Judul : Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Kinerja Auditor: Whistleblowing Intention

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Judul : Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Kinerja Auditor: Whistleblowing Intention"

Transkripsi

1 Judul : Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Kinerja Auditor: Whistleblowing Intention sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali) Nama : Putu Sita Crusyta Dewi NIM : ABSTRAK Kinerja auditor merupakan komponen penting yang berperan dalam menghasilkan kualitas audit yang baik. Kinerja auditor dapat dipengaruhi dengan adanya tekanan waktu selama proses audit. Pengaruh tekanan waktu terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil yang bervariasi sehingga variabel wistleblowing intention menjadi faktor kontingensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan waktu terhadap kinerja auditor dengan whistleblowing intention sebagai pemoderasi pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali. Sampel penelitian ini adalah 35 responden dengan metode penentuan sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik sampling jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA) untuk menguji hipotesis tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan waktu berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan waktu dalam proses pengauditan maka kinerja auditor akan semakin menurun. Hasil penelitian juga menunjukkan whistleblowing intention mampu memoderasi pengaruh tekanan waktu terhadap kinerja auditor. Kata Kunci: Tekanan waktu, whistleblowing intention, dan kinerja auditor. vi

2 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Teri Keagenan Teori Atribusi Tekanan Waktu Minat atau Intensi (Intention) Whistleblowing Kinerja Auditor Hipotesis Penelitian Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Kinerja Auditor Whistleblowing Intention Memoderasi Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Kinerja Auditor BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Objek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel Populasi vii

3 3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji Reliabilitas Teknik Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Moderated Regression Analysis (MRA) Koefisien Determinasi Uji Kelayakan Model (Uji F) Uji Statistik t BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Jasa-jasa Kantor Akuntan Publik Struktur Keorganisasian Kantor Akuntan Publik Data Penelitian Deskripsi Responden Karakteristik Responden Hasil Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji Reliabilitas Hasil Analisis Statistik Deskriptif Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Heterokedastisitas Hasil Analisis Data Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Hasil Moderated Regression Analysis (MRA) Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Kinerja Auditor Peran Whistleblowing Intention dalam Hubungan antara Tekanan Waktu terhadap Kinerja Auditor 58 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN viii

4 DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali Jumlah Auditor yang Bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Pronvisi Bali Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner Data Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner Karakteristik Responden Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas Hasil Analisis Statistik Deskriptif Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Hasil Moderated Regression Analysis (MRA) ix

5 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian (Kerangka Teori Penelitian) x

6 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Kuesioner Penelitian Tabulasi Data Ordinal Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas Hasil Analisis Statistik Deskriptif Hasil Deskripsi Data Penelitian Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Heterokedastisitas Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Hasil Moderated Regression Analysis (MRA) xi

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit adalah proses sistematik yang bertujuan untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi dari kejadiankejadian ekonomi dan mengkomunikasikan hasil audit ke pihak yang berkepentingan. Audit bertujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian dan kewajaran laporan keuangan antara pernyataan atau asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen (Elder,dkk., 2013:4). Akuntan publik sebagai pihak ketiga yang independen sangat diperlukan untuk menilai dan memastikan kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan. Pengguna laporan keuangan baik dari pihak internal perusahaan (manajemen perusahaan) maupun pihak eksternal perusahaan (kreditur, investor, supplier, dan masyarakat) dalam pengambilan keputusan membutuhkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang bebas dari salah saji material, dapat dipercaya, dan sesuai dengan prinsipprinsip yang berlaku umum di Indonesia. Akuntan publik berperan untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan dimata masyarakat (Mustikayani, 2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik menyatakan bahwa akuntan publik adalah seseorang yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik 1

8 di Indonesia. Akuntan publik dalam melaksanakan proses audit wajib berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang terdiri atas standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan pertama, kedua, ketiga, keempat, serta Kode Etik Profesi Akuntan Publik sebagai panduan utama yang wajib dipahami dan dipatuhi oleh auditor untuk memenuhi tanggung jawab profesional mereka dalam pengauditan laporan keuangan dan menjaga kualitas audit yang dihasilkan (Abdul, 2015:25). Kualitas audit yang baik dapat tercapai dengan adanya kinerja auditor yang baik dan profesional. Berbagai kasus skandal akuntansi mengenai audit belakangan ini terjadi baik di dalam maupun di luar negeri yang mencerminkan bahwa sikap profesional dan prilaku etis para akuntan masih buruk (Sari dan Laksito, 2014). Kasus yang terjadi di Indonesia yaitu pembekuan izin praktek akuntan publik oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Dikutip dari hukumonline.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membekukan izin akuntan publik Drs. Petrus Mitra Winata dari KAP Drs Mitra Winata dan Rekan selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret Akuntan publik tersebut melakukan pelanggaran terhadap SPAP yang berkaitan dengan pelaksanaan audit laporan keuangan PT Muzatek Jaya. Pada 4 Januari 2007, Menteri Keuangan juga membekukan izin akuntan publik Djoko Sutardjo dari KAP Publik Hertanto, Djoko, Ikah & Sutrino selama 18 bulan. Hal ini terjadi karena telah melakukan pelanggaran terhadap SPAP berkaitan dengan pelaksanaan audit laporan keuangan PT Myoh Technology Tbk (MYOH). Kasus pelanggaran akuntansi lainnya terjadi di Provinsi Bali, dikutip dalam Detik Finance, kasus pembekuan izin akuntan publik D. K. G. tahun

9 oleh Menteri Keuangan mencerminkan perilaku tidak etis seorang akuntan publik dengan melanggar SPAP dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan Bali Hai Resort and Spa untuk tahun buku 2004 yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap Laporan Auditor Independen. Kasus pelanggaran akuntansi lainnya terjadi di Amerika yaitu kasus Enron. Selama tujuh tahun Enron merekayasa laba bersih dengan cara melakukan mark up pada pendapatan perusahaan dan menutupi utang yang dimiliki agar terlihat menunjukkan kinerja yang baik. Namun, pada 2 Desember 2001 perusahaan Enron dinyatakan pailit yang turut menyeret KAP Arthur Andersen. KAP Arthur Andersen terlibat dalam manipulasi laporan keuangan Enron. Hal ini mengindikasikan bahwa KAP memiliki keengganan dalam mengungkapkan kecurangan yang ditemukan serta KAP bersama manajemen perusahaan bekerja sama untuk melakukan tindakan pelanggaran akuntansi. Kasus di atas dapat memengaruhi kinerja auditor dan menimbulkan dampak yang kurang baik sehingga dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap kinerja akuntan publik. Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, dan menjadi salah satu tolok ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya (Kalbers dan Forgarty, dalam Fembriani dan Budhiarta, 2016). Kinerja auditor merupakan usaha dan perilaku individu yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Widodo (2008) dalam Gautama (2016) menyatakan bahwa kinerja individu perorangan 3

10 (individual performance) dan organisasi (organizational performance) memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa lepas dari sumber daya yang dimiliki organisasi tersebut. Sumber daya manusia pada Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam suatu organisasi, sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja auditor sangat berperan penting dalam kinerja KAP. Kinerja auditor dapat diukur dengan menggunakan tiga indikator penilaian yaitu: petama, kualitas adalah berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan; kedua, kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu dan ketiga, ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah direncanakan (Trisnaningsih, 2007). Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kinerja auditor seperti pemanfaatan informasi yang efisien, dan kompleksitas tugas (Triany, dkk., 2016), struktur audit, konflik peran, ketidakjelasan peran, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan komitmen organisasi (Arianti, 2015; Prajitno, 2012), independensi auditor (Arifah, 2012), pemahaman good governance (Fembriani dan Budhiarta, 2016), etika profesi dan profesionalisme auditor (Arumsari, 2014), integritas auditor dan etos kerja (Sekarsari, 2014), disiplin kerja (Gayatri dan Suputra, 2016), motivasi (Pratama, dkk., 2013) dan tekanan waktu (Mustikayani, 2016). Auditor dalam menjalankan tugas dan kewajiban sering mengalami kesulitan akibat kondisi lingkungan dalam pengauditan yang tidak kondusif yaitu terdapat tekanan waktu. Tekanan waktu adalah suatu kendala yang timbul akibat keterbatasan waktu dan keterbatasan sumber daya yang dialokasikan kepada 4

11 auditor dalam menjalankan penugasan (Liyanarachchi dan McNamara, 2007). Tekanan waktu dapat terjadi disebabkan oleh adanya penugasan yang mendadak, penugasan yang relatif banyak dengan fee yang kurang, iklim persaingan KAP (Mustikayani, 2016), kemampuan laba perusahaan, dan keterbatasan personil (Gayatri dan Suputra, 2016). Sikap masing-masing auditor dalam menyikapi adanya tekanan waktu berbeda-beda. Tekanan waktu yang dialami seorang auditor dapat memberikan dua dampak yang berbeda bagi kinerja auditor, yaitu berdampak positif dan berdampak negatif. Dampak positif tekanan waktu dalam proses pengauditan, dimana auditor terpacu untuk melakukan efisiensi penggunaan waktu dalam proses pengauditannya sehingga menimbulkan kinerja auditor yang lebih baik (Marganingsih dan Martani, 2009). Apabila saat tekanan waktu terjadi pengalokasian waktu dilakukan dengan tepat hal ini akan menjadi suatu mekanisme kontrol dan suatu indikator keberhasilan bagi kinerja auditor dan kantor akuntan publik (Cook & Kelley, 1991). Di sisi lain auditor yang mengalami tekanan waktu akibat terbatasnya waktu yang diberikan klien cenderung akan mendorong auditor untuk berprilaku disfungsional seperti premature sign-off audit procedures (menghentikan prosedur audit), underreporting of time (keterlambatan atau tidak tepat waktu), altering audit process dan gathering unsufficient evidence (mengganti proses audit dan mengumpulkan bukti yang tidak cukup) akan berdampak terhadap penurunan kualitas audit. Dampak tekanan waktu adalah sebagai berikut. 1) Berdampak pada sikap yaitu stres, perasaan kegagalan, ketidakpuasan kerja. 2) 5

12 Berdampak pada minat yaitu pelaporan di bawah waktu, menerima bukti dalam bentuk yang lemah. 3) Berdampak perilaku yaitu kinerja menurun. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh tekanan waktu terhadap kinerja auditor yang dilakukan Marganingsih dan Martani (2009) serta Arisinta (2013) menunjukkan bahwa tekanan waktu berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Hal ini berarti dengan adanya tekanan waktu klien merasa terpacu untuk melakukan efisiensi penggunaan waktu dalam proses pengauditannya sehingga menimbulkan kinerja auditor yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh Pakaya,dkk. (2015) terhadap Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang ada pada Inspektorat Kota Gorontalo memeroleh hasil bahwa tekanan anggaran waktu secara positif terhadap kualitas audit pada inspektorat kota Gorontalo, hal ini berarti dengan adanya tekanan anggaran waktu justru memacu auditor untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya secara profesional dan tepat waktu. Perbedaan hasil ditemukan oleh penelitian Lautania (2011) dan Muhshyi (2013) yang menyatakan bahwa tekanan waktu berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor merasa tertekan dengan adanya tekanan waktu, dapat mengakibatkan stress pada auditor dan pada akhirnya akan mendorong auditor untuk melakukan pelanggaran standar audit atau disfungsional audit yang akan menghasilkan kinerja auditor yang buruk. Sejalan dengan penelitian Prasita dan Adi (2007) yang mengatakan bahwa tekanan waktu berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. 6

13 Penelitian Gayatri dan Suputra (2016) menunjukkan hasil yang berbeda dimana tekanan waktu tidak berpengaruh pada kinerja auditor. Hal ini dikarenakan dalam melakukan setiap penugasan yang diberikan seorang auditor telah memiliki alokasi waktu yang sesuai dengan kompleksitas penugasan audit sehingga auditor tetap melaksanakan penugasan audit secara efisien. Sejalan dengan penelitian Rusyanti (2010) dan Nor et all. (2010) menyatakan bahwa tekanan waktu tidak berpengaruh terhadap kualitas audit karena dalam penelitian ini menggunakan sampel auditor non big-four. Auditor selalu menggunakan keahlian dan pelatihan teknis yang memadai dalam melaksanakan tugas audit, sehingga jika terjadi pengetatan atau tidak alokasi waktu, maka auditor dengan keahlian yang dimilikinya dapat menyelesaikan tugas audit dengan sempurna. Hal inilah yang dijadikan alasan dasar oleh peneliti untuk melakukan penelitian tentang tekanan waktu terhadap kinerja auditor karena hasil penelitian yang tidak konsisten. Ketidak konsistenan hasil penelitian pengaruh tekanan waktu pada kinerja auditor tersebut mendorong peneliti menduga adanya faktor lain yang memengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Govindarajan (1986) berpendapat bahwa adanya ketidak konsistenan hasil penelitian tersebut diperlukan upaya untuk mengevaluasi faktor-faktor kondisional atau variabel lain yang dapat memengaruhi hubungan antara tekanan waktu dengan kinerja auditor dengan pendekatan kontingensi (contingency approach). Murray (1990) menjelaskan bahwa agar dapat merekonsiliasi hasil yang saling bertentangan diperlukan pendekatan kontingensi untuk mengindentifikasi variabel 7

14 lain yang bertindak sebagai pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset. Kondisi inilah yang mendorong peneliti untuk memasukkan variabel whisleblowing intention sebagai variabel kontingensi, yang diharapkan dapat menjelaskan ketidak konsistenan temuan di atas. Berdasarkan kajian kepustakaan yang dilakukan peneliti dan melakukan berbagai penelusuran atas sejumlah publikasi ilmiah di Indonesia, sampai saat ini penelitian yang membahas mengenai whistleblowing intention pada kinerja auditor masih belum tersedia. Penelitian tentang whistleblowing intention dan kinerja auditor ini perlu dilakukan untuk memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang akuntansi. Faktor faktor yang dapat menjadi faktor kontingensi dalam hubungan antara variabel tekanan waktu terhadap kinerja auditor, yaitu komitmen profesional, motivasi (Ashandi, 2012), budaya organisasi, budaya Tri Hita Karana (Mustikayani, 2016), whistleblowing intention, pengalaman auditor, komitmen organsasi, dan pelatihan teknis. Penulis menggunakan whistleblowing intention sebagai variabel pemoderasi karena minat atau intensi (intention) adalah keinginan untuk melakukan suatu perilaku (Jogiyanto, 2007:25). Minat erat hubungannya dengan motivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan (Sofia,dkk., 2013). Minat merupakan salah satu faktor karakteristik individu yang mempengaruhi motivasi. Motivasi merupakan suatu konsep yang kita gunakan jika kita menguraikan kekuatan-kekuatan yang bekerja terhadap atau di dalam diri individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku (Gibson, 2000:94 dalam Bahri 2010). Penelitian Trisnaningsih (2007) menyatakan bahwa motivasi yang dimiliki oleh seorang auditor dapat mendorong keinginan individu auditor 8

15 tersebut untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang cenderung membuat seseorang ingin mendapatkan hasil kerja yang lebih baik (Dewi, 2014). Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) tahun 2008 menerbitkan pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran SPP (Whistleblowing System - WBS) yang menyatakan bahwa whistleblowing adalah pengungkapan tindakan kecurangan atau pengungkapan perbuatan yang melawan hukum, perbuatan tidak etis atau tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan organisasi maupun pemangku kepentingan, yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan organisasi kepada pimpinan organisasi atau lembaga lain yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Whistleblowing intention dapat disimpulkan keinginan atau motivasi dari dalam diri seseorang untuk melakukan pengungkapan tindakan kecurangan atau pengungkapan perbuatan yang melawan hukum, perbuatan tidak etis atau tidak bermoral yang dapat merugikan organisasi maupun pemangku kepentingan kepada pemimpin atau lembaga lain yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Adanya minat dari auditor untuk mengungkapkan kecurangan maka diasumsikan bahwa auditor akan berkeja lebih keras dalam pengefisienan waktu pada proses audit meskipun terdapat tekanan waktu yang membatasi lamanya waktu yang bisa digunakan untuk melakukan audit sehingga secara tidak langsung dapat memengaruhi kinerja auditor. Teori atribusi dikembangkan oleh Fritz Heider yang menyatakan bahwa suatu perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces) yaitu kekuatan yang berasal dari diri seseorang seperti 9

16 kemampuan dan usaha, dan kekuatan eksternal (eksternal force) yaitu kekuatan yang berasal dari luar seperti kesulitan dalam pekerjaan dan keberuntungan (Lubis, 2014:90). Teori ini diterapkan dalam penelitian ini menggunakan variabel whistleblowing intention sebagai kekuatan internal (internal forces) yang berasal dari dalam diri atau keinginan seseorang untuk melakukan tindakan pengungkapan prilaku yang tidak etis atau prilaku yang tidak bermoral dalam hal ini auditor akan melakukan proses audit yang telah ditetapkan di dalam SPAP untuk mendeteksi adanya kecurangan dalam penyajian laporan keuangan dan mengungkapkan kecurangan tersebut. Penulis mencoba mengadopsi whistleblowing intention menjadi variabel pemoderasi antara variabel tekanan waktu dengan kinerja auditor karena diperkirakan dengan adanya whistleblowing intention akan membuat auditor yang memiliki minat untuk berprilaku etis dan tidak melanggar hukum seperti mengungkapkan kecurangan yang terjadi dan tidak melakukan disfungsional audit, akan membuat auditor tetap menerapkan prosedur audit yang semestinya untuk mendeteksi dan mengungkapkan adanya penyimpangan dalam laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen, sehingga berpengaruh pada kinerja auditor pada situasi dimana auditor menerima tekanan waktu dalam proses pengauditan. Adanya tekanan waktu yaitu keadaan dimana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun mengkibatkan auditor cenderung untuk berprilaku disfungsional seperti premature sign-off audit procedures (menghentikan prosedur audit), underreporting of time (keterlambatan 10

17 atau tidak tepat waktu), altering audit process dan gathering unsufficient evidence (mengganti proses audit dan mengumpulkan bukti yang tidak cukup) akan berdampak terhadap penurunan kualitas audit. Dampak dari adanya tekanan waktu tersebut dapat dimoderasi (diperkuat atau diperlemah) pengaruhnya terhadap kinerja auditor, jika di dalam diri auditor telah tertanam minat atau motivasi untuk tetap melakukan pengungkapan kecurangan yang berimplikasi bahwa auditor akan berkeja lebih keras dalam mengefisiensikan waktu dalam proses audit sehingga segala prosedur audit yang semestinya dapat dilaksanakan. Tindakan penghentian prematur atas prosedur audit tidak akan terjadi. Penghentian prematur atas prosedur audit menjadi peluang tidak terdeteksinya suatu kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan dan berdampak pada kinerja dan opini auditor akibat dari adanya prosedur yang dilewatkan oleh auditor dalam pelaksanaan proses audit. Motivasi dilakukannya penelitian ini yaitu pertama, auditor seringkali mengalami tekanan dalam memperbaiki produktivitasnya sehingga solusinya adalah dengan membenahi kinerja auditor (Sari dan Suryanawa, 2016). Kedua, demi mendapatkan generalisasi hasil penelitian karena terdapat ketidak konsistenan pada beberapa hasil penelitian terdahulu. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Kinerja Auditor: Whistleblowing Intention sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali). 11

18 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka terdapat rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu. 1) Apakah tekanan waktu berpengaruh terhadap kinerja auditor? 2) Apakah whistleblowing intention memoderasi pengaruh tekanan waktu terhadap kinerja auditor? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu. 1) Untuk mengetahui pengaruh tekanan waktu terhadap kinerja auditor. 2) Untuk mengetahui kemampuan whistleblowing intention dalam memoderasi pengaruh tekanan waktu terhadap kinerja auditor. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu. 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan ilmu pengetahuan bagi pihak yang melakukan kajian lebih luas mengenai teori keagenan dan teori atribusi yang digunakan dalam penelitian ini dan membantu memberikan bukti empiris bagi akademisi dan peneliti lain mengenai faktor-faktor yang yang memengaruhi kinerja auditor. 12

19 2) Kegunaan Praktis Bagi auditor, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan saran dan pemikiran serta bahan pertimbangan dalam melakukan analisis untuk meningkatkan kinerja auditor. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi berkaitan dengan faktor-faktor dalam perilaku auditor dan kondisi kerja yang dapat memengaruhi kinerja auditor. 1.5 Sistematika Penulisan berikut. Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu sebagai Bab I Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menguraikan teori-teori yang relevan dan mendukung pembahasan masalah penelitian, yaitu teori keagenan, teori atribusi, teori mengenai tekanan waktu, minat atau intensi (intention), wistleblowing, dan kinerja auditor, serta pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang diakhiri dengan perumusan hipotesis penelitian. 13

20 Bab III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data dengan menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan gambaran umum atau wilayah penelitian dan pembahasan hasil penelitian berupa pengujian statistik yang disertai dengan interpretasi dari hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta memuat saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya. 14

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi Judul : Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Bali) Nama :

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali

Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali Nama : Putu Krisna Gautama NIM :1215351105 ABSTRAK Kinerja

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor Judul : Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan Demokratis, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor Pada Kinerja Auditor Nama : I Wayan Candra NIM : 1206305063 ABSTRAK Kinerja auditor dipengaruhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment. Judul : Skeptisme Profesional sebagai Variabel Pemoderasi Pengaruh Tekanan Ketaatan dan Pengalaman Auditor Pada Audit Judgment Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bali Nama : Ni Putu Eka Parastika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk pengembangan usahanya. Sumber dana yang diperoleh perusahaan dapat berupa saham, obligasi, ataupun pinjaman.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor Judul : Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor pada Tingkat Pertimbangan Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali) Tahun 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pasal 1 ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pasal 1 ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia menyatakan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan (compliance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang memiliki kompeten, tidak memihak, dan objektif, yang disebut akuntan publik atau lebih dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha di Indonesia beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang tidak menggembirakan disebabkan oleh krisis ekonomi dunia dan berbagai faktor

Lebih terperinci

Kata kunci: tekanan anggaran waktu, locus of control, sifat Machiavellian, pelatihan auditor, perilaku disfungsional auditor

Kata kunci: tekanan anggaran waktu, locus of control, sifat Machiavellian, pelatihan auditor, perilaku disfungsional auditor Judul : Tekanan Anggaran Waktu, Locus of Control, Sifat Machiavellian dan Pelatihan Auditor sebagai Anteseden Perilaku Disfungsional Auditor (Studi Kasus pada BPKP RI Perwakilan Provinsi Bali) Nama : Ni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin berkembang, dan dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan tersebut membuat permintaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii

ABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii Judul : Pengaruh Independensi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, dan Gender Pada Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor yang Bekerja Di Kantor Akuntan Publik Kota Denpasar) Nama : Putu Setia Ariningsih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. swasta yang melaksanakan jasa-jasa pemeriksaan, perpajakan, manajemen,

BAB I PENDAHULUAN. swasta yang melaksanakan jasa-jasa pemeriksaan, perpajakan, manajemen, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa. Kantor Akuntan Publik adalah suatu kantor akuntan swasta yang melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : Profesionalisme, Komitmen organisasi, Locus of Control Internal, Etika profesi dan Kinerja.

Abstrak. Kata Kunci : Profesionalisme, Komitmen organisasi, Locus of Control Internal, Etika profesi dan Kinerja. Judul : Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Locus of Control dan Etika Profesi Pada Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali) Nama : I Made Artha Budi Susila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran auditor telah menjadi pusat kajian dan riset di kalangan akademisi. Tidak hanya itu, praktisi juga semakin kritis dengan selalu menganalisa kontribusi apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Auditing adalah sebagai proses sistematis untuk secara objektif

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Auditing adalah sebagai proses sistematis untuk secara objektif BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Auditing adalah sebagai proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatankegiatan dan kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan penilaian atas kewajaran dari laporan keuangan. khususnya, memperoleh infomasi keuangan yang andal sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan penilaian atas kewajaran dari laporan keuangan. khususnya, memperoleh infomasi keuangan yang andal sebagai dasar BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jasa profesional akuntan merupakan jasa yang diberikan oleh akuntan publik untuk mengatasi krisis ketidakpercayaan masyarakat terhadap laporan keuangan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN WAKTU TERHADAP KINERJA AUDITOR: WHISTLEBLOWING INTENTION SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH TEKANAN WAKTU TERHADAP KINERJA AUDITOR: WHISTLEBLOWING INTENTION SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.19.2. Mei (2017): 1088-1115 PENGARUH TEKANAN WAKTU TERHADAP KINERJA AUDITOR: WHISTLEBLOWING INTENTION SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Putu Sita Crusyta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik untuk menentukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS.. iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK.... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang auditor dalam menjalankan proses audit akan memberikan opini dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu perusahaan dimasa lalu,

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Audit Tenure

Judul : Pengaruh Audit Tenure Judul : Pengaruh Audit Tenure pada Asimetri Informasi dengan Kompetensi Komite Audit sebagai Pemoderasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) Nama :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun. Masyarakat menjadi bertanya-tanya mengenai

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, DAN KELEBIHAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN TEKANAN WAKTU SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, DAN KELEBIHAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN TEKANAN WAKTU SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, DAN KELEBIHAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN TEKANAN WAKTU SEBAGAI PEMODERASI (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Provinsi Bali) SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Fee audit,

Judul : Pengaruh Fee audit, Judul : Pengaruh Fee audit, Pengalaman Auditor dan Due Professional Care Pada Kualitas audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik Di Bali) Nama : Ni Komang Sutrisni NIM : 0906305123 Abstrak Perusahaan saat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: obedience pressure, kompleksitas tugas, senioritas auditor, audit judgment

ABSTRAK. Kata kunci: obedience pressure, kompleksitas tugas, senioritas auditor, audit judgment Judul : Pengaruh Obedience Pressure, Kompleksitas Tugas dan Senioritas Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bali) Nama : Ruliff Tanoto NIM : 1315351001 ABSTRAK Laporan keuangan

Lebih terperinci

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif Judul : Pengaruh Role Stress pada Turnover Intentions Auditor Dengan Komitmen Afektif sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada KAP di Provinsi Bali) Nama : Putu Shaini Kusuma Sudarmawan NIM : 1306305137

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Etika Profesi, Efikasi Diri, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor Nama

Judul : Pengaruh Etika Profesi, Efikasi Diri, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor Nama Judul : Pengaruh Etika Profesi, Efikasi Diri, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor Nama : I Gusti Ayu Puspita Dewi NIM : 1315351094 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya) SKRIPSI Oleh : RESSA ANGGUN EKAWATI 05.13010246/FE/EA

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: etika profesi, komitmen profesional auditor, skeptisisme profesional dan kinerja auditor

Abstrak. Kata kunci: etika profesi, komitmen profesional auditor, skeptisisme profesional dan kinerja auditor Judul : Pengaruh Etika Profesi Dan Komitmen Profesional Auditor Terhadap Kinerja Auditor Dengan Skeptisisme Profesional Sebagai Variabel Mediasi Pada Kantor Akuntan Publik di Bali Nama : Dewa Ayu Astina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal dari pemilik tetapi modal dari masyarakat. Perusahaan yang membutuhkan modal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan profesional mempunyai peran penting dalam dunia bisnis dan perkembangannya. Profesi akuntan kini menjadi salah satu profesi kunci dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2006) menyebutkan bahwa informasi asimetri mempunyai dua tipe. Tipe pertama

BAB I PENDAHULUAN. (2006) menyebutkan bahwa informasi asimetri mempunyai dua tipe. Tipe pertama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para pemilik perusahaan memberikan kewenangan kepada manajer untuk mengelola perusahaanya dan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajer membuat laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit dalam bentuk umum yaitu pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit dalam bentuk umum yaitu pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Auditing adalah suatu proses pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan klien yang dilakukan oleh seseorang yang independen dan kompeten. Audit dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan, baik besar maupun kecil pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba. Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

Judul : Rotasi Mandatory Sebagai Pemoderasi Pengaruh Non-Audit Services dan Audit Time Time Budget Pressure

Judul : Rotasi Mandatory Sebagai Pemoderasi Pengaruh Non-Audit Services dan Audit Time Time Budget Pressure Judul : Rotasi Mandatory Sebagai Pemoderasi Pengaruh Non-Audit Services dan Audit Time Time Budget Pressure pada Independensi Auditor (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali) Nama : I Gusti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan global saat ini, banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena tidak memiliki tata kelola yang baik sehingga tidak ada pemisahan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia memberikan dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia memberikan dampak bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di Indonesia memberikan dampak bagi peningkatan kegiatan usaha perusahaan. Peningkatan kegiatan usaha tersebut disertai dengan semakin kompleksnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching.

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching. Judul : Financial Distress Sebagai Pemoderasi Pengaruh Opini Audit dan Pertumbuhan Perusahaan Pada Auditor Switching. Nama : Ni Wayan Wulan Tisna NIM : 1306305028 ABSTRAK Auditor yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Profesi ini dikenal masyarakat melalui jasa audit yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Profesi ini dikenal masyarakat melalui jasa audit yang disediakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan profesi yang berlandaskan kepercayaan dari masyarakat yang berperan penting dalam melakukan audit laporan keuangan suatu organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Audit dapat dikatakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. Audit dapat dikatakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Audit dapat dikatakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan yang

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: fee audit, profesionalisme auditor, kepuasan kerja dan kualitas audit

Abstrak. Kata kunci: fee audit, profesionalisme auditor, kepuasan kerja dan kualitas audit Judul : Pengaruh Fee Audit dan Profesionalisme Auditor Pada Kualitas Audit Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Pemediasi (Studi pada Kantor Akuntan Publik Di Bali) Nama : I Gusti Ayu Rahma Pramesti NIM : 1115351167

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP FEE AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP FEE AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP FEE AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA SKRIPSI Oleh : CHRISTHOFEL LELA 0513010148/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan sesuai dengan kode etik auditor. Tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan sesuai dengan kode etik auditor. Tuntutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Auditor mampu dikatakan profesional dilihat dari kinerja yang dilakukannya dalam menjalankan perintah atasan yang sesuai dengan tujuan organisasi dan sesuai dengan kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memastikan kelayakan informasi akuntansi perusahaan, pengelola perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memastikan kelayakan informasi akuntansi perusahaan, pengelola perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan dalam persaingan usaha di Indonesia semakin meningkat dewasa ini. Dalam menghadapi permasalan tersebut, informasi akuntansi sangat dibutuhkan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan perusahaan menyebabkan dibutuhkannya pihak ketiga yang independen

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan perusahaan menyebabkan dibutuhkannya pihak ketiga yang independen BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan berisi informasi tentang kondisi keuangan perusahaan yang digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Keterbatasan pengguna laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan atau menilai posisi dan kegiatan keuangan dari suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan atau menilai posisi dan kegiatan keuangan dari suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-jasa

Lebih terperinci

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan audit dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan audit dan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap Kantor Akuntan Publik (KAP) menginginkan untuk memiliki seorang auditor yang dapat bekerja dengan baik dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi informasi dalam mewujudkan kelancaran aktivitas perusahaan juga semakin penting. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian pada bagian pendahuluan ini memaparkan latar belakang yang menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu diteliti. Rumusan masalah disusun dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh perusahaan. ISA (International Standard on Auditing) menegaskan

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh perusahaan. ISA (International Standard on Auditing) menegaskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era masa kini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang sudah go public pada umumnya menginginkan agar laporan keuangan mereka sesuai dengan standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya Kantor Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya Kantor Akuntan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan Indonesia mengalami tantangan yang semakin berat di masa mendatang. Seiring dengan semakin mengglobalnya keadaan ekonomi, akan mudah terjadi perpindahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perekonomian di dunia bisnis saat ini berdampak pada pesatnya persaingan yang semakin sulit dan kompetitif di kalangan auditor dan menuntut auditor

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS. dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan

PERNYATAAN ORISINALITAS. dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan PERNYATAAN ORISINALITAS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh

Lebih terperinci

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak Judul : Komitmen Organisasi Dan Desentralisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Pada Kinerja Manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas di Indonesia. Syakhroza (2003) dalam Wulandari (2009) mendefinisikan GCG sebagai suatu mekanisme

Lebih terperinci

ABSTRAK. Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Profesi, Kinerja Auditor

ABSTRAK. Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Profesi, Kinerja Auditor Judul : Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Pelatihan Profesi Pada Kinerja Auditor Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali Nama : Ni Made Regina Amandani Nim : 1315351153 ABSTRAK Kinerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa kasus keuangan yang terjadi di perusahaan besar baik di dalam maupun diluar negeri manjadikan kualitas audit untuk tetap diperhatikan. Kasus Enron

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya) PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya) SKRIPSI Oleh : ASTRI WIJAYATRI 0613010237/FE/EA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengauditan merupakan bagian dari assurance service dari kantor akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Pengauditan merupakan bagian dari assurance service dari kantor akuntan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengauditan merupakan bagian dari assurance service dari kantor akuntan publik (KAP), sehingga jelas bahwa pengauditan melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi

Lebih terperinci

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SURABAYA SKRIPSI.

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SURABAYA SKRIPSI. PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SURABAYA SKRIPSI Oleh : DEVY KURNIAWATI 0613010190/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BUDAYA TRI HITA KARANA

BUDAYA TRI HITA KARANA BUDAYA TRI HITA KARANA SEBAGAI PEMODERASI KOMPLEKSITAS TUGAS DAN TEKANAN WAKTU TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali) SKRIPSI Oleh : NI LUH PUTU DESY MUSTIKAYANI NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Laporan keuangan sebuah perusahaan, selain dibutuhkan oleh pihak internal perusahaan, juga dibutuhkan oleh pihak eksternal seperti calon investor, investor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan, dan

Lebih terperinci

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment. SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Berskala Besar di Semarang) Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Semakin kompleks perekonomian perusahaan, semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Semakin kompleks perekonomian perusahaan, semakin kompleks BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Semakin kompleks perekonomian perusahaan, semakin kompleks transaksi keuangan keuangan yang dilakukan perusahaan tersebut, sehingga memerlukan kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor. Kinerja auditor menjadi perhatian utama, baik bagi klien maupun publik dalam menilai hasil audit

Lebih terperinci

Nama : I Made Arya Putra Bharata NIM : ABSTRAK

Nama : I Made Arya Putra Bharata NIM : ABSTRAK Judul : Pertimbangan Materialitas sebagai Variabel Pemoderasi Pengaruh Etika Profesi dan Kompetensi Terhadap Ketepatan Pemberian Opini oleh Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Bali Nama : I Made Arya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap negara, termasuk Indonesia, mempunyai berbagai peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap individu pada umumnya dan individu tertentu pada khususnya.

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: audit report lag, audit tenure ukuran kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor.

Abstrak. Kata kunci: audit report lag, audit tenure ukuran kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor. Judul : Spesialisasi Auditor sebagai Pemoderasi Pengaruh Audit Tenure dan Ukuran Kantor Akuntan Publik pada Audit Report Lag Nama : Ni Putu Julita Diastiningsih NIM : 1306305012 Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan sebuah profesi kepercayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan sebuah profesi kepercayaan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Profesi akuntan publik merupakan sebuah profesi kepercayaan masyarakat bisnis, dimana eksistensinya dari waktu ke waktu semakin diakui oleh masyarakat bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud) BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate governance merupakan salah satu topik pembahasan sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud) maupun keterpurukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang ditujukan kepada pihak pemakai baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Sistem pengendalian intern pemerintah, partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja, kinerja individu.

Abstrak. Kata Kunci: Sistem pengendalian intern pemerintah, partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja, kinerja individu. Judul : Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Individu dengan Motivasi Kerja sebagai Pemoderasi (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab auditor. Tugas Auditor yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab auditor. Tugas Auditor yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik memiliki peranan penting bagi masyarakat yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab auditor. Tugas Auditor yaitu mengevaluasi,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dengan pendekatan good governance. Semua aspek pemerintahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dengan pendekatan good governance. Semua aspek pemerintahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era ini, sebuah pemerintahan dituntut untuk melakukan suatu kinerja dengan pendekatan good governance. Semua aspek pemerintahan dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN (Studi Empiris Pada KAP di Wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Timur) SKRIPSI Diajukan oleh: MAFALDA M.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar.

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan yang diaudit (Silaban,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja, locus of control, audit judgment

ABSTRAK. Kata kunci : tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja, locus of control, audit judgment Judul : Pengaruh Tekanan Ketaatan, Independensi, Pengalaman Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Audit Judgment Di Kap Wilayah Bali Nama : Kadek Upawita Candra Pertiwi NIM : 1306305061 ABSTRAK Kualitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Pengaruh

KATA PENGANTAR. dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Pengaruh KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Pengaruh Keahlian Audit Dan Independensi Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. professional, dalam tindakan kesehariannya akan terlihat bahwa akuntan

BAB I PENDAHULUAN. professional, dalam tindakan kesehariannya akan terlihat bahwa akuntan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjaga citra profesi menjadi tanggung jawab semua akuntan. Secara professional, dalam tindakan kesehariannya akan terlihat bahwa akuntan secara konsisten menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kepercayaan publik. Masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kepercayaan publik. Masyarakat mengharapkan penilaian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemampuan auditor untuk menghasilkan kualitas audit yang tinggi akan meningkatkan reputasinya sehingga auditor diharapkan dapat menghasilkan laporan keuangan

Lebih terperinci

INTEGRITAS AUDITOR SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PADA KUALITAS AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI SKRIPSI

INTEGRITAS AUDITOR SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PADA KUALITAS AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI SKRIPSI INTEGRITAS AUDITOR SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PADA KUALITAS AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh : YULI PITALOKA NIM : 1206305011 FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pemilik (principals) dengan pihak lain, yaitu manajer (agent). Dalam kontrak,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pemilik (principals) dengan pihak lain, yaitu manajer (agent). Dalam kontrak, BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Adanya hubungan keagenan, ketika terjadi kontrak antara satu pihak, yaitu pemilik (principals)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks (Halim, 2008). Peningkatan kompleksitas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks (Halim, 2008). Peningkatan kompleksitas tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan perkembangan usaha dan ekonomi secara global, turut berdampak pada permasalahan akuntansi dan proses penyajian laporan keuangan semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu BAB I PENDAHULUAN Penelitian pada bagian pendahuluan ini memaparkan latar belakang yang menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu diteliti. Rumusan masalah disusun dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Profesi akuntan publik diperlukan untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan informasi yang menyesatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Auditor adalah akuntan publik yang memberikan jasa audit, menurut Mulyadi (2002: 5). Jasa seorang auditor sekarang ini banyak digunakan oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan perkembangannya. Dalam menjalankan profesinya, auditor dituntut profesional dalam menjalankan segala pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Auditor mempunyai peranan dalam membentuk kepercayaan para pemakai informasi pelaporan keuangan.audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang tujuannya terdiri dari tindakan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang tujuannya terdiri dari tindakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap Kantor Akuntan Publik menginginkan untuk memiliki auditor yang dapat bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

Lebih terperinci