KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMP PALAPA BINJAITAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMP PALAPA BINJAITAHUN 2015"

Transkripsi

1 KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMP PALAPA BINJAITAHUN 2015 I. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : Umur : Kelas :... II. Pertanyaan Sumber Informasi 1. Darimana saja kamu pernah mendapatkan informasi mengenai kebersihan genitalia pada saat menstruasi? a. Iklan di TV f. Guru b. Ayah g. Media cetak c. Ibu h. Teman d. Kakak i. Lain-lain, sebutkan Darimana saja kamu pernah mendapatkan informasi mengenai pembalut? a. Iklan di TV f. Guru b. Ayah g. Media cetak c. Ibu h. Teman d. Kakak i. Lain-lain, sebutkan Darimana saja kamu mendapatkan informasi menstruasi? a. Iklan di TV f. Guru b. Ayah g. Media cetak c. Ibu h. Teman d. Kakak i. Lain-lain, sebutkan Darimana kamu mendapatkan informasi terkait merk pembalut yang kamu gunakan sekarang? a. Iklan di TV f. Guru b. Ayah g. Media cetak

2 c. Ibu h. Teman d. Kakak i. Lain-lain, sebutkan Atas dasar apa kamu memilih pembalut tersebut? a. Karena sudah disediakan orangtua b. Karena meihat iklan ditelevisi dan media lainnya c. Karena hanya merk tersebut yang tersedia di warung terdekat d. Tidak ada alasan apapun 6. Menurut kamu media apa yang paling baik untuk menyampaikan informasi mengenai kebersihan genitalia pada saat menstruasi? a. Iklan di TV f. Guru b. Ayah g. Media cetak c. Ibu h. Teman d. Kakak i. Lain-lain, sebutkan Siapa yang paling berperan dikeluarga kamu memberikan informasi mengenai kebersihan genitalia pada saat menstruasi? a. Ibu b. Ayah c. Saudara/ kakak/ adik III. Pengetahuan 1. Apakah kamu pernah mendengarkan kebersihan genitalia? a. Ya (3) b. Tidak (1) 2. Menurut kamu apa yang dimaksud dengan kebersihan genitalia adalah: a. Suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan genitalia seseorang untuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi (3) b. Menjaga kebersihan diri (2) c. Mencuci dengan mengunakan air saja (1) 3. Menurut kamu yang dimaksud dengan kebersihan genitalia pada saat menstruasi adalah: a. Menjaga kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi (2) b. Menjaga kebersihan pembalut (1)

3 c. Suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan genitalia seseorang untuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi (3) 4. Apakah tujuan dari menjaga kebersihan genitalia pada saat menstruasi? a. Untuk menghambat pengeluaran darah haid yang akan keluar (2) b. Menjadi tidak nyaman dan tidak percaya diri (1) c. Untuk memelihara kebersihan dan kesehatan genitalia seseorang yang dilakukan selama menstruasi untuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi (3) 5. Menurut kamu, apa yang sebaiknya dilakukan pertama kali sebelum membersihkan genitalia kita? a. Mencuci tangan (3) b. Langsung membasuh geniatalia (2) c. Tidak melakukan apa-apa (1) 6. Menurut kamu apakah pembalut wanita itu? a. Perangkat yang digunakan oleh wanita disaat menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh kemana-mana (3) b. Perangkat tipis yang digunakan oleh wanita setiap hari (2) c. Perangkat yang digunakan oleh wanita dan lanjut usia (1) 7. Menurut kamu, jenis pembalut seperti apa yang sebaiknya digunakan pada saat menstruasi? a. Pembalut modern (1) b. Pembalut tradisional/kain (3) 8. Menurut kamu, bahan pembalut seperti apa yang sebaiknya digunakan pada saat menstruasi? a. Pembalut dengan bahan yang mengandung parfum dan gel (1) b. Pembalut yang harum (2) c. Pembalut dengan bahan yang lembut dan menyerap (3) 9. Apa yang terjadi jika tidak sering mengganti pembalut pada saat menstruasi? a. Bakteri tidak dapat berkembangbiak divagina (2) b. Bakteri mudah berkembangbiak kedalam vagina dan menyebabkan infeksi (3)

4 c. Bakteri akan mati saat berada di vagina (1) 10. Apa dampak pembalut bagi kesehatan yang anda ketahui? a. Menyebabkan kanker rahim, infeksi, gatal-gatal (3) b. Gangguan alat reproduksi (2) c. Tidak ada dampaknya (1) 11. Apakah unsur-unsur bahan kimia yang ada didalam pembalut modern dapat membahayakan kesehatan? a. Ya (3) b. Tidak (1) 12. Apakah anda mengetahui unsur-unsur bahan kimia didalam sehelai pembalut? a. Ya (3) b. Tidak (1) 13. Jika menggunakan pembalut dapat membahayakan kesehatan, penyakit apa yang dapat timbuk akibat kebiasaan menggunakan pembalut? a. Kanker rahim (3) b. Keputihan (1) c. Peradangan pada dinding rahim (Endometriosis) (2) 14. Menurut kamu, berapa kali harus mengganti pembalut dalam sehari? a. Satu kali sehari (1) b. Dua kali sehari (2) c. Setiap empat jam sekali (3)

5 III. Sikap 1. Bacalah dengan teliti pertanyaan dan pernyataan yang tertera dibawah ini. 2. Jawablah semua pertanyaan dan pernyataan di bawah ini dengan tanda checlist ( ) pada salah satu jawaban yang dianggap paling benar. No. Pernyataan SS S TS STS 1 Informasi seputar kebersihan organ kewanitaan saat menstruasi itu sangat penting 2 Kita hanya bisa mendapatkan informasi seputar kebersihan organ kewanitaan dari teman 3 Yang dilakukan pertama sekali sebelum membasuh alat kelamin adalah mencuci tangan. 4 Saat haid menggunakan pembalut dengan bahan yang mengandung parfum dan bisa dipakai seharian 5 Cara membersihkan/ membasuh alat kelamin wanita adalah dari arah belakang (vagina) ke depan 6 Membersihkan alat kelamin harus menggunakan sabun mandi 7 Menggunakan pembalut tradisional (kain) dapat menggunakan kesehatan 8 Menggunakan pembalut modern dapat menyembuhkan penyakit kanker rahim 9 Menggunakan pembalut sangat penting pada saat menstruasi. 10 Pembalut membuat seseorang merasa lebih percaya diri, nyaman, bersih, dan bebas bergerak sepanjang hari 11 Pembalut dapat menyebabkan gangguan pencernaan 12 Sebelum membersihkan alat kelamin sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu 13 Pembalut dapat menyebabkan efek samping bagi kesehatan 14 Cara membersihkan pembalut yang benar adalah mencuci sampai tidak tersisa lagi sisa darah kemudian dibuang ketempat sampah % % % % % % % % % % % % % % % % % 4 7.4% % 17 % % % % % % 17 % % % % % % % % % % % % 5 9.3% % % % % % % 5 9.3% % 5 9.3% % % 4 7.4% % 3 5.5% 5 9.3% % 5 9.3% %

6 15 Pembalut tradisional dapat berdampak buruk bagi kesehatan organ reproduksi jika tidak dicuci dengan bersih IV. Tindakan % % 1. Ketika umur berapa pertama sekali kamu mengalami menstruasi? a. 10 tahun e. 14 tahun b. 11 tahun f. 15 tahun c. 12 tahun g. 16 tahun d. 13 tahun 2. Apakah kamu menggunakan pembalut saat menstruasi? a. Ya (3) b. Tidak (1) 3. Sejak umur berapa kamu menggunakan pembalut? a. 10 tahun e. 14 tahun b. 11 Tahun f. 15 tahun c. 12 Tahun g. 16 tahun d. 13 tahun 4. Berapa hari kamu mengalami menstruasi dalam setiap bulannya? a. < dari 1 minggu b. > dari 1 minggu c. 2 minggu 5. Jenis pembalut apa yang kamu gunakan saat ini a. Pembalut tradisional/ kain (3) b. Pembalut modern (1) 6. Berapa helai pembalut yang kamun habiskan dalam sehari? a.2 (1) b. 3 (2) c. 4 (3) % 4 7.4% 7. Darimana biasanya kamu membeli pembalut? Jawaban boleh lebih dari satu. a. mall b. Supermarket c. Toko

7 d. Warung e. Kantin sekolah 8. Jika pembalut yang biasa kamu gunakan tidak terdapat di toko, apakah anda akan menggantinya dengan pembalut lain? a. Ya b. Tidak 9. Pembalut wanita merek apakah yang kamu gunakan? (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Kotex Soft and smooth (1) h. Softex Ultra (1) b. Kotex Dry Comfort (1) i. Softex Lainnya (1) c. Laurier soft care (1) j. Whisfer Ultra (1) d. Laurier Super Slimguard (1) k. Whisfer lainnya (1) e. Charm Bodyfit (1) L. Hers Protex (1) f. Charm lainnya (1) m. Lainnya, sebutkan... g. Softex Super Deluxe (1) 10. Efek samping apa yang kamu rasakan bagi kesehatan kamu pada saat menggunakan pembalut tersebut? a. Alat kelamin terasa nyeri ( seperti di sedot/ dihisap) (3) b. Gatal-gatal dan pembalut terasa basah/ becek (2) c. Tidak merasakan efek samping (1) 11. Dengan cara apa kamu mengetahui pembalut yang kamu gunakan saat ini berkualitas baik? a. Mencium aroma pembalut, jika harum maka pembalut tersebut berkualitas baik (2) b. Mengeluarkan inti pembalut dan mengaduknya didalam segelas air, jika tidak terjadi perubahan warna pada air tersebut maka pembalut yang kamu gunakan berkualitas baik (3) c.tidak pernah mengetes pembalut yang digunakan dan tidak mengetahui tersebut berkualitas baik atau tidak (1) 12. Apakah kamu selalu berusaha menjaga kebersihan kewanitaan pada saat menstruasi?

8 a. ya (3) b. tidak (1) 13. Jika ya, apa usaha kamu untuk menjaga kebersihan kewanitaan tersebut? a. Mengganti pembalut setiap 4jam sekali dan mengganti celana dalam jika sudah terkena noda darah (3) b. Membasuh alat kelamin dengan air bersih dari depan ke belakang (2) c.mengeringkan alat kelamin dengan celana dalam setelah dibasuh dengan air (1) 14. Apa yang kamu gunakan pada saat membersihkan alat kelamin pada saat menstruasi? a. Membersihkannya dengan air bersih (2) b. Membersihkan dengan air bersih dan sabun mandi (1) c. Membersihkannya dengan air bersih dan cairan pembersih kewanitaan (3) 15. Apa yang kamu lakukan setelah membersihkan alat kelamin pada saat menstruasi? a. Mengeringkan alat kelamin dengan celana dalam (1) b. Mengeringkan alat kelamin dengan baju (2) c. Mengeringkan alat kelamin dengan handuk atau tissue (3) 16. Bagaimana cara kamu ketika mengganti pembalut? a. Langsung memakai pembalut (1) b. Membersihkan alat kelamin terlebih dahulu dan membuang bekas pembalut ketempat sampah (2) c. Membersihkan alat kelamin terlebih dahulu, mengganti celana dalam jika sudah terkena noda darah menstruasi (3) 17. Apakah kamu juga pernah mengajak teman/ kenalan kamu untuk menjaga kebersihan genitalia pada saat menstruasi? a. ya (3) b. tidak (1) 18. Bagaimana cara kamu membersihkan pembalut? a. Jika menggunakan pembalut sekali pakai sebaiknya dibersihkan dulu sebelum dibungkus lalu dibuang ketempat sampah dan untuk pembalut

9 kain sebaiknya direndam memakai sabun ditempat tertutup terlebih dahulu sebelum dicuci (3) b. Hanya disiram sekedar saja (2) c. Tidak dibersihkan (1) 19.Bagaimana cara kamu membuang pembalut? a. Pembalut dicuci sampai tidak tersisa lagi sisa darah kemudian dibuang (3) b. Mengeluarkan isi inti pembalut dan membuangnya ke saluran air (2) c. Langsung dibuang tanpa dibersihkan terlebih dahulu (1) 20. Kemana kamu membuang bekas pembalut yang sudah kamu gunakan? a. WC (1) b. Saluran pembuangan air (2) c. Tong Sampah (3)

10 Frequencies Frequency Table Umur Frequency Valid Valid ,5 18,5 18, ,9 38,9 57, ,5 31,5 88, ,6 5,6 94, ,6 5,6 100,0 Kelas Frequency Valid Valid ,0 37,0 37, ,6 42,6 79, ,4 20,4 100,0 Informasi mengenai kebersihan diri kewanitaan pada saat menstruasi Frequency Valid Valid Ayah, Kakak 1 1,9 1,9 1,9 Ibu 19 35,2 35,2 37,0 Ibu, Guru 5 9,3 9,3 46,3 Ibu, Guru, Kakak 3 5,6 5,6 51,9 Ibu, Kakak, Guru, Media 3 5,6 5,6 57,4 Cetak Ibu, Kakak, Teman 3 5,6 5,6 63,0 ibu, teman 4 7,4 7,4 70,4 Ibu,Guru,Teman 2 3,7 3,7 74,1 Iklan, Ibu, Guru 3 5,6 5,6 79,6 Iklan, Ibu, Kakak 3 5,6 5,6 85,2 Iklan, Ibu, teman 5 9,3 9,3 94,4 Iklan, teman 2 3,7 3,7 98,1 Teman 1 1,9 1,9 100,0

11 Informasi mengenai pembalut Frequency Valid Valid Ibu 17 31,5 31,5 31,5 Ibu, Guru 2 3,7 3,7 35,2 Ibu, Iklan 4 7,4 7,4 42,6 Ibu, Iklan, Kakak 3 5,6 5,6 48,1 Ibu, Iklan, Kakak, Teman 2 3,7 3,7 51,9 Ibu, Iklan, Teman 4 7,4 7,4 59,3 Ibu, Kakak 5 9,3 9,3 68,5 Ibu, Kakak, Teman 5 9,3 9,3 77,8 Ibu, Teman 3 5,6 5,6 83,3 Iklan 6 11,1 11,1 94,4 Iklan, Kakak, Teman 1 1,9 1,9 96,3 Kakak 2 3,7 3,7 100,0 Informasi menstruasi Frequency Valid Valid Ibu 15 27,8 27,8 27,8 Ibu, Guru 4 7,4 7,4 35,2 Ibu, Iklan, Guru 4 7,4 7,4 42,6 Ibu, Iklan, Kakak 1 1,9 1,9 44,4 Ibu, Kakak 2 3,7 3,7 48,1 Ibu, Kakak, Guru 3 5,6 5,6 53,7 Ibu, Kakak, Media 2 3,7 3,7 57,4 Ibu, Kakak, teman 3 5,6 5,6 63,0 Ibu, Teman 2 3,7 3,7 66,7 Ibu,Guru, Teman 5 9,3 9,3 75,9 Iklan TV 5 9,3 9,3 85,2 Iklan, Guru, Teman 1 1,9 1,9 87,0 Kakak 2 3,7 3,7 90,7 Teman 5 9,3 9,3 100,0 Merk pembalut yang digunakan saat ini Frequency Valid Valid Ibu 27 50,0 50,0 50,0 Ibu, Guru, Teman 1 1,9 1,9 51,9 Ibu, Kakak 2 3,7 3,7 55,6 Ibu, Kakak, Teman 5 9,3 9,3 64,8 Ibu,Iklan, Guru 4 7,4 7,4 72,2 Ibu,Iklan, kakak 3 5,6 5,6 77,8 Iklan 5 9,3 9,3 87,0 Iklan, Guru, Media 2 3,7 3,7 90,7 Iklan, Guru, Teman 3 5,6 5,6 96,3 Kakak 2 3,7 3,7 100,0

12 Valid Alasan pemilihan pembalut Frequency Valid Karena Hanya Merk 16 29,6 29,6 29,6 Tersebut Yang Tersedia di Warung Terdekat Karena Melihat Iklan di TV 17 31,5 31,5 61,1 dan Media Lainnya Karena Sudah Disediakan 12 22,2 22,2 83,3 Oleh Orangtua Tidak Alasan Apapun 9 16,7 16,7 100,0 Informasi mengenai kebersihan kewanitaan saat menstruasi Frequency Valid Valid Guru 3 5,6 5,6 5,6 Ibu 15 27,8 27,8 33,3 Ibu, Iklan 1 1,9 1,9 35,2 Ibu, Iklan, Guru 3 5,6 5,6 40,7 Ibu, Iklan, Kakak 2 3,7 3,7 44,4 Ibu, Kakak 5 9,3 9,3 53,7 Ibu, Kakak, Guru 3 5,6 5,6 59,3 Ibu, Kakak, Teman 2 3,7 3,7 63,0 Iklan 13 24,1 24,1 87,0 Iklan, Kakak 2 3,7 3,7 90,7 Kakak 2 3,7 3,7 94,4 Media 3 5,6 5,6 100,0 Pernah atau tidak mendengar Istilah kebersihan genitalia Frequency Valid Valid tidak 1 1,9 1,9 1,9 Tidak 7 13,0 13,0 14,8 Ya 46 85,2 85,2 100,0 Valid Pengertian kebersihan genitalia Frequency Valid Mencuci dengan 6 11,1 11,1 11,1 menggunakan air Menjaga kebersihan diri 9 16,7 16,7 27,8 Suatu tindakan memelihara 39 72,2 72,2 100,0 kebersihan dan kesehatan genitalia

13 Valid Tujuan menjaga kebersihan organ kewanitaan pada saat menstruasi Frequency Valid Menjadi tidak nyaman dan 7 13,0 13,0 13,0 tidak percaya diri Untuk memelihara 38 70,4 70,4 83,3 kebersihan dan kesehatan genitalia seseorang yang dilakukan sel Untuk menghambat 9 16,7 16,7 100,0 pengeluaran darah haid yang akan keluar Valid Hal pertama yang dilakukan sebelum membasuh alat kelamin Frequency Valid Langsung membasuh 17 31,5 31,5 31,5 genitalia Mencuci tangan 29 53,7 53,7 85,2 Tidak melakukan apa apa 8 14,8 14,8 100,0 Jenis pembalut yang sebaiknya digunakan pada saat menstruasi Frequency Valid Valid Pembalut modern 25 46,3 46,3 46,3 Pembalut tradisional/ kain 29 53,7 53,7 100,0 Valid Bahan pembalut yang sebaiknya digunakan pada saat menstruasi Frequency Valid Pembalut dengan bahan 41 75,9 75,9 75,9 yang lembut dan menyerap Pembalut dengan bahan 5 9,3 9,3 85,2 yang mengandung pa Pembalut yang harum 8 14,8 14,8 100,0 Valid Dampak tidak sering mengganti pembalut pada saat menstruasi Frequency Valid Bakteri akan mati saat 4 7,4 7,4 7,4 berada di vagina Bakteri mudah berkembang 40 74,1 74,1 81,5 biak kedalam vagina dan menyebabkan infeksi Bakteri tidak dapat 10 18,5 18,5 100,0 berkembang biak divagina

14 Dampak pembalut bagi kesehatan Frequency Valid Valid Gangguan alat reproduksi 13 24,1 24,1 24,1 Menyebabkan kanker rahim, 24 44,4 44,4 68,5 infeksi, gatal-gatal Tidak ada dampaknya 17 31,5 31,5 100,0 Valid Bahan bahan yang ada didalam sehelai pembalut Frequency Valid Daur ulang kertas bekas 31 57,4 57,4 57,4 dan kardus bekas Daur ulang kertas bekas 14 25,9 25,9 83,3 dan kardus bekas, Gel Daur ulang kertas bekas 9 16,7 16,7 100,0 dan kardus bekas, Gel, Pemutih Penyakit yang dapat timbul akibat penggunaan pembalut Frequency Valid Valid Kanker rahim 27 50,0 50,0 50,0 Keputihan 19 35,2 35,2 85,2 Peradangan Pada Dinding 8 14,8 14,8 100,0 Rahim Frekuensi mengganti pembalut dalam sehari Frequency Valid Valid Dua kali sehari 22 40,7 40,7 40,7 Satu kali sehari 5 9,3 9,3 50,0 Setiap empat jam sekali 27 50,0 50,0 100,0 Pengetahuan Frequency Valid Valid Baik 44 81,5 81,5 81,5 sedang 10 18,5 18,5 100,0 Sikap soal 1 Frequency Valid Valid Sangat Setuju 15 27,8 27,8 27,8 Sangat Tidak Setuju 10 18,5 18,5 46,3 Setuju 12 22,2 22,2 68,5 Tidak Setuju 17 31,5 31,5 100,0

15 Sikap soal 2 Frequency Valid Valid Sangat Setuju 12 22,2 22,2 22,2 Sangat Tidak Setuju 15 27,8 27,8 50,0 Setuju 9 16,7 16,7 66,7 tidak setuju 18 33,3 33,3 100,0 Sikap soal 3 Frequency Valid Valid Sangat Setuju 18 33,3 33,3 33,3 Sangat Tidak Setuju 5 9,3 9,3 42,6 Setuju 22 40,7 40,7 83,3 Tidak Setuju 9 16,7 16,7 100,0 Sikap soal 4 Frequency Valid Valid Sangat setuju 6 11,1 11,1 11,1 Sangat Tidak Setuju 15 27,8 27,8 38,9 Setuju 4 7,4 7,4 46,3 Tidak setuju 29 53,7 53,7 100,0 Sikap soal 5 Frequency Valid Valid Sangat setuju 24 44,4 44,4 44,4 Sangat Tidak Setuju 5 9,3 9,3 53,7 Setuju 17 31,5 31,5 85,2 Tidak setuju 8 14,8 14,8 100,0 Sikap soal 6 Frequency Valid Valid Sangat setuju 15 27,8 27,8 27,8 Sangat Tidak Setuju 10 18,5 18,5 46,3 Setuju 17 31,5 31,5 77,8 Tidak setuju 12 22,2 22,2 100,0

16 Sikap soal 7 Frequency Valid Valid Sangat setuju 13 24,1 24,1 24,1 Sangat Tidak Setuju 7 13,0 13,0 37,0 Setuju 21 38,9 38,9 75,9 Tidak setuju 13 24,1 24,1 100,0 Sikap soal 8 Frequency Valid Valid Sangat setuju 33 61,1 61,1 61,1 Sangat Tidak Setuju 4 7,4 7,4 68,5 Setuju 8 14,8 14,8 83,3 Tidak setuju 9 16,7 16,7 100,0 Sikap soal 9 Frequency Valid Valid Sangat setuju 13 24,1 24,1 24,1 Sangat Tidak Setuju 10 18,5 18,5 42,6 Setuju 19 35,2 35,2 77,8 Tidak setuju 12 22,2 22,2 100,0 Sikap soal 10 Frequency Valid Valid Sangat setuju 31 57,4 57,4 57,4 Sangat Tidak Setuju 3 5,6 5,6 63,0 Setuju 15 27,8 27,8 90,7 Tidak setuju 5 9,3 9,3 100,0 Sikap soal 11 Frequency Valid Valid Sangat Setuju 18 33,3 33,3 33,3 Sangat Tidak Setuju 5 9,3 9,3 42,6 Setuju 22 40,7 40,7 83,3 Tidak Setuju 9 16,7 16,7 100,0 Sikap soal 12 Frequency Valid Valid Sangat setuju 15 27,8 27,8 27,8 Sangat Tidak Setuju 10 18,5 18,5 46,3 Setuju 17 31,5 31,5 77,8 Tidak setuju 12 22,2 22,2 100,0

17 Sikap soal 13 Frequency Valid Valid Sangat setuju 24 44,4 44,4 44,4 Sangat Tidak Setuju 5 9,3 9,3 53,7 Setuju 17 31,5 31,5 85,2 Tidak setuju 8 14,8 14,8 100,0 Sikap soal 14 Frequency Valid Valid Sangat Setuju 15 27,8 27,8 27,8 Sangat Tidak Setuju 10 18,5 18,5 46,3 Setuju 12 22,2 22,2 68,5 Tidak Setuju 17 31,5 31,5 100,0 Sikap soal 15 Frequency Valid Valid Sangat setuju 33 61,1 61,1 61,1 Sangat Tidak Setuju 4 7,4 7,4 68,5 Setuju 8 14,8 14,8 83,3 Tidak setuju 9 16,7 16,7 100,0 Sikap Frequency Valid Valid Baik 33 61,1 61,1 61,1 Kurang 9 16,7 16,7 77,8 Sedang 12 22,2 22,2 100,0 Umur pertama kali menstruasi Frequency Valid Valid 10 tahun 6 11,1 11,1 11,1 11 tahun 11 20,4 20,4 31,5 12 tahun 17 31,5 31,5 63,0 13 tahun 13 24,1 24,1 87,0 14 tahun 4 7,4 7,4 94,4 15 tahun 3 5,6 5,6 100,0

18 Umur pertama kali menggunakan pembalut Frequency Valid Valid 10 tahun 6 11,1 11,1 11,1 11 tahun 11 20,4 20,4 31,5 12 tahun 17 31,5 31,5 63,0 13 tahun 13 24,1 24,1 87,0 14 tahun 4 7,4 7,4 94,4 15 tahun 3 5,6 5,6 100,0 Frekuensi menstruasi tiap bulannya Frequency Valid Valid < 1 minggu 30 55,6 55,6 55,6 > 1 minggu 18 33,3 33,3 88,9 2 minggu 6 11,1 11,1 100,0 Pembalut yang digunakan Frequency Valid Valid Pembalut Modern 30 55,6 55,6 55,6 Pembalut Tradisional 24 44,4 44,4 100,0 Frekuensi pembalut yang digunakan tiap hari Frequency Valid Valid ,8 27,8 27, ,5 31,5 59, ,7 40,7 100,0 Tempat membeli pembalut yang digunakan Frequency Valid Valid Mall 3 5,6 5,6 5,6 Mall, Supermarket, Toko 4 7,4 7,4 13,0 Mall, Supermarket, Warung 3 5,6 5,6 18,5 Supermarket 2 3,7 3,7 22,2 Supermarket, Toko 4 7,4 7,4 29,6 Supermarket, Warung 7 13,0 13,0 42,6 Toko 7 13,0 13,0 55,6 Toko, Warung 6 11,1 11,1 66,7 Warung 18 33,3 33,3 100,0

19 Pergantiaan pembalut jika tidak ada di toko Frequency Valid Valid Tidak 12 22,2 22,2 22,2 Ya 42 77,8 77,8 100,0 Efek samping yang dirasakan pada saat menggunakan pembalut Frequency Valid Valid Alat kelamin terasa nyeri 19 35,2 35,2 35,2 Gatal-gatal 25 46,3 46,3 81,5 Tidak merasakan efek 10 18,5 18,5 100,0 samping Valid Cara mengetahui kuallitas pembalut yang digunakan Frequency Valid Mencium aroma pembalut 12 22,2 22,2 22,2 jika harum maka pembalut tersebut berkualitas baik Mengeluarkan inti pembalut 19 35,2 35,2 57,4 dan mengaduknya dalam segelas air, jika tidak terjadi Tidak pernah mengetes 23 42,6 42,6 100,0 pembalut yang digunakan dan tidak mengetahui pembalut ters Valid Usaha untuk menjaga kebesihan kewanitaan Frequency Valid Membasuh alat kelamin 13 24,1 24,1 24,1 dengan air bersih dari depan ke belakang Mengeringkan alat kelamin 6 11,1 11,1 35,2 setelah dibasuh dengan air Mengganti pembalut tiap ,8 64,8 100,0 jam sekali

20 Valid Cara Digunakan Untuk Membersihkan Alat Kelamin Saat Menstruasi Frequency Valid Membersihkannya dengan 21 38,9 38,9 38,9 air bersih Membersihkannya dengan 23 42,6 42,6 81,5 air bersih dan cairan pembersih kewanitaan Membersihkannya dengan 10 18,5 18,5 100,0 air bersih dan sabun mandi Valid Kegiataan Yang Dilakukan Setelah Membersihkan Alat Kelamin Saat Menstruasi Frequency Valid Langsung memakai 10 18,5 18,5 18,5 pembalut Membersihkan alat kelamin 21 38,9 38,9 57,4 terlebih dahulu dan membuang bekas pembalut ketempat s Membersihkan alat kelamin 23 42,6 42,6 100,0 terlebih dahulu, mengganti celana dalam jika sudah terkena noda darah menstruasi Pernah Atau Tidaknya Mengajak Teman/Kenalan Untuk Menjaga Kebersihan Kewanitaan Saat Menstruasi Frequency Valid Valid Tidak 24 44,4 44,4 44,4 Ya 30 55,6 55,6 100,0 Cara Membersihkan Pembalut Frequency Valid Valid Hanya disiram sekedar saja 24 44,4 44,4 44,4 Jika menggunakan 30 55,6 55,6 100,0 pembalut sekali pakai sebaiknya dibersihkan dulu sebelum dibungkus lalu dibuang ke tempat sampah dan untuk pembalut kain sebaiknya direndam memakai sabun ditempat tertutup terlebih du

21 Valid Cara Membuang Pembalut Yang Sudah Digunakan Frequency Valid Langsung dibuang tanpa 6 11,1 11,1 11,1 dibersihkan terlebih dahulu Mengeluarkan isi inti 8 14,8 14,8 25,9 pembalut dan membuangnya kesaluran air Pembalut dicuci sampai 40 74,1 74,1 100,0 tidak tersisa lagi sisa darah kemudian dibuang Tempat Membuang Pembalut yang Sudah Digunakan Frequency Valid Valid Saluran pembuangan air 15 27,8 27,8 27,8 Tong sampah 29 53,7 53,7 81,5 Wc 10 18,5 18,5 100,0 Tindakan Frequency Valid Valid Baik 44 81,5 81,5 81,5 Sedang 10 18,5 18,5 100,0

22

23

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV LAMPIRAN No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni I II III I V I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengajuan masalah penelitian 2 BAB I Pendahulua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi resiko resiko kesehatan reproduksi. Kegiatan kegiatan seksual

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi resiko resiko kesehatan reproduksi. Kegiatan kegiatan seksual 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan masyarakat. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan,

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya Mahasiswa Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan Program Studi Ilmu

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya Mahasiswa Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan Program Studi Ilmu Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya Mahasiswa Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan Program Studi Ilmu Keperawatan akan melakukan penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 2 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Perilaku Remaja Putri Dalam Perawatan Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi di SMP Negeri 3 Pulau Rakyat Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resikoresiko

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resikoresiko BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA Nama : RABITA NIM : 095102004 Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Tahun 2010 Menyatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan tentang kesehatan reproduksi perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Upaya untuk menuju reproduksi yang sehat sudah harus dimulai terutama

Lebih terperinci

Lemeshow, S.Dkk, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University press. Yogya

Lemeshow, S.Dkk, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University press. Yogya Lemeshow, S.Dkk, 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University press. Yogya Widyastuti, Yani, dkk, 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya Markum, A.H, 1991. Buku Ajar

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi keperawatan Universitas

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi keperawatan Universitas Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Ditempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa program studi keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, menyatakan

Lebih terperinci

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan tentang kesehatan reproduksi merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pada masa remaja, pertumbuhan fisik dan seksualnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang

Lebih terperinci

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Menstruasi pertama biasanya mulai terjadi pada usia 10-14 tahun. 1 10-14

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenal usia. Keputihan juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenal usia. Keputihan juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputihan merupakan keluhan yang sering menyerang wanita dan tidak mengenal usia. Keputihan juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang dapat mempengaruhi kepercayaan

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Salam sejahtera, Perkenalkan nama saya Leo Marthin Nduru, sedang menjalani pendidikan kedokteran di Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Usia. Pendidikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Usia. Pendidikan. 25 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Usia. Tiga per lima (60%) dari 100 contoh berusia antara 21-30 tahun. Dua orang contoh berkategori usia lebih dari atau sama dengan 31 tahun (Tabel 3). Perbedaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SEBJEK PENELITIAN Assalamualaikum Wr Wb/ Salam Sejahtera Dengan hormat,

Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SEBJEK PENELITIAN Assalamualaikum Wr Wb/ Salam Sejahtera Dengan hormat, Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SEBJEK PENELITIAN Assalamualaikum Wr Wb/ Salam Sejahtera Dengan hormat, Nama saya, Muhamad Razin Bin Hassan, adalah mahasiswa Fakultas Kedoktoran Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menstruasi merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menstruasi merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Pada masa remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kesehatan secara umum, sehingga upaya untuk mempertahankan. kondisi sehat dalam hal kesehatan reproduksi harus didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. dari kesehatan secara umum, sehingga upaya untuk mempertahankan. kondisi sehat dalam hal kesehatan reproduksi harus didukung oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian. Perlu disadari bahwa kesehatan reproduksi tidak dapat dipisahkan dari kesehatan secara

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN MEDAN TAHUN 2010

INSTRUMEN PENELITIAN MEDAN TAHUN 2010 INSTRUMEN PENELITIAN PENELITIAN TENTANG PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SMP NEGERI 1 MEDAN TAHUN 2010 Daftar pertanyaan ini untuk mengumpulkan data tentang seberapa jauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan pada saat menstruasi adalah cara yang sangat penting bagi wanita untuk memelihara tingkat kebersihan selama menstruasi. Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lima hari lamanya setiap 28 hari, dia menghabiskan rata-rata tujuh tahun dari

BAB I PENDAHULUAN. lima hari lamanya setiap 28 hari, dia menghabiskan rata-rata tujuh tahun dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi dan siklus menstruasi wanita berperan sangat besar dalam hidupnya. Jika anda mempertimbangkan rata-rata menstruasi wanita dari waktu dia berusia 12 tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, remaja adalah masa transisi dari kanan-kanak menuju dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, remaja adalah masa transisi dari kanan-kanak menuju dewasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku adalah tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan atau lingkungan, remaja adalah masa transisi dari kanan-kanak menuju dewasa dalam masa transisi ini perilaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja adalah masa transisi sebagai proses dalam mempersiapkan diri meninggalkan dunia anak-anak untuk memasuki dunia orang dewasa. Pada masa ini terjadi banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan perasaan kesegaran serta mencegah timbulnya penyakit akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan perasaan kesegaran serta mencegah timbulnya penyakit akibat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan personal sangat penting untuk mengurangi bau badan, mempertahankan perasaan kesegaran serta mencegah timbulnya penyakit akibat kurang menjaga kebersihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Peran Ibu a. Definisi Ibu Ibu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, maka anak harus menyayangi ibu, sebutan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut. bagi kehidupan seorang pria maupun wanita.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut. bagi kehidupan seorang pria maupun wanita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut menjadi perhatian masyarakat secara umum dan individu secara khusus. Kesehatan reproduksi juga merupakan salah satu unsur

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN SISTEM REPRODUKSI REMAJA DENGAN TINDAKAN REPRODUKSI SEHAT DI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN 2008 No. Identitas : Tgl. Interview : Jenis Kelamin : Keterangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan secara optimal (Nursalam, 2008). kesehatan sebagai berikut : a. mengubah pengetahuan;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan secara optimal (Nursalam, 2008). kesehatan sebagai berikut : a. mengubah pengetahuan; BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1. Pengertian Pendidikan kesehatan merupakan suatu usaha atau kegiatan untuk membantu individu, keluarga, atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. & Wartonah, 2006). Pengertian lain personal hygiene menurut Departemen

BAB I PENDAHULUAN. & Wartonah, 2006). Pengertian lain personal hygiene menurut Departemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Personal hygiene atau kebersihan diri berasal dari bahasa Yunani yakni suatu tindakan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan individu dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG FLOUR ALBUS FISIOLOGI DAN FLOUR ALBUS PATOLOGI DI SMK NEGERI 2 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG FLOUR ALBUS FISIOLOGI DAN FLOUR ALBUS PATOLOGI DI SMK NEGERI 2 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG FLOUR ALBUS FISIOLOGI DAN FLOUR ALBUS PATOLOGI DI SMK NEGERI 2 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL Nikmatul Rifqiyah 1, Nilatul Izah 2 Email: izzah_naila@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan What, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan sistem reproduksi termasuk kebersihan daerah genetalia, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan sistem reproduksi termasuk kebersihan daerah genetalia, khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masa remaja merupakan masa seorang remaja harus memperhatikan kesehatan sistem reproduksi termasuk kebersihan daerah genetalia, khususnya bagi remaja putri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelamin) (Manuaba Ida Bagus Gde, 2009: 61). Wanita yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kelamin) (Manuaba Ida Bagus Gde, 2009: 61). Wanita yang mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputihan adalah cairan putih yang keluar dari liang senggama secara berlebihan. Keputihan dapat dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya keputihan normal (fisiologis)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Angket Penelitian

Lampiran 1. Angket Penelitian Lampiran 1. Angket Penelitian GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN POSISI TAWAR KONSUMEN TENTANG PENGGUNAAN KEMASAN STYROFOAM SEBAGAI WADAH MAKANAN DI AMALIUN FOODCOURT TAHUN 2015 No. Responden :. I.

Lebih terperinci

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN PERBANDINGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI MAN MEULABOH-1 DAN SMAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 68 Lampiran 1 : PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. CalonResponden Di tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012 KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012 A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Umur : 3. Anak Ke

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian 4.1.1. Lokasi Penelitian SMK Tarunatama merupakan sekolah dengan status swasta yang berada di bawah naungan Yayasan Sion Salatiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam produksi pembalut wanita dengan Charm sebagai merek dagangnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam produksi pembalut wanita dengan Charm sebagai merek dagangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Uni-Charm Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi pembalut wanita dengan Charm sebagai merek dagangnya. Untuk tahun 2013-2015 Charm meraih predikat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia, dan sering disebut masa peralihan. Tanda - tanda remaja pada

I. PENDAHULUAN. manusia, dan sering disebut masa peralihan. Tanda - tanda remaja pada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja juga merupakan masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja bisa meningkat terutama dalam bidang repoduksi dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja bisa meningkat terutama dalam bidang repoduksi dikarenakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi termasuk salah satu dari masalah remaja yang perlu mendapatkan perhatian oleh semua kalangan (Soetjiningsih, 2004). Berbagai masalah pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Responden LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN. Yang bertandatangan dibawah ini, saya: Nama : (Inisial) Umur :

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Responden LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN. Yang bertandatangan dibawah ini, saya: Nama : (Inisial) Umur : LAMPIRAN 80 81 LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Responden LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN Yang bertandatangan dibawah ini, saya: Nama : (Inisial) Kode Responden : (diisi oleh peneliti) Umur : Menyatakan bersedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas

BAB I PENDAHULUAN. usia tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Menarche adalah menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lingkari pada jawaban yang paling

Lebih terperinci

No. Responden: B. Data Khusus Responden

No. Responden: B. Data Khusus Responden KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN TEST IVA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2016 A.

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Lampiran: Informed Consent dan Kuesioner Penelitian LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Ibu Yth, Saya dr.juliandi Harahap dari Fakultas Kedokteran USU akan melakukan penelitian dengan judul:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan proses reproduksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan proses reproduksi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan Reproduksi remaja adalah suatu kondisi atau keadaan sehat secara menyeluruh baik kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal

Lebih terperinci

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang   ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSISI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 2 TELUKNAGA TANGERANG Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang Email : atnesia.ajeng@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil observasi lingkungan ditemukan 80% rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengetahuan, remaja puteri, kebersihan, genetalia eksterna PENDAHULUAN

Kata kunci : Pengetahuan, remaja puteri, kebersihan, genetalia eksterna PENDAHULUAN PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA EKSTERNA Noorhidayah 1, Melliya Pitriyadi, Desilestia Dwi Salmarini 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin E-mail:pitriyadimelliya@yahoo.co.id ISSN : 2086-3454

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Hilda Rahayu Pratiwi / , sedang menjalani

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Hilda Rahayu Pratiwi / , sedang menjalani LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Dengan Hormat, Saya bernama Hilda Rahayu Pratiwi / 125102073, sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat pada dunia bisnis hampir terjadi di semua sektor

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat pada dunia bisnis hampir terjadi di semua sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat pada dunia bisnis hampir terjadi di semua sektor manufaktur dan jasa. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat konsumen semakin

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN Lampiran 1 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN NO Jadwal November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial secara utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial secara utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organ reproduksi merupakan bagian-bagian tubuh yang berfungsi dalam melanjutkan keturunan.kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78 dan Lingkungan Hidup, 2/ (206), 69-78 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMA Angkola Barat Tahun 206 Maria Haryanti Butarbutar* *Program

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WARIA DENGAN TINDAKAN PEMAKAIAN KONDOM DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 No. Responden: I. IDENTITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup merupakan prilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktifitas kesehariannya. Gaya hidup sangat berpengaruh terhadap pola pikir, tingkah laku, dan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala hal

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Ririen Feby Shara/141121095 adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,

Lebih terperinci

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal) Lampiran 1. No.Responden : Tanggal : Karakteristik Responden 1. Pendidikan Bidan a. DI b. DIII c. DIV d. S2 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. a. < 5 Tahun b. 5-10 Tahun c. >10 Tahun 3.Mengikuti pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan reproduksi (kespro) merupakan masalah vital dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan reproduksi (kespro) merupakan masalah vital dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi (kespro) merupakan masalah vital dalam pembangunan kesehatan pada khususnya, karena tidak akan dapat diselesaikan dengan jalan kuratif saja, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada saluran reproduksi (Romauli&Vindari, 2012). Beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada saluran reproduksi (Romauli&Vindari, 2012). Beberapa masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan alat-alat reproduksi berperan penting dalam menunjang terlaksananya fungsi reproduksi yang optimal pada wanita. Dengan alat reproduksi yang sehat, wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan reproduksi telah menjadi perhatian bersama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan reproduksi telah menjadi perhatian bersama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah kesehatan reproduksi telah menjadi perhatian bersama dan bukan hanya individu yang bersangkutan. Kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organization)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015 Identitas Responden No. Responden : Nama Responden : Alamat Responden

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuestioner Sikap Ibu terhadap Pendidikan Seks KUESTIONER SIKAP IBU TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA PRAREMAJA USIA TAHUN

Lampiran 1 Kuestioner Sikap Ibu terhadap Pendidikan Seks KUESTIONER SIKAP IBU TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA PRAREMAJA USIA TAHUN Lampiran 1 Kuestioner Sikap Ibu terhadap Pendidikan Seks KUESTIONER SIKAP IBU TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA PRAREMAJA USIA 10 12 TAHUN Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS :

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAWATAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL IMAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PERAWATAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL IMAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG HUBUNGAN PERAWATAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL IMAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG Anggun Mita Arismaya*, Ari Andayani **, Moneca Diah L *** Fakultas Ilmu Kesehatan,

Lebih terperinci

Gambaran Perilaku Hygiene Menstruasi pada Siswi SMKN 8 Kota Bekasi

Gambaran Perilaku Hygiene Menstruasi pada Siswi SMKN 8 Kota Bekasi 35 Gambaran Perilaku Hygiene Menstruasi pada Siswi SMKN 8 Kota Bekasi Noor Latifah A Program Studi Kesehatan Masyrakat Fakultas Kedokteran dan kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Abstrak Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI 1 Menthari H. Mokodongan 2 John Wantania 2 Freddy Wagey 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang remaja. Menstruasi merupakan indikator kematangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang remaja. Menstruasi merupakan indikator kematangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi pertama (menarche) merupakan peristiwa penting dalam kehidupan seorang remaja. Menstruasi merupakan indikator kematangan seksual pada remaja putri. Usia rata-rata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional pada hakekatnya bertujuan untuk menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas sumber

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010 Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010 Petunjuk : Pilihlah jawaban yang sesuai dengan jawaban anda yang sebenarbenarnya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanakkanak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanakkanak ke masa dewasa. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa

Lebih terperinci

Sinergi antar Pemangku Kepentingan dalam Mengembangkan Tata Kelola Kesehatan Menstruasi 1)

Sinergi antar Pemangku Kepentingan dalam Mengembangkan Tata Kelola Kesehatan Menstruasi 1) Sinergi antar Pemangku Kepentingan dalam Mengembangkan Tata Kelola Kesehatan Menstruasi 1) Nonon Saribanon 2) ) Dipresentasikan pada Seminar Manajemen Kesehatan Menstruasi di Jakarta, 26 Januari 2017 2)

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008 ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Umur Usia Responden

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN LEUKOREA PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN LEUKOREA PADA REMAJA PUTRI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN LEUKOREA PADA REMAJA PUTRI Mimatun Nasihah* dan Sofia Nihayati** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan

Lebih terperinci

Reza Hendrawan WASH Specialist. Manajemen Kebersihan Menstruasi Di Sekolah

Reza Hendrawan WASH Specialist. Manajemen Kebersihan Menstruasi Di Sekolah Reza Hendrawan WASH Specialist Manajemen Kebersihan Menstruasi Di Sekolah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan MKM http://menstrualhygieneday.org/project/infographic-mhm-and-sdgs/ Gambaran Kegiatan MKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa lendir jernih, tidak berwarna dan tidak berbau busuk (Putu, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. berupa lendir jernih, tidak berwarna dan tidak berbau busuk (Putu, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputihan (flour albus, leukorhea, atau white discharge) merupakan gejala yang berupa cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sisten reproduksi dan fungsi serta proses-prosesnya, guna mencapai kesejahteraan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sisten reproduksi dan fungsi serta proses-prosesnya, guna mencapai kesejahteraan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi ialah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, tetapi dalam segala

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi : Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi : Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta 1 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi : Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta Astuti, Yuli P. 2010. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari. bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh kembang untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari. bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh kembang untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh kembang untuk mencapai kematangan. Fase remaja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama (1 kegagalan dalam kehamilan). Meskipun alat kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. pertama (1 kegagalan dalam kehamilan). Meskipun alat kontrasepsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metode kontrasepsi jangka panjang IUD (Intra Uterine Device) atau AKDR (Alat kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang sangat populer

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN BENGKALIS RIAU TAHUN 2010

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN BENGKALIS RIAU TAHUN 2010 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN BENGKALIS RIAU TAHUN 2010 No. Urut Responden : Alamat Responden : Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Perilaku Orangtua Siswa SMP Santo Thomas 3 Medan Dalam Pemberian Informasi Mengenai Pendidikan Seks Tahun 2013 I. Kata Pengantar Dengan hormat, sehubungan dengan penelitian saya dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN POLA DAN PERILAKU PENYEMPROTAN PESTISIDA TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PETANI JERUK DI DESA BERASTEPU KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO TAHUN 2011 A. Data Umum 1. Nomor

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA Tanggal Wawancara.../.../... No. Urut Responden...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemahaman masyarakat tentang seksualitas masih amat kurang sampai saat ini. Kurangnya pemahaman ini amat jelas yaitu dengan adanya berbagai ketidaktahuan yang

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Fitri Maya Sari Lubis, sedang menjalani pendidikan di program D-IV

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Fitri Maya Sari Lubis, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr. Wb/Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Fitri Maya Sari Lubis, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan pendidik Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI Anggit Eka Ratnawati dkk, Hubungan Pengetahuan tentang Keputihan dengan Upaya... 117 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI Anggit Eka Ratnawati, Dewi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN : Tidak Tamat Sekolah.

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN : Tidak Tamat Sekolah. KUESIONER PENELITIAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN 2014 Nama : Umur : Tingkat Pendidikan : Tidak Tamat Sekolah Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan (leukorhea, white discharge atau flouralbus) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan (leukorhea, white discharge atau flouralbus) merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputihan (leukorhea, white discharge atau flouralbus) merupakan gejala yang berupa cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah (Hutabarat,

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III MEODE PENELIIAN Studi epidemiologi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan mendeskripsikan angka kejadian vulvovaginitis kandidiasis di kalangan remaja putri. Populasi partisipan penelitian

Lebih terperinci

PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juli 2017)

PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juli 2017) Lampiran 1 Nama : Ade Ulfi Dyah Anggraeni NIM : 1401100017 No Kegiatan Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Perencanaan Judul b. Penyusunan Propsal c. Konsultasi Proposal d. Perbaikan Proposal e. Penyusunan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN TENTANG HYGIENE GENETALIA EKSTERNA SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA DI DESA MINGGIRAN

PENGETAHUAN TENTANG HYGIENE GENETALIA EKSTERNA SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA DI DESA MINGGIRAN Jurnal STIKES Vol. 9, No.2, Desember 2016 PENGETAHUAN TENTANG HYGIENE GENETALIA EKSTERNA SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA DI DESA MINGGIRAN KNOWLEDGE ABOUT HYGIENE OF EXTERNAL GENITALIA WHILE MENSTRUATION TO

Lebih terperinci