EFEK PENGGUNAAN KALDU INSTAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN TERHADAP EMBRIO MENCIT (Mus musculus)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Bahan tambahan makanan (food additive) adalah bahan atau campuran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendirian Pabrik

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Disusun Oleh: RURIYAWATI LISTYORINI A

10 Efek Bahaya MSG Bagi Kesehatan Jangka Panjang

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih lezat. Masyarakat Indonesia rata-rata mengkonsumsi MSG sekitar

PERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. jus sayuran. Sehingga masyarakat lebih banyak mengkonsumsi minuman

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB 1 PENDAHULUAN. penting. Saat ini minuman dijual dalam berbagai jenis dan bentuk, serta

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

UJI ORGANOLEPTIK DAN KEAWETAN IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN ABU PELEPAH KELAPA

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi jenis makanan cepat saji, makanan kemasan dan awetan yang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. faktor keturunan. Faktor-faktor tersebut dapat beraksi sendiri ataupun saling

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

BAB V PEMBAHASAN. Cempedak Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik. Proses fermentasi tempe dimulai dari fase pertumbuhan cepat (0-30 jam

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Bahan tambahan makanan ini disebut dengan zat aditif, dimana zat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 3. ZAT ADITIFLatihan Soal 3.2. (1) dan (2) (1) dan (4) (2) dan (3) (3) dan (4)

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam natrium dari asam. glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dalam jangka panjang.

Lampiran 1. Lembar Persetujuan (Informed Concern) INFORMED CONCERN Yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Umur : Alamat : Menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3

BAB V PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Parameter

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah pangan yang perlu disediakan untuk dikonsumsi. Selain itu

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia memiliki beragam surnberdaya pangan dalam bentuk mak03nan

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai Latar Belakang (1.1.), Identifikasi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

PENGARUH PEMBERIAN KOMBUCHA TEA PER-ORAL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) TUA SKRIPSI

PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

KERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10

BAB 1 PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk anionik dari asam glutamat 7. Sebagai flavour enhancer bahan ini banyak ditemukan di negara maju 8, seperti

UJI PROTEIN DAN LEMAK PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN DENGAN ABU PELEPAH KELAPA

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti membersihkan rumah merawat anak-anaknya. Tidak kalah pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Periode usia bulan (toddler and preschooler) merupakan periode

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

BAB I. PENDAHULUAN. harus diberi perhatian khusus karena menentukan kualitas otak bayi kedepan.

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

PERBANDINGAN KADAR PROTEIN DAN LEMAK MI ALTERNATIF DARI PATI GANYONG (Canna edulis Ker) DAN PATI UBI KAYU (Manihot utilissima Pohl) SKRIPSI

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

BAB I PENDAHULUAN. protein (hydrolized vegetable protein/hvp). Asam glutamat digolongkan pada

Transkripsi:

EFEK PENGGUNAAN KALDU INSTAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN TERHADAP EMBRIO MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Biologi Oleh : LUJENG WIJAYANTI A 420 990 118 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan bagi manusia memang merupakan suatu kesenangan tersendiri. Cita rasa menjadi sangat penting untuk dapat menikmati makanan. Cita rasa itu muncul karena adanya taste (rasa) dan flavor (penyedap). Komponen yang membentuk rasa pada makanan adalah asam glutamate. Seorang peneliti dari Universitas Tokyo Jepang, Ikeda (1908), pertama kali mengisolasi asam glutamate dari ganggang laut Laminaria japonica yang dikeringkan, menyusul isolasi asam glutamate oleh ahli kimia Jerman, Ritthausen (1866). Ritthausen dan ilmuwan yang lain telah mengubah asam glutamate menjadi Monosodium Glutamat (MSG) namun belum mengetahui manfaat kimia ini. Ikeda justru yakin bahwa kristal asam glutamate merupakan kunci dari rasa gurih yang terdapat dalam sup yang biasa dimakan orang-orang Jepang. Rasa gurih menambah perbendaharaan rasa yang selama ini hanya terbatas pada 4 rasa dalam indera perasa, yaitu manis, pahit, asam dan asin. Pada awalnya, Jepang memproduksi MSG dengan bahan baku gluten dari gandum. Di beberapa Negara bahan baku yang digunakan adalah bit, jagung, tapioca, sisa pembuatan gula dan molase (gula tetes). Unsur utama MSG adalah asam glutamate yang dikenal sebagai asam amino. Asam glutamate sebagai asam amino esensial, sebenarnya terdapat secara alami pada protein nabati dan hewani, seperti keju, kacang-kacangan, susu dan ikan. Dalam batas tertentu, asam glutamate memang sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun menurut laporan

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan dan Hellen Keller International (1986), konsumsi asam glutamate yang mencapai 12 g per hari dapat menimbulkan gangguan tidur (insomnia). Hewan percobaaan yang disuntik asam glutamate dosis tinggipun mengalami kelainan retina mata dan kerusakan sel-sel saraf. Secara umum, MSG dilaporkan dapat menimbulkan dua macam reaksi dari ringan sampai berat. Reaksi ringan berupa gatal, mual dan panas ditemukan pada orang-orang sensitif terhadap bahan baku MSG seperti gandum atau gula tetes. Reaksi beratnya adalah SindromRestauran Cina (SRC), (Ikeda, 1908 dan Ritthausen, 1986 dalam Handayani dan Zif, 2001). Sibuea (2001), dari Universitas Washington, St. Louis melaporkan dampak negatif MSG pada kesehatan, bahwa bila MSG dalam dosis tinggi diberikan setiap hari sebagai makanan anak tikus putih, dampaknya merusak sel saraf otak, dan tikus menjadi ekstra gemuk. Disamping itu, MSG dapat mengganggu kerja hipotalamus yang bertanggung jawab dan menjadi pusat pengendalian selera makan, suhu badan dan fungsi lain yang penting. Pertumbuhan perusahaan makanan dan minuman kemasan di Indonesia telah mendorong terjadinya perubahan perilaku makan masyarakat. Makan bagi masyarakat tidak cukup sekedar kenyang, tetapi harus bergizi dan sehat serta ada unsur tambahan yang menggugah selera. Banyak makanan dan minuman kemasan yang diproduksi terutama dengan memperhatikan aspek selera, sehingga makanan dan minuman itu disukai oleh konsumen. Kecanggihan teknologi makanan, pengemasan dan penyimpanan secara tidak langsung sebagian memang menguntungkan konsumen. Misal, orang dahulu sering merasa repot ketika

membuat mi goreng atau rebus, tetapi saat ini dengan mudah orang bisa membeli mi instant yang disajikan dengan cepat dan rasa mi itu tidak kalah dengan mi tradisional. Hal itu terjadi, karena ada peranan bahan tambahan makanan (BTM). Keberadaan BTM berfungsi untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas, lebih menarik, serta rasa dan tekstur makanan lebih sempurna. Zat-zat itu ditambahkan dalam jumlah sedikit, namun hasilnya sangat menakjubkan, (Khomsan,2002). Kaldu instan merupakan salah satu hasil dari teknologi. Pada awalnya, kita dapat memperoleh kaldu itu dari air yang digunakan untuk merebus daging. Namun, sesuai dengan perkembangan dan kemajuan jaman maka kaldu yang semula berupa cair kemudian diproduksi dalam bentuk serbuk. Kebanyakan ibuibu rumah tangga lebih memilih kaldu instant karena lebih praktis dapat langsung dicampurkan makanan. Sekarang ditelevisipun banyak iklan yang menawarkan berbagai macam produk kaldu instant. MSG merupakan salah satu bahan penyusun kaldu instant, padahal diketahui bahwa zat itu mempunyai efek negatif bagi kesehatan. Dari latar belakang diatas maka akan dilakukan pengujian mengenai efek penggunaan kaldu instant sebagai bahan tambahan makanan terhadap embrio mencit (Mus musculus). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka muncullah permasalahan yaitu bagaimanakah efek penggunaan kaldu instant sebagai bahan tambahan makanan terhadap embrio mencit (Mus musculus).

C. Pembatasan Masalah Untuk memperjelas dalam pelaksanaan penelitian dan menghindari supaya tidak terjadi permasalahan yang terlalu luas, maka diperlukan adanya pembatasan masalah, sebagai berikut : 1. Subyek penelitian ini adalah kaldu instant sebagai bahan tambahan makanan. 2. Obyek penelitian adalah embrio mencit (Mus musculus). 3. Parameter yang diukur adalah kelainan morfologi, jumlah, panjang dan berat pada embrio mencit (Mus musculus). D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, adalah untuk mempelajari tentang efek penggunaan kaldu instant sebagai bahan tambahan makanan terhadap embrio mencit (Mus musculus). E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah pelaksanaan penelitian ini adalah, sebagai berikut : 1. Memberikan khasanah ilmu pengetahuan mengenai efek penggunaan kaldu instant sebagai bahan tambahan makanan terhadap embrio mencit (Mus musculus). 2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai efek penggunaan kaldu instant terhadap kondisi kesehatan janin.