BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
1.2 Maksud dan Tujuan. 1.3 Tugas dan Fungsi

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

Laporan Kinerja /LKj 2015 BAB I PENDAHULUAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

BAB I PENDAHULUAN. B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Sekretariat Negara

Pengantar. pemerintah dan masyarakat pada umumnya, sekaligus

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/KEPMEN-KP/SJ/2017 TENTANG

L A P O R A N K I N E R J A

2.1 Rencana Strategis

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

DR. ASROPI, SIP, MSi SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepoti

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA KETERANGAN

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 39/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

2017, No nomor B/235/M.SM.04.00/2017 tanggal 28 Agustus 2017 tentang Persetujuan Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan UPT Balai Pengelola Tr

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2015 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Ta

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

Peraturan...

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Re

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, produksi, pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, yang dilaksanakan dalam dalam kurun waktu tahunan dan lima tahunan. Rencana Kinerja Tahunan termaktub dalam dokumen perencanaan kinerja Direktorat Jenderal yang memuat rencana pelaksanaan program dan kegiatan, termasuk dukungan pembiayaan yang dibutuhkan dalam pelaksanan perencanaan tersebut. Rencana kinerja tersebut juga memuat target dan indikator sasaran yang diinginkan dalam pelaksanaan kegiatan. Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP) Tahun 2010-2014 merupakan dokumen perencanaan strategis Ditjen P2HP yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu lima tahunan. Mengacu pada dokumen Renstra tersebut, setiap unit kerja lingkup Ditjen P2HP membuat perencanaan tahunan guna mencapai indikator sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan program yang termuat dalam Renstra. Perencanaan tersebut dibuat dengan disertai indikator sasaran dan cara mencapai sasaran tersebut secara strategis. Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Ditjen P2HP sebagai Entitas Akuntabilitas Kinerja berkewajiban menyusun perjanjian kinerja, melakukan pengukuran kinerja dan pengelolaan data kinerja, serta menyampaikan Laporan Kinerja yang merupakan wujud akuntabilitas dari mandat yang diemban. 1

Dokumen Laporan Kinerja merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Instansi Pemerintah dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan Renstra maupun Rencana Kinerja Tahunan yang dibuat sebelumnya. Laporan Kinerja juga merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta mengukur sejauh mana pencapaian sasaran berdasarkan indikator yang ada, Ditjen P2HP menyusun Laporan Kinerja Ditjen P2HP Tahun 2014. Laporan Kinerja Ditjen P2HP Tahun 2014 merupakan Laporan Kinerja ke-lima atau terakhir dalam kerangka pelaksanaan Renstra Ditjen P2HP Tahun 2010-2014. Laporan Kinerja Ditjen P2HP Tahun 2014 ini secara terstruktur akan menginformasikan capaian kinerja dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu tahun 2014. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Ditjen P2HP Tahun 2014 adalah untuk mengkomunikasikan pencapaian sasaran strategis tahun 2014 kepada para stakeholders guna mewujudkan akuntabilitas kepada pihak-pihak yang memberi mandat atau amanah. Dengan demikian, Laporan Kinerja ini merupakan sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang telah dicapai di tahun 2014 dan bagaimana proses pencapaiannya. 1.3 Tugas dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kedudukan Ditjen P2HP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. Ditjen P2HP mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta standardisasi teknis di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Ditjen P2HP menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan KKP di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; 2

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; 5. Pelaksanaan administrasi Ditjen P2HP. Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Ditjen P2HP dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal yang membawahi 1 (satu) orang Sekretariat Direktorat Jenderal dan 5 (lima) orang Direktorat, yakni: 1) Direktorat Pengolahan Hasil (Dit PH); 2) Direktorat Pengembangan Produk Nonkonsumsi (Dit PPN); 3) Direktorat Pemasaran Dalam Negeri (Dit PDN); 4) Direktorat Pemasaran Luar Negeri (Dit PLN); dan 5) Direktorat Usaha dan Investasi (Dit UI). Disamping itu, Ditjen P2HP mempunyai 1 (satu) unit pelaksana teknis yang diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28/PERMEN- KP/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) serta kelompok Jabatan Fungsional. Struktur organisasi Ditjen P2HP secara lengkap dapat dilihat pada gambar 1.1. Gambar 1.1. Struktur Organisasi Ditjen P2HP 3

1.4 Keragaan Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai di Ditjen P2HP Tahun 2014 mencapai 397 orang, dengan rincian sebagai berikut: 1. Jumlah pegawai menurut unit kerja eselon II Apabila dilihat dari gambar di bawah, jumlah pegawai menurut unit kerja Eselon II terbanyak terdapat di UPT Ditjen P2HP, BBP2HP, yakni 93 orang, atau sekitar 23% dari total pegawai Ditjen P2HP. Sedangkan jumlah pegawai yang paling sedikit terdapat di Direktorat Pemasaran Luar Negeri, yakni 44 orang, atau sekitar 11% dari total jumlah pegawai Ditjen P2HP. Setditjen ; 62 orang; 16% BBP2HP; 93 orang; 23% Dit PH; 50 orang; 13% Dit UI; 51 orang; 13% Dit PLN; 44 orang; 11% Dit PDN; 46 orang; 11% Dit PPN; 51 orang; 13% Gambar 1.2. Jumlah Pegawai menurut Unit Kerja 2. Jumlah pegawai menurut kedudukan, untuk Pusat sebanyak 304 orang atau 77%, sedangkan UPT sebanyak 93 orang atau 23%. UPT; 93 orang; 23% Pusat; 304 orang; 77% Gambar 1.3. Jumlah Pegawai menurut Kedudukan 4

3. Jumlah pegawai menurut golongan: golongan IV sebanyak 72 orang, golongan III sebanyak 253 orang, golongan II sebanyak 66 orang, dan golongan I sebanyak 6 orang. Gol II; Gol I; 66 orang; 17% 6 orang; 1% Gol IV; 72 orang; 18% Gol III; 253 orang; 64% Gambar 1.4. Jumlah Pegawai menurut Golongan Dilihat pada gambar di atas, menurut golongannya, pegawai Ditjen P2HP terbanyak pada golongan III, yakni mencapai 64%, sedangkan yang paling sedikit adalah golongan I, yakni sekitar 1%. 4. Jumlah pegawai menurut jenis kelamin: laki-laki sebanyak 236 orang, atau setara dengan 59% dari total pegawai Ditjen P2HP, dan perempuan sebanyak 161 orang, atau setara dengan 41% dari total pegawai Ditjen P2HP. Perempuan; 161 orang; 41% Laki-Laki; 236 orang; 59% Gambar 1.5. Jumlah Pegawai menurut Jenis Kelamin 5

5. Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan: S-3 sebanyak 6 orang, S-2 sebanyak 130 orang, S-1 sebanyak 130 orang, D-4 sebanyak 16 orang, D-3 sebanyak 39 orang, SLTA sebanyak 67 orang, SLTP sebanyak 6 orang, dan SD sebanyak 3 orang. SLTP; 6 orang; 1% SD; 3 orang; 1% S3; 6 orang; 1% D3; 39 orang; 10% SLTA; 67 orang; 17% S2; 130 orang; 33% D4; 16 orang; 4% S1; 130 orang; 33% Gambar 1.6. Jumlah Pegawai menurut Pendidikan Menurut tingkat pendidikannya, pegawai Ditjen P2HP terbanyak dengan tingkat pendidikan S1 dan S2, yakni masing-masing mencapai 33%, sedangkan yang paling sedikit adalah dengan tingkat pendidikan SD, yakni sebanyak 1%. 1.5 Permasalahan Utama Permasalahan utama (strategic issued) yang menjadi isu aktual pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang menuntut perlunya implementasi program peningkatan daya saing produk perikanan, antara lain: 1. Masih rendahnya nilai tambah dari produk perikanan; 2. Terbatasnya ketersediaan bahan baku Unit Pengolahan Ikan, yang menyebabkan masih rendahnya tingkat utilitas Unit Pengolahan Ikan; 3. Belum meratanya konsumsi ikan; 4. Semakin ketatnya persyaratan ekspor yang berlaku di negara-negara tujuan ekspor hasil perikanan (mutu dan keamanan pangan, keteterlusuran, keberlanjutan/lingkungan, isu sosial). 6

1.6 Sistematika Penyajian Penyusunan Laporan Kinerja Ditjen P2HP Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada dasarnya Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan capaian kinerja Ditjen P2HP selama tahun 2014. Capaian Kinerja (Performance Results) Tahun 2014 tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. Adapun sistematika penyajian Laporan Kinerja adalah sebagai berikut: 1. Ikhtisar Eksekutif, menyajikan tujuan, sasaran, capaian kinerja selama tahun 2014; 2. Bab I Pendahuluan, menyajikan penjelasan umum tentang Ditjen P2HP, dengan penekanan kepada aspek strategis Ditjen P2HP serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi oleh Ditjen P2HP; 3. Bab II Perencanaan Kinerja, menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Ditjen P2HP Tahun 2014; 4. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja Ditjen P2HP untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Ditjen P2HP sesuai dengan hasil pengukuran kinerja Ditjen P2HP. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja. Disamping itu, dalam Bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Ditjen P2HP sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. 5. Bab IV Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja Ditjen P2HP serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Ditjen P2HP untuk meningkatkan kinerjanya; 6. Lampiran. 7