ANALISIS MODEL VARIASI HARIAN KOMPONEN GEOMAGNET BERDASARKAN POSISI MATAHARI

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN POLA HARI TENANG UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET DI TANGERANG

Perancangan Software Batik Berbasis Geometri Fraktal

Model Empiris Variasi Harian Komponen H Pola Hari Tenang. Habirun. Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN Jl. Dr. Junjunan No.

MODEL VARIASI HARIAN KOMPONEN H JANGKA PENDEK BERDASARKAN DAMPAK GANGGUAN REGULER

IDENTIFIKASI MODEL FLUKTUASI INDEKS K HARIAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA (2.0.1) Habirun Peneliti Pusat Pemanlaatan Sains Antariksa, LAPAN

KARAKTERISTIK VARIASI HARIAN KOMPONEN H GEOMAGNET REGIONAL INDONESIA

PENENTUAN MODEL POLA HARI TENANG STASIUN GEOMAGNET TANGERANG MENGGUNAKAN DERET FOURIER

PENENTUAN POLA HARI TENANG UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET DI BIAK

DISTRIBUSI KARAKTERISTIK SUDDEN STORM COMMENCEMENT STASIUN BIAK BERKAITAN DENGAN BADAI GEOMAGNET ( )

ANALISIS PERUBAHAN VARIASI HARIAN KOMPONEN H PADA SAAT TERJADI BADAI MAGNET

PREDIKSI BINTIK MATAHARI UNTUK SIKLUS 24 SECARA NUMERIK

ANALISA KEJADIAN LUBANG KORONA (CORONAL HOLE) TERHADAP NILAI KOMPONEN MEDAN MAGNET DI STASIUN PENGAMATAN MEDAN MAGNET BUMI BAUMATA KUPANG

Analisis Variasi Komponen H Geomagnet Pada Saat Badai Magnet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoana Nurul Asri, 2013

ANALISIS PERBANDINGAN DEVIASI ANTARA KOMPONEN H STASIUN BIAK SAAT BADAI GEOMAGNET

PERBANDINGAN PERHITUNGAN TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET DI SEKITAR STASIUN TANGERANG (175 4'BT; 17 6'LS)

1.2 Tujuan Makalah Makalah ini dibuat untuk membantu para taruna-taruni dalam hal memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan medan magnet Bumi.

BAB I PENDAHULUAN. Matahari merupakan sumber energi terbesar di Bumi. Tanpa Matahari

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi Matahari mengalami perubahan secara periodik dalam skala waktu

BAB I PENDAHULUAN. Matahari adalah sebuah objek yang dinamik, banyak aktivitas yang terjadi

DISTRIBUSI POSISI FLARE YANG MENYEBABKAN BADAI GEOMAGNET SELAMA SIKLUS MATAHARI KE 22 DAN 23

KETERKAITAN AKTIVITAS MATAHARI DENGAN AKTIVITAS GEOMAGNET DI BIAK TAHUN

STUDI KORELASI STATISTIK INDEKS K GEOMAGNET REGIONAL MENGGUNAKAN DISTRIBUSI GAUSS BERSYARAT

VARIASI KETINGGIAN LAPISAN F IONOSFER PADA SAAT KEJADIAN SPREAD F

COMPONENT VARIANTION PREDICTION)

BAB I PENDAHULUAN. yang landas bumi maupun ruang angkasa dan membahayakan kehidupan dan

IDENTIFIKASI MODEL INDEKS K GEOMAGNET BERDASARKAN SIFAT STOKASTIK

TELAAH INDEKS K GEOMAGNET DI BIAK DAN TANGERANG

DAMPAK AKTIVITAS MATAHARI TERHADAP CUACA ANTARIKSA

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas Matahari merupakan faktor utama yang memicu perubahan cuaca

PENGARUH WAKTU LOOPING TERHADAP NILAI KOREKSI HARIAN DAN ANOMALI MAGNETIK TOTAL PADA PENGOLAHAN DATA GEOMAGNET STUDI KASUS : DAERAH KARANG SAMBUNG

Prosiding Seminar Nasional Sains Antariksa Homepage: http//

Pola Variasi Reguler Medan Magnet Bumi Di Tondano

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menerapkan metode deskripsi analitik dan menganalisis data

PENGUKURAN TEMPERATUR FLARE DI LAPISAN KROMOSFER BERDASARKAN INTENSITAS FLARE BERBASIS SOFTWARE IDL (INTERACTIVE DATA LANGUAGE) Abstrak

STUDI TENTANG BADAI MAGNET MENGGUNAKAN DATA MAGNETOMETER DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Buldan Muslim Peneliti Pusat Sains Antariksa, Lapan ABSTRACT

PENERAPAN METODE POLARISASI SINYAL ULF DALAM PEMISAHAN PENGARUH AKTIVITAS MATAHARI DARI ANOMALI GEOMAGNET TERKAIT GEMPA BUMI

SEMBURAN RADIO MATAHARI DAN KETERKAITANNYA DENGAN FLARE MATAHARI DAN AKTIVITAS GEOMAGNET

PENGARUH PERUBAHAN fmin TERHADAP BESARNYA FREKUENSI KERJA TERENDAH SIRKIT KOMUNIKASI RADIO HF

STUD! PENGARUH SPREAD F TERHADAP GANGGUAN KOMUNIKASI RADIO

RESPON IONOSFER TERHADAP GERHANA MATAHARI 26 JANUARI 2009 DARI PENGAMATAN IONOSONDA

Pengolahan awal metode magnetik

Prosiding Workshop Riset Medan Magnet Bumi dan Aplikasinya

MODEL POLA HARI TENANG MEDAN GEOMAGNET DI SEKITAR STASIUN TANGERANG MENGGUNAKAN PERSAMAAN POLINOM ORDE-4

PENGARUH BADAI MATAHARI OKTOBER 2003 PADA IONOSFER DARI TEC GIM

Analisis Medan Magnet Bumi Sebelum dan Sesudah Kejadian Gempa (Studi Kasus: Gempa 18 November 2014 di Sabang)

PEMODELAN DAN VALIDASI HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KRITIS LAPISAN F2 IONOSFER (fof2) DENGAN TOTAL ELECTRON CONTENT (TEC) DARI DATA IONOSONDA DAN GPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tari Fitriani, 2013

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

CUACA ANTARIKSA. Clara Y. Yatini Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN RINGKASAN

MODEL PARSIAL HARI TENANG VARIASI MEDAN GEOMAGNET SEBAGAI FUNGSI HARI DALAM SETAHUN, USIA BULAN DAN WAKTU LOKAL DI STASION GEOMAGNET TONDANO

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

LAPISAN E SPORADIS DI ATAS TANJUNGSARI

ANALISIS KEJADIAN SPREAD F IONOSFER PADA GEMPA SOLOK 6 MARET 2007

ANCAMAN BADAI MATAHARI

Sri Suhartini *)1, Irvan Fajar Syidik *), Annis Mardiani **), Dadang Nurmali **) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

HIDROMETEOROLOGI TATAP MUKA KEEMPAT (RADIASI SURYA)

IDENTIFIKASI LUAS DAERAH AKTIF DI MATAHARI PENYEBAB KEJADIAN BADAI GEOMAGNET

BAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya di Bumi, cuaca juga terjadi di Antariksa. Namun, cuaca di

DESAIN SURVEI METODA MAGNETIK MENGGUNAKAN MARINE MAGNETOMETER DALAM PENDETEKSIAN RANJAU

BAB III METODE PENELITIAN

Pembinaan Teknis (Bintek) Pengolahan dan Interpretasi Data Geomagnet Bandung, Mei 2015

BADAI MATAHARI DAN PENGARUHNYA PADA IONOSFER DAN GEOMAGNET DI INDONESIA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Self Dryer dengan kolektor terpisah. (sumber : L szl Imre, 2006).

Medan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Variasi Pola Komponen H Medan Geomagnet Stasiun Biak Saat Kejadian Solar Energetic Particle (SEP) Kuat Pada Siklus Matahari Ke-23

VARIASI KUAT SIGNAL HF AKIBAT PENGARUH IONOSFER

LAPISAN E IONOSFER INDONESIA

MODEL EMPIRIS HARI TENANG VARIASI MEDAN GEOMAGNET DI STASIUN GEOMAGNET TONDANO MANADO

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik. Studi literatur ini dilakukan dengan menganalisis keterkaitan

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

DAMPAK PERUBAHAN INDEKS IONOSFER TERHADAP PERUBAHAN MAXIMUM USABLE FREQUENCY (IMPACT OF IONOSPHERIC INDEX CHANGES ON MAXIMUM USABLE FREQUENCY)

ANALI5IS BADAI MAGNET BUMI PERIODIK

STUDI PERBANDINGAN DISTRIBUSI INDEKS K GEOMAGNET ANTARA STASIUN BIAK DENGAN MAGNETOMETER DIGITAL DAN STASIUN TANGERANG DENGAN MAGNETOMETER ANALOG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KARAKTERISTIK FREKUENSI KRITIS (fof2), KETINGGIAN SEMU (h F) DAN SPREAD F LAPISAN IONOSFER PADA KEJADIAN GEMPA PARIAMAN 30 SEPTEMBER 2009

PENGOLAHAN SINYAL GEOMAGNETIK SEBAGAI PREKURSOR GEMPA BUMI DI REGIONAL JEPANG

PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA

PERAN DIMENSI FRAKTAL DALAM RISET GEOMAGSA

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)

MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB

BAB IV AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus

Analisis Terjadinya Flare Berdasarkan Pergeseran Sudut Rotasi Group Sunspot pada Bulan Januari Maret 2015 Melalui LAPAN Watukosek

MODEL SPASIAL WAKTU NAUTICAL

PENENTUAN RENTANG FREKUENSI KERJA SIRKUIT KOMUNIKASI RADIO HF BERDASARKAN DATA JARINGAN AUTOMATIC LINK ESTBALISHMENT (ALE) NASIONAL

SAINS BUMI DAN ANTARIKSA

BAB I PENDAHULUAN. Sepertiga wilayah Indonesia berada di atas permukaan laut yakni belasan

PERBANDINGAN ANTARA MODEL TEC REGIONAL INDONESIA NEAR-REAL TIME DAN MODEL TEC GIM (GLOBAL IONOSPHERIC MAP) BERDASARKAN VARIASI HARIAN (DIURNAL)

PENGEMBANGAN SOFTWARE DETEKSI OTOMATIS SUDDEN COMMENCEMENT BADAI GEOMAGNET NEAR REAL TIME

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan indentifikasi terhadap lubang korona, angin

METODE PEMBACAAN DATA IONOSFER HASIL PENGAMATAN MENGGUNAKAN IONOSONDA FMCW

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian

Transkripsi:

ANALISIS MOEL VARIASI ARIAN KOMPONEN GEOMAGNET BERASARKAN POSISI MATAARI T-15 abirun Bidang Aplikasi Geomagnet an Magnet Antariksa Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN Jl. r. Junjunan No. 133 Bandung 40173 Abstrak: Analisis variasi harian komponen geomagnet berdasarkan dampak radiasi matahari mempenggaruhi variasi harian komponen geomagnet sesuai posisi matahari di Utara sekitar 23 o, Khatulistiwa dan Selatan sekitar 23 o. Menggunakan metode analisis armonik yang dikaitkan terhadap periode variasi diurnal (diurnal variation) berperiode jam, variasi semi diurnal (diurnal semi variation) berperiode jam dan variasi quartal (quarter variation) berperiode jam. Melalui hasil analisis variasi harian komponen geomagnet yang diperoleh sehingga dapat diketahui variasi harian komponen geomagnet yang sesuai dari masing masing posisi. Menurut hasil analisis variasi harian komponen geomagnet berdasarkan komponen tahun 2004 dengan galat 2.70 nt pada posisi matahari di Utara. Sedangkan galat 4.59 nt posisi matahari disekitar Khatulistiwa, demikian pula untuk galat 7.84 nt pada posisi matahari sekitar Selatan. Kata kunci: Analisis,, variasi harian, geomagnet, posisi matahari, armonik 1. PENAULUAN Analisis variasi harian komponen geomagnet akibat radiasi sinar matahari yang berdampak pada variasi harian komponen geomagnet. ianalisis berdasarkan posisi matahari diutara sekitar 23 o, Khatulistiwa dan diselatan sekitar 23 o. Telah diketahui bahwa intensitas radiasi sinar matahari menyinari seluruh permukaan bumi selama jam selalu tidak sama. Karena permukaan bumi tidak rata, tetapi secara umum permukaan bumi bulat seperti bola maka dari itu radiasi sinar matahari menyinari permukaan bumi paling banyak sekitar 50 %. Peristiwa itu dapat pula disebut pergantian siang dan malam, pada malam hari tidak ada radiasi sinar matahari dan pada siang hari radiasi matahari cukup dominan mempengaruhi variasi harian komponen geomagnet. Indikasi dampak radiasi sinar matahari pada variasi harian komponen geomagnet akibat lebih meningkatnya tingkat aktivitas partikel partikel geomagnet pada siang hari. Aktivitas partikel medan magnet bumi (geomagnet) di atas pada malam hari boleh dikatakan sangat rendah hingga tidak ada oleh karena itu variasi harian komponen geomagnet cukup rendah. Lain halnya dengan aktivitas partikel geomagnet pada siang hari, dari pagi mulai aktip hingga siang hari aktip maksimum dan pada sore hari aktivitasnya melemah kembali. Oleh karena itu variasi harian komponen geomagnet dari pagi hingga sore hari menunjukan alunan gelombang turun naik membentuk gelombang sinus. Kondisi dampak radiasi sinar matahari yang demikian Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 111

terlihat pula pada variasi harian fof2 lapisan ionosfer juga membentuk alunan gelombang yang sama. Berkaitan dengan itu dampak radiasi sinar matahari pada fof2 lapisan ionosfer diteliti Sity Rachyany (1985) pada matahari tenang sehingga diperoleh periode yang berdampak pada fof2 lapisan ionosfer berperiode (,, 9, 8 dan ) jam. Sehubungan ungkapan di atas maka pada uraian ini dibahas analisis variasi harian komponen geomagnet menggunakan metode analisis armonik. Perlu diketahui bahwa penelitian Sity Rachyany (1985) yang dilakukan pada kondisi aktivitas matahari tenang akibat gangguan yang mempengaruhi lapisan ionosfer, demikian pula variasi harian komponen juga mempunyai dampak gangguan yang hampir sama. alam penelitian tersebut diperoleh periode periode gangguan yang berpengaruh, antara lain dampak radiasi sinar matahari terjadi setiap jam sekali, akibat pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi terjadi jam sekali, sedangkan akibat pengaruh yang terjadi 9 jam sekali, 8 jam sekali dan jam sekali saat ini masih dalam penelitian dan diduga akibat pengaruh gelombang planetary. Perlu diketahui bahwa periode periode variasi harian yang diperoleh di atas adalah periode dominan yang terjadi pada matahari tenang. Sedangkan periodeperiode yang sering muncul pada aktivitas matahari tenang hingga aktif umumnya hanya periode periode (, dan ) jam. Oleh karena itu pada analisis variasi harian komponen geomagnet berdasarkan posisi matahari ini digunakan ketiga periode di atas. 2. KOMPONEN GEOMAGNET Komponen komponen medan magnet bumi yang diungkapkan di atas terdiri dari intensitas total F, deklinasi dan I inklinasi yang dapat melengkapi beberapa komponen medan magnet bumi lainnya, susunan komponen kompone magnetik yang selalu digunakan. Komponen F ditentukan oleh komponen horizontal dan vertical yang dinyatakan komponen dan, sedangkan komponen dibentuk oleh komponen X dan Y, komponen X menunjukan sepanjang meridian geografis, dan Y komponen orthogonal (abirun., 2004) lihat gambar 1. Masing masing komponen magnet pada gambar 1 dihubungkan secara sederhana seperti yang dinyatakan persamaanpersamaan berikut ; X Utara Geografis Meridian magnetik O I Y Barat F Atas bawah Gambar 1 : Komponen komponen geomagnet Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 1117

= F Cos I, = F Sin I, tan I = / X = Cos, Y = Sin, tan = Y/X F 2 = 2 + 2 = X 2 + Y 2 + 2 3. ATA AN METOE alam analisis variasi harian komponen geomagnet pada uraian ini digunakan data variasi harian komponen geomagnet dari stasiun pengamat geomagnet Tangerang tahun 2004. Masing masing data variasi harian komponen geomagnet dari pengamatan dikelompokan menurut posisi matahari yakni di utara, khatulistiwa dan selatan. Karena Indonesia terletak di daerah khatulistiwa maka penyinaran radiasi sinar matahari selalu diambil secara tegak lurus dari masing masing tempat. engan demikian sehingga akurasi variasi harian komponen geomagnet dari masing masing posisi seharusnya mempunyai akurasi yang hampir sama atau sama. Analisis variasi harian komponen geomagnet menggunakan metode armonik analisis (abirun,2003), dengan dikaitkan terhadap dampak periode dominan variasi harian yang berperiode jam sekali, jam sekali dan jam sekali. Sedangkan fluktuasi variasi harian komponen geomagnet yang tidak normal atau pada saat terjadi badai magnet dalam analisis ini tidak diperhitungkan. Karena fluktuasi variasi harian komponen geomagnet pada saat badai magnet kadang kadang mempunyai multi pola maka variasi harian komponen geomagnet pada saat itu mempunyai akurasi lebih rendah. engan hal itu memungkinkan dari masingmasing posisi matahari tidak akan memberikan akurasi yang lebih tinggi. 4. ASIL AN PEMAASAN Visualisasi hasil analisis variasi harian komponen geomagnet pada bagian ini berdasarkan kelompok posisi matahari yang berdampak pada variasi harian komponen geomagnet. Analisis variasi harian komponen geomagnet yang dilakukan pertama pada matahari berada disekitar 23 o Lintang Utara yang berdampak pada variasi harian komponen geomagnet khususnya pada bulan Mei, Juni dan Juli. Sedangkan analisis variasi harian komponen geomagnet yang kedua matahari berada disekitar 23 o Lintang Selatan juga yang berdampak pada variasi harian komponen geomagnet sekitar bulan Januari, esember dan Nopember. Kemudian analisis variasi harian komponen geomagnet yang ketiga pada saat matahari berada disekitar Khatulistiwa yang berdampak pada variasi harian komponen geomagnet. Analisis pada sub bagian ini dapat dibagi dua kelompok kecil yakni (i) bulan Februari, Maret dan April serta (ii) bulan Agustus, September dan Oktober. engan metodologi analisis variasi harian komponen geomagnet yang dibahas pada bagian ini, ingin mengetahui perubahan variasi harian komponen geomagnet setiap posisi akibat dampak radiasi sinar matahari. Selain itu akan diketahui pula fluktuasi kuantitatif (galat terhadap data pengamatan) dari variasi harian komponen geomagnet masing masing posisi matahari. Karena fokus analisis variasi harian komponen geomagnet berdasarkan hipotesis bahwa perubahan variasi Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 1118

harian komponen geomagnet pada setiap posisi matahari tidak ada perbedaan. engan demikian dilakukan analisis pembuktian menggunakan kuantitas kesamaan maupun perbedaan galat variasi harian komponen geomagnet dari masingmasing posisi matahari. asil analisis pembuktian kesamaan ataupun perbedaan akan dibuktikan melalui galat variasi harian komponen geomagnet (Okeke,2000) dari masing masing posisi matahari (lihat tabel 1). Pada tabel 1 galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet posisi matahari di Utara secara berurutan ditunjukan pada kolom 2 dan 3. emikian pula untuk galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet pada posisi matahari disekitara Khatulistiwa secara berurutan dinyatakan pada kolom 4 dan 5. Selanjutnya galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet matahari berada pada posisi Selatan secara berurutan dapat dilihat pada kolom dan 7. ari galat variasi harian komponen geomagnet terlihat pada tabel 1 menunjukan bahwa variasi harian komponen geomagnet yang lebih stabil dibandingkan terhadap dua komponen yang lainnya komponen dan, galat terkecil komponen adalah 2.70 nt dan terbesar 7.84 nt Tabel 1: Galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet (nt) yang dianalisis berdasarkan posisi matahari di Utara, Khatulistiwa dan Selatan dari data stasiun pengamat geomagnet Tangerang tahun 2004 Posisi Utara Khatulistiwa Selatan Komponen galat Rata rata galat Rata rata galat Rata rata 1 2 3 4 5 7 19.11 2.70 17.13 225.38 390.43 307.43 19.17 4.59 22.58 185.90 391.59 379.39 49.02 7.84 95.34 19.27 401.90 353.71 Analisis akurasi variasi harian komponen geomagnet selengkapnya dari masing masing posisi matahari dapat dilihat pada uraian setiap posisi matahari dari subagian 4.1 sampai dengan subagian 4.3. 4.1. Matahari Berada isekitar 23 o Wilayah Utara Sebelumnya telah disinggung bahwa hasil analisis variasi harian komponen geomagnet (abirun,2003) dianalisis berdasarkan kelompok posisi matahari di Selatan, Khatulistiwa dan Selatan. Pada sub bagian ini analisis variasi harian komponen geomagnet difokuskan pada posisi matahari disekitar Utara terdiri dari bulan Mei, Juni dan Juli dengan masing masing galat dan rata rata dapat dilihat pada tabel 1, kolom 2 dan 3. engan galat terkecil berada pada variasi harian komponen sebesar 2.70 nt dan rata ratanya 390.43 nt, sedangkan galat terbesar ditunjukan variasi harian komponen adalah 19.11 nt dengan rata rata 225.38 nt. Model variasi harian komponen geomagnet masing masing komponen diambil bulan Mei 2004 dinyatakan pada gambar 1, gambar 1a melukiskan variasi harian komponen. Sedangkan variasi harian komponen dan ditunjukan pada gambar 1b dan 1c, dengan empiris variasi harian komponen geomagnet masing masing komponen dinyatakan pada persamaan (1) sebagai berikut; Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 1119

(1c) ) 0.7 19.92 ( 1.2π 0.75) 0.99 ( t = + Sin t + Sin t + 0.82) + 1.08Sin( t + 0.45) (1a) ( ( ) 392.0 2.34 ( 1.2π 1.50) 0.81 ( t = + Sin t + Sin t + 0.94) + 1.15Sin( t (1b).2π ) 285.1 4.11 ( 0.97) 0. ( t = + Sin t + Sin t 1.48) + 0.82Sin( t ( 1 1.44) 0.0) dengan t =1, 2,...,. Persamaan (1) dilakukan perhitungan variasi harian komponen geomagnet berdasarkan klasifikasi bulan dan selama matahari berada di Utara, hasil analisis dalam tiga bulan (Mei, Juni dan Juli) kemudian digabung menjadi satu dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 1. (nt) 280 20 0 220 200 180 10 140 0 100 a Komponen 2004 Komp. 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 1 5 9 (nt) 405 400 395 390 385 380 375 370 b Komponen 2004 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 1 5 9 Komp. (nt) 340 330 320 310 300 290 280 270 20 250 c Komponen 2004 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 1 5 9 Gambar 1: Perbandingan antara data pengamatan dibandingkan terhadap variasi harian komponen geomagnet stasiun pengamat geomagnet Tangerang tahun 2004 pada posisi matahari disekitar 23 o sebelah Utara Galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet dari masingmasing bulan pada posisi matahari disekitar Utara khususnya bulan Mei, Juni dan Juli dapat dilihat pada tabel 2. asil analisis galat variasi harian komponen geomagnet terkecil terlihat pada bulan Juni 2004 sebesar 0.8 nt ditunjukan komponen dan tertinggi juga terlihat pada bulan Juni 2004 sekitar 15.01 nt dengan komponen. Komp. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 10

Tabel 2: Galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet (nt) yang dianalisis berdasarkan posisi matahari di Utara pada bulan Mei, Juni dan Juli tahun 2004 dari data stasiun pengamat geomagnet Tangerang tahun 2004 Bulan Mei Juni Juli Komponen galat ratarata galat rata rata galat rata rata 1 2 3 4 5 7 14.42 1.97 2.3 0.71 392.00 285.04 15.01 0.8 3.7 225. 391.3 3.00 13.97 2.49 3.20 209.79 387.7 325.25 Pada posisi matahari sekisar Utara akurasi variasi harian komponen geomagnet terlihat pada galat variasi harian komponen geomagnet dan galat terbesar secara umum terlihat pada komponen. Berarti variasi harian komponen secara statistik bervariasi disekitar data pengamatan. Matahari Berada isekitar 23 o Wilayah Selatan Posisi matahari disekitar 23 o wilayah Selatan yakni bulan Januari, Nopember dan esember dengan galat dan rata rata masing masing bulan dapat dilihat pada tabel 1, kolom dan 7. engan galat terkecil berada pada variasi harian komponen sebesar 7.84 nt dan rata ratanya 401.90 nt, sedangkan galat terbesar ditunjukan variasi harian komponen 95.34 nt dengan rata rata 353.71 nt. Model variasi harian komponen geomagnet masing masing komponen diambil bulan Januari 2004 hasilnya dinyatakan pada persamaan (2), persamaan (2a) melukiskan variasi harian komponen. Sedangkan variasi harian komponen dan ditunjukan pada persamaan (2b) dan (2c), empiris variasi harian komponen geomagnet adalah (2a) (2b) (2c).2π ( ) 233.42 22.23 ( 1.) 1.47 ( t = + Sin t + Sin t + 0.27) + 0.7Sin( t 1.2π ( ) 394.7 9.77 ( 0.013) 0.9 ( t = + Sin t + Sin t + 0.31) + 1.05Sin( t 1.2π ( ) 292.4 5. ( 0.89) 0.5 ( t = + Sin t + Sin t 0.91) + 0.73Sin( t 1 1.14) 0.311) 1.21) dengan t =1, 2,...,. Persamaan (2) dilakukan perhitungan variasi harian komponen geomagnet berdasarkan klasifikasi bulan dan selama matahari berada di Selatan, hasil analisis selama tiga bulan (Januari, Nopember dan esember) kemudian digabung dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 2. Tabel 3: Galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet (nt) yang dianalisis berdasarkan posisi matahari di Selatan pada bulan Januari, Nopember dan esember dari data stasiun pengamat geomagnet Tangerang tahun 2004 Bulan Januari Nopember esember Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 11

Komponen galat rata rata galat rata rata galat ratarata 1 2 3 4 5 7 1.11 7.13 3.77 233.41 394. 292.4 17.87 4.05 7.33 134.33 40.29 487.21 19.59 4.84 5.9 150.74 398.2 3.17 Galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet dari masingmasing bulan pada posisi matahari disekitar Selatan dapat dilihat pada tabel 3. asil analisis galat variasi harian komponen geomagnet terkecil terlihat pada bulan Januari 2004 sebesar 3.77 nt pada komponen dan tertinggi juga terlihat pada bulan esember 2004 sekitar 19.59 nt juga pada komponen. Pada posisi matahari sekitar Selatan akurasi variasi harian komponen geomagnet terlihat pada galat variasi harian komponen dan galat terbesar secara umum terlihat pada komponen. Berarti variasi harian komponen dan diikuti komponen, secara statistik bervariasi disekitar data pengamatan. 300 250 Komponen 2004 matahari di Selatan Komp. (nt) 200 150 100 a 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 1 3 5 7 9 71 (nt) 430 420 410 400 390 380 370 b Komponen 2004 matahari di Selatan Komp. 1 3 5 7 9 1113151719232527293133353739414345474951535557591357971 (nt) 550 500 450 400 350 300 250 c Komponen 2004 matahari di Selatan Komp. 1 3 5 7 9 11131517192325272931333537394143454749515355575913579 Gambar 2: Perbandingan antara data pengamatan dibandingkan terhadap variasi harian komponen geomagnet stasiun pengamat geomagnet Tangerang tahun 2004 pada posisi matahari disekitar 23 o sebelah Selatan Matahari Berada isekitar Garis Khatulistiwa emikian pula pada posisi matahari disekitar Khatulistiwa yakni bulan Februari, Maret, April, Agustus, September dan Oktober dengan masing masing galat dan ratarata dapat dilihat pada tabel 1, kolom 4 dan 5. engan galat terkecil berada Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 12

pada variasi harian komponen sebesar 4.59 nt dan rata ratanya 391.59 nt, sedangkan galat terbesar ditunjukan variasi harian komponen 22.58 nt dengan rata rata 379.39 nt. Model variasi harian komponen geomagnet masing masing komponen diambil bulan Februari 2004 dinyatakan pada persamaan (3), persamaan (3a) melukiskan variasi harian komponen. Sedangkan variasi harian komponen dan ditunjukan pada persamaan (3b) dan (3c), dengan empiris variasi harian komponen geomagnet dinyatakan pada persamaan (3); ( ) 0.71 19.92 ( 1.2π 0.75) 099 ( t = + Sin t + Sin t + 0.82) + 1.08Sin( t + 0.45) (3a) ) 392 2.33 ( 1.2π 1.51) 0.81 ( t = + Sin t + Sin t + 0.94) + 1.15Sin( t 1.44) ( (3b) ( ) 285 3.99 ( 1.2π 0.97) 0. ( t = + Sin t + Sin t 1.48) + 0.82Sin( t 0.0) (3c) dengan t =1, 2,...,. Persamaan (3) dilakukan perhitungan variasi harian komponen geomagnet berdasarkan klasifikasi bulan dan selama matahari berada di Khatulistiwa, hasil analisis selama enam bulan (Februari, Maret, April, Agustus, September dan Oktober) kemudian digabung menjadi satu dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 3. 350 300 Komponen 2004 matahari Khatulistiwa Komp. (nt) 250 200 150 100 a 1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 1 7 73 79 85 91 97 103 109 115 1 7 133 139 (nt) 430 420 410 400 390 380 370 30 b Komponen 2004 matahari Khatulistiwa Komp. 1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 1 7 73 79 85 91 97 103 109 115 1 7 133 139 500 450 c Komponen 2004 matahari Khatulistiwa (nt) 400 350 300 250 1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 1 7 73 79 85 91 97 103 109 115 1 7 133 139 Komp. Gambar 3: Perbandingan antara data pengamatan dibandingkan terhadap variasi harian komponen geomagnet stasiun pengamat geomagnet Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 13

Tangerang tahun 2004 pada posisi matahari disekitar bulan Februari, Maret, April, Agustus, September dan Oktober Galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet dari masingmasing bulan pada posisi matahari disekitar Khatulistiwa dapat dilihat pada tabel 4. asil analisis galat variasi harian komponen geomagnet terkecil terlihat pada bulan Agustus 2004 sebesar 2.48 nt pada komponen dan tertinggi juga terlihat pada bulan September 2004 sekitar 17.49 nt pada komponen. Pada posisi matahari sekitar Khatulistiwa akurasi variasi harian komponen geomagnet terlihat pada galat variasi harian komponen geomagnet dan galat terbesar secara umum terlihat pada komponen. Berarti variasi harian komponen dan diikuti komponen, secara statistik bervariasi disekitar data pengamatan. Melalui hasil analisis variari harian komponen berdasarkan posisi matahari yang telah diuraikan di atas menunjukan bahwa komponen paling stabil dibandingkan terhadap komponen dan. Sedangkan hipotesis fluktuasi variasi harian komponen geomagnet yang sama setiap posisi matahari dibuktikan dalam analisis ini secara umum tidak menunjukan variasi harian yang sama. al itu ditunjukan rata rata galat variasi harian komponen pada posisi matahari di Utara sebesar 1.713 nt, sedangkan matahari pada posisi sekitar Selatan 5.820 nt dan di Khatulistiwa 4.938 nt. Untuk lebih jelasnya rata rata galat variasi harian komponen geomagnet dari masing masing posisi matahari dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 4: Galat dan rata rata variasi harian komponen geomagnet (nt) yang dianalisis berdasarkan posisi matahari di Selatan pada bulan Februari, Maret, April, Agustus, September dan Oktober dari data stasiun pengamat geomagnet Tangerang tahun 2004 Bulan Komponen Februari Maret April galat rata rata galat rata rata galat ratarata 1 2 3 4 5 7 Bulan Komponen 8.44.51 5.35 273.58 403.2 28.7 17.23 4.75.57 201. 405.08 337.34 17.71 4.84 7.94 232.74 398.2 3.17 Agustus September Oktober galat rata rata galat rata rata galat ratarata 1 2 3 4 5 7 13.74 3.9 2.48 7.91 380.4 447.08 17.49 4.7 4.10 9.03 382.17 4.9 1.59 4.81 8.01 150.91 379.58 414.13 ari tabel 5 menunjukan akurasi variasi harian komponen geomagnet yang dinyatakan rata rata galat variasi harian komponen geomagnet terendah pada posisi matahari di Utara. emikian pula untuk posisi matahari di Selatan menunjukan akurasi variasi harian komponen geomagnet pada urutan yang Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 11

kedua dengan rata rata galat terkecil 4,938 nt pada komponen dan terbesar 15,37 nt dengan komponen. Sedangkan posisi matahari di Kharulistiwa merupakan galat yang diperoleh terbesar dibandingkan terhadap dari kedua posisi matahari dengan galat terkecil 5,820 nt ditunjukan komponen dan terbesar 17,857 nt dinyatakan komponen. Berkaitan hasil analisis yang diperoleh menunjukan bahwa variasi harian komponen lebih bervariasi dari pada kedua komponen dan, kerana komponen dibentuk komponen Y Utara Selatan dan komponen X Timur Barat. Karena komponen merupakan komponen horizontal maka sangat peka terhadap dampak gangguan dari aktivitas matahari maupun dampak ganggun dari aktivitas permukaan bumi. Gangguan dari aktivitas matahari seperti dampak gangguan bersifat temporal diantaranya akibat flare dan CME (coronal mass ejection), demikian pula dari permukaan bumi seperti aktivitas gempa bumi dan letusan gunung berapi. Tabel 5: Galat rata rata variasi harian komponen geomagnet pada posisi matahari wilayah Utara, Khatulistiwa dan Selatan dari data variasi harian komponen geomagnet stasiun pengamat geomagnet Tangerang tahun 2004 Posisi Komponen Utara Khatulistiwa Selatan 1 2 3 4 14.47 1.713 3.077 17.857 5.820 5.597 15.37 4.938 5.988 Akurasi variasi harian komponen geomagnet dari masing masing posisi matahari pada semua komponen umumnya pada posisi matahari di Utara dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 5 kolom 2. Pada posisi itu galat rata rata variasi harian komponen geomagnet terkecil 1,713 nt yang ditunjukan komponen, demikian pula variasi harian komponen dan masuk pada urutan yang kedu dan ketiga. engan hasil analisis yang diperoleh di atas masing masing posisi matahari menunjukan akurasi variasi harian komponen geomagnet yang tidak sama. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis variasi harian komponen geomagnet yang diuraikan pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa variasi harian komponen yang paling akurat dibandingkan terhadap komponen dan. engan rata rata galat variasi harian komponen 1,713 nt yang paling akurat, sedangkan ratarata galat variasi harian komponen dan secara berurutan 14,47 nt dan 3,077 nt. Sedangkan hasil analisis variasi harian komponen geomagnet berdasarkan komponen tahun 2004 dengan galat 2.70 nt pada posisi matahari di Utara. Sedangkan galat 4.59 nt posisi matahari disekitar Khatulistiwa, demikian pula untuk galat 7.84 nt pada posisi matahari sekitar Selatan. engan hasil analisis variasi harian komponen geomagnet yang diungkapkan pada makalah ini menunjukan variasi harian komponen geomagnet pada setiap posisi matahari secara umum tidak Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 15

menunjukan variasi yang sama. Berarti hipotesis yang diambil mempunyai variasi harian yang sama dari masing masing posisi tidak dapat dibuktikan dengan hasil analisis. aftar Pustaka abirun, (2004). Model Komponen Medan Magnet Bumi Teoritis iturunkan Melalui Titik Potensial Magnet, Jurnal Teori an Terapan Matematik, Vol. 4 No.1 Edisi khusus Nopember Unisba Bandung. abirun, (2003), Model Variasi Medan Magnet Bumi Menggunakan Analisis eret Fouirier, Proceedings Forum Teori dan Aplikasi Statistika, Jurrusan Statistika FMIPA UNISBA, Vol 3, Okeke F. N. dan amano T., 2000. aily variation of geomagnetic component, and field at Equatorial Latitudes, EPS, 52, 237 p. 3 Sity Rachyany, 1985 : Analisis data ionosonde drif Pameungpeuk, Proceedings program penelitian Pusat Riset irgantara LAPAN Bandung, hal. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 esember 2009 1