TINGKAT PELAYANAN PERSIMPANGAN BERSIGNAL JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO. James A. Timboeleng ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
KINERJA LALU LINTAS JALAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL EMPAT LENGAN PATUNG KUDA PAAL DUA MANADO. Johanis E. Lolong ABSTRAK

TUNDAAN DAN TINGKAT PELAYANAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN KAROMBASAN MANADO

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO

KINERJA LALU LINTAS PERSIMPANGAN LENGAN EMPAT BERSIGNAL (STUDI KASUS: PERSIMPANGAN JALAN WALANDA MARAMIS MANADO)

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

ANALISA KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI RUAS JALAN S.PARMAN DAN JALAN DI.PANJAITAN

EVALUASI KINERJA JALAN DAN PENATAAN ARUS LALU LINTAS PADA AKSES DERMAGA FERRY PENYEBERANGAN SIANTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

ANALISA KINERJA SIMPANG JALAN MANADO BITUNG JALAN PANIKI ATAS MENURUT MKJI 1997

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.5, April 2013 ( ) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

Kata kunci : Tingkat Kinerja, Manajemen Simpang Tak Bersinyal.

KONDISI DAN KARAKTERISTIK LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

JURNAL EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JALAN CIPTOMANGUNKUSUMO JALAN PELITA KOTA SAMARINDA.

Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan pada persimpangan Bersignal Jl. Raden saleh dengan Jl.Balai kota Medan (STUDI KASUS) SURYO UTOMO

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.7, November 2014 ( ) ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI. lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: antara kendaraan dari arah yang bertentangan.

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

BAB III LANDASAN TEORI. lebih sub-pendekat. Hal ini terjadi jika gerakan belok-kanan dan/atau belok-kiri

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. A. Simpang Jalan Tak Bersinyal

DAFTAR ISTILAH KARAKTERISTIK LALU LINTAS. Arus Lalu Lintas. UNSUR LALU LINTAS Benda atau pejalan kaki sebagai bagian dari lalu lintas.

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. ruas jalan bertemu, disini arus lalu lintas mengalami konflik. Untuk. persimpangan (

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

BAB II TNJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997) karakteristik geometrik

EVALUASI PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN 17 AGUSTUS JALAN BABE PALAR KOTA MANADO

TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA GEDANGAN JALAN LETNAN JENDERAL S. PARMAN JALAN RAYA KETAJEN JALAN KH.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN SULTAN HASANUDIN DAN JALAN ARI LASUT MENGGUNAKAN METODE MKJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

PERBANDINGAN PENILAIAN TINGKAT PELAYANAN JALAN MENURUT PM 96/2015 DAN KM 14/2006

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk bepergian menuju arah kebalikan (Rohani, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. simpang terutama di perkotaan membutuhkan pengaturan. Ada banyak tujuan dilakukannya pengaturan simpang sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL UNTUK SIMPANG JALAN W.R. SUPRATMAN DAN JALAN B.W. LAPIAN DI KOTA MANADO

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN KALIGARANG JALAN KELUD RAYA JALAN BENDUNGAN RAYA

PENGENDALIAN LALU LINTAS 4 LENGAN PADA PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. JERANDING DAN PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. HARUNA KOTA PONTIANAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan satu dengan kendaraan lainnya ataupun dengan pejalan kaki.

PENDAHULUAN. Traffic light merupakan sebuah teknologi yang mana kegunaannya adalah untuk mengatasi antrian dan dapat mempelancar arus lalu lintas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008), Evaluasi adalah penilaian. pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk

PERENCANAAN SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG CIUNG WANARA DI KABUPATEN GIANYAR

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah 1.3. Tujuan Penulisan

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KINERJA SIMPANG LIMA BERSINYAL ASIA AFRIKA AHMAD YANI BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PENGARUH PEMBALIKAN ARAH ARUS LALU LINTAS TERHADAP KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Nonongan Kota Surakarta)

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

PERHITUNGAN KINERJA BAGIAN JALINAN AKIBAT PEMBALIKAN ARUS LALU LINTAS ( Studi Kasus JL. Kom. Yos Sudarso JL. Kalilarangan Surakarta ) Naskah Publikasi

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

TINJAUAN PUSTAKA. Simpang jalan merupakan simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa

ANALISIS KINERJA SIMPANG TANPA SINYAL (STUDI KASUS : SIMPANG TIGA RINGROAD - MAUMBI)

BAB. I PENDAHULUAN. membuat kota ini terdiri dari lima wilayah kecamatan (Distric), yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah ruas jalan atau lebih yang saling bertemu, saling berpotongan atau bersilangan.

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : JLN. RAYA KARANGLO JLN. PERUSAHAAN KOTA MALANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entah jabatan strukturalnya atau lebih rendah keahliannya.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

KAJIAN PERBAIKAN KINERJA LALU LINTAS DI KORIDOR GERBANG PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaatnya (

Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014


TINJAUAN PUSTAKA. derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,5 (MKJI, 1997).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan

KAJIAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL BUNDARAN KECIL DAN SIMPANG TAMBUN BUNGAI DI PALANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN JEMBATAN LAYANG PADA PERSIMPANGAN JALAN TANJUNGPURA JALAN SULTAN HAMID II JALAN IMAM BONJOL JALAN PAHLAWAN

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

TINGKAT PELAYANAN PERSIMPANGAN BERSIGNAL JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO James A. Timboeleng ABSTRAK Persimpangan adalah salah satu bagian jalan yang rawan terjadi konflik lalu lintas karena menghubungkan beberapa ruas jalan, sehingga di daerah ini terjadi berbagai macam jenis pergerakan kendaraan yang akhirnya menimbulkan tundaan dan antrian kendaraan yang panjang. Keadaan ini umumnya dikenal dengan kemacetan arus lalu lintas. Untuk mengurangi kemacetan di persimpangan biasanya pada persimpangan tersebut dilengkapi dengan lampu pengatur lalu lintas dan rambu-rambu lalu lintas. Melihat adanya konflik yang terjadi di simpang Jalan Sam Ratulangi Jalan Babe Palar Manado, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian. Dalam menganalisa kapasitas dan perilaku lalu lintas dibutuhkan data lapangan berupa : kondisi geometrik meliputi lebar pendekat, kondisi arus lalu lintas, kondisi lingkungan berupa kelas ukuran kota, tipe lingkungan jalan, dan kelas hambatan samping. Metode yang digunakan untuk menghitung Tundaan lalu lintas pada simpang ini adalah metode Manual kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) sedangkan Tingkat Pelayanan dengan Melihat tabel pada HCM 85 berdasarkan nilai tundaan. Tundaan rata-rata simpang untuk persimpangan ini didapat, D = 45,10 det/smp LOS E. Kata Kunci : persimpangan, tundaan, kapasitas. PENDAHULUAN Transportasi merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan perekonomian. Kegiatan transportasi memerlukan sarana seperti kendaraan bermotor maupun yang tidak bermotor, dan prasarana berupa jalan. Dengan adanya kegiatan transportasi, maka terjadilah pergerakan arus lalu lintas Dalam pergerakan arus lalu lintas inilah seringkali timbul masalah yang sangat mempengaruhi kelancaran bertransportasi. Salah satu contoh masalah yang sering didapati dan kita alami sendiri adalah kemacetan di berbagai tempat, dimana persimpangan merupakan salah satu titik rawan terjadinya kemacetan. Biasanya yang menyebabkan hal itu adalah adanya antrian kendaraan yang panjang, baik itu di simpang yang berlampu lalu lintas maupun di simpang yang tidak berlampu lalu lintas. Persimpangan yang dikendalikan dengan lampu lalu lintas tujuannya untuk menghindari atau mengurangi terjadinya kecelakaan, kelambatan kendaraan, dan meningkatkan kapasitas dari persimpangan tersebut terutama persimpangan dengan arus yang padat. Untuk itu perlu adanya perhatian terhadap persimpangan terutama dari segi perencanaan. Di kota Manado, Persimpangan Jl. Sam Ratulangi Jl. Babe Palar merupakan persimpangan yang padat lalu lintasnya, karena daerah ini menghubungkan daerah pemukiman dengan daerah bisnis, persekolahan, dan perkantoran ataupun sebaliknya. Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan studi ini adalah untuk mendapatkan kinerja lalu lintas dalam hal ini mengetahui Tingkat Pelayanan/Level Of Service (LOS) pada persimpangan tersebut. TINJAUAN PUSTAKA A. Persimpangan Persimpangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan jalan di daerah perkotaan biasanya memiliki persimpangan. Di mana pengemudi dapat memutuskan untuk jalan terus atau berbelok dan berpindah ke jalan lain. Persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan di mana jalan-jalan bertemu dan lintasan kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing-masing kaki persimpangan menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara bersama-sama dengan lalu lintas lainnya. Persimpangan merupakan aspek yang penting dalam pengendalian lalu lintas. Masalah utama pada persimpangan adalah : a. Volume dan kapasitas yang secara langsung mempengaruhi hambatan. b. Desain geometrik dan kebebasan pandang. c. Parkir dan pembangunan yang sifatnya umum. d. Pejalan kaki. Jarak antara persimpangan. B. Tingkat Pelayanan Tingkat pelayanan (Level of Service) atau kinerja jalan merupakan pengukuran kualitatif yang menerangkan tentang kondisi kondisi operasional dalam suatu aliran lalu lintas. TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 9

Tingkat pelayanan suatu persimpangan (biasanya pada persimpangan berlampu lalu lintas) menurut HCM 85 Amerika didapatkan dengan melihat waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melewati suatu simpang dibandingkan terhadap situasi tanpa simpang atau disebut dengan Tundaan (Delay). Kriteria tingkat pelayanan untuk simpang bersignal dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini: Tabel 1 : Tingkat Pelayanan Tingkat pelayanan A B C D E F Sumber : HCM 85 hal 9-4 Tundaan (Delay) (det/kend) < 5,0 5,1 15 15,1 25 25,1 40 40,1 60 > 60 Tingkat Pelayanan A : pergerakan yang lancar/sangat baik dan sebagian besar kendaraan tiba pada saat lampu hijau. Tingkat Pelayanan B : pergerakan baik, kendaraan yang berhenti pada tingkat ini lebih banyak dari kendaraan pada LOS A. Tingkat Pelayanan C : pergerakan yang kurang baik dan atau waktu siklus yang lebih panjang. Jumlah kendaraan yang berhenti sangat berpengaruh pada tingkat ini, walaupun masih banyak kenndaraan yang melewati persimpangan ini. Tingkat Pelayanan D : pergerakan yang buruk dan pengaruh kemacetan lebih terlihat pada tingkat ini. Akibat dari waktu siklus yang panjang atau rasio kendaraan yang tinggi dan rasio kendaraan henti menurun. Tingkat Pelayanan E : pergerakan yang buruk akibat dari nilai tundaan yang tinggi, biasanya menujukan nilai waktu siklus yang panjang dan rasio kendaraan yang tinggi. Tingkat Pelayanan F : kondisi macet total atau ketika arus kedatangan melebihi kapasitas dari persimpangan tersebut. D. Komposisi Lalu Lintas Dalam survey lalu lintas, kendaraan dibagi menurut pembagian jenis mobil penumpang. Adapun komposisi pembagiannya adalah sebagai berikut : 1). Light Vehicle ( LV ), kendaraan ringan adalah kendaraan bermotor ber as 2 dengan 4 roda dan dengan jarak as 2,0 3,0 m ( meliputi : mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick up, dan truk kecil sesuai sistem klasfikasi Bina Marga ) 2). Heavy Vehicle ( HV ), kendaraan berat adalah kendaaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda ( meliputi : bis, truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi Bina Marga ) 3). Motor Cycle ( MC ), sepeda motor adalah kendaraan bermotor dengan 2 roda atau 3 roda ( meliputi : sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai sistem klasifikasi Bina Marga ). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan cara survey secara langsung di lapangan untuk mendapatkan jumlah kendaaran dari masing-masing jenis kendaraan dan juga survey kondisi geometrik dan lalu lintas pada persimpangan tersebut. Dalam menganalisa Tundaan lalu lintas jalan digunakan pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 sedangkan untuk mendapatkan Tingkat Pelayanan digunakan tabel dari HCM 85 dengan melihat tundaan yang ada. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Fisik Kota Manado Dan Persimpangan Kota Manado terletak di wilayah Utara Pulau Sulawesi dan merupakan Ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Kota Manado terletak pada 1 o 30 LU dan 124 o 40 BT. Luas wilayah administratif Kota Manado adalah 157,26 Km 2. Jumlah penduduk Kota Manado berdasarkan data yang diberikan Badan Pusat Statistik Kota Manado berjumlah 449.660 jiwa selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : C. Tundaan (Delay) Tundaan adalah waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melalui simpang apabila dibandingkan lintasan tanpa melalui suatu simpang. Tundaan terdiri dari tundaan lalu lintas yaitu waktu menunggu yang disebabkan oleh interaksi lalu-lintas dan tundaan geometri yang disebabkan oleh perlambatan dan percepatan kendaraan yang membelok disimpangan dan atau yang terhenti karena lampu lalu lintas. TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 10

Tabel 2 : Jumlah Penduduk Kota Manado No Kecamatan Jumlah Penduduk 1 Malalayang 64.172 2 Sario 25.279 3 Wanea 59.409 4 Tikala 72.537 5 Wenang 35.133 6 Mapanget 56.347 7 Singkil 49.462 8 Tuminting 53.314 9 Bunaken 22.007 Total 449.660 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Manado (2010) Daerah persimpangan Jl. Sam Ratulangi Jl. Babe Palar berada di Kelurahan Tanjung Batu Kecamatan Sario Kotamadya Manado dan menghubungkan dua ruas jalan yaitu Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Babe Palar. Tataguna lahan di daearah persimpangan ini antara lain terdapat persekolahan, perkantoran, pertokoan, dan rumah ibadah. Gambar 1 : Kodisi Geometrik Persimpangan Jl. Sam Ratulangi Jl. Babe Palar B. Arus Lalu Lintas dan Waktu Siklus Persimpangan. Survey dilakukan selama empat hari yaitu tanggal 6,7,9 dan 11 Juli 2012 dan dilakukan pada jam 06.00 22.00. Dari hasil survey diperoleh arus lalu lintas pada jam puncak yaitu pada hari Jumat Tanggal 6 Juli 2012 Periode 10.45 11.45 seperti dapat dilihat pada tabel 3. Sedangkan untuk fase pergerakan dari hasil pengamatan lapangan di persimpangan ini terdapat 3 fase yang dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini. TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 11

Hari / Tanggal Tabel 3 : Waktu Jam Puncak (Peak Hour) Jam Puncak Jumlah Kendaraan (Smp/Jam) Jumat / 6 Juli 2012 10.45 11.45 2427 Sabtu / 7 Juli 2012 15.00 16.00 2122 Senin / 9 Juli 2012 10.30 11.30 2227 Rabu / 11 Juli 2012 11.15 12.15 2409 Sumber : Hasil Survey/Olahan Data Fase 1 Fase 2 Fase 3 Sumber : Hasil Survey Lapangan Gambar 2 : Fase pada Persimpangan 2 37 3 81 Fase I 0 44 51 3 25123 2 Sumber : Hasil Survey Lapangan Gambar 3 : Waktu Siklus Persimpangan Fase II 100 Fase III 3 20 C. Tundaan Lalu Lintas Analisa tundaan lalu lintas mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil Analisa didapatkan Tundaan Lalu lintas rata-rata pada masing-masing pendekat dan Tundaan rata-rata Lalu lintas persimpangan yaitu : Tabel 4 : Tundaan Pada Persimpangan Pendekat Tundaan (D) (det/smp) Pendekat Timur, RT 51,13 Pendekat Timur, LT 38,08 Pendekat Utara 48,10 Pendekat Selatan 48,22 Persimpangan 45,10 Sumber : Hasil Analisa dengan Metode MKJI 97 PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil analisa didapatkan Tingkat Pelayanan/Level Of Service (LOS) dengan melihat nilai Tundaan Rata-rata untuk persimpangan dan untuk masing masing pendekat yaitu : Tundaan rata-rata untuk pendekat timur RT, D = 51,13 det/smp LOS E, Tundaan rata-rata untuk pendekat timur LT, D = 38,08 det/smp LOS D, Tundaan rata-rata untuk pendekat utara, D = 48,10 det/smp LOS E. Tundaan rata-rata untuk pendekat selatan, D = 48,22 det/smp LOS E. Tundaan simpang rata-rata, D = 45,10 det/smp LOS E TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 12

B. Saran Hal hal yang dapat disarankan untuk memperbaiki tingkat pelayanan / kinerja lalu lintas pada persimpangan ini adalah : 1. Dari segi pengaturan lampu lalu lintas perlu dilakukan peninjauan kembali seperti dengan merubah waktu siklus dikarenakan tundaan yang besar diakibatkan panjangnya waktu siklus. 2. Dari segi geometrik jalan yaitu dengan menambah kapasitas jalan dalam hal ini dengan pelebaran jalan. DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Direktorat Jendral Bina Marga Pusat Penelitian dan pengembangan Jalan. Bandung. 2010. Manado Dalam Angka. BPS. Manado. 1985. Highway Capacity Manual. National Research Council. Washington D.C. C. J. Khisty dan Kent Lall. 2003. Dasar-DasarRekayasa Transportasi. Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta Clarckson C. dan Hicks G. R. 1999. Teknik Jalan Raya. Jilid 1. Erlangga. Jakarta Joustin K. C. 1990. Transportation Engineering and Introduction. Washington On State University. Prentice Hall Inc. Tamin O. Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012 13