BAB I PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Sejak dahulu hingga sekarang organisasi masih sangat menarik untuk dikaji dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak peninggalan-peninggalan sejarah mengagumkan yang menunjukkan keefektifan pengorganisasian manusia pada masa lampau. Ada banyak definisi menurut para ahli mengenai organisasi, secara sederhana organisasi disebutkan sebagai suatu alat manusia yang digunakan untuk mengkordinasikan tindakan demi mencapai sesuatu yang mereka inginkan atau hasratkan. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu kunci penentu keberhasilan organisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, berkualitas, dan potensial menjadi suatu kebutuhan setiap perusahaan atau organisasi. Setiap perusahaan mencari dan merekrut karyawan dengan SDM yang baik untuk dapat meningkatkan keefektivitasan organisasi dan memperoleh hasil kerja yang diharapkan agar dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Namun setiap organisasi bukan hanya membutuhkan SDM yang berkualitas tetapi juga membutuhkan karyawan yang siap melakukan pekerjaan lebih dari sekedar tugas biasa, karyawan yang akan memberikan kinerja melebihi harapan. Dalam dunia kerja yang dinamis seperti sekarang ini, dimana tugas semakin sering 1
dikerjakan dalam tim dan fleksibilitas sangatlah penting, organisasi menjadi sangat membutuhkan karyawan yang mampu menampilkan perilaku kewargaan organisasi (OCB) yang baik, seperti membantu individu lain dalam tim, memajukan diri untuk melakukan pekerjaan esktra, menghindari konflik yang tidakperlu, menghormati semangat dan isi peraturan. Menurut Purnamie (2014:2) karyawan yang baik (good citizen) adalah cenderung menampilkan Organization Citizenship Behavior (OCB) dilingkungan kerjanya, sehingga organisasi akan lebih baik dengan adanya karyawan yang bertindak Organizational Citizenship Behavior (OCB). Menurut Organ dan Bateman (1983) dalam buku yang sama, perilaku yang menjadi tuntutan organisasi pada karyawan tidak hanya perilaku in-role, tetapi juga perilaku Ekstra-role (Organizational Citizenship Behavior (OCB)). Untuk dapat meningkatkan Organizational Citizenship Behavior (OCB) karyawan maka sangatlah penting bagi organisasi untuk mengetahui apa yang menyebabkan timbulnya atau meningkatnya Organizational Citizenship Behavior (OCB). Menurut Purnamie (2014:15) peningkatan Organizational Citizenship Behavior (OCB) dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu : 1. Faktor internal yang berasal dari diri karyawan sendiri, antara lain adalah kepuasan kerja, komitmen, dan kepribadian, moral karyawan dan lain sebagainya. 2
2. Organizational Citizenship Behavior (OCB) dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berasal dari luar karyawan, antara lain Gaya kepemimpinan, Kepercayaan pada pimpinan, Budaya Organisasi, dan lain sebagainya. Faktor internal yang dapat membentuk Organizational Citizenship Behavior (OCB), salah satunya yang terpenting adalah Kepuasan kerja, pernyataan tersebut sangat logis bahwa kepuasan kerja merupakan penentu utama Organizational Citizenship Behavior (OCB) karyawan. Kepuasan terhadap pekerjaan akan membawa karyawan pada tingkat Organizational Citienzenship Behavior (OCB) yang lebih tinggi karena seorang karyawan akan lebih rela melakukan sesuatu pekerjaan yang melebihi dari tugas biasa apabila karyawan tersebut menyukai dan puas atas tempat kerja dan pekerjaan mereka. Aspek lain yang mempengaruhi Organizational Citienzenship Behavior (OCB) karyawan adalah komitmen organisasi. Smith, (dalam Purnamie, 2014:19) Komitmen Organisasi dapat diartikan sebagai dedikasi dan dalam arti yang luas diartikan sebagai suatu kepercayaan yang kuat dari anggota untuk menerima tujuan dan nilai-nilai organisasi, keinginan untuk memajukan organisasi, dan mempunyai suatu keinginan yang kuat untuk tinggal di dalam organisasi Semakin kuat komitmen anggota terhadap organisasi, semakin kuat kecenderungan seseorang untuk memperlihatkan Organizational Citienzenship Behavior (OCB). Organizational citizenship Behavior (OCB) juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berasal dari luar karyawan, salah satu dari faktor tersebut ialah Budaya 3
Organisasi. Menurut Sutrisno (2011:2) Budaya Organisasi merupakan suatu sistem dari nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, asumsi-asumsi, atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dandiikutidalam organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah organisasinya. Tidak ada pribadi yang sama, tidak ada budaya organisasi yang identik. Para ahlidan konsultan mempercayai bahwa perbedaan budaya memiliki pengaruh yang besar pada kinerja organisasional dan kualitas kehidupan kerja yang dialami oleh anggota organisasi. PT. Federal International Finance (FIF) adalah anak perusahaan dari PT Astra Internasional Tbk (Astra Group) bergerak di bidang pembiayaan yang meliputi sewa guna usaha/leasing, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Yang dimaksud kegiatan pembiayaan konsumen adalah pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem angsuran atau berkala oleh konsumen. Kegiatan pembiayaan yang umum dilakukan yaitu kendaraan baru atau bekas maupun multi produk. dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di wilayah kantor PT Federal International Finance(FIF) cabang Medan. PT. Federal International Finance (FIF) cabang Medan merupakan salah satu unit dari Induk Perusahaan yang mengelelola kemitraan dengan 18 mitra dealer motor baru, 4 mitra dealer motor bekas, serta 30 mitra toko barang multi produk yang tersebar didaerah sekitar wilayah Medan. Kantor cabang medan, memiliki 4 (empat) departemen bidang yang memiliki uraian tugas tersendiri. Pada departemen kredit, secara umum bertugas untuk menganalisa kelayakan pemberian fasilitas pembiayaan 4
kepada karyawan. Departemen marketing, bertugas untuk menjalin serta membina kerjasama dengan dealer rekanan atau mitra. Departemen Collection melakukan penagihan atas kontrak pembiayaan yang melewati batas jatuh tempo dengan spesifikasi tersendiri. Departemen Operational & Support melakukan fungsi support atas keseluruhan proses berjalannya perusahaan. Berikut ini tabel volume penjualan PT. Federal International Finance (FIF) cabang medan selama periode 2014. Gambar 1.1 Volume Pembiayaan Pada PT. Federal International Finance (FIF) Cabang Medan Periode Mei 2014 - April 2015 1400 1200 1000 800 600 400 200 ELEKTRONIK MOTOR BARU MOTOR BEKAS 0 Sumber: PT Federal International Finance Medan (data diolah) Pada Gambar 1.1 dapat dilihat tingkat kegiatan pembiayaan elektronik, motor baru maupun motor bekas naik - turun bahkan terjadi penurunan secara drastis dalam beberapa jangka waktu. Pada tingkat pembiayaan penjualan elektronik, terjadi naik - 5
turun tetapi penurunan drastis serta berlanjut terjadi pada bulan Agustus sampai Maret 2015 degan total penurunan sebesar 40,65% dimana bulan Maret 2015 merupakan pencapaian terendah pembiayaan elektronik selama periode 2014/2015. Tingkat pembiayaan penjualan pada motor baru cenderng stabil, hal ini juga didukung oleh naiknya tingkat penjualan motor Honda dalam beberapa periode ini, tetapi penjualan paling rendah terjadi pada bulan Desember dengan dengan tingkat pembiayaan sebesar 958. Pada tingkat pembiayaan penjualan motor bekas, terjadi naik - turun dengan total penurunan sebesar 31,02%. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan kinerja karyawan yang disebabkan oleh kurangnya sikap perilaku kewargaan organisasi (OCB) seperti membantu individu lain dalam tim serta memajukan diri untuk melakukan pekerjaan esktra. Tabel 1.1 Tingkat Kehadiran dan Keterlambatan Karyawan PT. Federal International Finance (FIF) Cabang Medan Juni 2014 - April 2015 BULAN TINGKAT KEHADIRAN JUMLAH TERLAMBAT JUMLAH KARYAWAN JUNI 2014 95% 15 198 JULI 2014 94% 17 198 AGUSTUS 2014 90% 25 193 SEPTEMBER 2014 88% 21 190 OKTOBER 2014 89% 19 188 NOVEMBER 2014 86% 22 186 DESEMBER 2014 89% 21 186 JANUARI 2015 84% 23 187 FEBRUARI 2015 86% 22 187 MARET 2015 82% 26 181 APRIL 2015 92% 18 199 Sumber: PT Federal International Finance Medan (data diolah) 6
Sejalan dengan tingkat pembiayaan pada Gambar 1.1, Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa penurunan tingkat pembiayaan dibeberapa bulan di tahun 2014 disebabkan oleh terjadinya turn-over karyawan, berkurangnya jumlah karyawan yang hadir, serta bertambahnya jumlah karyawan yang telat di beberapa bulan tertentu. penurunan julah karyawan, tingkat kehadiran serta bertambahnya jumlah karyawan telat yang paling signifikan terjadi diperusahaan pada bulan Maret 2015, dimana terjadi pengurangan jumlah karyawan sebanyak 6 karyawan, terdapat 32 karyawan yang tidak hadir serta 26 orang karyawan telat hadir. Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis faktor penyebab kurangnya sikap ekstra role di PT Federal International Finance tersebut. Berdasarkan data-data tersebut, menurut peneliti faktor pertama kurangnya sikap ekstra role karyawan adalah Budaya Organisasi. Karyawan yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitasnya, ternyata kinerjanya cenderung tidak meningkat bahkan menurun diduga penyebab permasalahan ini adalah sosialisasi budaya organisasi yang kurangnya didukung dengan usaha-usaha yang minim untuk menginternalisasikan nilai-nilai dari budaya tersebut. Dimana seharusnya budaya organisasi secara tidak langsung sangat bermanfaat dalam membentuk perilaku serta inisiatif individu demi pencapaian tujuan organisasi. Faktor kedua penyebab turunnya sikap ekstra role adalah Kepuasan kerja. masalah yang timbul dalam pekerjaan yang dilakukan karyawan adalah terlalu banyaknya beban kerja dalam hal ini target pembiayaan tiap karyawan. Sehingga para 7
karyawan tersebut tidak sepenuh hati dalam menjalankan tugas di perusahaan. Tentu saja hal ini mengakibatkan kurangnya kesadaran karyawan dalam menjalankan tugasnya karena tidak adanya kepuasan kerja yang dirasakan oleh para karyawan sehingga minimbulkan penurunan jumlah karywan, penurunan tingkat kehadiran serta bertambahnya jumlah karyawan yang datang terlambat. Faktor ketiga yang menjadi penyebab turunnya sikap ekstra role adalah Komitmen orgnaisasi. Komitmen karyawan yang tinggi akan berdampak pada peningkatan karir, kinerja organisasi yang tinggi, tingkat absensi berkurang, loyalitas karyawan, dll. Dapat dilihat masih ada nya tingkat turn-over karyawan menunjukkan bahwa pemimpin masih belum bisa menciptaan komitmen pada karyawan sehingga masih ada karyawan yang lebih mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan perusahaan, hal ini dapat dilihat dari tingkat kehadiran dan tingkat keterlambatan yang masih belum mendekati 100%. Dari fenomena - fenomena yang telah dipaparkan diatas dan didukung dengan data yang ada, kemudian penelitian dilakukan pada perusahaan pembiayaan, maka penulis tertarik memilih judul Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada PT Federal International Finance Cabang Medan. 8
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang menjadi topik dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Federal International Finance (FIF) Cabang Medan, dan dari rumusan masalah tersebut dapat dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Federal International Finance (FIF) Cabang Medan? 2. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Federal International Finance (FIF) Cabang Medan? 3. Apakah Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Federal International Finance (FIF) Cabang Medan? 4. Apakah Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Federal International Finance (FIF) Cabang Medan? 5. 9
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.2.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah diatas dapat diketahui bahwa Tujuan Penelitian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Federal International Finance (FIF) Cabang Medan. 2. Untuk mengetahui pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Federal International Finance (FIF) Cabang Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh Budaua Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Federal International Finance (FIF) Cabang Medan. 4. Untuk mengetahui pengaruh budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Federal International Finance (FIF) Cabang Medan. 1.2.2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan 10
Untuk memberikan saran dan masukan yang bermanfaat bagi PT Federal International Finance Cabang Medan untuk menciptakan Organizational Citizenship Behavior (OCB) melalui budaya organisasi, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi pada karyawan. 2. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi peneliti untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah serta menambahkan pengetahuan dan wawasan peneliti. 3. Bagi peneliti lanjutan Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dan pengembangan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama pada masa yang akan datang. 11