencapai standar tersebut. Karakter seperti ini mampu membangkitkan optimisme dan antusiasme yang tinggi dari pawa bawahan. Dengan kata lain, pemimpin transformasional senantiasa memberikan inspirasi dan memotivasi bawahannya. c. Intellectual Stimulation Intellectual stimulation karakter seorang pemimpin transformasional yang mampu mendorong bawahannya untuk menyelesaikan permasalahan dengan cermat dan rasional. Selain itu, karakter ini mendorong para bawahan untuk menemukan cara

22 baru yang lbih efektif dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, pemimpin transformasional mampu mendorong (menstimulasi) bawahan untuk selalu kreatif dan inovatif. d. Individualized Consideration Individualized consideration berarti karakter seorang pemimpin yang mampu memahami perbedaan individual para bawahannya. Dalam hal ini, pemimpin transformasional mau dan mampu untuk mendengar aspirasi, mendidik, dan melatih bawahan. Selain itu, seorang pemimpin transformasional mampu melihat potensi prestasi dan kebutuhan berkembang para bawahan serta memfasilitasinya. Dengan kata lain, pemimpin transformasional mampu memahami dan menghargai bawahan berdasarkan kebutuhan bawahan dan memperhatikan keinginan berprestasi dan berkembang para bawahan. 3. Teori tentang Kemandirian Ekonomi Kemandirian adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan pertimbangan sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan tersebut. kemandirian juga diartikan sebagai kemampuan untuk membuat keputusan dan mengatur hidup sendiri tanpa ketergantungan berlebihan terhadap orang lain. Kemandirian tidak dapat selesai pada satu tahap kehidupan, melainkan akan terus berkembang di dalam diri individu.

23 Benny Susetyo menjelaskan bahwa seseorang dikatakan mandiri secara ekonomi apabila memiliki 5 aspek: 7 Gambar 2: teori kemandirian ekonomi a. Bebas hutang konsumtif Ada dua jenis hutang jika dilihat dari kegunaannya. Pertama, hutang produktif, yaitu hutang yang dibelanjakan untuk kebutuhan yang dapat menambah penghasilan seseorang. Misalnya, untuk memulai usaha, untuk membeli tanah, untuk sekolah dan semacamnya. Kedua, hutang konsumtif, yaitu hutang yang dibelanjakan untuk kebutuhan yang tidak menambah penghasilan, misalnya membeli hp atau mobil untuk mengikuti gaya hidup. 7 Benny susetyo, 2006, partisipasi kaum awam dalam pembangunan menuju kemandirian ekonomi, hal 10

24 b. Memiliki Keyakinan dalam bisnis Seseorang yang memiliki keyakinan berarti tidak mudah terpancing untuk berbelok dalam bisnisnya, baik ketika bisnisnya merosot atau sedang sepi. Dia akan terus mencari cara bagaimana menimbun jurang lalu membangun sebuah bukit. Dia akan selalu memantau bisnisnya sehingga tidak membeli barang yang dinilai kurang penting. c. Memiliki investasi Investasi adalah menanamkan suatu modal dengan harapan nantinya akan bertumbuh, modal bisa apapun termasuk uang, tenaga, pikiran dan lain sebagainya. Seseorang yang memiliki investasi dinilai memiliki pandangan yang jauh kedepan, yaitu melihat bagaimana hasil akhir dari proses suatu usaha dari bagaimana usaha tersebut telah berjalan. Bahkan kegagalan dari sebuah investasi akan tetap memberikan keuntungan, yaitu membuat pandangan seorang investor semakin tajam. d. Mampu mengelola arus kas uang (cash flow) Arus kas uang adalah aliran dana masuk dan aliran dana keluar seseorang. Aliran dana masuk biasanya disebut pendapatan dan aliran dana keluar disebut pengeluaran atau pembelanjaan. Sebuah arus kas (cashflow) dinilai baik apabila pengeluaran seseorang lebih kecil daripada pendapatannya sehingga sisanya bisa ditabung atau di investasikan. Arus kas dinilai buruk apabila pengeluaran seseorang

25 lebih besar dari pada pendapatannya sehingga untuk memenuhi pengeluaran tersebut, dia akan mencari pinjaman atau menjual asetnya. e. Siap mental terhadap gangguan finansial Kesiapan fisik seseorang dalam bisnis seperti memiliki modal, pengalaman, tabungan, atau asuransi adalah penting. Namun aspek mental terbukti lebih mendominasi dalam kesuksesan seseorang dalam kemandirian ekonomi. Jatuh dan bangun dalam usaha akan menjadi kepastian dalam kehidupan, mereka yang memiliki mental bangkit dari setiap jatuh akan membuat seseorang lebih cepat berhasil daripada orang yang belum memilikinya, karena seperti krisis atau ditinggal seseorang yang dicintai terbukti mampu menjatuhkan bisnis yang sudah kuat. 4. Perspektif Islam (sub-bab khusus) Kemandirian ekonomi mendapat perhatian yang tak kalah penting dalam ajaran agama islam. seorang muslim wajib berusaha dengan mencari nafkah yang halal. Dengan nafkah tersebut, dia dapat menghidupi dirinya dan keluarganya, ia juga dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Seorang muslim tidak boleh menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Karena hidup dengan bergantung kepada orang lain merupakan kehinaan. Allah dan RasulNya menganjurkan umat Islam untuk berusaha dan bekerja. Apapun jenis pekerjaan itu selama halal, maka pekerjaan tesebut

26 tidaklah tercela. Hal tersebut juga dicontohkan oleh Para nabi dan rasul terdahulu yang juga bekerja dan berusaha untuk menghidupi diri dan keluarganya. Allah berfirman dalam surah al jumuah: Artinya: maka apabila shalat telah selesai dikerjakan, bertebaranlah kamu sekalian dimuka bumi dan carilah rezeki karunia Allah. (al jumuah: 10) Ayat tersebut menjelaskan tentang pentingnya seorang muslim untuk bekerja. Hal tersebut menjadi lebih jelas karena perintah bekerja diberikan setelah sholat, hal tersebut memberi arti bahwa bekerja merupakan suatu kemuliaan, karena makan dari hasil jerih payah sendiri adalah terhormat dan nikmat, sedangkan makan dari hasil jerih payah orang lain merupakan kehidupan yang hina. Selain bekerja, sosok pemimpin juga diperlukan dalam proses menuju kemandirian ekonomi seseorang. Pemimpin adalah motor penggerak untuk melakukan suatu perubahan dan sebagai nahkoda untuk membimbing dan mengarahkan agar tidak tersesat di dalam jalan yang tidak diridai oleh Allah Swt. Kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan yang selalu memberikan tauladan kepada pengikutnya tidak hanya dengan ucapan tetapi juga dengan tindakan yang nyata. Hal itu sesuai dalam surat al-ahzab ayat 21:

27 artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. 8 Islam mempunyai seorang pemimpin yang menjadi tauladan bagi pemimpin- pemimpin yang lain yaitu Nabi Muhammad saw. Beliau telah berhasil membawa agama Islam menjadi agama yang rahmatan lil alamin, Walaupun banyak rintangan yang dialami oleh beliau seperti dicaci maki, dilempari kotoran bahkan dimusuhi oleh keluarganya sendiri akan tetapi, beliau tetap berpegang teguh untuk menyiarkan agama Islam dan hasilnya Islam menjadi agama yang paling banyak dianut diseluruh dunia. Pemimpin transformasional dalam mewujudkan visi dan misinya selalu menjadi orang terdepan dalam melakukan sesuatu dengan ibda binafsik (memulai dari diri sendiri). Sehingga pemimpin bias menjadi tauladan bagi para anggotanya untuk menginspirasi dan memotivasi. Hal ini sudah dicontohkan oleh nabi Muhammad saw. Sejak dalam dakwahnya selalu memberikan contoh terhadap kaumnya, agar bias menganut apa yang dicontohkan oleh beliau. Selanjutnya kepemimpinan dalam Islam adalah pemimpin sebagai pemuka dan memberikan arah. Penjelasan ini sebagaimana di dalam firman Allah Swt. surat ali-imran ayat: 104 8 Al-qur an: al-ahzab 21

28 Artinya: Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang berbuat makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. 9 Ayat tersebut menjelaskan bahwa menjadi pemimpin diharapkan dapat mengarahkan kepada anggotanya agar menjadi lebih baik sehingga pemimpin mampu memberikan contoh perbuatan baik misalnya datang tepat waktu ketika masuk kerja, ramah terhadap pelanggan atau selalu berjamaah ketika waktu sholat, dan jujur dalam melakukan pekerjaan. Pemimpin diharapkan dapat memberikan arahan secara langsung kepada anggota. Pemimpin selalu berusaha hadir dalam setiap kesempatan untuk berkumpul bersama dengan anggota sehingga pemimpin dapat memberikan perhatian dan arahan secara individu terhadap anggotanya agar menjadi lebih baik lagi. Pemimpin transformasional percaya akan kemampuan para anggotanya sehingga tak jarang pemimpin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan hal baru yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian dari anggotanya. 9 Al-quran: ali imran. 104