PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL GADUH

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI NILAI KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA DI MASYARAKAT DESA MERANTI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI KARAKTER GOTONG ROYONG DAN PEDULI SOSIAL DALAM KERJA BAKTI MINGGUAN

IMPLEMENTASI KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN KERJA KERAS DALAM LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (Studi Kasus LSM Taruna Siaga Bencana Kabupaten Ngawi)

Oleh: Rudi Widayat A

IMPLEMENTASI NORMA KESOPANAN PADA PERILAKU MAHASISWA PENDATANG DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

Oleh: ANYTA FAJAR TRISETYANINGSIH A

IMPLEMENTASI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI GURU DI SD NEGERI PABELAN 03 KARTASURA

KAJIAN TENTANG KESADARAN MASYARAKAT UNTUK MEMILIKI AKTA KELAHIRAN (Studi Kasus di Desa Wiroragen Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017)

IMPLEMENTASI KARAKTER PERCAYA DIRI DAN KERJA KERAS PADA SISWA TERBUKA SMP NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN 2017

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KESULITAN MATEMATIKA DI SDN BADRAN SURAKARTA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

Oleh: ASSAS HUSNIA WAFDA A

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

BUDAYA SAMBATAN DI ERA MODERNISASI

PERAN PERANGKAT DESA UNTUK MENGEMBANGKAN PRINSIP TRANSPARANSI DALAM GOOD GOVERNANCE PADA PEMERINTAHAN DESA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

IMPLEMENTASI MODEL PENGELOMPOKAN PESERTA DIDIK DALAM KELAS PARALEL DI SD MUHAMMADIYAH 8 JAGALAN KELAS V TAHUN AJARAN 2016/2017

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

NASKAH PUBLIKASI PENANAMAN KARAKTER KERJA KERAS DAN MANDIRI PADA KARYAWAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBANGUNAN DI DESA BANJURPASAR KECAMATAN BULUSPESANTREN KEBUMEN a. Abstrak

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

PENGEMBANGAN SIKAP SOSIAL SISWA INKLUSIF DI SEKOLAH NORMAL. ( Studi Kasus di SMK Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 ) SKRIPSI

Skripsi diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG

(Analisis Isi 2014/2015) persyaratan. Sarjana S-1. Diajukan Oleh: A

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG

ARTIKEL JURNAL KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA PADA TAHUN 2013

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KENDEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kesadaran masyarakat untuk melakukan gotong royong sangat

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PARTISIPASI MASYARAKAT MISKIN DALAM PROGRAM KAMPUNG RAMAH ANAK DI KAMPUNG TEGALREJO RW 05 YOGYAKARTA. Oleh : Arifah Setiyaningrum NIM

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BERBASIS KOMITE SEKOLAH

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

Diajukan oleh : Anida Fathur Rochmah A

KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN: KENDALA DAN SOLUSINYA ( Studi Kasus di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta)

PELAKSANAAN SAMBATAN UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KARANGANYAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SILA KEEMPAT PANCASILA MENGENAI KEBEBASAN BERPENDAPAT PADA KEGIATAN KARANG TARUNA

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN

PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS DALAM KEGIATAN SHALAT DHUHA DAN ZUHUR BERJAMAAH DI SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER KERJA KERAS PADA MASYARAKAT NELAYAN MISKIN

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

IMPLEMENTASI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI GURU DI SD NEGERI PABELAN 03 KARTASURA

UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PERAN GURU DALAM PENERAPAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS. Diajukan Kepada

PEMBERDAYAAN ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SDN SABRANGLOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

TESIS. Oleh Q

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Diajukan Oleh: IDRIS FERNANDO A

Skripsi diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG

SKRIPSI. Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SD N NGABEYAN 3 KARTASURA. Oleh: M. BAHAR ALFIAN A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarkat. Menurut Samani dan

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Oleh: ERNA MILA ROSA A220130026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1). Peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan, 2). Kendala peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan, dan 3). Solusi untuk mengatasi kendala peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan model interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Peran kaum dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan mampu terlibat aktif dalam bekerja bakti, kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan, aktif dalam kerja kelompok, memusatkan perhatian pada tujuan kelompok, tidak mendahulukan kepentingan pribadi, mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain, dan mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama; 2). Kendala yang dialami, yaitu pertama kaum urban merasa terpinggirkan atau terisolasi, kedua sulit berperan aktif dalam kegiatan gotong royong di masyarakat; 3). Solusi yang diberikan yaitu warga asli dapat memberikan informasi kepada kaum urban, lebih meningkatkan sikap partisipasi terhadap masyarakat, serta kaum urban dapat mengambil peran dominan untuk menjadi seorang pemimpin dalam kegiatan masyarakat dibandingkan dengan penduduk asli. Kata kunci: Peran, urban, kegotongroyongan. ABSTRACT This study aims to describe 1). Thr role of urban people in maintaining mutual cooperation in urban communities, 2). Constraints on the role of urbanites in maintaining mutual cooperation in urban communities, and 3). Solutions to overcome the obstacles of urban roles in maintaining mutual cooperation in urban communities. This research uses descriptive qualitative. Data collection uses observation, interviews, and documentation. Data validity using triangulation of data sources and triangulation of data collection techniques. Data analysis uses interactive models through data collection, data reduction, presentation and conclusion. The result of the research shows that: 1). The role of the people in maintaining mutual cooperation in urban societies is able to be actively involved in the work of devotion, willingness to perform tasks according to agreement, willing to help others without expecting rewards, active in group work, focusing on grup goals, not prioritizing personal interests, seeking ways to overcome 1

differences opinions/thoughts between oneself with others, and encourage others to work together to achieve common goals; 2). Obstacles experienced, namely the first urban feel marginalized or isolated, second it s difficult to play an active role in the mutual cooperation community activities; 3). The solution provided is that indigenous people can provide information to the urban, improve the attitude of participation to the community, and urban people can take a dominant role to be a leader in community activities compared with the indigenous population. Keywords: Role, urban, mutual cooperation. 1. PENDAHULUAN Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dapat menjadi masalah yang cukup serius bagi kita apabila pemerintah tidak dapat mengatur dan memfasilitasi para kaum urban yang datang di kota dengan jumlah yang semakin meningkat setiap tahunnya. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan di kehidupan sosial kemasyarakatan. Tjiptoherijanto (1999) menyatakan bahwa secara umum urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari pedesaan menuju perkotaan, namun pengertian ini tidak selalu benar merujuk pada kondisi kontekstual. Urbanisasi yang sesungguhnya adalah proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan (urban area). Perkotaan (urban area) tidak sama dengan kota (city). Yang dimaksud dengan perkotaan (urban) adalah daerah atau wilayah yang memenuhi tiga persyaratan, yaitu kepadatan penduduk 5000 orang atau lebih per km persegi; jumlah rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian sebesar 25 % atau kurang; dan memiliki 8 atau lebih jenis fasilitas perkotaan. Menurut Samani dan Haryanto (2011:118), gotong royong adalah tindakan dan mau bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan keuntungan bersama. Tujuan dan keuntungan yang dimaksud di sini merupakan tujuan keuntungan untuk masyarakat atau sosial. Gotong royong juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari zaman dahulu sampai sekarang. Perilaku gotong royong yang telah dimiliki bangsa Indonesia, sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila yaitu sila ke-3 Persatuan Indonesia. 2

Aktivitas gotong royong dalam berbagai dimensinya memberikan implikasi semangat dan value untuk saling memberikan jaminan atas hak dan kelangsungan hidup antar sesama warga masyarakat yang masih melekat cukup kuat di perkotaan. Hal ini dapat diacu sebagai salah satu strategi tradisional. Contoh nyata kegiatan yang mencerminkan gotong royong yaitu bersama-sama melakukan kerja bakti serta tolong menolong antar warga satu dengan warga lainnya. Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa persatuan dan kesatuan. Berdasarkan informasi di awal tersebut kiranya sangat perlu dilakukan pengkajian yang mendalam dan lebih ilmiah guna membuktikan kebenaran tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian yang lebih terarah dan sistematis. Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka perlu diadakan penelitian tentang Peran Kaum Urban dalam Menjaga Kegotongroyongan di Masyarakat Perkotaan (Studi Kasus: Buntarejo RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo). 2. METODE PENELITIAN Tempat penelitian adalah Buntarejo RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo. Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tahap persiapan dengan penulisan laporan penelitian. Secara keseluruhan semua kegiatan dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu sejak Juli sampai Oktober 2017. Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2010:308). Cara untuk mencari dan memilih sumber data berada dengan tepat dan cepat tersebutlah yang dinamakan teknik pengumpulan data. Penelitian kualitatif mengenal beberapa macam metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengertian lain menyebutkan bahwa secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan atau trianggulasi (Sugiyono, 2010:309). Menurut Moelong (1989:247), proses analisis data dimulai dengan mene-laah seluruh data tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari 3

wawancara, pengama-tan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi atau resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Menurut Patilima (2005:97-99), analisis data dibagi dua yaitu model interaktif dan model alir. Penelitian ini analisis data menggunakan model interaktif. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan di Buntarejo RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo. Adapun subjeknya yaitu keluarga Bapak Sutino, Bapak Ramno, dan Bapak Darsono. Penelitian ini menyoal tentang peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan, kendala yang dihadapi peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan, dan solusi untuk mengatasi kendala peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotersebut. Berdasarkan ketiga hal tersebut ternyata ada kaitannya dan untuk itu menjadi bahan kajian dalam hasil penelitian ini. Budaya gotong royong di lingkungan masyarakat sangat diperlukan. Karena dengan adanya kegotongroyongan maka pekerjaan yang dipikul akan terasa lebih ringan. Begitu juga dengan kaum urban, meskipun sebagai pendatang baru tetapi juga harus dapat menunjukkan sifat-sifat yang baik, berpartisipasi dalam kegiatan gotorng royong, dapat berbaur dengan tetangga, serta dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat di lingkungan baru. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan mampu a) terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; b) mampu dan bersedia melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan melalui kegiatan kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; c) bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan melalui kegiatan membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; d) aktif dalam kerja kelompok melalui kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman ; e) memusatkan perhatian pada tujuan kelompok melalui kegiatan kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; f) tidak 4

mendahulukan kepentingan pribadi melalui kegiatan kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; g) mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara sendiri dengan orang lain dengan melakukan kegiatan gotong royong; h) mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama melalui kegiatan kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman. Peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan pasti ada kendala atau hambatan. Kendala dapat diartikan kesulitan siswa dalam menerima atau memahami sesuatu hal. Kendala atau hambatan yang terjadi yaitu, pertama kurangnya informasi atau sosialisasi antara penduduk asli terhadap kaum pendatang dalam kegiatan rapat musyawarah sehingga kaum pendatang merasa terpinggirkan atau terisolasi. Kedua, sulitnya masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kerja bakti, sehingga rasa kepedulian kepada masyarakat kurang. Solusi alternatif yang ditawarkan untuk mengatasi kendala atau hambatan tersebut yaitu dengan cara memberikan informasi kepada kaum urban ketika ada kegiatan musyawarah di masyarakat, lebih berperan aktif dalam kegiatan gotong royong, serta dapat mengambil peran dominan untuk menjadi seorang pemimpin dibanding penduduk asli. 4. PENUTUP Peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan di Buntarejo RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo: a) terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; b) mampu dan bersedia melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan melalui kegiatan kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; c) bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan melalui kegiatan membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; d) aktif dalam kerja kelompok melalui kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman ; e) memusatkan perhatian pada tujuan kelompok melalui kegiatan kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; f) tidak 5

mendahulukan kepentingan pribadi melalui kegiatan kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman; g) mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara sendiri dengan orang lain dengan melakukan kegiatan gotong royong; h) mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama melalui kegiatan kerja bakti membersihkan sekolahan, lingkungan, peralatan perkakas, dan sinoman. Hal ini menunjukkan bahwa seorang kaum urban tidak hanya berpartisipasi, akan tetapi bisa juga sebagai inisiator atau penggerak yang nantinya akan dijadikan pemimpin dalam kegiatan masyarakat. Kendala peran kaum urban dalam menjaga kegotongroyongan di masyarakat perkotaan di Buntarejo RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo yaitu kurangnya informasi atau sosialisasi antara penduduk asli terhadap kaum pendatang dalam kegiatan rapat musyawarah sehingga kaum pendatang merasa terpinggirkan atau terisolasi dalam kegiatan gotong royong, dan sulitnya masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kerja bakti. Sehingga rasa kepedulian kepada masyarakat kurang. Kendala atau hambatan yang ada pasti terdapat solusi alternatif untuk mengatasinya. Kendala dari narasumber yaitu pertama, kaum urban merasa terpinggirkan atau terisolasi, maka solusi yang ditawarkan yaitu ketika ada sosialisasi sebaiknya sebagai seorang penduduk asli dapat mengajak kaum pendatang atau memberi informasi ketika dalam ada kegiatan musyawarah di masyarakat; kedua, sulit berperan aktif dalam kegiatan gotong royong di masyarakat, maka solusi yang ditawarkan adalah sebagai kaum urban harus dapat meningkatkan sikap partisipasinya terhadap masyarakat dalam kegiatan gotong royong, serta dapat mengambil peran dominan untuk menjadi seorang pemimpin dalam aktivitas masyarakat dibandingkan dengan penduduk asli. DAFTAR PUSTAKA Moelong, Lexy J. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Remaja Karya. Patilima, Hamdi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 6

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tjiptoherijanto, Prijono., 1999. Urbanisasi dan Pengembangan Kota di Indonesia. Populasi-Buletin Penelitian Kebijakan Kependudukan Volume 10 Nomor 2 Tahun 1999. PPK UGM. Yogyakarta. 7