LAKIP PENGADILAN NEGERI BANDUNGKELAS. 1A KHUSUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I - PENDAHULUAN ::.

BAB I - PENDAHULUAN ::.

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI SIBOLGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. RENCANA STRATEGIS

1.1. Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 5 DAFTAR ISI. Hal BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN Visi Misi

KATA PENGANTAR. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

A. RENCANA STRATEGIS

KATA PENGANTAR. Majalengka, 04 Januari 2016 Ketua Pengadilan Negeri Majalengka KHADWANTO, SH. NIP

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI KEDIRI

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

P E N G AD I L AN N E G E R I S U K AB U M I

PERNYATAAN PENETAPANKINERJA PENGADILAN NEGERI KELAS 1A BANDUNG RENCANA KINERJA TAHUN2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2015

(LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013

KATA PENGANTAR. Bandung, Februari 2015 Ketua, TTD. Pontas Efendi, S.H., M.H. NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013

Pengadilan Agama Sijunjung BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

PENGADILANN NEGERI SIBOLGA

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANDUNG KELAS I A KHUSUS NOMOR :W11-U1/ /KP.05.6/SK/I/2017

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

55 RANGKASBITUNG KAB. LEBAK PROVINSI BANTEN TLP./FAX (0252) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG 1

PENGADILAN NEGERI BANGLI LkjIP TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJIP ) TAHUN 2016

LKjIP. Pengadilan Negeri Cibinong Kelas IA. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PENGADILAN NEGERI PASURUAN. Website:

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

KATA PENGANTAR. Cibinong, 17 Januari 2017 Ketua Pengadilan Negeri Cibinong BARITA SINAGA, S.H., M.H. NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN NEGERI MAJENE TAHUN 2014

REVIU RENSTRA

dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Wonosari, merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJIP ) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas merupakan landasan yang ideal dalam mewujudkan cita-cita kehidupan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... i. Kata Pengantar... ii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

PENGADILAN NEGERI SOLOK. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP ) KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR KETUA PENGADILAN NEGERI BANGIL H.EDDY SOEPRAYITNO.S.PUTRA, SH.MH. NIP Pengadilan Negeri BANGIL

PENGADILAN AGAMA PARIAMAN

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Negeri Palangka Rayadalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

PENGADILAN AGAMA BUOL

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN ANGGARAN 2012 PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI WONOSARI JALAN TAMAN BHAKTI NO.01 WONOSARI, GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

PENGADILAN AGAMA DEMAK

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

KATA PENGANTAR. Barru, 20 Januari 2014 PENGADILAN NEGERI BARRU Wakil Ketua K A Y A T, SH, MH NIP

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA)

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

Transkripsi:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 1

LAKIP PENGADILAN NEGERI Kls. 1A KHUSUS BANDUNG BAB I PENDAHULUAN ::. 1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkahlangkah pada tahun berikutnya. Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan pasal 24 ayat (2) UndangUndang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi. Dengan amandemen UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah UndangUndang Nomor 4 Tahun 2004 jo UndangUndang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan UndangUndang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 21 ayat (2) UndangUndang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masingmasing lingkungan peradilan diatur dalam undangundang sesuai dengan kekhususan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Kls 1A Khusus Bandung 1

lingkungan peradilan masingmasing. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah UndangUndang Nomor 49 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas UndangUndang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asasasas umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas. Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsipprinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 005/SEK/01/2010 tanggal 13 Januari 2010 dan sesuai Surat Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008 tertanggal 10 Desember 2008 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 2

2011 serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden Nomor : 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masingmasing. A. Tugas Pokok dan Fungsi 1. Tugas Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus sebagai Pengadilan Tingkat Pertama di bawah Pengadilan Tinggi Jawa Baratyang menjadikawal depan (Voorj post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus perkara yang masuk di tingkat pertama. 2. Fungsi Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khususantara lain: Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkaraperkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam tingkat pertama. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 3

Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengakapan). Fungsi Lainnya :Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluasluasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1 144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. Dengan perubahan perundangundangan tersebut, maka Badan Peradilan Umum telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial. B. Sistematika Penyajian Sistematika penulisanlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan : menjelaskan tentang latar belakang, tugas dan fungsi, serta sistematika Penyajian. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja : dijelaskan mengenai rencana strategis 20102014 dan rencana kinerja Tahun 2011 serta Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2011. Pada bab ini rencana strategis Tahun 20102014 akan disampaikan visi dan misi, tujuan dan sasaranstrategis, program utama dan kegiatan pokok. BAB III Akuntabilitas Kinerja : disajikan pengukuran kinerja (perbandingan antara target dan reaslisasi kinerja) dan analisis akuntabilitas kinerja (pencapaian sasaransasaran organisasi dengan pengungkapan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 4

penyajian dari hasilhasil pengukuran kinerja). BAB IV Data Keadaan Perkara Tahun 2011 sampai 2015 Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus. Diantaranya berisi tentang perkara PIDANA,PERDATA,PHI,TIPIKOR. BAB V Realiasi anggaran dipa : mengemukakan realisasi anggaran dipa 01 dan 03 Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus BAB VI Penutup : mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus serta strategi pemecahan masalah. Kemudian disampaikan pula saransaran untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang. Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 5

LAKIP PENGADILAN NEGERI Kls. 1A KHUSUS BANDUNG BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ::. 2.1 RENCANA STRATEGIS 20152019 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan stratejik lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan stratejik yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai barometer untuk menilai sampai sejauh mana roda organisasi berjalan dengan baik atau tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum tercapai. Para pegawai/staf juga mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan roda organisasi tersebut, sehingga kualitas kinerja pegawai dimaksud, adalah merupakan suatu yang mutlak demi maksimalnya pelayanan (cleint service), baik internal maupun secara eksternal kepada (para pencari keadilan). Kualitas keterampilan (skill) pegawai/staf selaku pelaksana tugas dan karya tentunya harus dimulai dari diri sendiri yang bertekad untuk menigkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tugas pokok dan fungsi masingmasing (SDM). Kami sadari sarana dan prasarana serta fasilitas tak kalah pentingnya guna mencapai tujuan tersebut yang sekarang ini masih terbatas. Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan keinginan nyata pemerintah untuk melaksanakan good governance dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya sistem akuntabilitas pada pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus adalah terus Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Kls 1A Khusus Bandung 6

tersusun dan terprogram setiap rencana kerja dalam suatu bentuk Rencana Stratejik (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman pelaksanaan Tupoksi, sehingga segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dapat diatur secara terencana dan terukur, suatu perencanaan yang stratejik diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus dapat meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat pencari keadilan. Penyusunan rencana dan program pada hakekatnya adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatankegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran/tujuan tertentu. Adapun sasaran/tujuan mengandung pengertian bahwa perencanaan berkaitan erat dengan perumusan kebijaksanaan. Sehubungan dengan itu perencanaan pada garis besarnya terdiri atas beberapa tahapan yang harus dilalui dan dilaksanakan oleh setiap lembaga/unit organisasi/instansi hingga di daerah sebagai berikut : Tahap persiapan rencana : 1. Tahap persiapan rencana yaitu mengidentifikasikan, menganalisa dan merumuskan masalah, merumuskan alternatif kebijaksanaan dan menetapkan kebijaksanaan. 2. Tahap penjabaran kebijaksanaan ke dalam sasaran dan anggaran yaitu mengkoordinasikan penjabaran kebijaksanaan ke dalam sasaran dan anggaran, memantapkan penjabaran sasaran dan anggaran, menetapkan sasaran dan anggaran, menjabarkan satuan ke dalam rancangan satuan, menetapkan rancangan kegiatan, sasaran dan anggaran. Adapun dasar penyusunan strategi tersebut dapat diimplementasikan melalui 4 strategi yaitu: 1. Strategi Stabilitas a. Strategi stabilitas bertujuan untuk menunjukan dan mempertegas arah bahwa kegiatan Pengadilan Negeri BandungKelas. 1A Khusus, serta menghindar dari segala yang menjadi penghambat di masa lalu. b. Meningkatkan bahwa segala daya dan dana, diarahkan pada peningkatan efesiensi agar terwujud kondisi Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus pada posisi yang stabil dan berjalan sebagaimana yang diharapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 7

2. Strategi pembangunan Strategi ini berorientasi untuk menambah kegiatan dan skala prioritas bagi kegiatan oprasional Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus, dengan melengkapi segala fasilitas yang kurang dengan mengusulkan penambahan anggaran modal untuk pembangunan Ruang Calon Hakim Magang Terpadu, Ruang Arsip, Ruang Panitera Pengganti dan Ruang Hakim yang memadai dalam DIPA tahun 2012 secara berkesinambungan. 3. Strategi efesiensi Strategi ini berorientasi kepada prioritas dengan memilah kebutuhan yang paling mendesak dan mendasar yang harus didahulukan serta pengurangan skala operasional Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus yang tidak mungkin lagi dipertahankan keberadaannya. 4. Strategi Pelayanan Publik Pembinaan pelayanan informasi dari Mahkamah Agung terhadap badan peradilan di bawahnya termasuk Peradilan Umum, merupakan salah satu indikator pembaharuan peradilan ke arah terwujudnya peradilan agung dan modern. Kebijakan pembinaan dalam bidang ini, merupakan keharusan sebagai implimentasi UndangUndang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan surat Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor 1 144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan serta surat Keputusan Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non Yudisial Nomor 01/WKMANY/SK/I/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Informasi pada Mahkamah Agung RI. Substansi kebijakan pada Surat Keputusan Mahkamah Agung RI tersebut, telah mengatur secara jelas informasi peradilan apa yang boleh dan yang harus tetap dirahasiakan, pelaksanaan pelayanan informasi, pengumuman informasi, tata cara pelayanan informasi, tata cara penanganan keberatan terhadap pelayanan informasi, dan tata cara pelaporan. 5. Strategi kombinasi Strategi ini merupakan perpaduan dari keempat kombinasi di atas. Dengan tetap memperioritaskan program mana yang harus didahulukan karena adanya keterbatasan dana dan sarana tetap memegang prinsip proposionalitas. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 8

Kemudian rencana strategis Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus ini didorong oleh visi yang jelas dan serangkaian tujuan, prinsip dan target startegis, langkah yang harus diambil dalam menghadapi tantangan dan hambatan dengan penuh keteguhan dan usaha yang terus menerus/berkesinambungan dan strategi yang efektif. Rencana strategis ini dengan program yang terkait, memberi inisiatif awal dengan berbagai tantangan dan masalah yang akan diatasi. Tantangan utama meliputi : 1. Memelihara kepercayaan masyarakat di wilayah hukum Pengadilan Negeri BandungKelas. 1A Khususterhadap sistem peradilan khususnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Peradilan Umum. a. Kepercayaan dan keyakinan dalam sistem peradilan di Indonesia pada umumnya telah terkikis disebabkan kelambanan dalam penyelesaian perkara, persepsi tentang korupsi, kolusi dan nepotisme, dan akses terbatasnya pada pelayanan peradilan, solusi efektif untuk masalah tersebut adalah membuat pola dasar dimana kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan bisa kembali pulih. b. Rencana strategis akan memberi prioritas pada sistem dan prosedur peradilan, perbaikan institusi serta sumber daya manusia atau operasional manajemen yang langsung mempengaruhi efesiensi pemberian pelayanan informasi publik pada peradilan, pada kejujuran dan ketidakberpihakan dari putusan pengadilan. Transparan dan integritas dari proses peradilan dan perlindungan kerahasiaan jika diperlukan. c. Lebih jauh program ini akan menyatukan dan mengkoordinasikan berbagai unsur program melalui pendekatan holistik sehingga perwujudan dari visi dan misi dapat dicapai dengan target secara maksimal. 2. Rencana strategis akan memerlukan sumber daya tetapi dapat dicapai dalam konteks keterbatasan kemampuan sumber daya yang tersedia. Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus berusaha untuk memperioritaskan pembangunan sistem peradilan dalam anggaran yang tersedia, di samping itu Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus akan memobilisasi dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 9

menggunakan secara efisien semua sumber daya internal dan eksternal dalam operasional rutin guna mencapai misi, tujuan dan target yang telah ditetapkan. Dari rencana strategis di atas, kunci keberhasilan pembangunan yang dirumuskan melalui Rencana Strategis Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus kedepan dapat dirumuskan dalam 4 aspek yaitu: 1. Ketenagaan mencakup: a. Penambahan jumlah tenaga teknis dan tenaga administrasi b. Peningkatan kualitas melalui pendidikan dan pelatihan. c. Penataan kembali sistem pembinaan karir pegawai menurut alur karir yang ada. d. Pengenaan Punishment dan Reward atas suatu pencapaian Kinerja, berupa pengenaan sanksi tertentu dan penghargaan atas keberhasilan suatu kinerja (pegawai teladan) e. Penggunaan teknologi informasi dalam sistem pelaporan dan administrasi (SAPK, SABMN, SAKPA, SIADPA pola Bindalmin) 2. Sarana mencakup : a. Pengadaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan yang nyata. b. Pengembangan perpustakaan melalui koleksi buku, sarana dan prasarana, berikut sistem pelayanannya melalui sistem aplikasi. c. Peningkatan jumlah anggaran melalui DIPA sesuai dengan rencana kebutuhan fisik Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus. 3. Ketatalaksanaan mencakup : a. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku secara optimal. b. Melaksanakan program Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus yang telah disusun dengan tetap berdasarkan kepada ketentuan undangundang, peraturan pemerintah, SEMA, juklak dan juknis yang ada. 4. Hukum materil mencakup : a. Penelaahan dan inventarisasi materi hukum. b. Memasyarakatkan hukum yang berlaku melalui sosialisasi dan dialog terhadap masyarakat umum khususnya para pencari keadilan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 10

2.2 Visi dan Misi Visi Pengadilan Negeri Kls. 1A Khusus Bandung mengusung citacita dan citra yang ingin diwujudkan Mahkamah Agung yakni TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG dengan menuangkan dalam visi Pengadilan Negeri Kls. 1A Khusus Bandung sebagai berikut: MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI BANDUNGKELAS. 1A KHUSUS SEBAGAI LEMBAGA PERADILAN YANG MANDIRI DALAM PENEGAKAN HUKUM UNTUK MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG Misi Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus menetapkan misi sebagai berikut: 1. Menjaga kemandirian pengadilan 2. Meningkatkan kinerja pelayanan hukum yang berkeadilan bagi pencari keadilan 3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia pengadilan 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi pengadilan 2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu hingga 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus akan dapat secara tepat mengevaluasi dan mengukur sejauhmana visi dan misi telah dicapai yang disusun berdasarkan visi dan misi organisasi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 11

Adapun isu strategis Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus adalah peningkatan pelayanan peradilan. Adapun tujuan strategis yang ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya kinerja pengadilan dengan lebih efektif dan efisien 2. Meningkatnya akuntabilitas dan transparansi pengadilan guna meraih kepercayaan publik 3. Tercapainya pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya ringan bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik Penetapan sasaran tersebut diarahkan kepada pencapaian visi dan misi pada Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus. Dengan demikian keberhasilan pencapaian sasaran ini akan menghasilkan terwujudnya visi dan misi Pengadilan Negeri Bandung Kelas. 1A Khusus yang sudah dirumuskan dalam renstra (rencana strategis). A. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 Pada Tahun 2015, Pengadilan Negeri BandungKelas. 1A Khusus telah memiliki rencana kinerja yang tergambar dalam tabel berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 12

RENCANA KINERJATAHUNAN UnitOrganisasi : Pengadilan Negeri BandungKelas 1A Khusus TahunAnggaran : 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Prosentase Penanganan Administrasi Perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) I. PIDANA i. Pidana Singkat i Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak Pidana Cepat 1 Peningkatan Pelaksanaan Tertib Administrasi dan Kearsipan Perkara a. II. PERDATA 1. Tipiring 2. Lalu Lintas i. Permohonan Gugatan III. PHI i. Perselisihan Hak i Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 90% 90% 90% IV. iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan TIPIKOR 90% 80% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 13

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Prosentase file elektronik putusan perkara yang diarsipkan dalam Database I. PIDANA i. Pidana Singkat i Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak Pidana Cepat 1. Tipiring 2. Lalu Lintas b. II. PERDATA i. Permohonan Gugatan III. PHI i. Perselisihan Hak 90% Perselisihan Kepentingan 90% i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 90% iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 90% IV. TIPIKOR 80% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 14

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Prosentase file elektronik putusan perkara yang dipublikasikan melalui Direktori Putusan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak i Pidana Cepat 1. Tipiring 2. Lalu Lintas II. PERDATA i. Permohonan 70% c. Gugatan 50% III. PHI i. Perselisihan Hak 75% Perselisihan Kepentingan 50% i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan IV. TIPIKOR 75% 75% 80% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 15

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Prosentase pengajuan upaya hukum secara lengkap melalui Direktori Putusan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak i Pidana Cepat 1. Tipiring 2. Lalu Lintas II. PERDATA d. i. Permohonan Gugatan III. PHI i. Perselisihan Hak 90% i Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 90% 90% iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan IV. TIPIKOR 90% 90% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 16

e. Jumlah pelaporan / pengarsipan Manual di Kepaniteraan Hukum I. Pelaporan i. Laporan Bulanan Laporan Empat Bulanan i Laporan Enam Bulanan iv. Laporan Tahunan II. Arsip Pidana i. Pidana Singkat Pidana Biasa i Pidana Cepat III. Arsip Perdata i. Gugatan Permohonan IV. Arsip Pidana Tipikor Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 17

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Prosentase penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 5 bulan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak i Pidana Cepat 1. Tipiring 2 Peningkatan Penyelesaian Perkara a. II. 2. Lalu Lintas PERDATA i. Permohonan Gugatan 40% III. PHI i. Perselisihan Hak 75% i Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 75% 75% IV. TIPIKOR iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 75% 90% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 18

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Prosentase perkara dengan putusan lengkap saat dibacakan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak i Pidana Cepat 1. Tipiring 2. Lalu Lintas b. II. PERDATA i. Permohonan Gugatan III. PHI i. Perselisihan Hak 90% i Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 90% 90% IV. TIPIKOR iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 90% 80% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 19

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Prosentase Minutasi Perkara dalam jangka waktu maksimal 14 Hari I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak i Pidana Cepat 1. Tipiring 2. Lalu Lintas II. PERDATA c. III. i. Permohonan PHI Gugatan 50% 40% i. Perselisihan Hak Perselisihan Kepentingan 85% i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 85% 85% 85% IV. TIPIKOR 75% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 20

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Prosentase Pemberitahuan/Penyampaian Salinan Putusan dalam jangka waktu maksimal 14 Hari I. PIDANA i. Pidana Singkat i Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak Pidana Cepat 1. Tipiring 2. Lalu Lintas d. II. III. PERDATA i. Permohonan PHI Gugatan i. Perselisihan Hak i Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 85% 85% 85% IV. TIPIKOR iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 85% 80% 3 Peningkatan Efektivitas Penyelesaian Perkara Perdata melalui Mediasi a. Jumlah Mediasi yang berhasil 4% b. Prosentase Mediasi yang berhasil dengan Akta Perdamaian 4% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 21

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. I. PIDANA i. Pidana Singkat i Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak Pidana Cepat 4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. II. PERDATA 1. Tipiring 2. Lalu Lintas i. Permohonan Gugatan 10% 10% III. PHI i. Perselisihan Hak i Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 85% 85% 85% iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan IV. TIPIKOR 85% 90% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 22

b. Pelayanan Lainnya i. Pencatatan Pendaftaran Akta Notaris Pembuatan Catatan Penolakan Warisan i Pembuatan Legalisasi Surat Pernyataan Ahliwaris iv. Pencatatan Akta dibawah tangan v. Pembuatan Surat Keterangan vi. Legalisir bukti Perkara v Pendaftaran Surat Kuasa Perkara Perdata/Pidana vi Surat Izin Insidentil ix. Melayani Mahasiswa yang mencari data Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 23

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 5 Meningkatnya Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara kepatuhan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang terhadap putusan ditindaklanjuti pengadilan. 6 Meningkatnya kualitas pengawasan a. b. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Adapun mengenai uraian Penetapan Kinerja sama dengan (conform) dengan Rencana Kinerja Tahunan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 24

LAKIP PENGADILAN NEGERI Kls. 1A KHUSUS BANDUNG BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ::. 3.1 PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja kegiatan yang dimulai dengan menetapkan indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok inputs, outputs, outcomes, benefits dan impacts; menentukan satuan setiap kelompok indikator; menetapkan rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator kinerja kegiatan;menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya.pada Tahun 2011Pengadilan Negeri BandungKelas 1A Khususmempunyai 9 (sembilan) Sasaran Strategis dan semuanya sudah direalisasikan. Hasil pengukuran kinerja masingmasing sasaran akan diuraikan sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Kls 1A Khusus Bandung 25

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase Penanganan Administrasi Perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 1600 1487 92,93 2. Anak 25 30 120 i Pidana Cepat 1. Tipiring 34 1 Peningkatan Pelaksanaan Tertib Administrasi dan Kearsipan Perkara a. II. III. 2. Lalu Lintas PERDATA i. Permohonan Gugatan PHI 85.000 500 500 597 555 119,4 111 i. Perselisihan Hak 76 76 100 Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 175 175 100 iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan IV. TIPIKOR 160 125,63 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 26

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase file elektronik putusan perkara yang diarsipkan dalam Database I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 1600 1534 95,88 2. Anak i Pidana Cepat 1. Tipiring 34 24 70,59 2. Lalu Lintas 85.000 126.452 148,77 II. PERDATA i. Permohonan 500 296 59,2 b. Gugatan 500 252 50,4 III. PHI i. Perselisihan Hak 76 50 65,79 Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 175 100 57,15 IV. iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan TIPIKOR 160 159 99,38 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 27

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase file elektronik putusan perkara yang dipublikasikan melalui Direktori Putusan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 1600 2111 131,94 2. Anak 25 3 12 i Pidana Cepat 1. Tipiring 34 2. Lalu Lintas 85.000 II. PERDATA i. Permohonan 350 300 85,71 c. Gugatan 250 156 62,4 III. PHI i. Perselisihan Hak 76 50 65,79 Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 175 50 28,58 iv. IV. TIPIKOR Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 80 130 162,50 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 28

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase pengajuan upaya hukum secara lengkap melalui Direktori Putusan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak 47 10 10 1 15 10 i Pidana Cepat 1. Tipiring 9 2. Lalu Lintas 54.936 II. PERDATA i. Permohonan Gugatan 100 32 32 d. III. PHI i. Perselisihan Hak 76 25 32,89 Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 175 25 14,29 IV. TIPIKOR 20 27 135 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 29

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) e. Jumlah pelaporan / pengarsipan Manual di Kepaniteraan Hukum I. Pelaporan i. Laporan Bulanan Laporan Empat Bulanan i Laporan Enam Bulanan iv. Laporan Tahunan II. Arsip Pidana i. Pidana Singkat Pidana Biasa i Pidana Cepat III. Arsip Perdata i. Gugatan Permohonan IV. Arsip Pidana Tipikor 12 3 2 1 1512 64 342 400 164 12 3 2 1 1836 32 486 479 229 100 100 100 100 121,43 50 142,10 119,75 139,64 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 30

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 5 bulan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa i 1. Dewasa 2. Anak Pidana Cepat 1600 25 1533 24 95,81 96 II. 1. Tipiring 2. Lalu Lintas PERDATA 34 85.000 24 126 452 70,59 148,77 2 Peningkatan Penyelesaian Perkara a. III. i. Permohonan Gugatan PHI 500 200 500 398 100 199 i. Perselisihan Hak i Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 76 76 100 iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 175 175 100 IV. TIPIKOR 100 201 201 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 31

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase perkara dengan putusan lengkap saat dibacakan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 1600 1534 95,88 2. Anak 25 28 112 i Pidana Cepat 1. Tipiring 2. Lalu Lintas 34 85.000 24 126 452 70,59 148,77 II. PERDATA b. III. i. Permohonan PHI Gugatan 500 500 500 451 100 90,2 i. Perselisihan Hak i Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 76 175 70 165 92,11 94,29 iv. IV. TIPIKOR Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 100 60 60 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 32

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase Minutasi Perkara dalam jangka waktu maksimal 14 Hari I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa i 1. Dewasa 2. Anak Pidana Cepat 1600 25 1500 28 93,75 112 II. PERDATA 1. Tipiring 2. Lalu Lintas 34 85.000 24 126 452 70,59 148,77 c. III. i. Permohonan PHI Gugatan 250 200 229 150 91,6 75 i. Perselisihan Hak Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 76 175 70 100 92,11 57,15 IV. TIPIKOR 80 39 48.75 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 33

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase Pemberitahuan/Penyampaian Salinan Putusan dalam jangka waktu maksimal 14 Hari I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 1600 1500 93,75 2. Anak 25 28 112 i Pidana Cepat 1. Tipiring 34 24 70,59 2. Lalu Lintas 85.000 126 452 148,77 II. PERDATA d. i. Permohonan 500 275 54 Gugatan 500 300 60 III. PHI i. Perselisihan Hak 76 76 100 Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 175 175 100 iv. IV. TIPIKOR Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 100 163 163 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 34

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) 3 Peningkatan Efektivitas Penyelesaian Perkara Perdata melalui Mediasi a. Jumlah Mediasi yang berhasil 24 21 87,5 b. Prosentase Mediasi yang berhasil dengan Akta Perdamaian 20 21 105 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 35

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 2 1 50 2. Anak i Pidana Cepat 1. Tipiring 4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat a. terhadap peradilan (acces to justice) II. 2. Lalu Lintas PERDATA i. Permohonan Gugatan III. PHI i. Perselisihan Hak Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan IV. TIPIKOR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 36

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Pelayanan Lainnya i. Pencatatan Pendaftaran Akta 1851 1874 101,25 Notaris Pembuatan Catatan 18 22 122,22 Penolakan Warisan i Pembuatan Legalisasi 13 11 84,61 Surat Pernyataan Ahliwaris b. iv. Pencatatan Akta 42 52 123,80 dibawah tangan v. Pembuatan Surat 120 512 426,67 Keterangan vi. Legalisir bukti Perkara 446 413 92,60 v Pendaftaran Surat 2264 2085 92,09 Kuasa Perkara Perdata/Pidana vi Surat Izin Insidentil 28 35 125 5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 30 40 133,34 6 Meningkatnya kualitas pengawasan a. b. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 7 4 60 7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 37

3.2 ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatankegiatan yang telah ditetapkan. Usahausaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan didapat.selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihakpihak terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Pengadilan Negeri BandungKelas 1Adapat meningkat. 3.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut : Sasaran 1 : Peningkatan Pelaksanaan Tertib Administrasi dan Kearsipan Perkara Sasaran ini merupakan upaya untuk memaksimalkan peran pengadilan dalam rangka penyelesaian perkara perdata umum. Adapun perkara perdata khusus (Hubungan Industrial) proses mediasi dilakukan sebelum perkara itu didaftarkan ke pengadilan. Proses mediasi pada perkara perdata Hubungan Industrial dilakukan dengan mediator dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota dimana perselisihan Hubungan Industrial itu terjadi.pencapaian sasaran ini sebagaimana tabel dibawah ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 38

1. a. Prosentase Penanganan Administrasi Perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase Penanganan Administrasi Perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 1600 1487 92,94 2. Anak 25 30 120 i Pidana Cepat 1. Tipiring 34 25% 2. Lalu Lintas 85.000 60% Penjelasan : Prosentasi penanganan Administrasi perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) adalah sebagai berikut : Pidana singkat nihil, pidana biasa Dewasa yang ditargetkan 1600 terealisasi 1487 sehingga prosentasinya 91,94 %, pidana biasa anak yang ditargetkan 25 terealisasi 30 sehingga prosentasinya 120 %, pidana cepat tipiring dan lalu lintas nihil. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 39

II. PERDATA i. Permohonan 500 597 119,4 Gugatan 500 555 111 III. PHI i. Perselisihan Hak 76 76 100 Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 175 175 100 IV. iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan TIPIKOR 160 201 125,63 Penjelasan : Prosentasi penanganan Administrasi perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) adalah sebagai berikut : perdata permohonan yang ditargetkan 500 terealisasi 597 sehingga prosentasenya 119,4 %, perdata gugatan yang ditargetkan 500 terealisasi 555 sehingga prosentasinya 111 %, Perselisihan Hak yang ditargetkan 76 terealisasi 76 sehingga prosentasinya 100 %, perselisihan kepentingan nihil, perselisihan pemutusan hubungan kerja yang ditargetkan 175 terealisasi 175 sehingga prosentasinya 100 %, perselisihan antar serikat pekerja/ serikat buruh hanya dalam satu perusahaan nihil, TIPIKOR yang ditargetkan 160 terealisasi 201 sehingga prosentasinya 125,63 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 40

1.b. Prosentase file elektronik putusan perkara yang diarsipkan dalam Database INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase file elektronik putusan perkara yang diarsipkan dalam Database I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 1600 1534 95,86 2. Anak i Pidana Cepat 1. Tipiring 34 24 70,59 2. Lalu Lintas 85.000 126.452 148,77 Penjelasan : Prosentase file elektronik putusan perkara yang diarsipkan dalam Database adalah sebagai berikut: pidana singkat nihil, pidana biasa dewasa yang ditargetkan 1600 terealisasi 1534 sehingga prosentasenya 95,86 %, pidana biasa anak nihil, pidana ceapat tipiring yang ditargetkan 34 terealisasi 24 sehingga prosentasinya 70,59 %, pidana cepat lalau lintas yang ditargetkan 85.000 terealisasi 126.452 sehingga prosentasinya 148,77 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 41

II. PERDATA i. Permohonan 500 296 59,2 Gugatan 500 252 50,4 III. PHI i. Perselisihan Hak i iv. Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan 76 175 70 125 92,11 71,43 IV. TIPIKOR 160 159 99,38 Penjelasan : Prosentase file elektronik putusan perkara yang diarsipkan dalam Database adalah sebagai berikut: perdata permohonan yang ditargetkan 500 terealisasi 296 sehingga prosentasinya 59,2 %, perdata gugatan yang ditargetkan 500 terealisasi 252 sehingga prosentasinya 50,4 %, perselisihan hak yang ditargetkan 76 terealisasi 70 sehingga prosentasinya 92,11 %, perselisihan kepentingan nihil, perselisiahn pemutusan hubungan kerja yang ditargetkan 175 terealisasi 125 sehingga prosentasinya 71,43 %, perselisihan antar serikat pekerja/ serikat buruh hanya dalam satu perusahaan nihil, TIPIKOR yang ditargetkan 160 terealisasi 159 sehingga prosentasinya 99,38 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 42

1.c. Prosentase file elektronik putusan perkara yang dipublikasikan melalui Direktori Putusan INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase file elektronik putusan perkara yang dipublikasikan melalui Direktori Putusan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak 1600 25 2111 3 131,94 12 i Pidana Cepat 1. Tipiring 2. Lalu Lintas 34 85.000 Penjelasan : Prosentase file elektronik putusan perkara yang dipublikasikan melalui Direktori Putusan adalah sebagai berikut: pidana singkat nihil, pidana biasa dewasa yang ditargetkan 1600 terealisasi 2111 sehingga prosentasinya 131,94 %, pidana anak biasa yang ditargetkan 25 teralisasi 3 sehingga prosentasinya 12 %, pidana cepat Tipiring dan Lalu Lintas nihil. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 43

II. PERDATA i. Permohonan 350 300 85,71 Gugatan 250 156 62,4 III. PHI i. Perselisihan Hak 76 38 50 Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 175 100 66 iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan IV. TIPIKOR 80 130 162,50 Penjelasan : Prosentase file elektronik putusan perkara yang dipublikasikan melalui Direktori Putusan adalah sebagai berikut: perdata permohoan yang ditargetkan 350 terealisasi 300 sehingga prosentasinya 85,71 %, perdata guagatan yang ditargetkan 250 teralisasi 156 sehingga prosentasinya 62,4 %, perselisihan hak yang ditargetkan 76 terealisasi 38 sehingga prosentasinya 50 %, perselisihan kepentingan nihil, perselisihan pemutusan hubungan kerja yang ditargetkan 175 terealisasi 100 sehingga prosentasenya 100 %, perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaaan nihil, TIPIKOR yang ditargetkan 80 terealisasi 130 sehingga prosentasinya 162,50 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 44

1.d. Prosentase pengajuan upaya hukum secara lengkap melalui Direktori Putusan INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase pengajuan upaya hukum secara lengkap melalui Direktori Putusan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 2. Anak 47 10 10 1 21,28 10 i Pidana Cepat 1. Tipiring 2. Lalu Lintas 9 54.936 Penjelasan : Prosentasi pengajuan upaya hukum secara lengkapo melalui Direktori Putusan adalah sebagai berikut: pidana singkat nihil, pidana biasa Dewasa yang ditargetkan 47 terealisasi 10 sehingga prosentasenya 21,28 %, pidana anak yang ditargetkan 10 terealisasi 1 sehingga prosentasinya 10 %, pidana cepat dan lalu lintas nihil. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 45

II. PERDATA i. Permohonan Gugatan 100 32 32 III. PHI i. Perselisihan Hak 76 25 32,89 Perselisihan Kepentingan i Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 175 75 42,85 % iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan IV. TIPIKOR 20 27 135 Penjelasan : Prosentasi pengajuan upaya hukum secara lengkapo melalui Direktori Putusan adalah sebagai berikut: perdata permohonan nihil, perdata gugatan yang ditargetkan 100 terealisasi 32 sehingga prosentasinya 32 %, perselisihan hak yang ditargetkan 76 terealisasi 25 sehingga prosentasinya 32,89 %, perselisihan kepentingan nihil, perselisihan pemutusan hubungan kerja yang ditargetkan 175 terealisasi 75 sehingga prosentasinya 42,85 %, perselisihan antar serikat / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan nihil, TIPIKOR yang ditargetkan 20 terealisasi 27 sehingga prosentasinya 135 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 46

1.e. Jumlah pelaporan / pengarsipan Manual di Kepaniteraan Hukum INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Jumlah pelaporan / pengarsipan Manual di Kepaniteraan Hukum I. Pelaporan i. Laporan Bulanan Laporan Empat Bulanan i Laporan Enam Bulanan iv. Laporan Tahunan II. Arsip Pidana i. Pidana Singkat Pidana Biasa i Pidana Cepat III. Arsip Perdata i. Gugatan Permohonan IV. Arsip Pidana Tipikor 12 3 2 1 1512 64 342 400 164 12 3 2 1 1836 32 486 479 229 100 100 100 100 121,42 50 142,10 119,75 139,64 Penjelasan : jumlah pelaporan/pengarsipan manual di Kepaniteraan Hukum adalah sebagai berikut: laporan bulanan yang ditargetkan 12 laporan dan terealisasikan 12 laporan sehingga hasil persentase yang dicapai 100 %, laporan empat bulanan yang ditargetkan 3 laporan dan terealisasikan 3 laporan sehingga hasil pencapaian 100 %, laporan enam bulanan yang ditargetkan 2 laporan dan terealisasikan 2 laporan sehingga hasil pencapaian 100 %, laporan tahunan yang ditargetkan 1 laporan terrealisasikan 1 laporan sehingga hasil pencapaian 100 % (seratus persen), jumlah arsip pidana singkat nihil, arsip pidana biasa yang ditargetkan 1512 dan terealisasikan 1836 sehingga persentase yang dicapai 121,24 %, arsip pidana cepat yang ditargetkan 64 terealisasikan 32 sehingga persentase yang dicapai 50%, arsip perdata gugatan yang ditargetkan 342 dan terealisasikan 486 sehingga persentase yang dicapai 142,10 %, arsip perdata permohonan yang ditargetkan 400 dan terealisasi 479 sehingga persentase yang dicapai 119,75 %, dan arsip pidana tipikor yang ditargetkan 164 terealisasikan 229 sehingga persentase yang dicapai 139,64%. Sasaran 2 : Peningkatan Penyelesaian Perkara Penetapan sasaran ini merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri BandungKelas 1A Khusus, terlaksananya pelayanan hukum Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 47

dengan baik bagi masyarakat adalah kewenangan yang diberikan UndangUndang yaitu menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara yang diajukan oleh pihak pihak yang berperkara. Untuk terselenggaranya tugas tersebut dan tercapainya sasaran tersebut diatas Pengadilan Negeri Kls. 1A Khusus Bandung menyusun strategi yang dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran sangat ditentukan oleh keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditentukan indikator kinerjanya. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut : 2.a. Prosentase penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 5 bulan INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian (%) Prosentase penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 5 bulan I. PIDANA i. Pidana Singkat Pidana Biasa 1. Dewasa 1600 1533 95,81 2. Anak 25 24 96 i Pidana Cepat 1. Tipiring 34 24 70,59 2. Lalu Lintas 85.000 126 452 148,77 Penjelasan : Prosentase penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 5 bulan adalah sebagai berikut: perkara pidana singkat nihil, perkara pidana Biasa Dewasa yang ditargetkan 1600 terealisasikan 1533 sehingga prosentasenya 95,81 %, perkara pidana biasa yang ditargetkan 25 terealisasikan 24 sehinggga rosentasenya 96 %, pidana cepat tipiring yang ditargetkan 34 terealisasi 24 sehingga prosentasenya adalah 70, 59 % dan pidana cepat lalu lintas yang ditargetkan 85.000 terealisasi 126.452 sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 48

prosentasenya 148, 77 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 49

II. PERDATA III. i. Permohonan PHI Gugatan 500 200 500 398 100 199 i. Perselisihan Hak i Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja 76 175 70 100 92,10 57,14 iv. Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh hanya dalam satu perusahaan IV. TIPIKOR 100 201 201 Penjelasan : Prosentase penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 5 bulan adalah sebagai berikut: perdata Permohonan yang ditargetkan 500 terealisasi 500 sehingga prosentasi 100 %, perdata permohonan yang ditargetkan 200 terealisasi 398 sehingga prosentasi 199 %, TIPIKOR yang ditargetkan 100 terealisasi 201 sehingga persentasinya 201.00 %, perselisihan hak yang ditargetkan 76 terealisasi 70 sehingga prosentasinya 92,10 %, perselisihan kepentingan nihil, perselisihan pemutusan hubungan kerja yang ditargetkan 175 terealisasi 100 sehingga prosentasinya 57,14 %, perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan nihil, TIPIKOR yang ditargetkan 100 terealisasi 201 sehingga prosentasinya 201 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus 50