B A B I P E N D A H U L U A N

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDALUHUAN. Perekonomian dalam era globalisasi saat ini ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. begitu ketat menuntut setiap perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh aspek

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena sumber daya manusia merupakan motor penggerak utama dalam pencapaian

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem penjualan, sistem pembelian, sistem persediaan bahan baku, sistem

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia di dalam sebuah perusahaan. hakekatnya merupakan faktor yang sangat menentukan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja agar mampu mandiri dan bersaing. Diantara salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di hindari oleh pelaku bisnis, apalagi bisnis dibidang kuliner yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan disegala bidang, agar tetap menjadi pelaku pasar dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (sdm) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. masalah perencanaan tenaga kerja mikro yang harus segera dilaksanakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Primora B Harahap, 25/03/2009, Http: //primora- harahap.blog.co.uk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas abad 21 terjadi iklim kompetisi yang tinggi disegala bidang yang menuntut untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompetisi yang tinggi menuntut pula suatu perusahaan mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya, hal ini disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia terhadap efektivitas dan efisiensi perusahaan. Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan kunci sukses keberhasilan perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong perusahaan kearah pencapaian tujuan (Sumber : Gary Dessler 2004 : 5). Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu fungsi manajemen selain fungsi manajemen pemasaran, keuangan, dan produksi, dimana manajemen sumber daya manusia meliputi usaha-usaha / aktivitas-aktivitas suatu perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya secara umum dimulai dari proses pengadaan karyawan, penempatan, pengelolaan, pemeliharaan, pemutusan hubungan kerja, hingga hubungan industrial. Departemen sumber daya manusia yang ada dalam suatu perusahaan membantu karyawan dan perusahaan mencapai tujuan mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka manajemen sumber daya manusia akan menunjukkan bagaimana seharusnya suatu perusahaan memperoleh, menggunakan, mengembangkan, mengevaluasi, dan memelihara karyawannya dalam kuantitas dan kualitas yang tepat (Sumber : Herman Sofyandi 2005 : 3). Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan adalah dengan pemberian kompensasi secara tepat dan adil kepada para karyawan yang dapat memperlihatkan prestasi kerja yang baik. Pemberian kompensasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja para karyawan.

Bab I Pendahuluan 2 Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa motivasi adalah dasar bagi kebanyakan karyawan pada suatu perusahaan untuk mencari nafkah. Motivasi merupakan suatu kekuatan dorongan / kemampuan gerak yang melekat pada setiap individu, Pentingnya pemotivasian kepada karyawan karena pimpinan telah membagikan pekerjaan kepada para bawahan untuk dikerjakan dengan baik, serta terintegrasi pada tujuan yang ditetapkan. Dalam hal ini perusahaan / pimpinan bukan saja mengharapkan karyawan mampu atau cakap dan terampil dalam bekerja, melainkan ada hal yang terpenting dari semua itu adalah kemauan untuk bekerja maksimal (Sumber : Mangkunegara 2001: 84). Rangsangan yang diberikan oleh perusahaan yaitu berupa balas jasa atau biasa disebut dengan kompensasi. Perusahaan biasanya akan memberikan kompensasi yang tepat dan adil bagi para karyawannya dengan tujuan dapat memberikan pengaruh positif terhadap perusahaan juga terhadap karyawan itu sendiri. Sehingga kedua belah pihak akan memperoleh keuntungan, dengan maksud biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai bentuk kompensasi terhadap karyawan, perusahaan akan memperoleh timbal balik berupa hasil kerja yang baik, sedangkan bagi para karyawan pemberian balas jasa berupa kompensasi yang baik dan sesuai akan memberikan kepuasan, sehingga akan mendorong dan merangsang motivasi kerja karyawan. Kompensasi sangat penting bagi bawahan maupun atasan. Hal ini dikarenakan kompensasi merupakan sumber penghasilan bagi mereka dan keluarganya. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja. Perusahaan yang menentukan tingkat upah dengan mempertimbangkan standar kehidupan normal, akan memungkinkan karyawan bekerja dengan penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja karyawan banyak dipengaruhi oleh terpenuhi tidaknya kebutuhan minimal kehidupan karyawan dan keluarganya ( Sumber : Mangkunegara 2001 : 84).

Bab I Pendahuluan 3 Seperti yang dilakukan oleh manajemen Hard Rock Cafe melalui situs www.manajemen Usahawan Indonesia.com pada tanggal 27 november 2008 mengenai Pemberian Reward Untuk Memotivasi Karyawan. Isi dari kutipan tersebut adalah manajemen Hard Rock Cafe memberikan reward yang menarik untuk mendorong kinerja dalam memotivasi karyawannya, yaitu dengan memberikan merchandise yang belum pernah digunakan oleh siapapun kepada karyawan terbaik. Bagi karyawan lain yang berprestasi berhak mendapatkan tiket menonton konser plus akomodasi dan penginapan di luar negeri. Reward adalah suatu bentuk penghargaan terhadap hasil kerja yang bernilai positif bagi karyawan dalam perusahaan. Karyawan yang berprestasi membantu terwujudnya kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kesempatan yang diberikan oleh pihak manajemen terhadap karyawan dalam mengembangkan karirnya. Oleh karena itu, pihak manajemen Hard Rock Cafe selalu terbuka dan tidak membeda bedakan karyawan, sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan karyawan merasa betah untuk bekerja di perusahaan. Hal ini dilakukan guna mendorong motivasi kerja karyawan. Hard Rock Cafe memiliki program EX yang maksudnya mendorong karyawan untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan di kafe manapun. Manajemen mencoba melakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu melalui pendekatan sistem dan kultur, Hard Rock Cafe membuat para karyawannya merasa highly motivated (termotivasi tinggi). Jadi, dalam segala hal Hard Rock Cafe selalu memandang karyawan sebagai asset yang sangat berharga. Pemberian penghargaan kepada karyawan memberikan dampak positif bagi perusahaan, karena dengan penghargaan (reward) karyawan semakin termotivasi untuk menghasilkan kinerja yang terbaik demi mendapatkan reward tersebut. Namun disisi lain, penerapan sistem reward dalam kegiatan operasional yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan akan memunculkan suatu permasalahan yang harus segera diketahui dan diselesaikan oleh pihak manajemen Hard Rock Cafe. Pemberian reward kepada karyawan dapat

Bab I Pendahuluan 4 memberikan dampak positif dan juga dampak negatif bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri. Untuk permasalahan yang pertama pihak manajemen memberikan reward kepada karyawan yang berprestasi guna memotivasi para karyawan agar bekerja lebih baik. Sistem reward pada dasarnya adalah alat utama untuk mendorong dan memotivasi karyawan agar dapat memberikan yang terbaik bagi perusahaan, sehingga tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai, pemberian penghargaan (reward) yang tepat dan adil kepada karyawan diyakini dapat meningkatkan motivasi, komitmen, dan keterlibatan karyawan dalam perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa pemberian reward mempunyai dampak yang positif. Selain itu, semakin besar promosi reward yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya, maka semakin besar juga dorongan yang dihasilkan bagi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Permasalahan utama dalam pemberian reward adalah jika kinerja karyawan tidak sepenuhnya dikontrol oleh karyawan itu sendiri sehingga karyawan menanggung resiko bisnis. Artinya penghargaan (reward) pada umumnya hanya dijanjikan untuk mencakup kinerja yang telah dibatasi. Pemberian reward memiliki lower cut off (batas bawah) dan upper cut off (batas atas). Perusahaan menetukan batas bawah karena perusahaan tidak akan memberikan bonus apapun yang dipandang buruk. Sedangkan batas atas berarti bahwa tidak ada penghargaan yang diberikan untuk hasil yang lebih tinggi dari batas atas. Untuk permasalahan kedua, yaitu reward yang diberikan secara individual akan menyebabkan kemungkinan terjadinya konflik antar karyawan, yang nantinya akan merugikan perusahaan (dampak negatif). Pada kenyataannya, reward yang diberikan perusahaan hanya memberikan pemenuhan temporer. Ketika diharapkan untuk menghasilkan sikap dan perilaku yang baik dan bertahan lama dari karyawan, reward sering kali tidak efektif. Dengan adanya sistem reward, manajemen menciptakan suatu kondisi kerja di mana karyawan merasa dalam lingkungan yang terkontrol, bukan dalam lingkungan di mana terdapat suasana yang kondusif untuk bereksplorasi, belanja, dan mencapai kemajuan. Ketika para karyawan berkompetisi memperebutkan

Bab I Pendahuluan 5 sejumlah insentif, maka mereka melihat rekan kerjanya sebagai hambatan menuju kesuksesan mereka. Selain itu, apabila seorang karyawan mendapat reward, akan terdapat banyak karyawan lain yang merasakan kekalahan, dan pada akhirnya hubungan antara rekan kerja akan terpecah belah, untuk menyelesaikan masalah tersebut manajemen harus mengetahui terlebih dahulu penyebab timbulnya masalah. Setiap masalah yang terjadi membutuhkan respon yang berbeda dalam menghadapinya. Misalnya, karena adanya rasa iri hati terhadap karyawan yang berhasil mendapatkan reward, maka karyawan-karyawan yang berselisih tersebut segera dipanggil dan diberikan nasehati agar mereka berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan kinerjanya, jika mereka ingin mendapatkan penghargaan yang dijanjikan perusahaan. Manajemen seringkali bergantung pada insentif untuk meningkatkan produktivitas, sehingga tidak dapat menyelesaikan masalah yang timbul dan menciptakan perubahan yang tidak berarti. Memberikan yang terbaik untuk karyawan, seperti umpan balik yang berguna, dukungan sosial, dan ruang untuk membuktikan diri adalah intisari dari manajemen yang baik. Untuk melanjutkan perumusan berbagai pengertian diatas, terutama mengetahui seberapa besar pengaruh penetapan kompensasi yang diberikan PT. Yakult Tasikmalaya, dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya, dan bagaimana permasalahan yang terjadi maka dibutuhkan penelitian-penelitian yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor penghambat dan penunjang dalam penetapan kebijakan pemberian balas jasa berupa kompensasi dalam upaya peningkatan motivasi kerja karyawan. Selain hal tersebut diatas penelitian ini juga akan mengungkapkan seberapa besar ketergantungan motivasi kerja karyawan terhadap pemberian kompensasi yang akan mempengaruhi juga pada loyalitas karyawan perusahaan tersebut. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk membahas masalah balas jasa yang berupa kompensasi dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai pokok pembahasan skripsi ini dengan mengambil judul : Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Yakult Tasikmalaya.

Bab I Pendahuluan 6 1.2 Identifikasi Masalah Penyelenggaraan dan pengembangan suatu perusahaan tidak terlepas dari pembinaan dan pengeloaan sumber daya manusianya. Salah satu usaha yang dilakukan oleh PT. Yakult Tasikmalaya untuk meningkatkan motivasi kerja dan menambah loyalitas karyawannya adalah dengan pemberian kompensasi yang tepat dan adil. PT. Yakult Tasikmalaya selalu berusaha untuk meningkatkan motivasi kerja para karyawannya sampai pada batas maksimal, tentunya sesuai dengan batasan kemampuan dari perusahaan disejajarkan dengan tujuan yang akan dicapai perusahaan. Ini berarti bahwa keberhasilan ataupun kegagalan perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada karyawan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif bagi perusahaan dan karyawannya. Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan pada PT. Yakult Tasikmalaya? 2. Bagaimanakah motivasi kerja karyawan pada PT. Yakult Tasikmalaya? 3. Seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan PT. Yakult Tasikmalaya? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan data baik secara primer maupun secara sekunder yang dapat dijadikan sebagai analisis untuk menyusun skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis & Manajemen Jurusan Manajemen Universitas Widyatama Bandung.

Bab I Pendahuluan 7 Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bentuk kompensasi yang diberikan pada karyawan di PT. Yakult Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan pada PT. Yakult Tasikmalaya. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan PT. Yakult Tasikmalaya. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1. Perusahaan Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak manajemen PT. Yakult Tasikmalaya dalam melaksanakan program kompensasi untuk meningkatkan motivasi kerja karyawannya. 2. Dunia Ilmu Dapat berguna sebagai penambah referensi, yaitu untuk pengembangan ilmu pada umumnya dan khususnya bagi mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama dalam memahami Manajemen Sumber Daya Manusia. 3. Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan program kompensasi dan motivasi kerja karyawan. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Pada perusahaan atau organisasi tentunya setiap individu yang ada didalamnya mengharapkan balas jasa, balas jasa ini dapat berbentuk kompensasi, upah ataupun fasilitas-fasilitas pendukung lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan masing-masing individu tersebut. Pemberian kompensasi bagi

Bab I Pendahuluan 8 karyawan harus dilakukan sebaik mungkin, karena pemberian kompensasi yang tidak menarik karyawan akan menimbulkan kurang termotivasinya karyawan dalam bekerja hal ini dapat menyebabkan terganggunya proses pencapaiaan tujuan dalam perusahaan. Tetapi akan berbeda jika kompensasi diberikan dengan menarik, maka setiap karyawan akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk lebih giat lagi menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka sehingga target-target yang ditetapkan oleh perusahaan dalam kerangka pencapaian tujuan perusahaan dapat terealisasi secara optimal. Dari pernyataan diatas maka dapat diketahui bahwa pemberian kompensasi yang tidak menarik dapat membahayakan kelangsungan kehidupan roda perusahaan atau organisasi dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan usaha tersebut, Hal demikian sama seperti yang dikemukakan oleh Nitisemito (1996 : 167) : Bahwa pada prinsipnya, turunnya motivasi kerja karyawan disebabkan oleh ketidakpuasan dari para pekerja selain itu juga disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan mereka baik materiil maupun nonmaterial. Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis dapat merumuskan anggapananggapan dasar di antaranya adalah masalah kompensasi bukan hanya penting melainkan dapat menjadi pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, karena kompensasi merupakan faktor penting bagi individu sebagi pendorong utama bagi seorang karyawan. Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan sebagai salah satu alat untuk memotivasi karyawannya dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan tersebut. Bentuk-bentuk kompensasi terbagi atas beberapa macam, dapat berupa kompensasi langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk mendapatkan balas jasa tambahan yang lebih besar dari yang dijanjikan perusahaan kepada karyawannya. Seperti yang dituturkan oleh Teevan dan Smith yang dialih bahasakan oleh Dr Sahlan Asnawi (2002) : Sebuah motif adalah pemberi daya, pengarah perilaku seseorang agar tepat sasaran.

Bab I Pendahuluan 9 Sedangkan menurut Drs. Moekijat (1999;37) : Motivasi adalah setiap perasaan yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang sehingga orang itu didorong untuk bertindak. Dari uraian diatas diketahui bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah upah berupa kompensasi yang pada akhirnya akan membuat karyawan akan bekerja lebih giat, sehingga pekerjaan diharapkan akan lebih cepat dan lebih baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja karyawan dapat diciptakan dengan kesesuaian pemenuhan kebutuhan karyawan baik materi maupun nonmateri, salah satu kebutuhan karyawan yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan tersebut adalah pelaksanaan pemberian kompensasi oleh perusahaan. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Jika kompensasi diberikan dengan cara tepat dan adil, maka motivasi kerja karyawan akan meningkat. 1.6 Metode Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari penelitian yang disusun secara sistematis untuk diambil kesimpulan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Studi Literatur (Library Research), yaitu teknik pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari teori-teori yang terdapat dalam literatur-literatur dan catatan tulisan yang berkaitan dengan topik permasalahan yang menjadi bahan penelitian lebih lanjut. 2. Studi Lapangan (Field Research), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan kunjungan langsung di perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian, dengan cara : a. Wawancara, dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak intern perusahaan yang terkait atau dengan memberikan daftar

Bab I Pendahuluan 10 pertanyaan kepada pihak perusahaan yang kemudian akan dijawab pada kesempatan lain. b. Kuesioner, suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pernyataan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon terhadap daftar pernyataan tersebut. c. Observasi, pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung terhadap data yang ada di perusahaan. 1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT. Yakult Tasikmalaya, yang beralamatkan di jalan R.E. Martadinata No.50, Tasikmalaya (Jawa Barat).