26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu pengumpulan data baik variable dependent maupun independent dilakukan dalam waktu yang sama (Notoatmodjo, 2011). Penggunaan desain ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan pengetahuan, konsumsi buah sayur dan aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada anak di SD M 019 Bangkinang. 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah pedoman yang disusun secara sistematis dan logis dengan desain cross sectional. Rancangan penelitian ini dapat disajikan pada skema 3.1 sebagai berikut : Peneliti mulai dari sini Menentukan subjek penelitian Menentukan faktor risiko (pengetahuan, konsumsi buah sayur dan aktivitas fisik) Menentukan kejadian status gizi lebih Membagikan kuesioner (pengetahuan gizi, buah sayur, dan aktivitas fisik). Pengukuran Antropometri Hasil pengamatan atau pengukuran Hasil analisis Skema 3.1 Rancangan Penelitian (Hidayat, 2007)
27 2. Alur Penelitian Penelitian ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dalam penelitian. Adapun alur dapat disajikan pada skema 3.2 sebagai berikuti: Izin penelitian di SD M 019 Bangkinang Menentukan populasi (seluruh siswa kelas IV dan V Tahun Ajaran 2015/2016 Sampel: seluruh siswa kelas IV dan V diambil secara acak Melakukan uji kuesioner Pengambilan data (pengetahuan gizi, konsumsi buah sayur dan aktivitas fisik) dengan kuesioner dan pengukuran status gizi Melakukan pengolahan data Analisa data univariat dan bivariat Hasil data Skema 3.2 Alur Penelitian 3. Prosedur Penelitian Beberapa hal yang perlu dipersiapkan peneliti sebelum penelitian yaitu mempersiapkan prosedur pengumpulan data. Adapun langkahlangkahnya diuraikan sebagai berikut:
28 a. Mengajukan surat izin pengambilan data di SD M 019 Bangkinang kepada staf program studi S1 gizi STIKes Tuanku Tambusai. b. Setelah mendapatkan surat izin tersebut diserahkan kepada staf tata usaha SD M 019 Bangkinang untuk diproses. c. Melakukan studi pendahuluan di SD M 019 Bangkinang. d. Melakukan seminar proposal. e. Melakukan uji kuesioner. f. Setelah mendapatkan persetujuan untuk meneliti, kemudian mengajukan surat izin penelitian di Kesbangpol dan Camat Bangkinang Kota untuk mendapatkan surat pengantar penelitian ke SD M 019 Bangkinang. g. Menjelaskan tentang cara mengisi kuesioner penelitian pada responden yang akan diteliti. h. Menyiapkan alat penelitian yang meliputi timbangan, mikrotois. i. Memberikan informed consent pada responden yang diikuti dengan penyerahan kuesioner. j. Pengukuran status gizi. k. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh l. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian. 4. Variabel Penelitian Variabel dari penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu: a. Variabel Bebas (Independen Variable) Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau adanya variabel terikat (Sugiyono, 2005). Variabel bebas dalam penelitian ini
29 adalah pengetahuan gizi, konsumsi buah sayur dan aktivitas fisik. b. Variabel Terikat (Dependen Variable) Variabel terikat yaitu variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2005). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah gizi lebih. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-15 Mei 2016. Adapun tempat penelitian ini dilakukan di SD M 019 Bangkinang. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoadmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD M 019 Bangkinang kelas IV dan V Tahun Ajaran 2015/2016. Jumlah populasi yaitu 120 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhn populasi yang diteliti dan dianggap mewakili populasi (Notoadmodjo, 2012). Sampel penelitian berjumlah 68 siswa SD M 019 kelas IV dan V. Pemilihan kelas IV dan V dilakukan secara purposive dengan alasan lebih mudah diajak komunikasi dan sudah bisa membaca dan menulis. a. Kriteria Sampel 1) Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat
30 mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. - Siswa dan siswi yang terdaftar di SD M 019 Bangkinang kelas IV dan V tahun ajaran 2015/2016. - Siswa dan siswi tidak dalam keadaan sakit. 2) Kriteria Ekslusi Kriteria ekslusi adalah kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel penelitian yang tidak memenuhi syarat sebagai sampel. - Siswa dan siswi yang hadir di kelas saat penelitian. b. Besar Sampel Besar sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Issac Micheal (19) yaitu: S = Keterangan: Zα 2 = derajat kesalahan α=10% (Zα= 1,645) P = Proporsi dalam populasi d = derajat deviasi 0,1 n = Besar Sampel Sehingga didapat jumlah sampel sebagai berikut: s = = = 60.19 dibulatkan menjadi 61
31 Untuk antisipasi drop out maka ditambahkan estimasi 10% yaitu 7 siswa, sehingga jumlah sampel sebesar 68 siswa. c. Teknik Sampling Metode pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan Purposive Sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak tetapi ditentukan sendiri oleh peneliti. D. Etika Penelitian 1) Lembaran Persetujuan (Informed Consent) Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. 2) Tanpa Nama (Anonimity) Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
32 ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3) Kerahasiaan (Confidentiality) Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, A. A, 2007). E. Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini alat yang dipakai untuk variable pengetahuan gizi, konsumsi buah sayur dan aktivitas fisik dikumpulkan menggunakan kuesioner. Untuk status gizi digunakan alat pengukuran tinggi badan yaitu microtoise dan alat pengukuran berat badan yaitu timbangan berat badan. F. Prosedur Pengumpulan Data Data yang dapat dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi pengetahuan gizi, konsumsi buah sayur, aktivitas fisik dan status gizi. Semua data primer diukur menggunakan kuesioner kecuali untuk status gizi menggunakan timbangan berat badan dan microtois. Sedangkan data sekunder meliputi gambaran tempat penelitian diperoleh dari arsip atau dokumen sekolah dan pengamatan langsung peneliti. G. Definisi Operasional Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).
33 Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala ukur 1. Gizi Lebih Hasil ukur IMT/U Timbangan Ordinal dari berat badan (kg) dan dibagi dengan tinggi mikrotois badan ( ). Dikonversikan dengan antropometri IMT. 2. Pengetahuan Gizi 3. Konsumsi Buah dan sayur Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan mengenai pengertian gizi lebih, penyebab, dampak dan zat gizi yang berjumlah 20 pertanyaan. Frekuensi rata-rata dan porsi asupan buah dan sayur siswa dalam sehari selama seminggu 2008). (Depkes, 4. Aktivitas fisik Kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama 24 jam. Dikonversikan ke dalam PAL. Hasi lukur 0. Tidak, jika IMT 2SD 1. Ya, jika IMT/U >2SD. (Kemenkes, 2010). Kuesioner Ordinal 0. Kurang, jika skor < 80% 1. Baik, jika skor 80% (Khomsan, 2005) Kuesioner FFQ Kuesioner Recall Ordinal 0. Kurang, jika konsumsi buah dan sayur < 5 porsi/minggu. 1. Cukup, jika konsumsi buah dan sayur 5 porsi/minggu. (WHO, 2003) Ordinal 0. Ringan (nilai PAL 1.40-1.99) 1. Sedang (nilai PAL 2.00-2.40) (WHO, FAO, 2004) H. Pengolahan Data Analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan yang meliputi editing, coding, tabulating dan entry data. Editing merupakan pemeriksaan terhadap ketetapan pengisian, kelengkapan pengisian, konsistensi jawaban pada kuesioner yang telah terkumpul. Coding merupakan pemberian kode sebelum data dimasukkan ke komputer untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut. Tabulating merupakan kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian
34 kedalam tabel-tabel sesuai kriteria. Entry data yaitu memasukkan data dari kuesioner kedalam paket program komputer yang proses pengolahan datanya menggunakan komputer. Data pengetahuan gizi, konsumsi buah sayur dan aktivitas fisik ditabulasi dan dianalisis secara deskriftif. - Pengetahuan gizi Kuesioner pengetahuan gizi terdiri dari 20 pertanyaan pilihan berganda (multiple choice test). Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1, jawaban nilai yang salah diberi nilai 0 sehingga nilai maksimum dan minimum yang dapat diperoleh adalah 20 dan 0, kemudian dikonversi menjadi 100 dan 0. Selanjutnya pengetahuan masing-masing dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu baik (persentase jawaban benar <80%) dan kurang (persentase jawaban benar 80%) (Khomsan). - Konsumsi buah dan sayur Untuk mengetahui konsumsi buah dan sayur dilakukan dengan mengumpulkan data frekuensi dan porsi asupan buah dan sayur yaitu berdasarkan pada kuesioner individu. Data tersebut dikumpulkan dengan menghitung jumlah hari konsumsi dalam seminggu dan jumlah porsi ratarata dalam sehari. Dikategorikan cukup apabila makan buah dan sayur 5 porsi/minggu. Dikategorikan kurang apabila konsumsinya < 5 porsi/minggu (WHO, 2008). - Aktivitas fisik Pengukuran tingkat aktivitas fisik dilakukan berdasarkan FAO/WHO
35 (2004) dengan rumus sebagai berikut: PAL = Keterangan : PAL : Physical activity level (tingkat aktivitas fisik). : Physical avtivity rate dari masing-masing aktivitas yang dilakukan untuk tiap jenis aktivitas per jam). : Alokasi waktu tiap aktivitas. Kategori tingkat aktivitas fisik berdasarkan nilai PAL: a) Ringan (sedentary lifestyle) 1.40-1.99 b) Sedang (vigorous or vigorously active lifestyle) 2.00-2.40 - Status Gizi Data status gizi siswa diperoleh dengan indeks massa tubuh berdasarkan umur (IMT/U) dengan menggunakan standar antropometri. Rumus IMT/U : Tidak gizi lebih jika -3 SD s/d 2 SD Gizi lebih jika >2 SD I. Analisis Data 1. Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan untuk mendiskripsikan karakteristik dari setiap variable penelitian. Analisis univariat dalam penelitian ini menghasilkan distribusi frekuensi variable dependent yaitu overweight dan
36 variable independent meliputi pengetahuan gizi, konsumsi buah sayur dan aktivitas fisik. Analisis univariat diperoleh dengan menggunkan program computer serta penyajian analisis univariat menggunakan frekuensi dan persentase dengan rumus sebagai berikut: P = x 100% Keterangan : P = Persentase F = Jumlah skor siswa yang gizi lebih N = Jumlah skor seluruhnya 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dua variabel (variable independent dan dependent) dengan uji Chi square. Perhitungan uji Chi square menggunakan rumus berikut (Sabri dan Susanto, 2008). = Keterangan : = Chi Kuadrat = Frekuensi yang diobservasi = Frekuensi yang diharapkan Hasil uji tersebut diinterpresetasikan pada Confidence Interval (CI)
37 90% sebagai berikut: a) Ada hubungan yang bermakna secara statistic jika P-value 0,05. b) Tidak ada hubungan yang bermakna secara statistic jika P-value > 0,05.