SJSN Ketenagakerjaan Tanggal 1 Juli M. Aditya warman, MBA Director Business Development ATC DPN APINDO

dokumen-dokumen yang mirip
BPJS Ketenagakerjaan ( SJSN ) Tanggal 1 Juli Apindo training center

EXECUTIVE SUMMARY ATAS KEYNOTE SPEECH

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja

UU 3/1992 Jamsostek UU 40/2004 SJSN. Kesehatan. UU 13/2003 Ketenagakerjaan PHK: Kerja

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia

Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun Menyongsong Pelaksanaan Jaminan Pensiun SJSN

Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua

Jaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja. Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015

Jaminan Pensiun Sebagai Hak Dasar Pekerja. Oleh : Timboel Siregar

Peran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS

Perlindungan Seluruh Pekerja Menuju operasionalisasi penuh 01 Juli 2015

TANTANGAN PENETAPAN STANDAR UPAH MINIMUM NASIONAL DAN REGIONAL

Program Jaminan Pensiun SJSN: Pandangan Pemberi Kerja

JAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA. Oleh : AGUS SUPRIYADI

PENINGKATAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KEPADA PEKERJA

Program Jaminan Pensiun Di Masa Datang dan Implikasinya bagi Pasar Kerja di Indonesia

Jaminan Pensiun SJSN: Usulan Besar Manfaat dan Iuran

ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dewan Jaminan Sosial Nasional

Problem dan Tantangan dalam Implementasi Skema Pensiun Publik Indonesia di masa datang yang berdasarkan pada UU No 40/2004 tentang SJSN

Implementasi Jaminan Pensiun untuk Pekerja Indonesia

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

2 Untuk memberikan derajat kehidupan yang layak bagi Peserta dan keluarganya yang memasuki Usia Pensiun, Pemerintah menetapkan program Jaminan Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lanjutan dari Restitutie Regeling tahun Pada tahun 1985

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

URGENSI PENGUATAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DENGAN STANDARISASI UPAH NASIONAL OLEH SUBIYANTO,SH ANGGOTA DJSN RI UNSUR PEKERJA

Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Dengan Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis & TI

IMPLEMENTASI SJSN. Rapat Pakar tentang Jaminan Sosial dan Landasan Perlindungan Sosial: Belajar dari Pengalaman Regional

POKOK-POKOK PIKIRAN JAMINAN PENSIUN 2015 KOMISI I

Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem jaminan sosial nasional merupakan sistem perlindungan sosial

Hasil Diskusi Peluang dan Tantangan Daerah Menyongsong Kebijakan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional. 7-8 Desember 2012 Yogyakarta

OPTIMALISASI PENGELOLAAN ASET DAN LIABILITAS UNTUK SUSTAINABILITAS BPJS KESEHATAN

- 2 - meningkatkan pertumbuhan industri Dana Pensiun menjadi lebih baik.

Sekilas tentang Dana Pensiun

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Produk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016

PENSION & EXIT SYSTEM. Prodi Administrasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi

POTENSI PARTISIPASI MASYARAKAT MENUJU PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DALAM RANGKA UNIVERSAL COVERAGE DI KOTA BANDUNG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

UPDATE PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL BIDANG KETENAGAKERJAAN. Oleh: Achmad Djunaedi, SH

Kajian Aktuaria reformasi BPJS Ketenagakerjaan

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN

KESIAPAN PT. JAMSOSTEK (Persero) MENUJU BPJS KETENAGAKERJAAN

SOSIALISASI PEMBAGIAN SELISIH PENILAIAN INVESTASI

Transformasi BPJS 2. September 2011

PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang ditetapkan

PENGELOLAAN, MONITORING DAN EVALUASI ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN PADA BPJS KESEHATAN. bpjs-kesehatan.go.id

PENDAPAT HUKUM. perumahan dan/atau manfaat lain tidak sesuai dengan Pasal 37 UU. SJSN. Kedua, Pasal 26 ayat (5) PP No. 46 Tahun 2015 diubah dengan PP

Pokok-Pokok Pikiran Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Tentang Amandemen UU No. 3 Tahun 1992

DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL. Sambutan Ketua DJSN. Pada Pembukaan Kaleidoskop Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tahun 2017

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 /DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

REGULATION UPDATE. Mario Maurice Sinjal Senior Associate. Nurjadin Sumono Mulyadi&Partners. Jakarta, 12 April Law Office

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

IMPLEMENTASI INTEGRASI JAMKESDA

PENGUJIAN UU BPJS TERHADAP UUD (Keterangan Ahli Dalam Sidang Pengujian UU BPJS di MKRI. tanggal 10 Februari 2015)

I. PENDAHULUAN. bekerja keras dengan hasil yang diperoleh disebut dengan penghasilan atau karya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara, karena semakin banyak pekerja yang sejahtera maka serta merta

Peran DJSN Dalam Tata Kelola Jaminan Kesehatan Nasional. Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin

MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS MELALUI PEKERJAAN YANG LAYAK. Oleh : 9 Juli 2015 DPN APINDO

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PETA JALAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL BIDANG KESEHATAN

Ketenagakerjaan Indonesia dan Distribusi Upah Peserta Jaminan Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Kata Kunci : BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BERITA NEGARA. Pembayaran. Persyaratan. Tata Cara.

BAB 1 Pendahuluan. A. Latar Belakang

Kajian Permen 1 Tahun 2017

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

RechtsVinding Online

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan

PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA (THE SOCIETY OF ACTUARIES OF INDONESIA) Lokakarya Sehari. Memahami Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) : Kajian Umum

Pengalihan JPK ke BPJS Kesehatan. Agus Supriyadi Direktur Renbang dan Informasi

How Digitalization is Changing Enterprises and Jobs in Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hukum ketenagakerjaan merupakan keseluruhan peraturan baik tertulis

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semua aspek

Implementasi Program dan Perubahan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

RENCANA PELAKSANAAN SJSN MELALUI BPJS KESEHATAN DI KOTA BANDUNG

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5724); 2. Peraturan Presi

ISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN. Dewan Jaminan Sosial Nasional

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN (JPK) SEBAGAI SISTEM PENDANAAN KESEHATAN MASYARAKAT DI MASA DEPAN

BAB II TINJAUAN UMUM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN. 1.1 Pengertian Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan

KEPESERTAAN KUNCI UTAMA PENGELOLAAN DANA PENSIUN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

FORMULIR PENDAFTARAN KEANGGOTAAN DEWAN PIMPINAN NASIONAL ASOSIASI PENGUSAHA INDONESIA (DPN APINDO)

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

SJSN Ketenagakerjaan Tanggal 1 Juli 2015 M. Aditya warman, MBA Director Business Development ATC DPN APINDO Astra 1

Jaminan sosial sebagai amanat Undang Undang, mengacu kepada : 1. UUD 45, Pasal 34 ayat 2 : Negara menyelenggarakan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memperdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan 2. UU No. 3 Tahun 1992 Pasal 3 ayat 2: Setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja 3. UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 2: Sistem jaminan soisal nasional diselenggarakan berdasarkan azas kemanusiaan, azas manfaat dan azas keadilan sosial bagi seluruh indonesia Program dan Kepesertaan sistem jaminan sosial Nasional mendasarkan UU : BPJS Kesehatan Berlaku 1 Januari 2015 BPJS Ketenagakerjaan Berlaku 1 Juli 2015 Jaminan kesehatan Jaminan Pensiun Jaminan Kecelakaan kerja Jaminan Kematian Jaminan Hari tua Kepesertaan Penerima Bantuan Iuran Pemberi kerja dan Pekerja PNS/TNI/POLRI ( dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 2029 ) Tenaga Kerja 2

Jaminan Kesehatan 1 Januari 2015 Jamiman Pensiun 1 Juli 2015 3

4 Sumber data : Badan Pusat Statistik (disadur dari tabloid Kontan) Catatan Penting : dari diatas menyebutkan tingkat partisipasi angkatan kerja sebanyak 66% adalah komposisi sangat menguntungkan, tetapi kalau kita lihat demografi indonesia dalam 20 tahun dan 30 tahun kedepan angkatan kerja yang 66% tersebut akan memasuki usia tua. indonesia akan mengalami masalah demografik dimana yang

5

Beban Pemberi Kerja : 20. 24% - 22.74% Beban Pekerja : 6.00% Beban Total : 26.24% - 28.74% 15.24% - 17.74% 3.00% 18.24% - 20.74% 6

Beban Pemberi Kerja : 20. 24% - 22.74% Beban Pekerja : 6.00% Beban Total : 26.24% - 28.74% 5.00% 3.00% 8.00% 20.24% - 22.74% 6.00% 26.24% 28.74% 7

Operation & Pelayanan Policy & Strategy Scheme Jaminan Pensiun Mencari format scheme yang paling objectif dan sesuai dengan kaidah kaidah dana Pensiun Mekanisme overlap DPLK/DPPK VS JP Memperhatikan Perusahaan telah menjadi peserta DPLK/DPPK & posisi atas kepesertaan Jaminan Pensiun (overlap) Besarnya Premi : bagi pengusaha dan pekerja serta grading atas premi dalam 15 tahun kedepan Pentahapan Implementasi Jaminan Pensiun (refer DJSN Policy ) Review Kepesertaan JP Kepesertaan bagi perusahaan besar, sedang dan kecil atas JP, serta cut off kepesertaan Risk & Impact (Employee. Cost) Pelaksanaan Jaminan Pensiun terhadap dampak Cost bagi perusahaan dan optimalisasi kemanfaatan Industrial Relations Strategic Project 2015 8

Telaah Kritis #1 Adu Nyali tanggal 1 juli 2015 Antara Kepatuhan Kontra Ketaatan Kebijakan Tanpa Sosialisasi Apa Jadinya?!! Telaah Kritis #5 Peserta Program Jaminan Pensiun Mandiri dalam Dilema Double Bayar Telaah Kritis #2 Mengapa memulai dengan 8% Ada yang berbisik mulai dari 3%, Cukup?!! Telaah Kritis #3 Manfaat Pasti sebuah Kesadaran atau keterpaksaan Telaah Kritis #6 3.6 jt Peserta, 200an Perusahaan Peserta Program Pensiun Mandiri Tetap Bayar Jaminan Pensiun per 1 juli 2015! Telaah Kritis #7 Cara Negara berbagi untuk Sejahtera or Sengsara Iuran Naik & panjangkan Usia Pensiun Tanpa tahu kapan andilnya Telaah Kritis #4 Program Jaminan Pensiun Tanpa Kehadiran Negara untuk Iur 9

Kriteria desain skema Pensiun sesuai dengan Rancangan Peraturan Pemerintah RI : 1. Berdasarkan prinsip Asuransi Sosial atau tabungan wajib 2. Diselenggarakan berdasarkan manfaat pasti (batasan minimum & maksimum manfaat dengan menggunakan formula manfaat) 3. Berwujud Uang Tunai yang diterima setiap bulan 4. Mempertahankan derajat kehidupan yang layak Saat peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap 5. Persyaratan menerima manfaat bulanan memiliki masa iur minimal 15 tahun 6. Yang tidak memenuhi persyaratan mendapatkan seluruh akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya ( Dikembalikan iuran + Pengembangan). 10

Diskusi atas RPP Jaminan Pensiun : A. Beberapa Kondisi yang akan menjadi Pertimbangan dalam Convention : a. Eksistensi Industri Dana Pensiun : DPLK - DPPK, bila mana beban bertambah, Perusahaan akan memilih Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan. b. Besaran Iuran Jaminan Ketenagakerjaan, bila iuran akan lebih besar dari yang dibayar ke DPLK, secara logis Perusahaan akan mempertimbangkan menggunakan BPJS Ketenagakerjaan. c. Sosialisasi & Content RPP yang belum jelas, Perlunya kajian yang lebih mendalam, dan turut memberikan masukan secara sistematis, terstruktur dan menyeluruh atas juklak Jaminan Pensiun. d. Sosialisasi yang terbatas waktunya, atas terbitnya PP sampai dengan tanggal 1 juli 2015, menjadi kendala teknis pelaksanaan bagi perusahaan. B. Beberapa Isu yang akan dibahas dalam Convention : a. Iuran dimulai dari yang lebih kecil, hal ini masih menjadi polemik bagi pemerintah karena adanya dua pandangan akan berapa (%) starting premi yang harus dibayar, dimana kemenkeu sebesar 3% dan kemenaker sebesar 8% b. Pasal Transisi terkait Pasal 167 tentang Pesangon, dimana harmonisasi regulasi menjadikan tidak tumpang tindih atas kewajiban pengusaha untuk membayar pesangon dan diharapkan RPP mengatur Pesangon yang dibayarkan dianggap sebagai bagian dari iuran jaminan pensiun., sehingga pengusaha tidak perlu bayar doble. c. Pentahapan kepesertaan, Perlunya RPP yang akan terbit mengatur mengenai pentahapan kepesertaan dari perusahaan multinasional hingga mikro. d. Penundaan atas dasar waktu sosialisasi yang pendek, atas terbitnya PP tengat waktu yang hanya kurang dari 2 bulan menjadikan perlu menjadi perhatian pemerintah untuk mempertimbangkan kesiapan regulator dan provider atas implementasi per tanggal 1 juli 2015. *) melalui ATC DPN APINDO dilakukan kajian atas RPP Jaminan Pensiun dan secara aktif memberikan masukan melalui tripartit dan saluran saluran komunikasi kepada regulator 11 11

A.1 Guidance Convention A.1.1. Event Convention A.1.2. Content Convention A.2. Executive Summary A.2.1. Executive Summary : Key note Speech A.2.2. Executive Summary : SPEAK UP A.2.3. Executive Summary : Panel Discussion A..3. Key Point Commission A.3.1. Commission 1 : Strategy & Regulation A.3.2. Commission 2 : Implementation A.4. Recommendation 12 12

Everyone, as a member of society, has the right to social security... Universal Declaration of Human Right Article 22 10 Desember 1948 Mobile : +6281 28175202 aditya.warman@yahoo.com 13 13