Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. Kata Kunci : Profesionalisme, Komitmen organisasi, Locus of Control Internal, Etika profesi dan Kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. FASB yaitu relevan dan dapat diandalkan (Tjun et al., 2012). Lebih lanjut Tjun et

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

ABSTRAK. Kata kunci: obedience pressure, kompleksitas tugas, senioritas auditor, audit judgment

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

ABSTRAK. Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Profesi, Kinerja Auditor

LOCUS OF CONTROL SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMPLEKSITAS TUGAS PADA KINERJA AUDITOR. Putu Krisna Gautama 1 A.A.N.B.

Nama : I Made Arya Putra Bharata NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

ABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii

Kata kunci: tekanan anggaran waktu, locus of control, sifat Machiavellian, pelatihan auditor, perilaku disfungsional auditor

BAB I PENDAHULUAN. usaha dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam

Judul : Pengaruh Fee audit,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang dikelola oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

Abstrak. Kata Kunci: independensi, skeptisisme, gender, materialitas, opini.

PERNYATAAN ORISINALITAS. dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

ABSTRAK. Kata kunci : tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja, locus of control, audit judgment

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstrak. Kata kunci: fee audit, profesionalisme auditor, kepuasan kerja dan kualitas audit

BAB I PENDAHULUAN. (compliance audit) dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, DAN KELEBIHAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN TEKANAN WAKTU SEBAGAI PEMODERASI

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Abstrak. Kata kunci: etika profesi, komitmen profesional auditor, skeptisisme profesional dan kinerja auditor

BAB I PENDAHULUAN. dan melindungi kepentingan banyak pihak inilah yang menjadi idealisme

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan

INTEGRITAS AUDITOR SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PADA KUALITAS AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak lain diluar

KEMAMPUAN KOMITMEN PROFESIONAL MEMODERASI PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KONFLIK PERAN PADA KINERJA AUDITOR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik yaitu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan jasa audit yang berkualitas

Judul : Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Kinerja Auditor: Whistleblowing Intention

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. publik untuk pengambilan keputusan ekonomi. Profesi akuntan publik merupakan

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

BAB I PENDAHULUAN. akuntan besar Big4 tetapi juga praktik perorangan lainnya. Untuk contoh kasus yang ada di indonesia yaitu PT Kimia Farma.

ABSTRAK. Kata kunci: Locus of control, Budaya Organisasi, Tri Hita Karana, Kinerja.

DISIPLIN KERJA AUDITOR MEMODERASI PENGARUH INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS AUDITOR PADA KUALITAS AUDIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

Abstrak. Kata kunci: audit report lag, audit tenure ukuran kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. akuntan didukung oleh sektor perbankan yang mengharuskan calon debiturnya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak lepas dari semakin banyaknya pihak-pihak yang memerlukan laporan

PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK PADA KUALITAS AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENERAPAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER DAN COMPUTER SELF EFFICACY TERHADAP KINERJA AUDITOR (STUDI KASUS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI)

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

audit yang tinggi menyebabkan merosotnya kepercayaan masyarakat waktu yang berbeda dan mengintegrasikan informasi dari bukti-bukti tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik

BUDAYA TRI HITA KARANA

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP OPINI AUDITOR (studi empiris pada KAP di wilayah Surabaya Timur dan Barat) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci. dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis banyak pengusaha

Abstrak. Kata Kunci: Sistem pengendalian intern pemerintah, partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja, kinerja individu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laporan keuangan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kredibilitas

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. bekerja berdasarkan pada seluruh kemempuan dan keterampilan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. yang benar dan bisa dihandalkan oleh pihak internal maupun eksternal. mengalami kebangkrutan setelah opini terebut dikeluarkan.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pihak eksternal maupun internal perusahaan. (Singgih dan Bawono, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

Transkripsi:

Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali Nama : Putu Krisna Gautama NIM :1215351105 ABSTRAK Kinerja auditor dipengaruhi oleh tingkat profesionalisme dan kompleksitas tugas yang di hadapi auditor. Hasil penelitian Profesionalisme dan kompleksitas tugas pada kinerja audit ditemukan ketidak konsistenan hasil penelitian sebelumnya yang diduga karena ada faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. sehingga peneliti memasukkan variabel locus of control sebagai variable moderasi yang diharapkan dapat menjelaskan ketidak konsistenan temuan diatas. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh locus of control sebagai pemoderasi pengaruh profesionalisme dan kompleksitas tugas pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bali yang terdaftar dalam Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2016. Metode pengumpulann data menggunakan metode survey dengan teknik kuesioner, sedangkan metode penentuan sampel yaitu metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dan MRA. Hasil penelitian menunjukan profesionalisme berpengaruh positif pada kinerja auditor sedangkan kompleksitas tugas berpengaruh negatif pada kinerja auditor dan locus of control mampu memoderasi pengaruh profesionalisme pada kinerja auditor dan locus of control tidak mampu memoderasi pengaruh kompleksitas tugas pada kinerja auditor. Kata Kunci : profesionalisme, kompleksitas tugas, locus of control, kinerja auditor vii

DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Kegunaan Penelitian... 7 1.5 Sistematika Penulisan... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 10 2.1 Kajian Pustaka... 10 2.1.1 Teori Keperilakuan... 10 2.1.2 Teori Atribusi... 11 2.1.3 Auditing... 12 2.1.4 Standar Auditing... 14 2.1.5 Jenis-jenis Auditor... 15 2.1.6 Kinerja Auditor... 16 2.1.7 Profesionalisme... 17 2.1.8 Kompleksitas Tugas... 21 2.1.9 Locus of Control... 22 2.2 Hipotesis Penelitian... 23 viii

2.2.1 Pengaruh Profesionalisme pada Kinerja Audit... 23 2.2.2 Pengaruh Kompleksitas Tugas pada Kinerja Auditor... 24 2.2.3 Locus Of Control Memoderasi Pengaruh Profesionalisme Pada Kinerja Auditor... 25 2.2.4 Locus Of Control Memoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor... 26 BAB III METODE PENELITIAN... 27 3.1 Desain Penelitian... 27 3.2 Lokasi penelitian... 27 3.3 Obyek Penelitian... 28 3.4 Identifikasi Variabel... 28 3.5 Definisi Operasional Variabel... 29 3.6 Jenis dan Sumber Data... 32 3.6.1 Jenis Data... 32 3.6.2 Sumber Data... 32 3.7 Metode Penentuan Populasi dan Sampel... 33 3.7.1 Populasi... 33 3.7.2 Sampel... 33 3.8 Metode Pengumpulan Data... 34 3.9 Teknik Penelitian... 34 3.9.1 Uji Instrumen Penelitian... 34 3.9.2 Analisis Statistik Deskriptif... 35 3.9.3 Uji Asumsi Klasik... 35 3.9.4 Metode Pengujian Hepotesis... 37 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 42 4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik... 42 4.1.1 Kantor Akuntan Publik... 42 ix

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 43 4.2.1 Deskripsi responden... 43 4.2.2 Karakteristik Responden... 45 4.3 Hasil Penelitian... 46 4.3.1 Uji Instrumen Penelitian... 46 4.3.2 Statistik Deskriptif... 48 4.3.3 Uji Asumsi Klasik... 50 4.3.4 Hasil Uji Regresi Linear Berganda... 52 4.3.5 Hasil uji Moderated regression analysis... 55 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 58 4.4.1 Pengaruh Profesionalisme terhadap Kinerja Auditor... 58 4.4.2 Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Kinerja Auditor... 59 4.4.3 Locus of Control sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme pada Kinerja Auditor... 59 4.4.4 Locus of Control sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas pada Kinerja Auditor... 60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 62 5.1 Kesimpulan... 62 5.2 Saran... 62 Daftar Pustaka... 65 Lampiran... 73 x

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik di Bali... 28 3.2 Jumlah Auditor pada KAP di Bali... 33 4.1 Daftar Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner 44 4.2 Perincian Pengembalian dan Penggunaan Kuesioner... 44 4.3 Rincian Profil Responden... 45 4.4 Hasil Uji Validitas... 47 4.5 Hasil Uji Reliabilitas... 48 4.6 Hasil Statistik Deskriptif... 49 4.7 Hasil Uji Normalitas... 50 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas... 51 4.9 Uji Heterokedastisitas... 52 4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda... 53 4.11 Hasil Uji Kelayakan Model... 54 4.12 Hasil Analisis Regresi Moderasi... 55 xi

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian... 27 xii

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Kuesioner Penelitian... 71 2. Tabulasi Data Ordinal... 77 3. Tabulasi Data Interval... 85 4. Uji Statistik Deskriptif... 93 5. Uji Validitas... 94 6. Uji Reliabilitas... 98 7. Uji Normalitas... 106 8. Uji Multikoliearitas... 108 9. Uji Heterokedastisitas... 111 10. Regresi Linear Berganda... 113 11. Regresi Moderasi... 115 xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit merupakan suatu proses sistematik yang dilakukan untuk mengevaluasi bukti secara objektif atas pernyataan-pernyataan dari kejadian ekonomi. Salah satu tujuan audit adalah untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan (Mulyadi 2002). Audit terhadap setiap organisasi termasuk organisasi pemerintah (sektor publik) pada dasarnya dapat berupa audit eksternal atau audit Internal. Para pengguna laporan audit mengaharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu jasa profesional yang independen dan obyektif (yaitu akuntan publik) untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Sebagai penunjang keberhasilan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sangatlah diperlukan kinerja auditor yang baik dan berkualitas. Kinerja auditor adalah kemampuan dari seorang auditor menghasilkan temuan atau hasil pemeriksaan dari kegiatan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan dalam satu tim pemeriksaan (Yanhari, 2007). Istilah kinerja seringkali digunakan untuk menyebutkan prestasi atau tingkat keberhasilan individu atau kelompok individu. Namun berbagai kasus skandal akuntansi mengenai audit belakangan ini seperti contoh kasus di Indonesia, PT. Kimia Farma Tbk yaitu manajemen Kimia Farma melaporkan adanya 1

laba bersih sebesar Rp 132 milyar padahal perusahaan seharusnya memperoleh laba sebesar Rp 99 miliar. Telah ditemukannya kesalahan yang cukup mendasar. Kesalahan berupa overstated penjualan. Sementara itu, PT Bank Lippo melaporkan laba kepada publik sebesar 98 miliar. Namun, beberapa bulan berikutnya laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Jakarta disebutkan bahwa perusahaan rugi sebesar Rp 1,3 miliar. Kabiro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam-Lembaga Keuangan mengutarakan bahwa banyak laporan keuangan auditan tidak mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya, sehingga berpotensi menyesatkan.selanjutnya, Kabiro Humas Kemenkeu juga mengemukakan bahwa Menteri Keuangan telah membekukan sementara ini praktik puluhan akuntan publik. Mereka dilarang beroperasi selama beberapa bulan, karena tidak memenuhi standar profesional dan kode etik yang berpengaruh pada kualitas laporan auditor independen. Kasus tersebut mengakibatkan ratusan laporan audit diragukan kualitasnya. Kualitas audit yang rendah mencerminkan bahwa kinerja auditor yang melakukan proses audit juga rendah. Nugraha (2013) menyatakan bahwa kualitas audit pada umumnya ditentukan dari pihak auditor. Widodo (2008) menyatakan bahwa kinerja individu perorangan (individual performance) dan organisasi (organizational performance) memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa lepas dari sumber daya yang dimiliki organisasi. Sumber daya manusia dalam suatu KAP merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam suatu organisasi, sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja KAP sangat ditentukan oleh kinerja auditornya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengukuran kualitas proses audit terpusat pada kinerja yang dilakukan auditor dan kepatuhan pada standar yang telah ditentukan. Akuntan publik sebagai auditor independen dalam membuat informasi atas laporan keuangan harus berdasarkan atas standar audit yang dibuat oleh Institut Akuntan Publik 2

Indonesia (IAPI). Standar audit tersebut terdiri dari (1) Standar Umum (2) Standar Pekerjaan Lapangan (3) Standar Pelapora. Wujud kerja yang dilakukan oleh seorang auditor dalam mencapai hasil kerja yang lebih baik atau ke arah tercapainya tujuan organisasi merupakan pengertian dari kinerja auditor (Trisnawati, 2014). Kualitas pekerjaan auditor dinilai berdasarkan kemampuan auditor untuk melakukan pemeriksaan pada kewajaran laporan keuangan klien secara obyektif, serta pemberian opini yang tepat atas kewajaran laporan keuangan tersebut. Auditor dalam menjalankan tanggung jawab tersebut dengan baik maka akuntan publik memerlukan sikap profesionalisme yang selalu ditanamkan dalam diri mereka (Prabowo, 2015). Putri dan Dharma (2013) mengatakan bahwa seorang auditor yang memiliki profesionalisme yang tinggi dalam menjalankan tugasnya maka dapat dipastikan bahwa auditor tersebut akan menghasilkan kinerja yang memuaskan. Profesionalisme auditor yang tinggi akan berpengaruh pada kinerja auditor yang baik pula dalam melakukan pekerjaannya (Kusnadi dan Suputhra, 2012). Gambaran tentang Profesionalisme seorang auditor menurut Hall (1968) dalam Herawati dan Susanto, (2009) tercermin dalam lima hal yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi dan hubungan dengan rekan seprofesi. Menurut penelitian Friska (2012) profesionalisme berarti bahwa auditor wajib melaksanakan tugas-tugasnya dengan kesungguhan dan kecermatan, sebagai seorang yang professional, auditor harus menghindari kelalaian dan ketidakjujuran. Hasil penelitian Cahyasumirat (2006) menunjukkan bahwa profesionalisme tidak memiliki pengaruh positif terhadap kinerja. Bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Gautama dan Arfan (2010) yang juga melakukan penelitian tentang pengaruh profesionalisme terhadap kinerja auditor menunjukkan bahwa variabel profesionalisme secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. 3

Penelitian yang dilakukan Putri (2013) mengemukakan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja auditor Selain profesionalisme, terdapat sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap kinerja seorang auditor salah satunya adalah meningkatnya kompleksitas tugas yang dihadapi. Pengujian pengaruh sejumlah faktor tersebut terhadap kompleksitas tugas juga bersifat penting karena kecenderungan bahwa tugas melakukan audit adalah tugas yang banyak menghadapi persoalan kompleks. Kompleksitas tugas disini diartikan sebagai persepsi individu tentang suatu tugas yang disebabkan terbatasnya kapabilitas dan daya ingat, serta kemampuan untuk mengintegrasikan masalah yang dimiliki pembuat keputusan (Jamilah et al., 2007). Menurut Andini (2011) peningkatan kompleksitas tugas dapat menurunkan keberhasilan tugas. Hasil penelitian Libby dan Lipe (1992) dan Kennedy (1993) dalam Arywarti dan Martani (2010) menyatakan bahwa kompleksitas penugasan audit dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kualitas kerja. Hal tersebut dapat mempengaruhi usaha auditor untuk mencapai hasil audit yang berkualitas dengan meningkatkan kualitas kerjanya. Hasil penelitian Sanusi & Iskandar (2007) dalam Nadhiroh (2010) menunjukkan bahwa ketika auditor memiliki tugas yang kompleks atau tidak terstruktur dengan baik, setinggi apapun usaha auditor akan sulit untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik sehingga justru menurunkan kinerja auditor tersebut. Hasil penelitian Jamilah et al. (2007) mengenai pengaruh gender, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas pada kinerja auditor senior dan junior di Jawa Timur menunjukkan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh pada kinerja auditor dalam pengambilan keputusan. Hal ini menegaskan bahwa auditor telah mengetahui tugasnya dengan jelas sehingga tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan penugasan yang diberikan. Di sisi lain, hasil yang bertolak belakang diperlihatkan 4

Tan et al. (2002) yang meneliti interaksi variabel akuntabilitas dan pengetahuan pada hubungan kompleksitas kerja dan kinerja auditor. Penelitian tersebut menemukan bahwa kompleksitas tugas menyebabkan penurunan kinerja apabila auditor memiliki pengetahuan yang rendah, namun tidak mempengaruhi kinerja auditor yang memiliki pengetahuan yang tinggi. Berdasarkan paparan hasil penelitian pengaruh profesionalisme dan kompleksitas tugas pada kinerja audit ditemukan hasil tidak konsisten atau masih kontroversi, yang diduga karena ada faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan belum adanya kesatuan hasil penelitian tergantung faktor-faktor tertentu atau lebih dikenal dengan istilah faktor kontinjensi. Murray (1990) menjelaskan bahwa agar dapat merekonsiliasi hasil yang saling bertentangan diperlukan pendekatan kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset. Kondisi inilah yang mendorong peneliti untuk memasukkan variabel locus of control sebagai variabel kontinjensi, yang diharapkan dapat menjelaskan ketidak konsistenan temuan diatas. Penggunaan locus of control dalam penelitian ini mempertimbangkan bahwa kinerja karyawan diantaranya dapat dipengaruhi oleh faktor individual, antara lain berupa karakteristik psikologis yaitu locus of control. Penelitian Indriantoro (2000) dalam Shinta (2006) telah membuktikan bahwa locus of control merupakan salah satu variabel pemoderasi yang dapat digunakan untuk penelitian. Locus of control (LOC) adalah derajat sejauh mana seseorang meyakini bahwa mereka dapat menguasai nasib mereka sendiri (Robbins, 1996). Menurut Rotter (1996) dalam Patten (2005) Locus of Control (LOC) adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah seseorang itu dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi kepadanya. Greenhalgh dan Rosenblatt (1984) dalam Abdulloh (2006) mendefinisikan locus of 5

control sebagai keyakinan masing-masing individu karyawan tentang kemampuannya untuk bisa mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya. Locus of control itu sendiri terbagi menjadi locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus of control internal yaitu sejauh mana orang-orang mengharapkan bahwa sebuah penguatan atau hasil perilaku mereka bergantung pada perilaku mereka sendiri atau karakteristik pribadi, sedangkan locus of control eksternal yaitu sejauh mana orang-orang mengharapkan bahwa penguatan atau hasil adalah bukan muncul dari dalam diri orang tersebut, namun dari suatu kesempatan. Auditor dalam melaksanakan setiap tugasnya seringkali mengalami berbagai kesulitan, kesulitan tersebut disebabkan oleh berbagai hal diantaranya yaitu tugas yang baru, tugas yang banyak, tugas yang tidak jelas dan sebagainya. Kejelasan tugas merupakan salah satu faktor penting yang dibutuhkan para auditor terutama auditor yunior yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang minim agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Tekanan kerja itu mengundang berbagai macam reaksi dari individu-individu dan berbeda dari tekanan-tekanan yang umum terjadi yang juga dikaitkan dengan organisasi dan pekerjaan (Montgomery, dkk, 1996, dalam Aji, 2010). Brownell(1981) menulis tentang pendapat Rotter(1966) dalam papernya yang mendefinisikan locus of control sebagai tingkatan dimana seseorang menerima tanggung jawab personal terhadap apa yang terjadi pada diri mereka. Dalam penelitian Kusnadi dan Suputhra (2012) menunjukan Locus of control internal memiliki pengaruh positif pada kinerja auditor yang menyatakan bahwa semakin tinggi locus of control internal, maka semakin tinggi kinerja auditor, dan penelitian Sudiana (2010) Locus of control eksternal mampu meningkatkan kinerja auditor, artinya bahwa auditor dengan locus of control eksternal kinerjanya akan meningkat apabila dipimpin oleh pemimpin yang direktif. 6

Berdasarkan uraian latar belakang di atas menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai locus of control sebagai pemoderasi pengaruh kompetesnsi dan kompleksitas tugas pada kinerja auditor 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan maslah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah Profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja auditor? 2) Apakah Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja auditor? 3) Apakah Locus of control memoderasi pengaruh Profesionalisme pada kinerja auditor? 4) Apakah Locus of control memoderasi pengaruh Kompleksitas Tugas pada kinerja auditor? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas yang menjadi tjuan penelitian ini antara lain: 1) Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme pada kinerja auditor 2) Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas tugas pada kinerja auditor 3) Untuk mengetahui apakah locus of control memoderasi pengaruh profesionalisme pada kinerja auditor 4) Untuk mengetahui apakah locus of control memoderasi pengaruh kompleksitas tugas pada kinerja auditor 1.4 Kegunaan Penelitian 7

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1) Kegunaan teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam bidang akuntansi khususnya dalam ruang lingkup auditing yang membahas mengenai kemampuan locus of control memoderasi pengaruh profesionalisme dan kompleksitas tugas pada kinerja auditor 2) Kegunaan Aplikatif Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai gambaran dan bahan pertimbangan, serta masukan di dalam melakukan analisis untuk meningkatkan kinerja auditor. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai masukan untuk menambah wawasan tentang hasil penelitian yang berkaitan dengan factorfaktor yang mempengaruhi kinerja auditor. 1.5 Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menguraikan mengenai landasan teori penelitian yaitu, teori akuntansi keperilakuan, teori atribusi, auditing, kinerja auditor, profesionalisme, kompleksitas tugas, locus of control. Selain itu, akan dibahas juga rumusan hipotesis penelitian. Bab 3 Metode Penelitian 8

Bab ini menguraikan mengenai desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab 4 Hasil dan Analisis Bab ini akan menguraikan gambaran umum data, hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Bab 5 Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang berkepentingan. 9