BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 5 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif pendekatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun 2010/2011, yaitu sekitar bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dan rancangan penelitian tindakan yang

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 06

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Classroom Action Research) CAR. Dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Tindakan Kelas Peneliti akan menggunakkan model penelitian tindakan model siklus. Model ini dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggert tahun 1988 dari Deakin University Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd (2008:68) Model penelitian tindakan kelas ini mengandung empat tahapan, yaitu : a. Rencana (Planning) b. Tindakan (Action) c. Pengamatan (Observation) d. Refleksi (Reflection) Diawal penelitian proses pembelajaran di kelas menggunakan methode pembelajaran yang kurang variatif, yaitu methode ceramah sehingga pemahaman siswa terhadap materi pelajaran kurang dan hasil belajar siswa rendah, untuk itu akan diadakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing. Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus, tiap-tiap siklus 1 x pertemuan (3 x 35 menit). B. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian dilakukan kepada 24 siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012. C. Prosedur Penelitian

a. Membuat jadwal rencana untuk menentukan sub materi dan materi pokok yang akan disajikan b. Mempersiapkan kelengkapan yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar seperti silabus pembelajaran, rencana pembelajaran, rencana perbaikan pembelajaran, mempersiapkan lembar latihan soal, alat peraga dan sarana pendukung c. Menetapkan model pembelajaran, yaitu menggunakan model pembelajaran role playing dalam pembelajaran d. Menyusun naskah skenario pembelajaran yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran yaitu pemerintah pusat e. Menentukan sekelompok siswa yang akan memerankan pelaksanaan kegiatan pembelajaran Role Playing (bermain peran) f. Menetapkan cara pelaksanaan refleksi, yaitu dilakukan oleh peneliti dan dilakukan setiap selesai pemberian tindakan dalam setiap siklusnya Adapun alur siklus PTK dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Permasalahan Perencanaan Tindakan 1 Pelaksanaan Tindakan 1 SIKLUS I Refleksi Observasi 1 Pengumpulan data 1 Permasalahan baru, hasil refleksi Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II

SIKLUS II penyimpulan dan Pemaknaan hasil Refleksi II Observasi II Pengumpulan data II Gambar 2. Diagram Siklus Pelaksanaan PTK D. Tindakan Penelitian Siklus I Secara rinci pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas ini meliputi langkahlangkah : a. Tahap perencanaan 1. Merancang kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Role Playing 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khususnya tentang materi pemerintahan pusat untuk mengetahui data hasil belajar siswa 4. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari siswa, lembar jawaban, dan lembar tes formatif terkait materi pemerintahan pusat 5. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran 6. Menyusun naskah skenario yang akan ditampilkan 7. Menunjuk kelompok siswa yang akan bermain peran b. Tahap pelaksanaan

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi dan memotivasi siswa melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan materi yang akan disajikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi dan dijelaskan sehingga menimbulkan minat untuk memecahkan dan mempelajarinya dikalangan siswa 2. Melaksanakan kegiatan inti, siswa yang sudah ditunjuk melaksanakan tugasnya memainkan peran sesuai dengan materi pembelajaran 3. Melaksanakan kegiatan sesuai Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dipersiapkan dan dibagikan 4. Mengadakan tanya jawab berkaitan dengan materi pelajaran yang baru ditampilkan 5. Guru menyimpulkan hasil kegiatan belajar 6. Melakukan tes formatif sebagai post test secara individu 7. Memeriksa hasil tes dan penghargaan kelompok yang dilakukan oleh guru c. Tahap observasi 1. Melakukan observasi terhadap pelaksanaan model pembelajaran Role Playing (bermain peran) 2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada peserta didik saat pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Role Playing (bermain peran) d. Tahap refleksi 1. Menganalisis temuan lainnya saat pelaksanaan proses pembelajaran 2. Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang kelemahankelemahan atau kekurangan yang masih terjadi pada saat pembelajaran serta memberikan saran dan masukan yang ada diperbaiki pada siklus berikutnya

3. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa Siklus II Berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran siklus I, maka dilakukan perbaikan dan pengembangan tindakan pada siklus II. Materi pembelajaran pada siklus II masih sama pada siklus I. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah : a. Tahap perencanaan 1. Merancang kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Role Playing 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khususnya tentang materi pemerintahan pusat untuk mengetahui data hasil belajar siswa 4. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari siswa, lembar jawaban, dan lembar tes formatif terkait materi pemerintahan pusat 5. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran 6. Menyusun naskah skenario yang akan ditampilkan 7. Menunjuk kelompok siswa yang akan bermain peran b. Tahap pelaksanaan 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi dan memotivasi siswa melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan materi yang akan disajikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi dan dijelaskan sehingga menimbulkan minat untuk memecahkan dan mendiskusikannya dikalangan siswa

2. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dipersiapkan (kelompok yang sudah ditunjuk melaksanakan tugas memerankan peranannya sesuai materi) 3. Mengadakan tanya jawab berkaitan dengan materi pelajaran yang baru ditampilkan 4. Guru menyimpulkan hasil kegiatan belajar 5. Melakukan tes formatif sebagai post test secara individu 6. Memeriksa hasil tes dan penghargaan kelompok c. Tahap observasi 1. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan model pembelajaran role playing yang diterapkan dalam materi pembelajaran PKn 2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing (bermain peran) d. Tahap refleksi 1. Menganalisis temuan lainnya saat pelaksanaan proses pembelajaran 2. Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang kelemahankelemahan atau kekurangan yang masih terjadi pada saat pembelajaran serta memberikan saran dan masukan yang ada diperbaiki pada siklus berikutnya 3. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan saat menerapkan model pembelajaran Role Playing 4. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa E. Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa

Table 2. Jenis Data dan Metode Dalam Penelitian No. Jenis-jenis data-data Metode 1 Hasil belajar siswa Tes awal pembelajaran Tes akhir pembelajaran Sedangkan sumber data yang digunakan adalah : 1. Kuisioner yang digunakan untuk menjaring data mengenai pendapat siswa dan guru mengenai penerapan model pembelajaran Role Playing yang dilakukan setelah berakhirnya keseluruhan pelaksanaan program tindakan 2. Tes hasil belajar, instrument ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing F. Teknik Analisis Data Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati tiap langkah yang dibuat, mulai dari tahap persiapan, proses sampai hasil pekerjaan atau pembelajaran, dalam arti apakah kegiatan beserta langkah-langkahnya sudah sesuai dengan tujuan atau belum. Dalam penelitian ini, untuk mengelola data sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan, maka digunakan teknik analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi berbagai dinamika kemajuan kualitas hasil belajar siswa dengan penguasaan materi yang digunakan guru. Teknik analisis yang digunakan, adalah : a. Merekap hasil test yang diberikan pada tiap akhir siklus

b. Menganalisis hasil tes dengan membuat tabulasi dan prosentase serta disajikan dalam bentuk tabel c. Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara hasil test siklus I dan siklus II.. Selanjutnya mengambil kesimpulan akhir apakah penelitian tindakan kelas berhasil atau tidak. G. Indikator Keberhasilan Sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya dan kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran PKn kelas IV di SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012. Seorang siswa dianggap tuntas belajar jika siswa tersebut telah mendapatkan nilai sekurangkurangnya 65 dan suatu kelas dianggap tuntas belajar apabila 75% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar / mencapai KKM