BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk pretest-posttest control group design menggunakan satu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. ini yaitu untuk mengetahui efektivitas metode group resume dan giving

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Srandakan, maka penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing kelas

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretestpost-test

BAB III BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Tujuan penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar (extraneous

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. semu (Quasi Experimental Research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu/ quasi experimental research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat akibat dari suatu perlakuan dengan cara membandingkan satu atau lebih kelompok pembanding yang menerima perlakuan lain untuk diketahui perbedaannya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Nonequivalent Multiple Group Design. Tabel 2. Desain Penelitian Kelompok Awal Perlakuan (X) KE 1 O1 Pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray KE 2 O3 Pembelajaran dengan metode Inside- Outside Circle (Sumber: Wiersma, 2009: 169) O2 O4 Akhir Keterangan: KE 1 = Kelas Eksperimen 1 KE 2 = Kelas Eksperimen 2 X = Perlakuan O1 dan O3 = Pre Test dan angket O2 dan O4 = Post Test dan angket

36 Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Sebelum diberi perlakuan, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 masing-masing diberikan pretest dan angket terlebih dahulu. Pretest diberikan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, sedangkan angket diberikan untuk mengetahui aktivitas awal siswa sebelum diberi perlakuan. Setelah pretest dan angket, kelas eksperimen 1 diberi perlakuan dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray, sedangkan kelas eksperimen 2 diberi perlakuan dengan menggunakan metode Inside-Outside Circle. Langkah terakhir yaitu pemberian posttest dan angket untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan aktivitas siswa pada kelompok yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray dan kelompok yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode Inside-Outside Circle. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Tentara Pelajar No. 7 Jetis Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 April 14 Mei 2014. Perlakuan penelitian dilakukan dengan dua kali pertemuan baik pada kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit pada tiap pertemuan.

37 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Suharsimi Arikunto (2010: 173) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 14 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 dengan distribusi siswa sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Siswa Kelas VII SMP N 14 Yogyakarta Kelas Jumlah VII A 34 VII B 33 VII C 34 VII D 34 Jumlah 1 2. Sampel Penelitian Margono (2005: 121) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan caracara tertentu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling atau sampel acak. Berdasarkan teknik random sampling, sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dari empat kelas diambil dua kelas secara acak dengan cara undian menggunakan gulungan kertas untuk menentukan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Setelah dilakukan pengundian, diperoleh kelas VII D sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas VII A sebagai kelas eksperimen 2.

38 D. Definisi Operasional Variabel 1. Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses belajar baik yang bersifat fisik maupun psikis dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas fisik berupa membaca, mendengar, dan menulis, sedangkan aktivitas psikis misalnya mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Jenis-jenis aktivitas siswa yang di amati dalam penelitian ini meliputi: visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, mental activites, emotional activities. Drawing activities dan motor activities tidak diamati dalam penelitian ini karena metode yang digunakan dalam pembelajaran dan materi pelajaran yang akan dibelajarkan tidak menuntut siswa memiliki keterampilan yang berhubungan dengan aktivitas menggambar dan aktivitas psikomotorik siswa. 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai hasil pengalaman yang diperoleh dari proses belajarnya. Hasil dari proses belajar tersebut dapat berupa kemampuan akademik, keterampilanketerampilan kepribadian, sikap, dan lain-lain. Berbagai kemampuan tersebut akan diperoleh secara maksimal manakala proses belajar yang dialami siswa berjalan dengan optimal. Sebaliknya, jika proses belajar yang dialami siswa

39 berlangsung kurang optimal, maka kemampuan yang diperoleh siswa pun kurang maksimal pula. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan ranah kognitif sebagai bahan penilaian hasil belajar siswa karena ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang diberikan kepada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Pretest dan posttest dalam penelitian ini berupa butir soal pilihan ganda sampai pada tingkatan penerapan (C3). 3. Metode Two Stay Two Stray Two Stay Two Stray merupakan metode pembelajaran kooperatif yang artinya dua tinggal dua tamu dalam diskusi kelompok karena pada setiap kelompok diskusi terdapat dua siswa yang bertindak sebagai tamu dan dua siswa yang bertindak sebagai tuan rumah atau penerima tamu. Pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray memungkinkan siswa belajar dalam kelompok-kelompok belajar dan memberikan kesempatan kepada kelompok untuk saling berbagi informasi dan hasil diskusi dengan kelompok lain. Metode Two Stay Two Stray juga dapat mendorong aktivitas siswa karena siswa dituntut untuk terlibat aktif baik secara visual, oral, listening, writing, mental maupun emotional. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Two Stay Two Stray yaitu:

40 a. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari empat siswa. b. Guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan. c. Siswa diskusi intra kelompok. d. Setelah diskusi intra kelompok selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain, sementara dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan informasi serta hasil kerja kelompoknya ke tamu mereka. e. Jika siswa yang bertugas menjadi tamu telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing dan mencocokkan serta membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan. 4. Metode Inside-Outside Circle Inside-Outside Circle merupakan metode pembelajaran kooperatif dimana siswa dapat saling berbagi informasi mengenai isi materi pelajaran pada saat yang bersamaan dengan singkat dan teratur serta dengan pasangan yang berbeda. Metode Inside-Outside Circle dilaksanakan dengan mengatur siswa membentuk dua kelompok lingkaran yaitu lingkaran dalam dan lingkaran luar. Antara anggota lingkaran dalam dan lingkaran luar saling berhadap-hadapan dan saling berbagi informasi.

41 Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Inside-Outside Circle yaitu: a. Kelas dibagi menjadi dua kelompok besar. b. Pada masing-masing kelompok besar, separuh anggotanya berdiri membentuk lingkaran menghadap keluar dan separuh lainnya berdiri membentuk lingkaran menghadap kedalam. Dengan demikian, antara anggota lingkaran dalam dan lingkaran luar saling berpasangan dan berhadap-hadapan. Kelompok ini disebut kelompok pasangan asal. c. Guru memberikan tugas atau materi berdasarkan indikator pembelajaran pada tiap-tiap pasangan yang berhadap-hadapan itu. Kemudian tiap-tiap pasangan melakukan diskusi. d. Setelah masing-masing pasangan berdiskusi, anggota kelompok lingkaran dalam bergerak searah jarum jam, sementara anggota lingkaran luar diam di tempat. Dengan cara ini, terbentuk pasangan-pasangan baru. Pasangan-pasangan ini saling berbagi informasi berdasarkan hasil diskusi dengan pasangan asal, demikian seterusnya. Pergerakan baru diberhentikan jika anggota kelompok lingkaran dalam dan luar sebagai pasangan asal bertemu kembali. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen sebagai berikut:

42 1. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 2005: 158). Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran IPS yang diterapkan oleh guru untuk kelas yang menggunakan metode Two Stay Two Stray dan kelas yang menggunakan metode Inside- Outside Circle. 2. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden (Margono, 2005: 167). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas belajar siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan metode Two Stay Two Stray dan metode Inside- Outside Circle. Angket dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa. Siswa mengisi angket dengan memberikan tanda checklist ( ) setiap kondisi yang dialaminya pada setiap pertanyaan atau pernyataan. 3. Tes Tes merupakan teknik pengumpulan data untuk mengukur kemampuaan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest.

43 Pretest dilakukan pada kedua kelompok baik kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2 dengan tujuan untuk mengetahui hasil kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan, sedangkan posttest dilakukan setelah diberikan perlakuan dengan tujuan membandingkan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dalam pembelajaran IPS. F. Instrumen Penelitian 1. Lembar Observasi Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati keterlaksanaan langkah-langkah metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan metode pembelajaran Inside-Outside Circle yang dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran IPS. Alternatif jawaban dalam lembar observasi ini yaitu jawaban ya dan tidak. Lembar observasi dibuat dengan menggunakan panduan kisi-kisi instrumen penelitian. Adapun kisi-kisi lembar observasi adalah sebagai berikut: Tabel 4. Kisi-Kisi Lembar Observasi Proses Pembelajaran dengan Metode Two Stay Two Stray Aspek Indikator Butir Observasi Pendahuluan Kegiatan Inti (Langkahlangkah Pembelajaran dengan menggunakan a. Membuka pelajaran b. Melakukan presensi c. Menyampaikan apersepsi dan motivasi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran e. Menyampaikan materi pengantar f. Membentuk kelompok diskusi g. Membagikan tugas kepada tiap kelompok h. Memberi kesempatan siswa untuk mendiskusikan tugas yang diberikan 1 2 3 4 5 6 7 8

44 Metode Stay Stray) Penutup Two Two i. Mengawasi dan mengontrol jalannya diskusi kelompok j. Menyuruh dua siswa dari masingmasing kelompok untuk bertamu ke kelompok lain dan dua siswa dari masing-masing kelompok untuk menjadi duta atau penerima tamu dari kelompok lain k. Memberi kesempatan bagi tamu dan duta untuk saling berbagi informasi atau hasil diskusi di kelompok asal l. Meminta siswa yang bertugas menjadi tamu untuk kembali ke kelompoknya masing-masing setelah mereka selesai bertamu ke semua kelompok m. Memberi kesempatan kepada masingmasing kelompok untuk membahas dan mencocokkan hasil temuan mereka dari kelompok lain dengan hasil diskusi mereka n. Meminta beberapa kelompok untuk menpresentasikan hasil diskusi mereka o. Memberi kesempatan kepada kelompok yang tidak presentasi untuk menanggapai hasil presentasi p. Memberi kesempatan kepada siswa apabila masih ada hal yang ingin ditanyakan q. Bersama-sama dengan siswa menyimpulankan materi pelajaran r. Menutup pelajaran 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Tabel 5. Kisi-Kisi Lembar Observasi Proses Pembelajaran dengan Metode Inside-Outside Circle Aspek Indikator Butir Observasi Pendahuluan a. Membuka pelajaran b. Melakukan presensi c. Menyampaikan apersepsi dan motivasi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2

45 Kegiatan Inti (Langkahlangkah Pembelajaran dengan menggunaka n Metode Inside- Outside Circle) e. Menyampaikan materi pengantar f. Membagi kelas menjadi dua kelompok besar g. Pada masing-masing kelompok besar, guru menyuruh separuh anggotanya berdiri membentuk lingkaran menghadap keluar dan separuh lainnya berdiri membentuk lingkaran menghadap kedalam sehingga antara anggota lingkaran dalam dan lingkaran luar saling berpasangan dan berhadap-hadapan h. Memberikan tugas atau materi berdasarkan indikator pembelajaran pada tiap-tiap pasangan yang berhadap-hadapan i. Memberi kesempatan pada tiap-tiap pasangan untuk melakukan diskusi j. Mengawasi dan mengontrol jalannya diskusi k. Memberi pengarahan agar anggota kelompok lingkaran dalam bergerak searah jarum jam, sementara anggota lingkaran luar diam di tempat sehingga terbentuk pasanganpasangan baru l. Memberi kesempatan pada tiap-tiap pasangan baru untuk saling berbagi informasi berdasarkan hasil diskusi dengan pasangan asal 3 4 5 6 7 8 9 10 11

46 Penutup m. Memberi kesempatan kepada siswa apabila masih ada hal yang ingin ditanyakan n. Bersama-sama dengan siswa menyimpulankan materi pelajaran o. Menutup pelajaran 12 13 14 15 2. Lembar Angket Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS. Angket diberikan kepada siswa sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan metode Two Stay Two Stray dan metode Inside-Outside Circle. Sebelum diberi perlakuan, angket diberikan untuk mengetahui kondisi awal aktivitas belajar siswa. Setelah diberi perlakuan, angket diberikan kepada siswa untuk melihat aktivitas siswa setelah perlakuan metode Two Stay Two Stray dan metode Inside-Outside Circle dalam pembelajaran IPS. Angket dalam penelitian ini terdiri dari beberapa butir pernyataan dengan empat alternatif pilihan jawaban yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-Kadang (KK), dan Tidak Pernah (TP). Menurut Tentrem Widodo

47 (2008: 74) penggunaan empat alternatif pilihan jawaban dilakukan untuk menghindari alternatif jawaban tengah-tengah karena biasanya alternatif jawaban tengah-tengah cenderung dipilih responden dan sulit untuk ditarik kesimpulan kecenderungannya. Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen Angket Aktivitas Siswa No. Indikator Aspek yang diamati No. Item 1 Visual activities a. Siswa membaca materi pelajaran b. Siswa memperhatikan saat 1, 2 3, 4 guru atau siswa lain menjelaskan materi pelajaran 2 Oral activities c. Siswa bertanya saat kegiatan pembelajaran d. Siswa menjawab pertanyaan saat kegiatan pembelajaran 5 6 e. Siswa mengemukakan pendapat saat kegiatan 7 pembelajaran f. Siswa berinteraksi dengan siswa lain dalam diskusi 8 kelompok 3 Listening g. Siswa fokus mendengarkan 9, 10 activities uraian materi yang disampaikan guru atau siswa lain saat proses 4 Writing activities pembelajaran h. Siswa mencatat informasi penting dari penjelasan guru dan hasil diskusi 5 Mental activities i. Siswa dapat memecahkan soal yang diberikan oleh guru j. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari 6 Emotional activities k. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran 11, 12 13 14, 15 16, 17 18, 19

48 l. Siswa berani bertanya saat kegiatan pembelajaran m. Siswa berani mengemukakan pendapat saat kegiatan pembelajaran 20 3. Tes Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (aspek kognitif). Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban, yaitu a, b, c, dan d. Soal tes tersebut hanya memiliki satu jawaban yang benar. Pemberian skor untuk tiap soal adalah skor 1 (satu) untuk jawaban benar dan skor 0 (nol) untuk jawaban salah. Tes disusun berdasarkan indikator hasil belajar yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran. Berikut ini kisi-kisi instrumen tes secara garis besar. Kisi-kisi instrumen tes selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 (halaman 120). Standar Kompetensi 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat Tabel 7. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kompetensi Dasar Materi Jumlah Butir Soal 6.1 Mendeskripsikan a. Macam-macam pola 3 pola kegiatan kegiatan ekonomi ekonomi penduduk, penduduk penggunaan lahan b. Kaitan antara pola dan pola kegiatan ekonomi 5 permukiman penduduk dengan berdasarkan kondisi kondisi fisik muka fisik permukaan bumi bumi

49 c. Bentuk penggunaan 4 lahan di pedesaan dan perkotaan d. Pola permukiman penduduk 4 e. Kaitan antara persebaran permukiman 4 penduduk dengan kondisi fisik permukaan bumi Total 20 G. Uji Validitas Validitas merupakan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan validitas logik. Validitas logik mencakup validitas isi yang ditentukan utamanya atas dasar pertimbangan ahli (expert judgement). Menurut Sukardi (2009: 123), Validitas isi merupakan derajat dimana sebuah instrumen mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Instrumen tes dan nontes dalam penelitian ini divalidasi dengan menggunakan validasi isi atas pertimbangan ahli dalam hal ini dosen pembimbing. H. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat keajegan atau konsistensi sebuah instrumen. Instrumen yang reliabel akan memberi hasil yang tetap walaupun dilakukan oleh siapa saja dan di waktu yang berbeda. Teknik yang digunakan dalam uji reliabilitas

50 adalah reliabilitas internal, yaitu menganalisis data dari satu kali pengetesan (Suharsimi Arikunto, 2010: 223). Perhitungan reliabilitas instrumen angket aktivitas siswa dalam penelitian ini menggunakan alpha cronbach dengan bantuan program SPSS 16 pada komputer, sedangkan perhitungan reliabilitas instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan rumus spearman-brown karena jumlah soal genap. I. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masingmasing kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik kolmogorov smirnov dengan bantuan program SPSS 16 for windows. Kriteria pengujiannya yaitu jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal, tetapi jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians populasi yang sama atau berbeda. Apabila kedua kelompok tersebut mempunyai variansi yang sama maka kedua kelompok tersebut dikatakan homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16

51 for windows dengan kriteria jika Fhitung<Ftabel atau jika p>0,05 maka populasi homogen. 2. Uji Hipotesis Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu uji-t dengan bantuan analisis program SPSS 16 for windows. Melalui uji-t dapat diketahui perbedaan signifikansi aktivitas dan hasil belajar siswa antara pembelajaran IPS dengan metode Two Stay Two Stray dengan pembelajaran IPS dengan metode Inside-Outside Circle. Kriteria penerimaan atau penolakan H0 pada taraf signifikansi 0,05 adalah jika thitung>ttabel maka H0 ditolak. Namun jika thitung<ttabel maka H0 diterima. Penerimaan atau penolakan H0 juga dapat dilihat melalui probabilitas (sig) yaitu jika probabilitas (sig)>0,05 maka H0 diterima, dan sebaliknya jika probabilitas (sig)<0,05 maka H0 ditolak.