BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium mikrobiologi, Universitas Muhammadiyah Semarang. Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan April sampai selesai C. Sampel penelitian Sampel penelitian adalah sosis tanpa merk yang diambil dari 4 penjual di lingkungan sekolah SD Blacanan 1 Pekalongan secara total populasi. D. Pengolahan data Data penelitian di ambil dari hasil pemeriksaan di Laboratorium dan selanjutnya di lakukan tabulasi E. Bahan, media, dan, alat 1. Bahan Bahan pada penelitian ini adalah sosis tanpa merk yang di jual di SD Blacanan1 Pekalongan.
2. Media Pada penelitian ini digunakan media Salmonella Shigella agar dan uji biokimia (trytophan broth, metil red voges proskourer, simon citrate, motilitas, urea, triple sugar iron agar). Media gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa), cat gram (kristal violet, lugol, alkohol absolut, safranin). 3. Alat Pada penelitian ini digunakan cawan Petri, tabung reaksi, lampu spirtus, osemata, ose jarum, obyek glass, rak pengecatan, pipet, volume, batang pengaduk, inkubator, Erlenmeyer, oven, autoclave blender, dan mikroskop. F. Prosedur pemeriksaan 1. Sterilisasi alat Tabung reaksi, cawan Petri, pipet volume, dicuci bersih kemudian setelah kering di bungkus dengan kertas dan dimasukkan dalam oven pada suhu 100 0 C selama kurang lebih 2 jam. Media disterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu 121 0 C dengan tekanan1 atm atau 15 menit. 2. Penanganan sampel Dari penjual sosis tanpa merk diambil secara total populasi, dari 4 penjual yaitu hari pertama hari kedua, dan hari ketiga. Masing-masing sisi diambil 1 gr kemudian dari masing-masing sampel diblender dari sampel yang telah diblender ditanam pada media BHI 10 ml, diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24 jam. Dari masing-masing media SSA diamati koloni kemudian dari media SSA ditanam pada media nutrient agar plate (Na) plate diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24
jam. Untuk mengidentifikasi lebih jelas maka dilakukan uji biokimia, uji katalase, dan pengecatan gram. a. Uji indol Secara aseptis diinokulosikan biakan bakteri dari media SSA kemudian tryptophan broth, inkubasi 37 0 selama 24 jam, kemudian ditambahkan 3-4 tetes reagen kovac melalui dinding tabung reaksi indol positif, jika bentuk cairan merah dipermukaan media kuman tersangka salmonella sp uji indol positif. b. Uji MR (metil red) Secara aseptis diinokulasikan biakan bakteri dari media SSA kemedia MR inkubasi 37 0 C selama 24 jam. Kemudian ditambah 2-3 tetes reagen MR dan dikocok. uji MR positif jika terbentuk. Warna merah pada media. Kuman tersangka samonella sp uji MR positif. c. Uji vp (voges proskaurer) Secara aseptis diinokulasikan biakan bakteri dari media SSA ke media vp, di inkubasi 37 0 C selama 24 jam, kemudian ditambahkan 2-3 tetes alfa naptol 5 % dan 2-4 tetes KOH 40 % media dikocok. uji vp positif jika terbentuk warna merah pada media, bakteri tersangka salmonella sp uji vp negative.
d. Uji citrate, motilitas, dan urease Secara aseptis diinokulasikan biakan bakteri dari media SSA kemedia semi solid dengan cara ditusukan serta diinokulasikan kedalam simoncitrat dan urea agar dengan cara digoreskan, kemudian diinkubasikan 37 0 C selama 24 jam. Uji positif jika warna media simaon citrate berubah warna dari hijau menjadi biru,uji motilitas positif jika pada media semi solid terdapat kekeruhan pada bekas tusukan, uji urease positif jika warna media urea agar berubah dari pink menjadi ungu kuman tersangka salmonella sp uji citrat negatif, uji motilitas positif dan uji urease negatif. e. Uji produksi H 2 S pada media TSIA Secara aseptis diinokulasikan biakan bakteri dari media SSA ke media TSIA, diambil 1 ose ditanam dengan cara digoreskan pada lereng media dan ditusukkan sampai dasar media, di inkubasi 37 0 C selama 24 jam, kuman tersangka salmonella sp lereng media berwarna kuning karena memfermentasikan glukosa, H 2 S bisa positif dan bisa negatif dan tidak terbentuk gas. f. Uji fermentasi gula-gula Secara aseptis diinokulasikan biakan bakteri dari media SSA ke media gulagula (glukosa, laktosa, sukrosa), inkubasi 37 0 C selama 24 jam. Uji gula-gula positif jika terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning disertai pembentukan gas pada tabung durham bakteri tersangka Salmonella sp uji fermentasi glukosa positif, laktosa negatif, dan sukrosa negatif. g. Uji katalase dan oksidase
Kuman salmonella sp pada uji katalase positif ditandai dengan terbentuknya gelembung-gelembung O 2 setelah penambahan reagen H 2 O 2 3 %, karena salmonella sp mempunyai enzim katalase. Kuman salmonella sp pada uji oksidase negative ditandai dengan tidak terbentuknya warna hitam dengan reagen dimethyl paraphetyl diamin hidroklorit 1 %, karena salmonella spesies tidak mempunyai enzim oksidase. G. Definisi operasional SD Blacanan1 Pekalongan adalah salah satu sekolah dasar yang terletak strategis didaerah kabupaten Pekalongan yang merupakan pusat kegiatan siswa-siswi, mudah di jangkau karena dekat dengan jalan raya. Sosis yang dijual di SD Blacanan1 Pekalongan adalah suatu makanan yang terbuat dari daging cincang di campur tepung terigu, MSG serta bahan-bahan lain, dan di bungkus plastik kemudian di rebus dan penjualannya belum tentu habis dalam sehari. Salmonella sp merupakan bentuk batang gram negatif, aerob atau fakultatif anaerob, bergerak dengan flagelperitrik, memfermentasikan karbohidrat, menghasilkan H 2 S atau tidak pada TSIA dan tidak memfermentasikan laktosa,sukrosa, serta tidak mempunyai indol (Anonim, 1989).