LAMPIRAN. Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah. Etil asetat dipisahkan

dokumen-dokumen yang mirip
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian. Peremajaan Isolat. Pembuatan Suspensi Trichoderma spp.

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi dan Cara Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri.

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium, mengenai uji potensi antibakteri ekstrak etilasetat dan n-heksan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

No Nama Alat Merk/Tipe Kegunaan Tempat 1. Beaker glass Pyrex Tempat membuat media PDA

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Mortar dan Vintage Menghaluskan Lab. Mikologi. bahan. Pyrex 250 ml. Iwaki TE-32. Iwaki TE-32 Pyrex 15 ml

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2012 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

Lampiran 1. Persiapan Media Bakteri dan Jamur. diaduk hingga larut dan homogen dengan menggunakan batang pengaduk,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Isolat Aspergillus flavus NTGA7A4UVE10 hasil penelitian terdahulu

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

1 atm selama 15 menit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

II. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak yang

III. MATERI DAN METODE

Transkripsi:

24 LAMPIRAN Lampiran 1. Langkah Ekstraksi dan Uji Aktivitas Antimikroba Serbuk tubuh buah 50 ml Filtrat kultur Timbang 2 gram Ekstraksi secara maserasi dengan 25 ml etil asetat dikocok dalam shaker orbital 1x24 jam Saring supernatan dipisahkan Natan serbuk diekstraksi kembali dikocok dalam shaker orbital 1x24 jam Saring supernatan disatukan Evaporasi Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah Diamkan 5 menit pemisahan etil asetat dengan filtrat Etil asetat dipisahkan Filtrat diekstraksi kembali digojog 10 menit dalam corong pemisah Diamkan 5 menit etil asetat disatukan Evaporasi Ekstrak Ekstrak Uji aktimikroba dengan metode difusi cakram Pilih ekstrak tubuh buah dan filtrat yang memiliki zona hambat paling besar Uji MIC

25 Lampiran 2. Komposisi dan Cara Pembuatan Medium A. Pembuatan Medium PDA untuk Peremajaan Kultur P. ostreatus Komposisi: Potato/Kentang 200gram Dextrosa 20gram Agar 20 gram Akuades 1000 ml ph: 5,6±0,2 Cara pembuatan: Akuades 1000 ml dibagi menjadi dua, kentangdan Dextrosedilarutkan 500 ml akuades. Agar dilarutkan pada sebagian akuadespada kompor gas atau hot plate &stirrer. Setelah keduanya larut, kedua larutan dicampurkan dan diaduk sampai homogen. Setelah itu medium dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer dan disterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 0 C dan tekanan 2 atm. B. Pembuatan Medium NA untuk Bakteri S. thypi dan B. Cereus(Oxoid, 2009) Komposisi: Beefextract 3 gram Peptone 5 gram Agar 20 gram Akuades 1000 ml ph: 6,8-7,2 Cara pembuatan: Akuades 1000 ml dibagi menjadi dua, Beefextract dan Peptonedilarutkan 500 ml akuades. Agar dilarutkan pada sebagian akuadespada kompor gas atau hot plate &stirrer. Setelah keduanya larut, kedua larutan dicampurkan dan diaduk sampai homogen. Setelah itu medium dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer dan disterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 0 C dan tekanan 2 atm. C. Pembuatan Medium FC 1 untuk Produksi Filtrat Kultur P. ostreatus (Ekowati et al., 2011) Komposisi : Kentang 200gram Dextrosa 20gram Ekstrak Biji Jagung 10 gram Akuades 1000 ml Cara pembuatan: Bahan-bahan tersebut dilarutkan dengan akuades 1000 ml dan dihomogenkan dengan hot plate & stirrer. Medium kemudian ditempatkan dalam labu erlenmeyer. Selanjutnya dilakukan proses sterilisasi medium dengan autoklaf pada suhu 121 0 C dengan tekanan 2 atm selama 15 menit. D. Pembuatan Medium FC 2 untuk Produksi Filtrat Kultur P. ostreatus (Ekowati et al., 2011) Komposisi : Glukosa 20 gram Pepton 5 gram Ekstrak Yeast 2 gram KH 2 PO 4 1 gram MgSO 4. 7H 2 O 0,5 gram NaCl 0,06 gram

26 MnCl 2. 4H 2 O ZnCl 2 FeCl 3. 6H 2 O CuSO 4. 5H 2 O Akuades 0,4 gram 0,2 gram 0,8 gram 0,1 gram 1000 ml Cara pembuatan: Bahan-bahan tersebut dilarutkan dengan akuades 1000 ml dan dihomogenkan dengan hot plate & stirrer. Medium kemudian ditempatkan dalam labu erlenmeyer. Selanjutnya dilakukan proses sterilisasi medium dengan autoklaf pada suhu 121 0 C dengan tekanan 2 atm selama 15 menit. E. Pembuatan Medium FC 3untuk Produksi Filtrat Kultur P. ostreatus (Ekowati et al., 2011) Komposisi : Glukosa 40 gram Pepton 1 gram Ekstrak Yeast 2 gram KH 2 PO 4 1 gram MgSO 4. 7H 2 O 0,2 gram (NH 4 )SO 4 5 gram Akuades 1000 ml Cara pembuatan: Bahan-bahan tersebut dilarutkan dengan akuades 1000 ml dan dihomogenkan dengan hot plate & stirrer. Medium kemudian ditempatkan dalam labu erlenmeyer. Selanjutnya dilakukan proses sterilisasi medium dengan autoklaf pada suhu 121 0 C dengan tekanan 2 atm selama 15 menit. F. Pembuatan Medium NB Komposisi: Beefextract 3 gram Peptone 5 gram Akuades 1000 ml ph: 6,8-7,2 Cara pembuatan: Bahan-bahan tersebut dilarutkan dengan akuades 1000 ml dan dihomogenkan dengan hot plate & stirrer. Medium kemudian ditempatkan dalam labu erlenmeyer. Selanjutnya dilakukan proses sterilisasi medium dengan autoklaf pada suhu 121 0 C dengan tekanan 2 atm selama 15 menit.

27 Lampiran 3. Data Zona Hambat Ekstrak Tubuh Buah dan Filtrat Kultur P. ostreatus terhadap Bakteri S. typhi No Perlakuan Rata-rata 1. TB 0% 28,75 2. TB 1% 20,75 3. TB 2% 23 4. TB 3% 17,75 5. FC 1 10,75 6. FC 2 11,875 7. FC 3 8,625 8. Total 123,5 Keterangan: TB 0 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 0% TB 1 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 1% TB 2 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 2 TB 3 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 3% FC 1 : Ekstrak filtrat dari medium FC1 FC 2 : Ekstrak filtrat dari medium FC2 FC 3 : Ekstrak filtrat dari medium FC3 Lampiran 4. Data Zona Hambat Ekstrak Tubuh Buah dan Filtrat Kultur P. ostreatusterhadap Bakteri B. cereus No. Perlakuan Rata-rata 1. TB 0% 13,63 2. TB 1% 12,88 3. TB 2% 11.13 4. TB 3% 11,69 5. FC 1 8,88 6. FC 2 11,63 7. FC 3 11,25 8. Total 81,56 Keterangan: TB 0 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 0% TB 1 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 1% TB 2 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 2 TB 3 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 3% FC 1 : Ekstrak filtrat dari medium FC1 FC 2 : Ekstrak filtrat dari medium FC2 FC 3 : Ekstrak filtrat dari medium FC3

28 Lampiran 5. Data Bobot Kering Ekstrak Tubuh Buah dan Filtrat Kultur P. ostreatus No. Perlakuan Rata-Rata 1. TB 0% 0,16 2. TB 1% 0,13 3. TB 2% 0,15 4. TB 3% 0,14 5. FC 1 0,11 6. FC 2 0,05 7. FC 3 0,26 8. Total 1 Keterangan: TB 0 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 0% TB 1 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 1% TB 2 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 2 TB 3 % : Ekstrak tubuh buah dari medium yang ditambahkan tepung jagung 3% FC 1 : Ekstrak filtrat dari medium FC1 FC 2 : Ekstrak filtrat dari medium FC2 FC 3 : Ekstrak filtrat dari medium FC3 Lampiran 6. Data Nilai MIC TB 0% Ekstrak Kultur P. ostreatusterhadap Bakteri S. typhi dan B. cereus Konsentrasi S. typhi B. cereus Nilai TPC Log TPC Nilai TPC Log TPC 200 ppm 364000 5,5611 1700000 6,23045 400 ppm 336000 5,52634 5900000 6,77085 600 ppm 28000 4,44716 1600000 6,20412 800 ppm 25000 4,39794 2700 4,43136 1000 ppm 1000 4 5000 3,69897

29 Lampiran 7. Gambar Hasil Penelitian 1. Proses Ekstraksi Tubuh Buah Kultur P. ostreatus Gambar 1a. Penimbangan serbuk tubuh buah Gambar 1b. Proses maserasi tubuh buah Gambar 1c. Penyaringan tubuh buah Gambar 1d. Penguapan tubuh buah Gambar 1e. Ekstrak tubuh buah

30 2. Proses Ekstraksi Filtrat Cair Kultur P. ostreatus Gambar 2a. Filtrat Cair Medium FC 1 Gambar 2b. Filtrat Cair Medium FC 2 Gambar 2c. Filtrat Cair Medium FC 3 Gambar 2d. Pemisahan Filtrat dengan Pelarut Gambar 2e. Penggojogan Filtrat Cair Gambar 2f. Pengeuapan Pelarut Gambar 2g. Ekstral Filtrat Cair

31 3. Pengujian Aktivitas Antimikroba Ekstrak Tubuh Buah dan kultur P. ostreatus Gambar 3a. Pengujian S. typhi medium FC1 Gambar 3b. Pengujian S. typhi medium FC2 Gambar 3c. Pengujian S. typhi medium FC3 Gambar 3d. Pengujian S. typhi medium TB 0% Gambar 3e. Pengujian S. typhi TB 1% Gambar 3f. Pengujian S. typhi TB 2%

32 Gambar 3g. Pengujian S. typhi TB 3% Gambar 3h. Pengujian B. cereus medium FC 1 Gambar 3i. Pengujian B. cereus medium FC 2 Gambar 3j. Pengujian B. cereus medium FC 3 Gambar 3k. Pengujian B. cereus medium TB 0% Gambar 3l. Pengujian B. cereus medium TB 1%

33 Gambar 3m. Pengujian B. cereus medium TB 2% Gambar 3n. Pengujian B. cereus medium TB 3% 4. Pengujian MIC Ekstrak TB 0% Gambar 4a. Ekstrak TB 0% 1000ppm B. cereus Gambar 4b. Ekstrak TB 0% 800ppm B. cereus Gambar 4c. Ekstrak TB 0% 600ppm B. cereus Gambar 4d. Ekstrak TB 0% 400ppm B. cereus

34 Gambar 4e. Ekstrak TB 0% 200ppm B. cereus Gambar 4f. Ekstrak TB 0% 1000ppm S. typhi Gambar 4g. Ekstrak TB 0% 800ppm S. typhi Gambar 4h. Ekstrak TB 0% 600ppm S. typhi Gambar 4i. Ekstrak TB 0% 400ppm S. typhi Gambar 4j. Ekstrak TB 0% 200ppm S. typhi

35 Lampiran 8. Spesifikasi Bahan No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Kentang 200 g Sumber karbon pada medium FC1 2. Dekstrosa 20 g Sumber karbon dan Nitrogen pada medium FC1 3. Ekstrak biji 10 g Sumber nitrogen pada medium FC1 jagung 4. Glukosa 20 g Sumber karbon pada medium FC2 5. Pepton 5 g Sumber nitrogen pada medium FC2 6. Ekstrak yeast 2 g Sumber nitrogen pada medium FC2 7. KH 2 PO 4 1 g Elektrolit 8. MgSO 4. 7H 2 O 0,5 Unsur Makronutrien 9. NaCl 0,06 g Larutan buffer 10. MnCl 2 4H 2 O 0,4 Unsur Mikronutrien 11. ZnCl 2 0,2 Unsur Mikronutrien 12. FeCl 3 6H 2 O 0,8 Unsur Mikronutrien 13. CuSO 4 5H 2 O 0,1 Unsur Mikronutrien 14. Glukosa 40 g Sumber karbon pada medium FC3 15. Pepton 1 g Sumber nitrogen pada medium FC3 16. Ekstrak yeast 2 g Sumber nitrogen pada medium FC3 17. KH 2 PO 4 1 g Elektrolit 18. MgSO 4. 7H 2 O 0,2 g Unsur Makronutrien 19. (NH 4 )SO 4 5 g Unsur Makronutrien 20. PDA Medium alami jamur 21. NA Medium padat pertumbuhan bakteri 22. NB Medium cair pertumbuhan bakteri 23. DMSO 5% Pelarut ekstrak 24. Etil asetat Pelarut untuk ekstraksi senyawa murni 25. Alkohol 70% Desinfektan Lampiran 9. Spesifikasi Peralatan No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Labu buchner Schott Duran Ekstraksi filtrat Lab. Mikologi 2. Corong buchner Schott Duran Pemisahan larutan Lab. Mikologi 3. Laminar air flow Tempat kerja Lab. Mikologi aseptis 4. Gelas ukur Iwaki Pyrex Menampung dan Lab. Mikologi mengukur larutan 5. Gelas beaker Iwaki Pyrex Preparasi medium Lab. Mikologi 6. Labu erlenmeyer Iwaki Pyrex Tempat medium Lab. Mikologi cair 7. Oven Memmert Pengering tubuh Lab. Mikologi buah 8. Autoklaf Hirayama Sterilisasi alat dan Lab. Mikologi bahan 9. Hot plate & stirer Stuart Homogenisasi Lab. Mikologi larutan dengan prinsip pengadukan

36 10. Blender Maspion Menghaluskan Lab. Mikologi tubuh buah 11. Cawanpetri Iwaki Pyrex Kultivasi medium Lab. Mikologi 12. Drugalsky Meratakan Lab. Mikologi suspensi 13. Shaker orbital Homogenisasi Lab. Mikrobiologi medium 14. Tabung reaksi Iwaki Pyrex Menampung Lab. Mikologi larutan 15. Rak tabung Tempat meletakkan tabung reaksi Lab. Mikologi 16. Pinset Yamaco Stainless Penjepit kertas Lab. Mikologi cakram 17. Mikropipet Brand Mengambil Lab. Mikologi larutan 18. Tip Nesco Lab Pasangan Lab. Mikologi mikropipet untuk mengambil larutan 19 Incubator Jeio Tech Inkubasi atau Lab. Mikologi pengeraman mikroba dengan suhu terkontrol 20. Timbangan Exsploler Ohaus Menimbang bahan Lab. Mikologi analitik USA 21. Jarum ose Memindahkan Lab. Mikologi biakan 22. Bor gabus Memotong kultur Lab. Mikologi 23. Sprayer Vanvin Tempat alkohol Lab. Mikologi 24. ph meter Hanna Instrument Mengukur ph Lab. Mikologi secara digital 25. Pembakar bunsen Menciptakan Lab. Mikologi kondisi aseptis 26. Pompa Vakum Vacu Brand Lab. Mikologi 27. Vortex Kika Menghomogenkan larutan Lab. Mikologi