BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan cluster. random sampling, observasi lingkungan serta melihat penderita

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSONAL HYGIENE,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelembaban tinggi. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala Pediculus

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

Universitas Sumatera Utara

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN : Tidak Tamat Sekolah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Buol termasuk di Kecamatan Biau Kabupaten Buol Ibu Kota

SUMMARY GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA TBC PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGIMANA KECAMATAN PAGIMANA KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2012

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sehat,tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menyebabkan penyakit

BAB I LATAR BELAKANG

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

I. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. perilaku hidup bersih dan sehat. Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan perawatan yang lebih menekankan pada perawatan kulit, sehingga

BAB 1 : PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan desain penelitian case control study sehingga kemungkinan

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

BAB I PENDAHULUAN. Hominis (kutu mite yang membuat gatal). Tungau ini dapat menjalani seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. disekelilingnya khususnya bagi mereka yang termasuk ke dalam kelompok rentan

I. PENDAHULUAN. Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara

BAB I PENDAHULUAN. Kakimantan Tengah, Kalimantan selatan, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009

BAB I LATAR BELAKANG

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU

1. Menurut bapak/ ibu apakah kegunaan air bagi tubuh kita? a. Melarutkan dan membawa sari-sari makanan, oksigen dan hormon ke. tubuh yang membutuhkan.

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2

OLEH: IMA PUSPITA NIM:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku dan satunya dilaksanakan melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

Kuesioner Penelitian

Matahari memungkinkan adanya siklus hujan,penentu cuaca dan iklim.

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

KUESIONER PENELITIAN

All about Tinea pedis

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron

Manfaat Minum Air Putih

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tikupon. b) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tomini

Lampiran III : Tabel Frekuensi. Frequency Table. Universitas Sumatera Utara. Infeksi kecacingan STH

1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Lama tinggal dikost :

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

BAB 1 PENDAHULUAN. proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes

BAB 1 : PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN.

FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENYAKIT KULIT MENULAR PADA WARGA KELURAHAN KALIBENING KECAMATAN TINGKIR SALATIGA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme termasuk common cold, faringitis (radang

GAMBARAN SANITASI DASAR PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN POHE KECAMATAN HULONTHALANGI KOTA GORONTALO TAHUN 2012

LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini membahas hasil penelitian yaitu analisa univariat. dan bivariat serta diakhiri dengan pembahasan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus

KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan cara

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KELUHAN PENYAKIT KULIT DI KELURAHAN DENAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organisation) pada tahun 2014,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. termasuk debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

UMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari pengaruh lingkungan hidup. Organ ini merupakan alat tubuh

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMP PALAPA BINJAITAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. adanya penyakit yang harus diobati (Djuanda, Adhi. dkk, 2005).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

BAB V PEMBAHASAN. A. Lama Penggunaan KB IUD dan Kejadian Keputihan. 1 tahun masing-masing adalah sebanyak 15 responden (50%), sehingga total

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil observasi lingkungan ditemukan 80% rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364 orang dari 30 Kepala Keluarga dari RW I, RW II, RW III, Kelurahan Kalibening diperoleh 144 responden yang positif sedang atau pernah menderita penyakit kulit menular. Dilihat dari hasil penelitian, angka kejadian penyakit menular di Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir adalah 40% dari 364 orang dalam bulan Januari hingga bulan April 2014. Dalam penelitian ini, karakteristik responden adalah warga Kelurahan Kalibening yang pernah atau sedang menderita penyakit kulit. Jumlah responden adalah 144 responden dengan karakteristik pendidikan terakhir SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi serta tingkat pengetahuan responden tentang penyakit kulit. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 4.1. 26

27 Tabel 4.1 karakteristik responden penderita penyakit kulit. Karakteristik Responden Pendidikan terakhir SD SMP SMA Perguruan Tinggi Pengetahuan Kurang baik Baik Jumlah Responden Persentase 21 14.58 % 27 18.75 % 92 63.89 % 4 2.78 % 9 6.25 % 135 93.75 % Dari tabel 4.1 dapat dilihat bawa 63.89% berpendidikan terakhir SMA (Sekolah Menengah Atas) dan 93.75% responden mengetahui arti, tanda dan gejala, serta cara penularan penyakit kulit menular. Hasil observasi juga menemukan fakta, pengetahuan responden didapat juga dari ibu-ibu kader. Pada umumnya tingkat pendidikan dan pengetahuan akan mempengaruhi prilaku hidup agar tidak terserang penyakit kulit, tetapi pada kenyataannya 144 responden ini tetap terserang penyakit kulit menular.

28 4.2 Distribusi Frekuensi Faktor faktor Penyebab Penyakit Kulit Berikut adalah tabel faktor faktor penyebab penyakit kulit. Tabel 4.2 distribusi frekuensi faktor-faktor penyebab penyakit kulit. Faktor Jumlah Persentase Usia 0 9 3 2.08 % 10 19 1 0.7 % 20 29 13 9.03 % 30 39 24 16.67 % 40 49 34 23.61 % 50 > 69 47.92 % Jenis Kelamin Laki laki 101 70.14% Perempuan 43 29.86% Kebersihan Diri Kurang baik 0 0% (kebiasaan mandi dan Baik 144 100% berganti pakaian) Sanitasi lingkungan Sumur 7 4.86% Sumber air PAM 122 84.72% Sumur dan PAM 15 10.42% Saluran pembuangan Septic tank 133 92.36% akhir Galian 11 7.64% Point of Entry Pekerjaan Siswa 4 2.78 % Petani 126 87.5 % Buruh 11 7.64% Swasta 3 2.1% Point of Exit Bertukar baju/handuk Ya 66 45.83% Tidak 78 54.17% Penyelesaian Dibiarkan 17 11.8% Di obati sendiri 35 24.3% Fasilitas 92 63.89% kesehatan Frekuensi menderita 1x 137 95.83% 2x 7 4.86% Lama menderita 3-6 hari 138 95.83% 1 Minggu 2 1.39% > 1 Minggu 4 2.78% Keterangan : Huruf bercetak tebal menunjukkan faktor faktor dominan penyebab penyakit kulit menular di Kelurahan Kalibening.

29 Berdasarkan Tabel 4.2 hasil penelitian menunjukkan usia dominan responen adalah usia lebih dari 50 tahun hingga 50 tahun sebanyak 47.92 %. Sebagian besar (70.14 %) responden berjenis kelamin laki laki. Dari 144 responden, 126 (87.5 %) responden bekerja sebagai petani. Hampir setengah dari responden memiliki kebiasaan bertukar handuk atau baju. Dalam periode bulan Januari hingga bulan April, 95.83 % responden hanya satu kali menderita penyakit kulit dengan lama menderita 3 6 hari. 4.3 Pembahasan Dari hasil penelitian, didapatkan faktor faktor dominan yang mempengaruhi angka kejadian penyakit kulit di Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir, Salatiga. Sebagian besar responden (47. 92%) berusia 50 tahun hingga lebih dari 50 tahun. Salah satu perubahan besar yang terjadi seiring pertambahan usia adalah proses thymic involution. Sel T sangat penting sebagai limfosit untuk membunuh bakteri dan membantu tipe sel lain dalam sistem imun. Semakin bertambahnya usia, maka banyak sel T atau limfosit T kehilangan fungsi dan kemampuannya melawan penyakit. Jika hal ini terjadi, maka dapat mengarah pada penyakit autoimun yaitu sistem imun tidak dapat mengidentifikasi dan melawan kanker atau sel-sel jahat (Aspinall,

30 2005). Pada usia tua reaksi terhadap bahan kimia mungkin meningkat tetapi bentuk kelainan kulit berupa kemerahan yang terlihat pada usia tua berkurang. Setelah usia 30 tahun, produksi hormon-hormon penting seperti testosteron, growth hormone, dan estrogen mulai menurun, padahal hormon - hormon tersebut berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Perubahan hormon seiring bertambahnya usia seseorang menjadi faktor penting yang mengakibatkan peningkatan risiko seseorang itu terkena penyakit kulit (Marintan, 2013). Hormon testosteron, growth hormone, dan estrogen berfungsi dalam pembentukan sel sel otot, kulit, rambut, dan daya tahan tubuh (Purnomo, 2011). Dari faktor point of entry, sebagian besar pekerjaan responden sebagai petani (87.5%) dan 70.14% merupakan laki - laki. Petani memiliki medan kerja yang beresiko tinggi berpaparan langsung dengan jamur, bakteri, atau agent penyebab penyakit kulit menular. Dan sudah menjadi hal biasa untuk pergi dan bekerja di sawah tanpa menggunakan alas kaki. Menurut penelitian, laki - laki lebih banyak mengeluarkan keringat disebabkan efek hormon testoteron yang meningkatkan respo n keringat (Pranoto, 2008). Pekerjaan sebagai petani akan menghasilkan keringat yang cukup banyak. Keringat mengandung banyak zat yang di keluarkan dari tubuh, zat zat tersebut memicu jamur dan bakteri untuk tumbuh.

31 Kondisi yang lembab pada kulit akan mempercepat perkembangan jamur atau bakteri di kulit yang nantinya akan menginfeksi kulit. Responden sudah memiliki kebiasaan mandi yang baik, akan tetapi masih terserang penyakit kulit. berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan responden masih kurang dalam menjaga kebersihan tangan dan kaki. Kebiasaan mencuci tangan dan kaki belum menggunakan sabun. Kaki dan tangan yang hanya dibasuh dengan air ketika tampak bersih dirasa sudah cukup. Hampir setengah dari responden masih memiliki kebiasaan bertukar baju atau handuk. Baju dan handuk menjadi salah satu media penularan bagi jamur, bakteri, mikroorganisme penyebab penyakit kulit menular. Mikroorganisme lebih cepat tumbuh di tempat lembab, pakaian menyerap keringat dan kotoran tubuh yang dikeluarkan saat beraktivitas. Handuk yang lembab menjadi media yang cocok untuk bakteri dan jamur berkembang biak. Selain baju dan handuk, alas kaki, tempat tidur, juga dapat menjadi media penularan. Mikroorganisme penyebab penyakit kulit dapat menempel di bahan bahan tersebut, sehingga sangat penting menjaga kebersihan. Untuk mencegah penularan, ganti baju setelah mandi. Cuci baju dengan sabun, jemur dan disetrika untuk mematikan bakteri dan jamur. Handuk yang lembab harus segera

32 dikeringkan, jangan menggunakan handuk yang lembab karena bakteri dan jamur berkembang dengan cepat. Rajin mencuci dengan sabun dan menjemur bahan bahan tersebut di bawah sinar matahari. 63.89 % responden sudah memiliki kebiasaan yang baik dalam penggunaan fasilitas kesehatan, namun masih ada sebagian kecil (24.3 %) responden yang mengacuhkan penyakit kulit yang diderita dan 11.8 % responden mengobati penyakitnya sendiri. Faktor usia yang semakin bertambah tua membuat responden malas untuk bepergian. Hal tersebut yang kemudian memicu responden tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan.