HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU KABUPATEN GOWA TAHUN 2015

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KADER DENGAN PELAKSANAAN POSYANDU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACITAN KABUPATEN PACITAN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan lanjut usia Bab 1 Pasal 1, yang dimaksud dengan Lanjut Usia adalah

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

HUBUNGAN SIKAP PENGELOLA WISATA TERHADAP UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI JUWANA WATER FANTASY (JWF)

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA. Abstract

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB IV METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Pada bab ini penelitian menguraikan tentang metode yang digunakan dalam

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN POLA NUTRISI PADA IBU NIFAS DENGAN KECUKUPAN ASI PADA BAYI DI DESA MEJASEM TIMUR KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka tidak lagi merasa terabaikan di dalam masyarakat. Berbagai kegiatan

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

JURNAL. DiterbitkanOleh. LPPM STKIES AnNurPurwodadi

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT 1 DENGAN KECEMASAN IBU SEBELUM IMUNISASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOROH 1 KABUPATEN GROBOGAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI KB PIL DI DESA KARANG KECAMATAN DELANGGU KLATEN

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada partisipasi masyarakat yang bersangkutan (Kemenkes RI,

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Jurnal yang berjudul

GASTER, Vol. 9, No. 1 Februari 2012

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jaringan lunak secara perlahan-lahan untuk memperbaiki diri maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI POSYANDU MEKARSARI KROYO KARANGMALANG SRAGEN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat Badan

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

Fajarina Lathu A INTISARI

Vol. 2. No. 1 Juli 2015 ISSN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Esty Indarwati. : Tingkat pengetahuan Ibu, cakupan pemberian vitamin A

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang memiliki

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN KADER DENGAN KEAKTIFAN LANJUT USIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN DI POSYANDU DESA PUCANGAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Kader posyandu mempunyai peranan

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

Transkripsi:

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR Erinda Nur Pratiwi 1), Eni Rumiyati 2), Wijayanti 3) 1,2,3 Prodi D-III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta ABSTRAK Kata kunci ABSTRACT 146

Keywords 1. PENDAHULUAN Pertambahan penduduk diseluruh dunia semakin cepat, khususnya orang lanjut usia (lansia) diperkirakan akan mencapai 1,2 miliar pada tahun 2005. Penduduk lanjut usia di Indonesia akan meningkat sekitar 11% pada tahun 2020 dengan pencapaian angka harapan hidup 70-75 tahun (Nugroho, 2000). Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, jumlah lansia mencapai 15,8 juta jiwa atau 7,6%. Pada tahun 2005 meningkat menjadi 18,2 juta jiwa atau 8,2%. Sedangkan pada 2015 diperkirakan mencapai 24,4 juta jiwa atau 10%. Data Badan Pusat Statistik dan Departemen Sosial 2001 menyebutkan dari jumlah lansia yang mencapai 15,8 juta itu, 21,75% diantaranya dikategorikan sebagai lansia terlantar, sedangkan 33,89% masuk ke dalam rawan terlantar (Depkes, 2008). Terjadinya proses penuaan merupakan peristiwa yang sangat dialami dan semua manusia akan menghadapi masalah ini. Kapan persisnya seseorang mengalami usia lanjut tidaklah sama antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa disadari oleh siapapun, namun manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya (Giriwijoyo & Komariyah. 2003). Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemeerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota penyelenggara (Erfandi, 2008). Lansia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih dari lingkungan tempat lansia itu tinggal (Nugroho, 2000). Pada umumnya para lanjut usia menikmati hari tuanya bersama dengan keluarganya, hal ini sesuai dengan nilai sosial budaya timur yang menyatakan bahwa orang tua yang telah berusia lanjut itu berhak dan pantas menerima perhatian dengan penuh penghormatan dan kemuliaan di tengah-tengah keluarganya (Dharmadi, 2005). Berdasarkan studi pendahuluan, di Posyandu Barokah dusun Daratan Kepoh ada program bagi lansia yaitu posyandu lansia yang diadakan setiap 1 bulan sekali pada tanggal 10 pada awal kegiatan banyak lansia yang berkunjung hampir semua lansia bersedia mengikuti kegiatan, akan tetapi pada setiap kegiatan lansia yang datang semakin berkurang, sehingga terlihat sekali berkurangnya lansia yang datang ke posyandu dari setiap kegiatan. Pada setiap kegiatan tidak banyak juga lansia yang datang diantar atau didampingi keluarga, lansia cenderung datang sendiri tanpa diantar keluarga. Sehingga keluarga yang tidak mendampingi lansia, kemungkinan lansia akan lupa jadwal kapan berkunjung ke posyandu. 2. PELAKSANAAN a. Lokasi dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian bertempat di Posyandu Lansia Barokah Dusun Daratan Kepoh Tohudan Colomadu Karanganyar. Waktu penelitian pada tanggal 31 Maret sampai 10 April 2011. b. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang tercatat di Posyandu Lansia Barokah Dusun Daratan Kepoh yaitu berjumlah 46 orang. 147

c. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Setiawan, et al, 2010). Sampel dalam penelitian ini sejumlah 46 responden. Dukungan keluarga yang kurang terhadap lansia dapat dipengaruhi oleh kelas sosial, bentuk-bentuk keluarga, latar belakang keluarga, tahap siklus kehidupan keluarga, sosial ekonomi orang tua, model-model peran peristiwa situasional khususnya masalah-masalah kesehatan atau sakit (Friedman, 2003). Diagram 4.2. Distribusi Frekuensi Intensitas Kunjungan Lansia tahun 2011. 3. METODE PENELITIAN Desain penelitian menggunakan metode deskriptif korelasi, dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu dent dan diukur pada saat yang sama. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data yang diambil adalah data primer kemudian dilakukan data dan didapatkan gambaran umum hubungan dukungan keluarga dengan intensitas kunjungan lansia ke posyandu lansia. Berikut ini adalah hasil penelitian secara rinci. Diagram 4.1. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga tahun 2011 (Sumber: Data Primer, 2011) Berdasarkan karakteristik responden menurut dukungan keluarga pada diagram 4.1. mayoritas dukungan keluarga yang kurang sebanyak 30 responden (65,22%) dan dukungan keluarga yang baik sebanyak 16 responden (34,78%). (Sumber : Data Primer, 2011) Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan intensitas kunjungan pada diagram 4.2. diketahui bahwa kunjungan lansia yang datang kadang-kadang sebanyak 31 responden (67,39%), kunjungan lansia yang datang rutin sebanyak 15 responden (32,61%) dan lansia yang tidak datang sama sekali ke posyandu lansia yaitu tidak ada (0%). Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia (Akhmadi, 2009). Dukungan sosial yaitu sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan sosial tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok. Dukungan sosial juga disebut sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bentuan, yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dpaat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh dalam tingkah laku penerimanya (Kuntjoro & Zainuddin, 2008). 148

Diagram 4.3. Distribusi frekuensi hubungan dukungan keluarga dengan intensitas kunjungan lansia tahun 2011. (Sumber : Data Primer, 2011) Hubungan Dukungan Keluarga dengan Intensitas Kunjungan pada tabel 4.1. menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang kurang dengan intensitas kunjungan lansia yang datang rutin sebanyak 5 responden (10,87%), lebih kecil daripada dukungan keluarga dalam kategori kurang dengan intensitas kunjungan lansia yang datang kadang-kadang sebanyak 25 responden (54,35%). Dukungan keluarga yang baik dengan intensitas kunjungan lansia yang datang rutin sebanyak 10 responden (21,74%) dan dukungan keluarga yang baik dengan intensitas kunjungan lansia yang datang kadang-kadang sebanyak 6 responden (13,04%). 4.2 Analisa Bivariat Analisa bivariat merupakan analisa untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan intensitas kunjungan lansia ke posyandu lansia barokah di dusun Daratan Kepoh Tohudan Colomadu Karanganyar tahun 2011. Hubungan dukungan keluarga dengan intensitas kunjungan lansia pada tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari hasil uji chi-square menggunakan SPSS 16.0 (Statistical Product and Service Solution Ver. 16.0) didapatkan p value 0,002 dengan dk = 2 taraf signifkan 5% X 2 tabel 5,591 didapatkan hasil X 2 hitung > X 2 tabel (9,975 > 3,481). Maka Ho ditolak dan Ha diterima. (p value 0,002<0,05), artinya ada hubungan se- intensitas kunjungan lansia ke posyandu lansia. Manfaat dukungan keluarga dalam kunjungan lansia ke posyandu lansia merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan keluarga, sebab keluarga merupakan orang terdekat dengan lansia. Apakah keluarga lansia dapat mendukung atau tidak mendukung kunjungan lansia ke posyandu lansia sehingga dapat mempengaruhi keteraturan kunjungan lansia ke posyandu lansia. Dukungan keluarga berwujud anjuran-anjuran dari pihak keluarga selama lansia berkunjung ke posyandu lansia diharapkan dapat membantu keteraturan kunjungan lansia ke posyandu lansia (Markaento, 2003). 5. KESIMPULAN a. Dukungan keluarga mayoritas kurang yaitu sebanyak 30 responden (65,22%). b. Intensitas kunjungan lansia ke posyandu lansia yang paling banyak adalah kadangkadang sebanyak 31 responden (67,39%). 0,002 <0,05) antara dukungan keluarga dengan intensitas kunjungan lansia ke posyandu lansia. 6. REFERENSI Damin. 2003. Metode Penelitian Kebidanan. EGC, Jakarta. Erfandi. 2008. Pengelolaan Posyandu Lan- Available online: Hidayati. 2002. Usia Yang Aktif dan Tidak Aktif dalam Ke-. KTI. Ismawati, Cahyo. 2010. Posyandu dan Desa Siaga. Nuha Medika, Yogyakarta. Lusi. 2006. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Lansia tentang Posyandu Lansia - KTI. 149

Majalah Gemari. 2006. Membangun Posyandu Mandiri. Available online: - 23 November 2010. Makmun. 2010. - Majalah Kesehatan Masyarakat no. 59. Mamad. 2010. Peran Keluarga dalam Kesehatan. Nursing Community.. 27 Maret 2010. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Metodologi Peneli- PT. Rineka Cipta, Jakarta Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Santoso Giriwijoyo dan Komariyah. 2003. Olah Raga Kesehatan dan Kebugaran Jasmani. UPI, Bandung. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Alfa Beta, Bandung. Hubungan Dukungan Keluarga KTI. Riwidikdo, Handoko. 2010. Statistik untuk Pene- Pustaka Rihama, Yogyakarta. -oo0oo- 150