DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv 1.1 Rumusan Masalah... 5 1.2 Tujuan Penelitian... 5 1.3 Manfaat penelitian... 5 1.2. Sistematika Pembahasan... 6 BAB II... Error! Bookmark not defined. TINJAUAN PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya... Error! Bookmark not defined. 2.2 Deskripsi Konsep dan Teori... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Tinjauan Tentang Strategi... Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Tinjauan tentang Pemasaran... Error! Bookmark not defined. 2.2.3 Tinjauan Tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Error! Bookmark not defined. 2.2.4 Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa... Error! Bookmark not defined. 2.2.5 Tinjauan Tentang Low Cost Carrier (LCC)... Error! Bookmark not defined. 2.2.6 Tinjauan Tentang Tiket... Error! Bookmark not defined. BAB III... Error! Bookmark not defined. METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Lokasi Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2 Definisi Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.2.1Strategi Pemasaran Citilink Indonesia Rute DPS - BDO. Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Definisi Operasional Variabel Lingkungan Internal... Error! Bookmark not defined. 3.3 Jenis dan Sumber Data... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Jenis data... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Sumber data... Error! Bookmark not defined. 3.4 Teknik Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined. 3.5 Teknik Penentuan dan Pengambilan SampelError! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined. BAB IV... Error! Bookmark not defined. PEMBAHASAN... Error! Bookmark not defined. 4.1 Sejarah Singkat Maskapai Citilink Indonesia... Error! Bookmark not defined. 4.2 Strategi Pemasaran PT Citilink IndonesiaError! Bookmark not defined. 4.2.1 Segmentasi Pasar (Segmenting)... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pasar Sasaran (Targeting)... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Posisi Pasar (Positioning)... Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)... Error! Bookmark not defined. 4.4 Strategi dan Program Peningkatan Penjualan yang Diterapkan di PT. Citilink Indonesia Rute Denpasar Bandung... Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Strategi Memperluas Promosi... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Strategi Peningkatan Saluran Distribusi... Error! Bookmark not defined. 4.4.3 Strategi Peningkatan Sumber Daya Manusia. Error! Bookmark not defined. 4.4.4 Strategi Memperluas Pangsa Pasar... Error! Bookmark not defined. 4.4.5 Strategi Penyesuaian Harga... Error! Bookmark not defined. BAB V... Error! Bookmark not defined. SIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined. 5.1 Simpulan... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ( Foto foto Dll)
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 : Pedoman wawancara dengan staff Pacto Ltd Bali : Data informan penelitian : Kondisi kantor Pacto Ltd Bali : Foto bersama staff Pacto Ltd Bali Lampiran 5 : Sales Report B2B (Fitur Madrid 2017) Lampiran 6 : Sertifikat masa PKL peneliti
Transportasi udara merupakan sebuah industri yang besar, karena transportasi udara saat ini dapat menjadi salah satu pemasukan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga transportasi udara merupakan salah satu penghubung yang dianggap cukup praktis dan efisien. Kegiatan kepariwisataan di Indonesia yang semakin berkembang saat ini, tidak terlepas dari adanya peran transportasi udara yang merupakan salah satu jenis transportasi bagi wisatawan. Transportasi udara yang juga dapat mengangkut banyak wisatawan di dalamnya dan memiliki waktu tempuh yang lebih efisien, menjadi pertimbangan wisatawan ketika melakukan perjalanan ke daerah lain demi menghemat waktu dan tenaga mereka dalam melakukan kegiatan kepariwisataan. Semakin pesatnya kegiatan kepariwisataan di Indonesia, membuat para pengusaha yang bergerak dalam bidang transportasi udara semakin peka dan melakukan terobosan demi menarik wisatawan menggunakan produk dan jasa mereka. Salah satu bentuk terobosan yang dilakukan pengusaha yang bergerak dalam bidang transportasi udara itu adalah dengan menerapkan konsep Low Cost Carrier (LCC). Konsep LCC adalah konsep tarif penerbangan berbiaya murah bagi wisatawan ketika berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan transportasi udara. Awal mula LCC bertujuan untuk menciptakan pasar yang lebih terjangkau oleh wisatawan dengan membagi rute-rute yang pasarnya belum potensial.
Agar tidak mengalami kerugian, maka LCC tersebut menyesuaikan biaya operasional dengan menghilangkan beberapa pelayanan kepada konsumen, seperti halnya tidak mendapat makanan selama perjalanan, tidak ada pengembalian uang ketika wisatawan membatalkan kepergiannya dan juga apabila wisatawan memilih kursi yang ingin ditempati, maka wisatawan juga dikenakan biaya. Namun, konsep LCC yang diterapkan pengusaha yang bergerak dalam bidang transportasi udara tidak serta-merta mendapatkan keuntungan dari banyaknya wisatawan yang menggunakan produk dan jasa mereka, tentunya para pengusaha tersebut tetap menjaga dan tidak mengabaikan sisi keamanan, keselamatan dan kenyamanan wisatawan. Terdapat beberapa perusahaan penerbangan di Indonesia yang menerapkan konsep LCC antara lain : Citilink Indonesia, Lion Air dan Air Asia. Ketiga perusahaan penerbangan tersebut secara bersama-sama saling bersaing untuk mendapatkan konsumen yaitu wisatawan dengan tarif yang kompetitif. Berbagai cara seperti memberikan promo tiket murah ataupun memberikan fasilitas berupa bebas membawa berat barang bawaan ke dalam pesawat dan juga tiket yang telah dibeli penumpang sudah termasuk pajak bandara telah dilakukan perusahaan penerbangan dengan konsep LCC tersebut. Selain bersaing untuk mendapatkan wisatawan dalam menggunakan produk dan jasa perusahaan penerbangan tersebut, persaingan perusahaan penerbangan juga terjadi dalam bentuk pembukaan beberapa rute baru yang memiiki potensi yang besar mendapatkan keuntungan. Salah satu rute baru yang menjadi persaingan antara perusahaan penerbangan yang ada dengan konsep LCC karena dianggap memiliki potensi yang besar adalah rute Denpasar Bandung. Rute Denpasar Bandung menjadi potensi yang besar mengingat Denpasar atau Bali memiliki tingkat kunjungan wisatawan yang terbesar di Indonesia dan Bandung juga memiliki tingkat kunjungan wisatawan yang cukup besar dan sedang gencar dalam mempromosikan
pariwisata di daerahnya. Selain itu dua daerah tersebut merupakan kota-kota besar di Indonesia, sehingga peluang perusahaan penerbangan dengan konsep LCC semakin terbuka lebar. Data jumlah penumpang pada rute Denpasar Bandung selama tahun 2014 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Data Jumlah Penumpang pada rute Denpasar - Bandung Tahun Lion Air Airasia Citilink Indonesia 2014 54,661 46,803 20,912 2015 55,074 47,053 25,161 2016 57,126 48,311 26,324 Total 166,811 142,167 72,397 Rata - Rata (%) 43,7% 37,2% 19,1% (Sumber: Angkasa Pura I, Ngurah Rai, 2014-2016) Pada Tabel 1.1 dapat diketahui jumlah keberangkatan penumpang tiap perusahaan penerbangan yang melayani rute Denpasar Bandung. Jumlah penumpang terbanyak dengan rute Denpasar Bandung pada tahun 2014 adalah perusahaan penerbangan Lion Air dengan jumlah 54.661 orang dan jumlah penumpang terendah adalah perusahaan penerbangan Citilink Indonesia dengan jumlah 20.912 orang penumpang. Jumlah penumpang terbanyak dengan rute Denpasar Bandung pada tahun 2015 adalah perusahaan penerbangan Lion Air dengan jumlah 55.074 orang dan jumlah penumpang terendah adalah perusahaan penerbangan Citilink Indonesia dengan jumlah 25.161 orang penumpang.jumlah penumpang terbanyak dengan rute Denpasar Bandung pada tahun 2016 adalah perusahaan penerbangan Lion Air dengan jumlah 57.126 orang dan jumlah penumpang terendah adalah perusahaan penerbangan Citilink Indonesia dengan jumlah 26.324 orang penumpang.
Tertinggalnya Citilink Indonesia dalam jumlah penumpang yang menggunakan produk dan jasa mereka dibandingkan dua perusahaan penerbangan yaitu Lion Air dan Air Asia dengan kondisi penerbangan Denpasar Bandung pada PT Citilink Indonesia yang tingkat keterisiannya tidak penuh. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya masih barunya perusahaan Citilink Indonesia dibandingkan dua kompetitor lainnya, selain itu Citilink Indonesia baru membuka rute Denpasar Bandung pada awal tahun 2014 dan juga dalam satu hari PT Citilink Indonesia baru melayani satu kali penerbangan rute Denpasar Bandung sedangkan dua kompetitor lainnya dalam sehari bisa melayani tiga sampai empat kali penerbangan pada rute tersebut. Dalam kondisi lingkungan usaha seperti yang dialami PT Citilink Indonesia Distrik Denpasar ini sudah seharusnya perusahaan tersebut terus menerus berusaha mengenali para pesaingnya, membandingkan produk, harga, saluran distribusi dan promosi mereka dengan yang dilakukan para pesaingnya. Mereka harus mempunyai ciri khas dan saling bersaing dengan keunggulan masing-masing (Kotler 1999:310). Salah satu cara menetapkan strategi pemasaran yang tepat adalah dengan mengetahui posisi dari perusahaan tersebut, sehingga inovasi ataupun strategi yang perlu diterapkan lebih terarah dan sesuai dengan maksud dari perusahaan. Dalam strategi pemasaran terdapat salah satu bagian didalamnya yaitu strategi bauran pemasaran. Strategi bauran pemasaran adalah kombinasi atau campuran strategi dan kegiatan-kegiatan dalam marketing untuk mencari hasil yang maksimal dan memuaskan bagi sebuah perusahaan. Menurut David (2006) ketika sebuah perusahaan dapat melakukan sesuatu dan perusahaan lainnya tidak dapat, atau ketika perusahaan tersebut memiliki sesuatu yang diinginkan pesaingnya, hal tersebut menggambarkan keunggulan kompetitif. Memiliki dan menjaga keunggulan kompetitif sangatlah penting untuk keberhasilan jangka panjang dari suatu organisasi/perusahaan. Sama halnya dengan PT. Citilink Indonesia,
untuk meningkatkan penjualan tiket Denpasar Bandung ataupun merebut dominasi perusahaan penerbangan lainnya, PT. Citilink Indonesia berupaya membentuk sebuah strategi bauran pemasaran yang baik dan efektif bagi perusahaannya sehingga mampu bersaing dengan maskapai lainnya, oleh karena itu penulis bermaksud untuk mengangkat sebuah penelitian tentang bagaimana strategi bauran pemasaran yang tepat dan perlu diterapkan oleh PT. Citilink Indonesia dalam meningkatkan penjualan tiket rute Denpasar Bandung. 1.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik penelitian ini adalah : rumusan masalah dalam 1. Bagaimana kekuatan dan kelemahan dari faktor internal, dan peluang serta ancaman dari faktor eksternal Citilink Indonesia Rute Denpasar Bandung? 2. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang bisa diterapkan Citilink Indonesia dalam meningkatkan penjualan tiket Denpasar Bandung? 1.2 Tujuan Penelitian Dengan melihat permasalahan diatas, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan serta kelemahan, dan peluang serta ancaman oleh PT Citilink Indonesia yang berpengaruh terhadap penerapan strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan tiket Denpasar Bandung. 2. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran yang bisa diterapkan PT. Citilink Indonesia dalam meningkatkan penjualan tiket rute Denpasar Bandung selama ini. 1.3 Manfaat penelitian Adapun manfaat penelitian yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat akademis Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta dapat menerapkan konsep-konsep mata kuliah ticketing dan pemasaran produk Industri Perjalanan Wisata yang telah didapat dan menambah wawasan berpikir mahasiswa dalam mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan masalah kepariwisataan khususnya pada bidang pemasaran Jasa Penerbangan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan informasi yang relevan dan masukan bagi pihak-pihak yang tekait khususnya PT. Citilink Indonesia dalam pengambilan kebijaksanaan dan menerapkan strategi dalam penjualan tiket Denpasar - Bandung. 1.4 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Untuk memudahkan dalam memahami isi dari laporan setiap bab merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Adapun sistematika laporan penelitian ini sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, sistematika pembahasan, dan manfaat penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan tentang tinjauan penelitian sebelumnya dan beberapa tinjauan konsep yang berhubungan dengan penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan tentang lokasi penelitian, definisi oprasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan metode analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, struktur organisasi PT Citilink Indonesia Distrik Denpasar, deskripsi data, analisis SWOT tentang Strategi Pemasaran Low Cost Carrier Dalam Meningkatkan Penjualan Tiket Rute Denpasar Bandung (DPS BDO) pada PT Citilink Indonesia BAB V SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup yang menguraikan tentang kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil dari penelitian