Bab 4. Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TAHUNAN/AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. iklim sudah menjadi pengetahuan yang umum saat ini. Pemanasan global adalah

BAB I PENGANTAR. pola curah hujan, kenaikan muka air laut, dan suhu udara serta peningkatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.344, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Strategi Adaptasi. Perubahan Iklim. Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. peranannya dalam memenuhi kebutuhan manusia dan pembangunan. perekonomian Indonesia. Akan tetapi, meskipun mampu menyerap tenaga

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1018/MENKES/PER/V/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI NELAYAN

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang Tahun

Memperkuat Kapasitas Kelembagaan PemerintahDaerah untuk Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA

DAFTAR ISI. COVER DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

VIII. POTENSI DAN KENDALA PENERAPAN KALENDER TANAM DALAM MENGANTISIPASI KEJADIAN IKLIM EKSTRIM

DAFTAR ISI. COVER DALAM... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN KEASLIAN... iv. MOTTO... v. PERSEMBAHAN...

Bab III METODE DAN STRATEGI PENDAMPINGAN. metode dalam cara kerja PAR (Participatory Action Research). Pada dasarnya, PAR merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) berdasarkan Undang-Undang Republik

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim yang mana terdapat banyak kota berada di wilayah pesisir, salah satunya adalah Kota Pekalongan.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis pemetaan titik api (hotspot) pemicu

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 KAPASITAS ADAPTASI PETANI TANAMAN PANGAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM UNTUK MENDUKUNG KEBERLANJUTAN KETAHANAN PANGAN

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA KE-36 TAHUN 2016, DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH TANGGAL 29 OKTOBER 2016

MEMPERKUAT KAPASITAS PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM. Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd Bupati Kabupaten Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. Bencana lahar di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah telah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan mereka, termasuk pengetahuan bencana longsor lahan.

BAB I PENDAHULUAN. Model Genesi dalam Jurnal : Berkala Ilmiah Teknik Keairan Vol. 13. No 3 Juli 2007, ISSN

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN.5 2. MENGENAL LEBIH DEKAT MENGENAI BENCANA.8 5W 1H BENCANA.10 MENGENAL POTENSI BENCANA INDONESIA.39 KLASIFIKASI BENCANA.

PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI BENGKULU

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

INTEGRASI MANAJEMEN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASYARAKAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

Buku 1 EXECUTIVE SUMMARY

BAB III METODE RISET AKSI PARTISIPATIF. Pada proses pendampingan yang telah dilakukan di Dusun Satu

PEMANFAATAN DATA SIDIK DALAM PENETAPAN LOKASI DAN AKSI PRIORITAS ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

Peran Kementerian ATR/BPN dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mencapai Tujuan NDC

KAJIAN DAYA TAHAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP GANGGUAN FAKTOR EKSTERNAL DAN KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN. Bambang Sayaka

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Peta Ancaman Bencana Gunung Api Di Indonesia (Sumber : BNPB dalam Website, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. secara signifikan yang pada akhirnya menimbulkan dampak dampak negatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangwungulor ini penulis menggunakan metode Participatory Action research

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

KETAHANAN PANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM ENDAH MURNNINGTYAS DEPUTI SDA DAN LH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA SUMURUP. Sebelah barat berbatasan dengan desa sengon. 60. Gambar 4.1 Batasan Wilayah Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masyarakat yang terkena harus menanggapinya dengan tindakan. aktivitas bila meningkat menjadi bencana.

Bab 2. Studi Pustaka dan Roadmap

SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA APEL BERSAMA DALAM RANGKA 17-AN TANGGAL 17 JANUARI 2014

Arahan Adaptasi Kawasan Rawan Tanah Longsor Dalam Mengurangi Tingkat Kerentanan Masyarakat Di KSN. Gunung Merapi Kabupaten Sleman

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Potensi Pengembangan Sapi Potong

Umi Pudji Astuti, Wahyu Wibawa, dan Andi Ishak. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita (Meiviana, dkk., 2004). Menurut Sudibyakto (2011) peningkatan

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

kerugian yang bisa dihitung secara nominal misalnya rusaknya lahan pertanian milik warga. Akibat bencana tersebut warga tidak dapat lagi melakukan pek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN... iv. MOTTO...

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

DISEMINASI MELON VARIETAS KINANTI, BARATA DAN CERIA PT. TUNAS AGRO PERSADA. Oleh : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bencana kekeringan terjadi disebabkan oleh menurunnya jumlah curah

Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Risiko Pusat Perubahan

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

LAPORAN HASIL UJICOBA LAPANGAN CHILD PROTECTION RAPID ASSESMENT dalam Situasi Darurat Kabupaten Sleman, Yogyakarta - Juli 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

Transkripsi:

Bab 4. Metode Penelitian Penelitian pada tahun pertama dilaksanakan pada bulan April hingga Nopember 2013, secara umum hasil akhir yang dicapai adalahpeta resiko bencana berbasis masyarakat dan model adaptasi pertanian masyarakat terhadap perubahan iklim. Model ini diikuti oleh pemetaan potensi bencana dan permasalahan di bidang pertanian. Untuk mencapai tujuan dan hasil yang telah diuraikan di atas, penelitian ini mengacu pada berbagai teknik yaitu pengumpulan data, termasuk tinjauan literatur secara menyeluruh, transek, indept interview, melakukan review secara global terkait isu CBDRM dan Climate Change Adaptation. Selain itu dilakukan diskusi terfokus dengan para stakeholders, pemangku kebijakan (Pemkab, kecamatan, Dinas Pertanian, LH), PPL untuk tahap identifikasi, sosialisasi, uji coba, implementasi. Data primer didapat dari 70 responden yang terdistribusi antar dusun. Penelitian ini difokuskan pada Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, yang dipilih sebagai contoh situasi di Indonesia karena berlatar belakang proses mitigasi bencana, survival, dan adaptasi lingkungan, ekses yang ditimbulkan dari erupsi gunung Merapi. Perubahan iklim yang terjadi memiliki dampak signifikan sebagai pemicu timbulnya bencana ikutan lainnya, tanah longsor, banjir, rawan pangan, dan lainnya, yang mengancam keselamatan manusia. 4.1 Pembuatan Peta Potensi Rawan Bencana Proses wawancara dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bola salju (Atkinson dan Flint, 2001). Wawancara semi-terstruktur yang dilakukan, memungkinkan untuk pewawancara untuk santai memandu tema umum wawancara melalui focus groups discussion, dengan jawaban dari peserta yang descriptive (Jennings, 2005). Untuk melengkapi data yang dikumpulkan melalui wawancara, dilakukan penelusuran dan site visit terhadap lokasi atau tempat pusat informasi, penanganan bencana. Kegiatan ini sangat berguna dalam mengumpulkan informasi dan berbicara secara informal dengan stakeholder dari berbagai latar belakang yang terlibat dalam DRR dan CCA. Studi kasus yang digunakan dalam penelitian sosial untuk mendapatkan 23

penuh memahami suatu kasus secara mendalam, dalam kompleksitas dengan mempertimbangkan konteks (Punch, 2005). Studi kasus yang disajikan di sini adalah "studi kasus instrumental" (Punch, 2005), digunakan untuk memberikan wawasan tentang realitas pengalaman praktek komunitas DDR berbasis masyarakat dan CCA. Beberapa agen, aktor dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam studi kasus diwawancarai untuk mengembangkan gambaran lengkap dari setiap program DDR, termasuk tujuan dan keadaan, pelaksana dan mitra organisasi, lembaga donor, lokasi dan kegiatan yang terkait. Seluruh data dan informasi yang didapatkan baik dari lapangan maupun studi literature akan diolah dan di analisis. Luaran dari tahap ini adalah peta potensi rawan bencana. Model ini kemudian akan didiseminasikan kepada masyarakat, stakholders, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di wilayah penelitian. Model ini merupakan hasil rangkuman pengalaman dan kearifan masyarakat dalam menghadapi dan pengelolaan bencana. Diseminasi membuka ruang bagi partisipasi masyarakat untuk memberikan masukan bagi perbaikan model yang kontekstual. Hasil akhir model ini dapat diterima dan dimanfaatkan masyarakat dalam menghadapi permasalahan bencana dan. 4.2 Model Adaptasi budidaya pertanian terhadap Dalam menyusun model adaptasi ini, terlebih dahulu secara cepat dilakukan pemetaan potensi pertanian masyarakat yang kemudian diikuti trend hasil produksi selama 10 tahun terakhir. Perilaku ekonomi petani terhadap resiko usaha tani di wilayah rawan bencana, bagaimana pengetahuan local masyarakat mendorong mereka tetap melakukan usaha tani, dan bagaimana strategi mereka dalam bertahan terhadap berbagai bencana yang mendera. Setelah ditemukan trend, pola budidaya pertanian, dan hasil produksinya maka dilakukan identifikasi lebih mendalam terkait factor penyebab penurunan hasil produksi pertanian. Analisis ini dilakukan dengan mengkomparasikan berbagai aspek, yaitu kondisi lahan dan tanah pertanian, curah hujan, pola musim, temperature dan kelembaban udara, hama penyakit, dan bibit. Diharapkan dengan melakukan analisis terhadap berbagai aspek ini dapat ditemukan akar permasalahan utama menurunnya produksi pertanian. 24

Dari temuan ini akan menjadi dasar dalam penyusunan model budidaya pertanian dengan melakukan adaptasi terhadap. Model ini akan didiseminakan kepada masyarakat desa, kelompok tani, penyuluh pertanian lapangan, pemerintah daerah, dan dinas teknis terkait. 25

Gambar 4. 1 Bagan alir tahapan kegiatan penelitian Mulai Analisa Kebutuhan Model Melalui : Wawancara, Focus Group Discussion Rancangan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan daerah Potensi Bencana Menyusun Model Adaptasi budidaya pertanian terhadap 2013 Diseminasi kepada masyarakat desa, kelompok tani, penyuluh pertanian lapangan, pemerintah daerah, dan dinas teknis terkait Rancangan Rakitan teknologi jenis tanaman yang mampu beradaptasi terhadap iklim Ujicoba Rakitan teknologi jenis tanaman yang mampu beradaptasi terhadap iklim 2014 Membangun Sekolah iklim yang akan melatih kelompok tani khususnya tentang apa itu dan dampaknya Ujicoba Sekolah iklim untuk Masyarakat khususnya Petani 2015 Diseminasi kepada masyarakat desa, kelompok tani, penyuluh pertanian lapangan, pemerintah daerah, dan dinas teknis terkait Selesai Pada penelitian tahun pertama (2013) ini kegiatan berakhir pada tahap diseminasi model. 26

Tabel 4.1. Jadwal Penelitian Tahun 1 No Kegiatan 1 1 Melakukan Analisa Kebutuhan 2 Pengambilan Data 3 Focus Group Discussion 4 Rancangan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan 5 Pengembangan GIS 6 Menyusun Model Adaptasi budidaya pertanian terhadap 7 Pelatihan GIS dan Uji coba model 8 Penyusunan Laporan dan Diseminasi 2 3 4 5 6 27

Gambar 4. 2 Logical framework penelitian tahunan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 LUARAN INDIKATOR PROGRAM CAPAIAN Pemetaan Resiko Bencana Peta potensi bencana Dampak bencana terhadap pertanian, ekonomi, social, dan kesehatan masyarakat Peta resiko bencana dan dampak bencana berbasis GIS Merancang model adaptasi budidaya pertanian terhadap Peta potensi, pola budidaya pertanian, hasil produksi, dan ekonomi pertanian Pengelolaan pertanian berbasis local knowledge & local wisdom Rancangan rakitan teknologi jenis tanaman yang bisa beradaptasi Model budidaya pertanian yang mampu beradaptasi terhadap Rakitan teknologi jenis tanaman yang bisa beradaptasi terhadap Uji coba model budidaya pertanian Model perlakuan terhadap tanaman holtikultura Kerusakan/kegagalan panen dapat direkduksi hingga 5% dati total kerugian yang ada modul/panduan tentang strategi kiat memilih jenis tanaman dan budidaya pertanian di daerah rawan bencana Teknologi jenis tanaman yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan Membangun sekolah iklim pusat pembelajaran petani Modul dan kurikulim pembelajaran Inovasi model perlakuan budidaya pertanian oleh masyarakat Petani mampu mengembangkan varietas local unggulan yang mampu beradaptasi terhadap Pusat Pengembangan budidaya pertanian berbasis local knowledge & local wisdom 28