BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kontrol. Penelitian kasus kontrol merupakan penelitian dengan

Transkripsi

1 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode kasus kontrol. Penelitian kasus kontrol merupakan penelitian dengan membandingkan kelompok kasus dengan kelompok kontrol untuk mengetahui proporsi kejadian bedasarkan riwayat ada atau tidaknya paparan. Memilih dua kelompok bedasarkan status kesehatan penyakit, dimana kelompok penyakit (kasus) dan kelompok tanpa penyakit (kontrol) dalam penelitian ini yang menjadi kasus adalah penderita hipertensi sekunder dan yang menjadi kontrol adalah penderita hipertensi primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan pengobatan dan sosial ekonomi terhadap kejadian hipertensi sekunder. iya tidak Faktor kejadian Hipertensi sekunder iya tidak Faktor kejadian Tidak hipertensi sekunder Bagan 3.1 Skema Rancangan Penelitian Kasus Kontrol

2 25 B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi primer dan sekunder yang tercatat di data RS Emanuel Banjarnegara. 2. Sampel Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Besar sampel ditentukan dengan rumus Slovin : Keterangan: n : jumlah sampel N : ukuran populasi. 1 d : 10% ( tingkat kepercayaan sebesar 90%) 57, ,1 3. Kriteria inklusi yang menjadi kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Penderita hipertensi yang tercatat dalam data RS Emanuel Kabupaten Banjarnegara. b. Penderita yang bersedia menandatangani informed consent. c. Penderita dengan hipertensi primer dan sekunder.

3 26 4. Kriteria eksklusi yang menjadi kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : a. Penderita yang tidak tercatat dalam data di RS Emanuel Banjarnegara. b. Penderita yang tidak bersedia menandatangani informed consent. C. Tempat dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini adalah di RS Emanuel Banjarnegara. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan juli D. Variable penelitian dan definisi oprasional Variabel dalam penelitian ini yaitu kepatuhan pengobatan kepatuhan pengobatan, sosial ekonomi dan hipertensi sekunder. Tabel 3.1 definisi oprasinal no Variabel Definisi oprasional Alat ukur Hasil ukur Skala 1. Kepatuhan pengobatan Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat. Kepatuhan adalah suatu tingkat dimana perilaku individu (misalnya dalam kaitan dengan mengikuti pengobatan, mengikuti instruksi diet, atau membuat perubahan gaya hidup) sesuai atau tepat dengan anjuran kesehatan. kuesioner 1. Kepatuhan tinggi 2. Kepatuhan rendah Nominal

4 27 2. Status sosial ekonomi Pendidikan Tingkat pendidikan kuesioner 1. Tinggi 2. Rendah Pekerjaan Status pekerjaan kuesioner 1. PNS 2. Non PNS penghasilan Pendapatan per kuesioner 1. tinggi jika bulan untuk Rp memenuhi 2. rendah jika kebutuhan hidup <Rp Hipertensi sekuder Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh beberapa penyakit antara lain: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular,diabetes, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan. kuesioner 1. Ya 0. Tidak nominal nomilal Nominal nominal E. Prosedur penelitian Penelitian yang akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: 1. Tahap persiapan Tahap persiapan dimulai dari pengajuan judul, pemyusunan proposal, pembuatan instrument penelitian, uji instrument dan permohonan ijin lahan penelitian. 2. Tahap penelitian Tahap penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-juli 2012 yang dilakukan di RS Emanuel Banjarnegara.

5 28 3. Tahap penyelesaian Tahap ini meliputi tahap penyelesaian data dan penyelesaian laporan. F. Etika penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada RS Emanuel Banjarnegara untuk mendapat persetujuan, kemudian lembar observasi diberikan kepada responden dengan menekankan masalah etika yang meliputi: 1. Lembar persetujuan (informed consent) Diberikan kepada responden yang diteliti dan memenuhi kriteria inklusi. Tujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia menjadi responden, maka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Jika subjek menolak menjadi responden, maka penelitian tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Tanpa nama (anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan. Namun lembar tersebut diberi kode pengganti nama responden. 3. Kerahasiaan (confidentiality) Kerahasian informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

6 29 G. Pengumpulan Data 1. Alat ukur Pengumpulan data untuk mengukur faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi sekunder adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai kepatuhan pengobatan dan sosial ekonomi terhadap kejadian hipertensi sekunder. Kuesioner ini dibagikan pada pasien hipertensi yang tercatat dalam data RS Emanuel Banjarnegara. Item pertanyaan Favourabel Unfavorabel Jumlah Kepatuhan 5 1, 2, 3, 4, 6, 7 8 pengobatan Kategori responden terdiri dari ya dan tidak. Untuk pertanyaan Favourabel diberi nilai 1 untuk jawaban tidak, 0 untuk ya. Untuk pertanyaan Unfavorabel diberi nilai 1 untuk jawaban ya, 0 untuk jawaban tidak. Dan skala likert untuk item pertanyaan nomer 8 dengan nilai satu bila jawaban pernah, 0,75 bila jawaban sekali-kali, nilai 0,5 untuk jawaban kadanga-kadang, nilai 0,25 untuk jawaban biasanya, nilai 0 untuk jawaban selalu. MMAS dikategorikan menjadi 2 tingkatan kepatuhan pengobatan yaitu : kepatuhan tinggi (nilai 8-6), kepatuhan rendah (nilai <6 ). Selama dalam penelitian ini pasien hipertensi akan diberi kuesioner, responden diminta menandatangani lembar persetujan terlebih dahulu sebelum mengisi kuesioner. H. Prosedur Pengumpulan Data

7 30 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan didapat langsung dari responden pada saat penelitian berlangsung, Data ini diperoleh berdasarkan pernyataan dalam bentuk kuesioner yang diisi responden yaitu Pasien Hipertensi yang berada di dalam data RS Emanuel Banjarnegara, keluarga pasien dan petugas kesehatan yang berada di RS Emanuel Banjarnegara. 2. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain responden. Data diambil dari rekam medis pasien hipertensi yang berada di RS Emanuel Banjarnegara. Data sekunder digunakan sebagai data penunjang dan data pelengkap dari data primer yang ada relevansinya dengan keperluan penelitian, data sekunder dalam penelititan ini diambil dari RS Emanuel berupa jumlah pasien hipertensi sekunder. I. Pengolahan data Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut; 1. Editing Bertujuan untuk meneliti daftar pertanyaan yang sudah diisi. Kegiatan ini terdiri dari kelengkapan dalam pengisisan, kesalahan dalam pengisian serta konsistensi jawaban. 2. Skoring

8 31 Scoring dilakukan untuk mengetahui total skor dijawaban responden atas kuesioner. 3. Coding Coding adalah mengklasifikasikan jawaban yang sudah ada menurut jenisnya, dengan cara member tanda pada masing-masing jawaban dengan kode-kode berupa angka. Untuk mempermudah pembacaan hasil dari pengkodingan dimasukkan dalam tabel. 4. Entri data Suatu kegiatan untuk memasukkan data dari hasil penelitian ke dalam sebuah tabel berdasarkan criteria yang sudah ada. J. Analisis Data a. Analisa univariat Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi subjek penelitian masing-masing variabel dari indikator faktor faktor yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi sekunder serta untuk menetapkan analisa data selanjutnya. b. Analisa bivariat Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan faktor terjadinya hipertensi sekunder. Untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dilakukan dengan uji statistik Chi Square dengan derajat yang dipakai adalah 95% dengan ketentuan probabilitas (p value) > 0,05 maka Ho gagal ditolak sedangkan jika probabilitas (p value) 0,05 maka Ho ditolak.

9 32 Uji statistik Chi Square menggunakan rumus : x² = Keterangan : x² = Chi Square ƒ ƒ ² ƒ ƒo ƒh = Frekuensi observasi = frekuensi harapan. 1) Jika p value 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti ada hubungan antara X dan Y 2) Jika p value > 0,05 maka Ho diterima dan Hi ditolak, yang berarti ada hubungan antara X dan Y Dimana X adalah variabel independen yaitu status sosial ekonomi, status gizi dan aktifitas fisik. Sedangkan variabel Y adalah usia menarche remaja putri. c. Analisa multivariat Analisa multivariat adalah analisa utnuk menguji hubungan antara variabel dependen dan variabel independen secara bersama-sama menggunakan analisa regresi logistik dengan tingkat kemaknaan p 0,05. Untuk mengetahui variabel atau faktor yang dominan dengan variabel dependen.