BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD (Santalum album) TERHADAP KECEPATAN PEMULIHAN FREKUENSI DENYUT NADI SETELAH AKTIVITAS FISIK BERAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EFEK MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seseorang mengunyah, melalui sensorik saraf trigeminus akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah di dunia. Salah

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ABSTRAK PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari bahan tanaman mudah menguap, dikenal pertama kali dalam bentuk minyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. wajar akan dialami semua orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat dewasa ini. Di tengah jaman yang semakin global,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

BABf PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah cara pandang dan emosi seseorang yang lebih mengarah kepada hal-hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ke-4 di dunia dengan tingkat produksi sebesar ton dengan nilai USD 367 juta

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menyeleksi perhatian (Maramis, 2009). Tidak banyak orang yang dapat

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis L.) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN LAKI-LAKI DEWASA

PATOFISIOLOGI ANSIETAS

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TERAPI WEWANGIAN MINYAK ESSENSIAL BUNGA MAWAR (ROSE) DENGAN CARA INHALASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DAN TERHADAP RASA NYERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pengeluaran cairan lebih besar daripada pemasukan. (Almatsier, 2009). Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari di saat

1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK EFEK MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN 3 METODE

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA

Pengaruh Minyak Lemon Terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

ABSTRAK EFEK MENGEPALKAN TANGAN UNILATERAL TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai perkembangan penyakit yang bersifat degeneratif.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan sejalan dengan penetapan status Bandara Adisutjipto

BAB 1 PENDAHULUAN. melebihi 140/90 mmhg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan

PENGARUH SIRUP BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt) TERHADAP KETELITIAN, KEWASPADAAN DAN FUNGSI KOGNITIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Indonesia selama ini banyak dilakukan dengan sistem semi intensif.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara dengan populasi terbanyak ke empat di dunia, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memori disimpan di otak dengan mengubah sensitivitas dasar transmisi hipnotis antar neuron sebagai akibat dari aktivitas neuron sebelumnya. Jaras terbaru atau yang terfasilitasi disebut memory traces. Memory traces ini penting karena sekali ditetapkan, mereka dapat dengan selektif diaktifkan oleh thinking mind untuk memproduksi memori (Guyton dan Hall, 2014) Memori secara umum diklasifikasikan menjadi (1) memori jangka pendek atau short-term memory (STM), memori yang bertahan beberapa detik sampai menit; (2) intermediate long-term memory, memori yang bertahan untuk beberapa hari sampai beberapa minggu tetapi kemudian menghilang; (3) memori jangka panjang atau long-term memory, memori yang sekali disimpan dapat kembali diingat sampai hitungan tahun bahkan seumur hidup (Guyton dan Hall, 2014). Manusia lebih sering menggunakan memori jangka pendek dalam kegiatan sehari-harinya seperti ketika mengenali 7-10 angka dalam nomor telepon (atau 7-10 fakta jelas lainnya) dalam beberapa detik sampai beberapa menit, tetapi hanya berlangsung selama seseorang terus-menerus memikirkan angka-angka atau faktafakta tersebut, atau ketika seorang penerjemah harus menyimpan informasi lisan sementara ia menerjemahkannya dalam bahasa lain, atau ketika belajar. Banyak psikolog berpendapat bahwa memori jangka pendek ini disebabkan oleh aktivitas saraf yang terus menerus yang dihasilkan dari sinyal saraf yang berjalan berputarputar di sekitar memory traces (Guyton dan Hall, 2014; Mastin, 2010). Memori sangat diperlukan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Disadari atau tidak, dalam menjalani kehidupannya, memori merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari setiap aktivitas individu. Penurunan daya ingat akan berpengaruh terhadap kualitas hidup yang pada usia muda disebabkan salah satunya karena faktor kelelahan dan stres (Tumpal, 2008). Ujian adalah sistem evaluasi dalam bentuk pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik. Keharusan mengikuti ujian menjadi tuntutan seorang 1

peserta didik untuk lulus. Tidak jarang juga setelah selesai menghadapi ujian, peserta didik masih mempunyai kewajiban yang membutuhkan fungsi kognitif yang salah satunya adalah fungsi belajar dan fungsi mengingat. Tuntutan yang melebihi kemampuan menghadapinya dapat didefinisikan sebagai stres. Stres adalah hubungan antara seseorang dengan lingkungannya, dimana dalam hubungan itu terdapat tuntutan yang melebihi kemampuan dan membahayakan kesejahteraannya. (Lazarus dan Folkman, 1976). Stres dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang mengganggu atau berpotensi mengganggu fungsi fisiologis seseorang (Kaplan dan Sadock, 2011). Stres terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu tidak stres (normal), ringan, sedang, berat, dan sangat berat (Lovibond dan Lovibond, 1995). Stres merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi memori. Hormon stres utama yang dihasilkan adalah epinefrin dan kortisol. Pada proses stres yang terjadi secara kronik, kerja epinefrin dan kortisol akan menjadi diperlama dan dapat menimbulkan kemunduran dalam proses mengingat. Berbagai cara dilakukan untuk membantu meningkatkan memori, salah satunya adalah menggunakan obat-obatan yaitu nootropik, atau yang dikenal sebagai obat pintar, dan obat stimulan seperti nikotin dan kafein (Bostrom dan Sandberg, 2009). Efek samping dari penggunaan obat-obat tersebut diantaranya peningkatan denyut jantung, dilatasi pembuluh darah, peningkatan sistem renin, tremor, kejang, urtikaria, nyeri kepala, gangguan tidur, dan peningkatan suhu tubuh (McIlvain, 2008). Melihat hal tersebut banyak dikembangkan penggunaan aromaterapi minyak esensial yang berasal dari tanaman. Aromaterapi banyak digunakan oleh masyarakat untuk keperluan tertentu, baik untuk kesehatan fisik, relaksasi dan menghilangkan stres, mengontrol emosi, meningkatkan konsentrasi, dan tak jarang juga digunakan untuk membantu mengingat dengan cepat (Price dan Price, 1999). Salah satu tanaman yang umum digunakan untuk aromaterapi adalah rosemary. Minyak esensial rosemary merupakan minyak yang dapat membantu meningkatkan memori dan kemampuan berkonsentrasi. Selain itu, rosemary juga mempengaruhi kinerja kognitif dan mood pada orang normal. Penelitian 2

sebelumnya melaporkan bahwa rosemary menghasilkan peningkatan kualitas memori dan faktor memori sekunder yang signifikan, sebaliknya menurunkan komponen kecepatan memori (Faixová dan Faix, 2008). Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis melakukan penelitian mengenai pemanfaatan minyak esensial rosemary yang sudah dikenal masyarakat luas sebagai aromaterapi untuk meningkatkan memori jangka pendek pasca ujian. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah rosemary meningkatkan kualitas memori jangka pendek pasca ujian. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah aromaterapi rosemary meningkatkan kualitas memori jangka pendek pasca ujian. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat akademis penelitian ini adalah memberikan dasar ilmiah untuk pemanfaatan minyak esensial rosemary sebagai aromaterapi untuk meningkatkan memori jangka pendek pasca ujian. Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan informasi untuk pemanfaatan minyak esensial rosemary sebagai aromaterapi dalam kehidupan sehari-hari. 1.5 Kerangka Pemikiran Komponen utama daun kering Rosmarinus officinalis (L.) adalah monoterpene oxide 1,8-cineole (36,1%) serta mototerpene dan sesquiterpene hydrocarbons (32,2%), seperti α-pinene, β-pinene, β-caryophylene, camphene, limonene, myrcene, dan p-cymene (Debersac et al., 2001; Faixová dan Faix, 2008). Selain itu komponen-komponen seperti monoterpene ketone camphor (12,8%) dan monoterpene alcohols (9,6%), seperti borneol, juga dapat ditemukan dalam jumlah kecil (Faixová & Faix, 2008). Senyawa 1,8-cineole bersama dengan α-pinene berperan terhadap aktivitas otak. Senyawa α-pinene sendiri merupakan 3

suatu isomer optik (Silva et al., 2012). Melalui inhalasi, 1,8-cineole dan α-pinene yang terkandung dalam minyak rosemary yang dihirup akan kontak dengan silia olfaktorius dan berikatan dengan protein reseptor. Aktivasi dari protein reseptor akan mengaktivasi protein G yang kemudian akan mengaktivasi banyak molekul adenilat siklase yang membentuk adenosin monofosfat siklik (camp). Adenosin monofosfat siklik (camp) menyebabkan terbukanya kanal ion natrium, sehingga terjadi depolarisasi yang dapat merangsang nervus olfaktorius Selanjutnya, impuls diteruskan ke bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius. Impuls tersebut kemudian diteruskan menuju hipotalamus (Guyton dan Hall, 2014). Rangsangan pada hipotalamus juga menyebabkan sekresi serotonin, norepinefrin, dan dopamin yang bersifat stimulan sehingga dapat meningkatkan arousal dan menyebabkan eksitasi serabut saraf simpatis. Perangsangan sistem saraf simpatis akan meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi denyut jantung sehingga terjadi peningkatan cardiac output dan aliran darah ke otak. Semakin banyak oksigen dan nutrisi yang dipompakan ke otak maka semakin optimal fungsi otak dalam bekerja khususnya proses pembentukan memori (Price dan Price, 1999; Guyton & Hall, 2008). 4

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 1.6 Hipotesis Penelitian ujian. Minyak esensial rosemary meningkatkan skor tes memori jangka pendek pasca 5