SUMMARY REPORT SEMINAR TATA NIAGA GAS BUMI DAN BBM Forum Energizing Indonesia (FEI) Jakarta, 22 November 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

LAMPIRAN II: MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN. Isu Pokok Output yang Diharapkan Program Aksi Kerangka waktu. Jaminan pasokan energi

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di banyak tempat dan beberapa lokasi sesuai dengan kebutuhan

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN (Di Sempurnakan Sesuai dengan Usulan Kadin)

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

REKOMENDASI* SEMINAR KE-2 FORUM ENERGIZING INDONESIA (FEI) IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business)

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam menjalankan aktivitas ekonomi suatu negara. Seiring dengan pertambahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser

SUBSIDI BBM : PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti

HARGA GAS INDUSTRI SEMINAR. Wadah alumni Teknik UI untuk berkontribusi kembali bagi bangsa dan negara Indonesia. menjawab intruksi Presiden RI

2017, No c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tenta

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

BAB VI PENUTUP. Penelitian ini menyajikan pengamatan di 1 bh lokasi PLTP yaitu PLTP

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA KEGIATAN USAHA HILIR MIGAS

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penemuan cadangan minyak bumi dan pembangunan kilang-kilang minyak yang

2016, No d. bahwa Badan Pengatur telah melakukan evaluasi terhadap usulan harga jual gas PT Pertagas Niaga melalui Surat President Director Nom

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI

2016, No Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang Dibangun oleh Pemerintah, Badan Usaha wajib mengusulkan harga jual Gas Bumi untuk Rumah Ta

2016, No c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tenta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Minyak Bumi dan Gas Alam mengandung asas-asas dari prinsip-prinsip

Pidato Presiden RI tentang Pelaksanaan Penghematan Energi Nasional, Jakarta, 29 Mei 2012 Selasa, 29 Mei 2012

BAB 6 P E N U T U P. Secara ringkas capaian kinerja dari masing-masing kategori dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS

Rezim Neolib Bergaya Merakyat Wednesday, 26 November :40

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas bumi mengalami goncangan yang luar biasa di 10

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG ENERGI TAHUN ANGGARAN 2012

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

5^nu MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 10/P/BPH Migas/II/2006 TENTANG

Menyoal Efektifitas APBN-P 2014 Mengatasi Perlambatan Ekonomi

PENELAAHAN PRIORITAS BESARAN CADANGAN BAHAN BAKAR NASIONAL. Agus Nurhudoyo

Disampaikan pada Seminar Membuka Sumbatan Investasi Efisiensi Energi di Indonesia: Tantangan dan Peluang Kebijakan dan Regulasi

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN


2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI

POKOK-POKOK DALAM PENGATURAN PEMANFAATAN GAS BUMI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK (Peraturan Menteri ESDM No. 11 Tahun 2017) Jakarta, 10 Februari 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2005 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

LATAR BELAKANG PASAR DOMESTIK GAS BUMI TERBESAR ADA DI PULAU JAWA YANG MEMILIKI CADANGAN GAS BUMI RELATIF KECIL;

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar

2 Koordinator Bidang Perekonomian, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013 tentang Har

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan cadangan..., Mudi Kasmudi, FT UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin menarik untuk dicermati, karena terjadi fluktuasi harga BBM

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2017, No Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang Dibangun oleh Pemerintah, Badan Usaha wajib mengusulkan harga jual Gas Bumi untuk Rumah Ta

BAB I PENDAHULUAN. membuat perubahan dalam segala hal, khususnya dalam hal perdagangan. Era

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

2 penawaran harga pada pelelangan tahap II, dimana belum secara tegas terdapat korelasi antara harga uap atau tenaga listrik yang ditawarkan dengan as

Faktor Minyak & APBN 2008

Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja

Inception Report. Pelaporan EITI Indonesia KAP Heliantono & Rekan

2014, No Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan

INDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER

Executive Summary Model Makro APBN: Dampak Kebijakan APBN terhadap Beberapa Indikator utama Pembangunan

PENDAMPINGAN TEKNIS PEMERINTAH DAERAH TINGKAT II KAB. KLATEN DALAM PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN REGULASI MIKROHIDRO Tanggal : 1 3 Desember 2008

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

2016, No ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Pe

IV. GAMBARAN UMUM. Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar di berbagai pulau

ANALISIS TANTANGAN MIGAS INDONESIA ; PENGUATAN BUMN MIGAS

2 Sumber Daya Mineral Nomor 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain; Mengi

Konversi BBM ke BBG: Belajar dari Pengalaman Sebelumnya

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Minyak. Harga Jual Eceran.

INDONESIAN 2050 PATHWAYS CALCULATOR SEKTOR PASOKAN ENERGI: PRODUKSI BATUBARA, MINYAK DAN GAS BUMI. Sekretariat Badan Litbang ESDM 2

FORUM ENERGIZING INDONESIA Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Domestik untuk Ketahanan Energi Nasional

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

Transkripsi:

SUMMARY REPORT SEMINAR TATA NIAGA GAS BUMI DAN BBM Forum Energizing Indonesia (FEI) Jakarta, 22 November 2017 Forum Energizing Indonesia Ikatan Alumni Departemen Teknik Gas Petro Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FEI ILUNI DTGPK FTUI) telah melaksanakan Seminar Nasional ke-4 pada tanggal 22 November 2017 yang dimulai pukul 09.00 WIB, bertempat di hotel Raffles, Jakarta. Tema kegiatan yang diangkat adalah tata niaga gas bumi dan bbm dimana para pembicara berbagi informasi dan berdiskusi dari sudut pandang instansi/badan usaha. Seminar dibagi menjadi dua sesi dimana paparan diawali untuk melihat dari perspektif pemerintah dan dilanjutkan dengan pelaku industri itu, dan asosiasi terkait. Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 100 orang yang terdiri dari undangan pembicara dari instansi pemerintah dan pelaku industri serta peserta yang berasal dari instansi pemerintah serta praktisi industri migas. Acara dibawakan oleh presenter ternama Lucia Saharui dan dimoderaasi oleh Mauren Toruan dari Forum Energizing Indonesia dengan format acara diskusi round table oleh para pembicara dan peserta. Terima kasih atas dukungan para sponsor untuk terselenggaranya seminar FEI

Pembukaan Seminar disampaikan oleh Bapak DR. Ir. Andy Noorsaman Sommeng dari Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tiga poin penting dalam melihat tata niaga gas dan bbm kedepan yaitu (1) perlunya perspektif global dalam melihat kenyataan industri migas baik yang dikendalikan pasar maupun pemerintah dalam optimalisasi tata niaga migas dan bbm, (2) menyikapi secara bijaksana tantangan berasal dari munculnya produk berbasis listrik skala besar, (3) Penataan khusus sektor gas bumi menjadi sangat penting dalam sektor pembangkitan tenaga listrik. Seminar 1 : Tata Niaga Gas Bumi Dirjen Anggaran Kementrian Keuangan: Supriadi Sinaga Porsi penerimaan negara bukan pajak melalui migas dalam APBN cenderung menurun. Pada tahun 2014, penerimaan negara adalah sebesar 17% turun pada tahun 2016 menjadi 4%. Ke depan, penerimaan migas dilihat sebagai pendorong ekonomi (economic driver). BPH Migas: Sri Wahyu Purwanto Pengaturan kegiatan usaha migas mengikuti prinsip umum yang berlaku. Harga gas bumi di hulu migas agar mengikuti pasar (market-based) yang dikaitkan dengan harga minyak mentah, sedangkan harga gas bumi di sektor hjilir berdasarkan regulasi pemerintah (regulated cost). SKK Migas: Syarief M. Chaniago Pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri mencapai 59% dari total pemanfaatan gas bumi Indonesia pada tahun 2017. Kebutuhan ini meningkat sebanyak 9% per tahun sejak 2013 hingga 2016. Harga jual beli gas di hulu yang tetap dapat mengakomodasi keekonomian pengembangan lapangan. Salah satu tantangan di depan adalah kepastian komitmen dan tata waktu penyerapan gas oleh PLN. Pertagas Niaga: Melanton Ganap Implementasi Permen ESDM no. 19 2009 masih belum dilakukan menyeluruh oleh Badan Usaha sehingga masih terdapat tumpang tindih pembangunan struktur gas. Permen ESDM no. 06 2016 memberikan kesempatan pemanfaatan pipa dedicated hilir milik badan usaha niaga oleh badan usaha niaga lainnya. Namun, hal ini bertentangan dengan Permen ESDM no. 19 2019 yang melarang badan usaha niaga dan badan usaha pengakutan gas berada pada satu entitas bisnis.

Perusahaan Gas Negara (PGN): Danny Praditya Terdapat celah antara ketersediaan gas di dalam negeri terhadap penyerapan oleh pengguna sehingga menyebabkan oversupply. Oleh karena itu, diperlukan suatu integrated approach dalam tata niaga gas bumi oleh para stakeholders antara lain dengan kebijakan gas terintegrasi dengan pertimbangan daya saing industri dalam negeri, manajemen neraca gas terintegrasi untuk mengoptimalkan produksi dalam negeri dan mengontrol impor, serta kebijakan terintegrasi untuk mendukup pembentukan pasar (market creation). Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPBG): Ahmad Saifun Industri dalam negeri semakin kurang kompetitif karena penurunan harga minyak dari US$ 100 menjadi US$ 50 Seminar 2 : Tata Niaga BBM Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu: Hidayat Amir Perspektif terhadap migas berubah dari sebuah komoditas dalam pembangunan menjadi penggerak perekonomian (economic driver). Kontribusi migas dalam produk domestic bruto (PDB) saat ini hanya sekitar 2% menurun dari 15% pada tahun 80-an. Secara prinsip pemerintah terus memberikan insentif dan kebijakan fiskal yang dapat memberikan keuntungan kepada pengusaha selama kegiatannya dapar meningkatkan aktifitas perekonomian. BPH Migas: Saryono Hadiwdjoyo BPH Migas berperan sebagai suatu institusi mengatur agar ketersediaan dan distribusi migas dapat terjamin. Ketahanan energi perlu dilihat dari sisi internal dimana pada tahun 2015 tidak diikuti oleh penurunan harga gas dalam negeri untuk industri seperti halnya yang terjadi pada harga gas diluar negeri. Pemerintah perlu lebih jelas dan konsisten dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan harga gas yang telah diambil. World Bank: Nathaniels Adam Sistem penyaluran pipa gas point to point dan keterbatasan kapasitas menyebabkan transportasi gas kompleks dan mahal. Penggabungan pertagas dan pgn diselesaikan dan keuntungan dari interkoneksi pipa gas pertagas dan pgn perlu dimaksimalkan. Pemenuhan kebutuhan gas pada pulau-pulau kecil melalui LNG dapat dilakukan dengan membuat pilot project terlebih dahulu. energi tersedia dengan harga yang wajar dan juga sisi eksternal yaitu kemampuannya dalam merespon dinamika ekonomi global. Dirjen Migas Kementrian ESDM: Alfan Kementrian ESDM sedang merancang peraturan tentang kapasitas fasilitas penyimpanan minimum dan cadangan operasional badan usaha niaga umum bahan bakar minyak (bbm). Pelaksanaan peraturan tersebut diharapkan dapat menjaga ketersediaan bbm dan meningkatkan ketahanan bbm nasional. Kebijakan BBM satu harga ditetapkan melalui permen ESDM no. 36 2016 dan ditargetkan untuk 150 lokasi titik penyaluran di wilayah 3T (terluar, terpencil, dan tertinggal) sampai dengan 2019

Pertamina: Gigih WH Irianto Pada tahun 2030 Pertamina menargetkan seluruh kebutuhan bbm (gasoline dan diesel) dalam negeri dapat terpenuhi melalu program Grass Root Refinery (GRR) dan Refinery Development Masterplan Program (RDMP). Diperlukan biaya besar sekitar US$ 46 miliar untuk melaksanakan proyek hilir migas tersebut. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembiayaan baik dari pemerintah 100%, konsumen, maupun gabungan keduanya. Pengamat Energi: Ibrahim Hasyim Restrukturisasi pasar bbm perlu dilakukan menjadi pasar oligopoli agar badan usaha dapat lebih fokus dan mendapat kepastian berinvestasi dan diawasi oleh sebuah badan melalui pengaturan. Beberapa badan dapat ditetapkan sebagai wholesaler, dan lainnya melebur menjadi retailer. Seminar ini selesai puku 17.00 WIB yang diakhiri oleh penyampaian kesimpulan seminar oleh tim forum energizing Indonesia untuk selanjutnya dielaborasi menjadi rekomendasi-rekomendasi untuk diserahkan kepada pemangku kepentingan. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapakan kepada para sponsor dan pihak yang telah membantu dan mendukung suksesnya acara ini dan serta kegiatan forum energizing Indonesia sebagai wadah bertukar pikiran, informasi, dan berdiskusi untuk berkontribusi sebesar-besarnya kepada negara Republik Indonesia. Dokumentasi Kegiatan