Bab IX Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Terdiri Dari : 4 Standar 12 Kriteria 58 Elemen Penilaian
9.1.1 Tenaga klinis berperan aktif dalam proses peningkatan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien SK tentang mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Susun tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan kejelasan uraian tugas. Susun program mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Laksanakan program mutu layanan klinis dan keselamatan pasien sesuai rencana. Lakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Pelaporan kasus KTD, KTC, KPC, KNC, analisis dan tindak lanjutnya. SK dan SOP penanganan KTD, KTC, KPC, KNC. SK tentang penerapan manajemen resiko klinis. Bukti klinis analisis dan upaya meminimalisir resiko. Dokumen eksternal : Buku Pedoman keselamatan pasien, Permenkes no.11 th.2017.
9.1.2 Tenaga Klinis berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian layanan. Ada indikator dan instrumen penilaian perilaku petugas klinis secara kolaboratif, disertai evaluasi perilaku petugas klinis berdasar indikator/instrumen yang disusun. Ada kebijakan yang menetapkan tata nilai budaya mutu dan keselamatan pasien, Ada bukti keterlibatan praktisi klinis dalam menyusun indikator perilaku petugas klinis serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
9.1.3 Sumber Daya untuk peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disediakan, upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatn pasien tersebut dilaksanakan. Perencanaan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan jelas alokasi dan ketersediaan sumber daya (RUK,RPK) Dokumen Eksternal : Permenkes no.75 Th.2016 Kerangka acuan masing-masing program untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Bukti pelaksanaan evaluasi tindak lanjut program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
9.2.1 Fungsi dan proses layanan klinis yang utama diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu layanan klinis dan menjamin keselamatan. Ada kebijakan penetapan area prioritas dengan mempertimbangkan 3H+1P Ada penggalangan komitmen dan sosialisasi mutu klinis dan keselamatan pasien beserta dokumentasinya. Ada sosialisasi dan pelatihan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien. Ada SK Kepala PKM tentang area prioritas.
9.2.1 (LANJUTAN) Ada pertemuan/lokakarya penyusun program perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien. Pelaksanaan perbaikan pelayanan klinis sesuai dengan program yang disusun dan kegiatan PDCA di tiap-tiap unit pelayanan. Ada pertemuan evaluasi terhadap program mutu klinis dan keselamatan pasien, dan evaluasi terhadap pelaksanaan PDCA di tiap unit pelayanan.
9.2.2 Ada pembakuan standar layanan klinis yang disusun berdasarkan acuan yang jelas. Ada SOP layanan klinis (medis,keperawatan,kebidanan,farmasi,gizi dsb) Dokumen SOP mencantumkan referensi Ada dokumen yang menjadi acuan dalam penyusunan standar Ada SOP tentang prosedur penyusunan layanan klinis Ada bukti proses penyusunan standar/prosedur layanan klinis.
9.3.1 Pengukuran menggunakan instrumeninstrumen yang efektif untuk mengukur mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien. Ada SK tentang indikator mutu layanan klinis Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan pasien Ada bukti pengukuran mutu layanan klinis yang mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan penunjang diagnosis, penggunaan obat AB, pengendalian infeksi nosokomial, bukti monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu layanan klinis Ada bukti pengukuran sasaran keselamatan pasien, bukti monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu layanan klinis.
9.3.2 Target mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien ditetapkan dengan tepat Ada SK Kepala PKM tentang penetapan indikator layanan klinis. Pertemuan untuk penetapan indikator masing-masing unit dengan bukti dokumentasi dan absensi. Dokumen eksternal tentang SPM, Permenkes no.43 th. 2016
9.3.3 Data mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien dikumpulkan dan dikelola secara efektif. Bukti pengumpulan data mutu layanan klinis dan keselamatan pasien secara periodik. Laporan pencatatan mutu layanan klinis setiap bulan. Dokumentasi pengumpulan data layanan klinis, register pencatatan mutu layanan klinis Bukti penyusunan layanan klinis(ruk,rpk)
9.4.1 Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien didukung oleh tim yang berfungsi dengan baik Ada SK penanggungjawab peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Ada SK Pembentukan tim tentang peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Ada uraian tugas dan tanggungjawab masingmasing tim. Ada program kerja tim Ada bukti pelaksanaan monev
9.4.2 Rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disusun dan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi. Ada laporan hasil pencatatan monitoring untuk layanan klinis dan keselamatan pasien yang disusun secara periodik. Ada hasil analisis, kesimpulan dan rekomendasi hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Ada rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien berdasarkan analisis masalah mutu/kinerja. Ada SK penanggungjawab setiap kegiatan yang direncanakan dalam perbaikan mutu. Ada SK yang berkewajiban melakukan pemantauan dan pelaksanaan kegiatan. Ada bukti pelaksanaan, monitoring, analisis dan tindak lanjut
9.4.3 Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dievaluasi dan didokumentasikan. Ada bukti pencatatan pelaksanaan kegiatan Ada bukti evaluasi penilaian dengan menggunakan indikator mutu layanan klinis. Ada SOP Dokumentasi keseluruhan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
9.4.4 Hasil evaluasi upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dikomunikasikan. Ada SK dan SOP penyampai informasi hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Ada sosialisasi dan komunikasi hasil-hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Ada bukti pelaksanaan evaluasi terhadap sosialisasi dan komunikasi hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien. Dilakukan pelaporan hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan Kab/Kota.