INTISARI PENGARUH PEMANFAATAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS BPJS PROGRAM RUJUK BALIK (PRB) DI APOTEK APPO FARMA I BANJARBARU Mahrita Sauriah 1 ; Yugo Susanto 2 ; Dita Ayulia 3 Penyakit kronis dapat menimbulkan masalah dalam manajemen pengobatan dan perawatan pasien. Kepatuhan pasien sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi, sehingga diperlukan intervensi untuk membantu meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat dan pengaruh pemanfaatan aplikasi digital pillbox reminder terhadap kepatuhan minum obat pada pasien penyakit kronis BPJS Program Rujuk Balik (PRB). Jenis penyakit kronis meliputi Diabetes Mellitus, Hipertensi, Penyakit Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Epilepsi, Schizophrenia dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Penelitian dilakukan dengan rancangan kuasi-eksperimental, pengambilan data secara prospektif selama periode 07 Maret 07 April 2017. Subyek yang mengikuti penelitian dari awal sampai akhir penelitian sebanyak 42 pasien dengan intervensi berupa aplikasi digital pillbox reminder. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan kondisi tuli, buta huruf dan pasien dewasa berusia antara 18-65 tahun yang memiliki smartphone, namun tidak bisa mengoperasikannya. Pengumpulan data dengan wawancara dan pengisian kuesioner kepatuhan MMAS pre dan post intervensi aplikasi digital pillbox reminder. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kepatuhan minum obat sebelum intervensi yaitu : kepatuhan tinggi 7,14%, kepatuhan sedang 38,09%, dan kepatuhan rendah 54,76%. Tingkat kepatuhan minum obat sesudah intervensi yaitu : kepatuhan tinggi 47,61%, kepatuhan sedang 33,33%, dan kepatuhan rendah 19,04%. Terdapat perbedaan bermakna (p=0,000) kepatuhan minum obat sebelum (5,45±1,97) dan sesudah (7,24±0,99). Rata-rata perubahan adalah 1,79±0,98. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa aplikasi digital pillbox reminder berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat (p=0,000 ; R Square 0,272). Hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi digital pillbox reminder pada pasien penyakit kronis BPJS Program Rujuk Balik (PRB) dapat meningkatkan dan mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien dalam menjalani terapi obat. Kata Kunci : Kepatuhan, pillbox reminder, pasien penyakit kronis 1 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 2 Apotek APPO Farma I Banjarbaru 1
ABSTRACT INFLUENCE OF USE OF DIGITAL PILLBOX REMINDER APPLICATIONS TO MEDICATION ADHERENCE IN CHRONIC PATIENTS BPJS REFERRAL PROGRAMS (PRB) IN APPO FARMA I BANJARBARU PHARMACY Mahrita Sauriah 1 ; Yugo Susanto 2 ; Dita Ayulia 3 Chronic illness can cause problems in the management of treatment and patient care. Patient compliance is indispensable for achieving therapeutic success, so interventions are needed to help improve patient adherence to therapy. The purpose of this study was to determine the level of medication adherence and the effect of digital pillbox reminder application on medication adherence in patients with chronic diseases BPJS Referral Program (PRB). The types of chronic diseases include Diabetes Mellitus, Hypertension, Heart Disease, Asthma, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), Epilepsy, Schizophrenia and Systemic Lupus Erythematosus (SLE). The study was conducted with a quasi-experimental design, prospective data collection during the period from 07 March to 07 April 2017. Subjects who followed the study from the beginning to the end of the study were 42 patients with intervention in the form of digital pillbox reminder application. Exclusion criteria are patients with deaf, illiterate and adult patients between the ages of 18-65 who have smartphones, but can not operate them. Data collection by interviewing and filling out the MMAS compliance questioning pre and post intervention digital pillbox reminder application. Based on the results of the study, the level of adherence to taking medication before the intervention are: high adherence 7,14%, moderate compliance 38,09%, and low compliance 54,76%. Levels of medication follow-up adherence following intervention were: high adherence 47.61%, moderate adherence 33.33%, and low adherence 19.04%. There was a significant difference (p = 0,000) of medication adherence before (5.45 ± 1.97) and after (7.24 ± 0.99). The average change is 1.79 ± 0.98. Regression test results showed that digital pillbox reminder application had an effect on medication adherence (p = 0,000; R Square 0,272). The results concluded that the use of digital pillbox reminder application in patients with chronic diseases BPJS Referral Program (PRB) can improve and influence adherence to medication patients in undergoing drug therapy. Keywords : Adherence, pillbox reminder, Patient of chronic disease 1 Academy of Pharmacy ISFI Banjarmasin 2 APPO Farma I Banjarbaru Pharmacy 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu program unggulan guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan serta memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta penderita penyakit kronis, maka dilakukan optimalisasi implementasi Program Rujuk Balik (PRB). Pelayanan Program Rujuk Balik (PRB) diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan penderita penyakit kronis, khususnya penyakit diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsy, stroke, schizophrenia, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang sudah terkontrol/stabil namun masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan dalam jangka panjang (BPJS Kesehatan, 2014). Menurut Depkes RI (2009) Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat. 3
Obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom dari suatu penyakit, obat juga dapat mencegah penyakit bahkan obat juga dapat menyembuhkan penyakit (Setiadi, 2016). Jumlah pasien yang menderita penyakit kronis dan membutuhkan pengobatan jangka panjang terus meningkat. Sayangnya kepatuhan pasien minum obat masih rendah. Penelitian menunjukkan, tingkat kepatuhan pasien minum obat pada penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi, hanya berkisar 43 % hingga 78 %. Padahal, agar penyakitnya terkendali dibutuhkan pengobatan seumur hidup (Anna, 2014). Menurut laporan WHO pada tahun 2003, kepatuhan rata-rata pasien pada terapi jangka panjang terhadap penyakit kronis di negara maju hanya sebesar 50%, sedangkan di negara berkembang jumlah tersebut bahkan lebih rendah (Mackay, 2011). Kepatuhan pasien sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi, terutama pada terapi penyakit tidak menular. Seperti diabetes, hipertensi, asma, kanker, gangguan mental, penyakit infeksi HIV/AIDS, dan tuberculosis. Penyakit kronis berupa penyakit jantung, stroke, kanker, PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis), dan diabetes menempati urutan tertinggi sebesar 61% di Indonesia sebagai penyebab kematian pada tahun 2002 (WHO, 2002). Prevalensi ini terus meningkat jika tidak diberikan tindakan nyata berupa pencegahan. Berdasarkan persentase kepatuhan minum obat yang rendah tersebut, dalam penelitian ini akan dibuat suatu prototipe kotak pengingat minum obat yang dilengkapi dengan alarm. Dengan adanya prototipe ini diharapkan dapat membantu pasien dalam rutinitas minum obat, sehingga persentase kepatuhan minum obat dapat meningkat. 4
Beberapa intervensi yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien antara lain konseling, Pelayanan Informasi Obat (PIO), pemberian leaflet edukasi, pemberian pesan singkat (SMS) pengingat dan motivasi, dan aplikasi yang terbaru yaitu Digital Pillbox Reminder yang berupa alarm pengingat waktu minum obat. Penggunaan internet juga telah meningkat pada beberapa tahun terakhir, seperti pada tahun 2011, 26% penduduknya telah memiliki akses internet dan 79% diantaranya memiliki mobile phone atau berlangganan. (Thirumurthy dan Lester, 2012). Teknologi komunikasi terbaru telah berkembang kearah mobile health atau m-health atau dikenal juga dengan electronic health atau e-health yang menggunakan mobile phone untuk meningkatkan tujuan kesehatan yang ingin dicapai. Menurut Alfian dan Wardati (2015) dalam penelitian tentang penggunaan aplikasi Digital Pillbox Reminder untuk meningkatkan kepatuhan pada penderita hipertensi menunjukkan bahwa kriteria kepatuhan tinggi pada post kelompok digital pillbox reminder setelah intervensi (46,67%) meningkat dibanding data pre yang hanya (20,00%). Sedangkan menurut Agustianuri (2015) pada penelitian dengan intervensi yang sama namun pada penderita penyakit diabetes melitus menunjukkan kepatuhan tinggi pada post perlakuan setelah intervensi sebesar (52,63%) jauh meningkat dibanding data pre yang hanya (5,27%). Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi digital pillbox reminder yang diaturkan oleh tenaga kefarmasian dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan kepatuhan pasien minum obat. Hal ini didukung oleh penelitian Tan et al., (2013), bahwa aplikasi berupa alarm otomatis pada telepon genggam dapat membantu mengingatkan pasien untuk meminum obat dan meningkatkan kepatuhan pasien. 5
Apotek APPO Farma I Banjarbaru merupakan apotek yang setiap hari nya menerima atau melayani resep PRB dengan jenis obat rutin yang dikonsumsi untuk jangka 1 bulan, atau resep obat bagi pasien yang sudah terkontrol/stabil namun masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan dalam jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti perlu melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada pasien penyakit kronis dan pengaruh pemanfaatan Digital Pillbox Reminder oleh tenaga kefarmasian terhadap kepatuhan minum obat pasien penyakit kronis BPJS Program Rujuk Balik. 6