Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 4 JANUARI 2018

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. dijadikan sebagai data sekunder. Setelah pengumpulan literatur kemudian

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

III. METODOLOGI PENELITIAN

JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA. DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4104/2003 TENTANG

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Studi Perencanaan Rute LRT (Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan (Feeder) MRT Jakarta

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki


IV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi

Persyaratan Teknis jalan

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA

MODA/ANGKUTAN DI PERKOTAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java

c. Pada tahun 2014 (5 tahun setelah Paragon City beroperasi), baik saat akhir pekan maupun hari kerja, terutama pada saat jam-jam puncak, simpang

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN TUGAS AKHIR I - 1. D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

BAB 4 SEGMENTASI WILAYAH POTENSI BANJIR MENGGUNAKAN DATA DEM DAN DATA SATELIT

KUESIONER TENTANG HUBUNGAN MINAT MASYARAKAT TERHADAP RUMAH SUSUN SEDERHANA DENGAN AKSESIBILITAS DAN LOKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

b. Pemasangan traffic light di simpang sasak papan (Dishub); c. Pelebaran Jalan Perjuangan (Disbimarta). 8 SIMPANG HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Dari beberapa lokasi kemacetan lalu-lintas, jalan Kampung Melayu sampai

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB III METODOLOGI. Kebijakan penataan lalu lintas. Penataan lalu lintas dan rambu, Pengaturan parkir dan angkutan umum, Sirkulasi lalu lintas,dll.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR KAJIAN PENGELOLAAN DAN PENGATURAN PERPARKIRAN DI KOMPLEK PERKANTORAN BANK INDONESIA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu

MODA/ANGKUTAN DI PERKOTAAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Tjatur Djoko S NPM :

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

Pengembangan Fasilitas Transport Terintegrasi dan Hotel di kawasan Manggarai

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB IV DATA DAN ANALISA. Jumlah Penumpang di Terminal Awal Akhir. Dalam mengatur headway atau selang waktu keberangkatan dari suatu

JALAN TOL BAGI KENDARAAN TIDAK BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Following are the transfer of the traffic flow, as announced by the Traffic Management Center City Police on Sunday night, 30 Desember 2012:

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus

BAB I PENDAHULUAN. luar datang ke Yogyakarta untuk sekedar berwisata maupun menetap untuk melanjutkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tergolong tinggi dalam satu era dengan tingkat mobilitas yang tinggi dimana

Peran Transportasi. (Studi Kasus: Stasiun KA Patukan, Gamping, Yogyakarta)

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berjalan Kaki Sebagai Moda Transportasi

BAB V PEMBAHASAN. Kota Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

BAB I PENDAHULUAN. maka pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana kota untuk menunjang

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Penyajian data. Analisis dan evaluasi

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPOR ENGEMBANGAN SISTEM

STASIUN KERETA BAWAH TANAH ISTORA DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe

Sumber: Automology.com. Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

Referensi Transportasi ke Gedung Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Darmaga

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari-hari. Angkutan kota atau yang biasa disebut angkot adalah salah satu

Outline. Klasifikasi jalan Dasar-dasar perencanaan geometrik Alinemen horisontal Alinemen vertikal Geometri simpang

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. kebijakan di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada

2015 STASIUN TRANSIT MONORELBERBASIS SISTEMTRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA PENELITIAN. Kebon Jeruk - Simprug dan arah Simprug - Kebon Jeruk. Total. rabu dan jum at. Pengambilan waktu dari pukul

Transkripsi:

Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 4 JANUARI 2018

LESSON LEARNED VISUALISASI KONDISI SEKITAR TANAH ABANG SEBELUM PENATAAN VISUALISASI KONDISI SEKITAR TANAH ABANG SESUDAH PENATAAN DATA PERGERAKAN ORANG TERKAIT INTEGRASI MODA SARAN

Proyek Pelebaran Trotoar di Shijo Street, Kyoto

PROYEK PELEBARAN TROTOAR DI SHIJO STREET, KYOTO Karekteristik Shijo Street, Kyoto Kondisi Sebelum dan Sesudah Perbaikan Shijo Street, Kyoto Kondisi Shijo Street sebelum perbaikan Kondisi Shijo street sebelum perbaikan Penggunaan jalan ± 2,200 orang pengguna kendaraan pada ruas jalan Shijo Street dengan lebar 15 meter Penggunaan trotoar ± 7,000 orang berjalan kaki pada trotoar dengan lebar 7 meter Rasio antara penggunaan ruas jalandan trotoar yang TIDAK SEIMBANG

PROYEK PELEBARAN TROTOAR DI SHIJO STREET, KYOTO Shijo street setelah perbaikan INDIKATOR KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN Jumlah pejalankaki Jumlah volume lalu lintas Pekerjaan konstruksi proyek Shijo street selesai bulan Oktober 2015 Kondisi trotoar (dibandingkan tahun 2014) Jumlah pejalan kaki pada bulan Nopember 2015 meningkat 6,4% Jumlah pejalan kaki pada bulan Desember 2015 meningkat 12,5% Kondisi ruas jalan (dibandingkan tahun 2006) Pengurangan volume lalu lintas di Shijo street dan ruas jalan mayor sekitarnya sekitar 9-41% Pengurangan volume lalu lintas di Shijo street dan ruas jalan minor sekitarnya sekitar 10-45%

TAMPILAN AERIAL DRONE KONDISI SEBELUM PENATAAN

KONDISI SEBELUM PENATAAAN

KONDISI LALU LINTAS SEKITAR TANAH ABANG SEBELUM PENATAAN Motor menyeberangi median di Jl. Jatibaru Raya Motor melawan arus di Jl. Jatibaru Raya Mobil parkir di badan jalan di Jl. Jatibaru Raya Ojek dan bajaj menempati badan jalan di Jl. Jatibaru raya Pejalan kaki menyeberang tidak pada tempatnya di Jl. Jatibaru Raya Sirkulasi pejalan kaki yang tidak teratur di Jalan Jatibaru Raya

TAMPILAN AERIAL DRONE KONDISI SETELAH PENATAAN

KONDISI LALU LINTAS SEKITAR TANAH ABANG SETELAH PENATAAN Petugas TJ mengarahkan calon penumpang TJ Tanah Abang Explorer Penutupan satu lajur khusus PKL di Jl. Jatibaru Raya 1 lajur khusus TJ Tanah Abang Explorer Bajaj menempati badan jalan di Jl. Kb. Jati Kopaja menaikturunkan penumpang di badan jalan di Jl. Kb. Jati

Jumlah Kedatangan Penumpang FLUKTUASI JUMLAH KEDATANGAN PENUMPANG DI STASIUN TANAH ABANG (Per 15 menit) Fluktuasi Jumlah Penumpang di Stasiun Tanah Abang (per 15 menit) 2289 2216 1758 1583 1720 1170 975 618 482 493 552 1370 567 803 1011 947 1278 1269 736 643 1022 940 1075 481 594 939 643 507 232 411 432 1222 600 622 924 796 06.00-06.15 06.15-06.30 06.30-06.45 06.45-07.00 07.00-07.15 07.15-07.30 07.30-07.45 07.45-08.00 08.00-08.15 08.15-08.30 08.30-08.45 08.45-09.00 Waktu Kedatangan Pintu Utara Pintu Selatan Total Dari hasil pengamatan jam sibuk pagi untuk kedatangan penumpang tertinggi (per 15 menit) terjadi pada pukul 06.45 07.00 dengan kedatangan sebanyak 2289 penumpang. Data Counting Penumpang dilakukan oleh personil BPTJ pada, Selasa 2 Januari 2018. Pukul 06.00 09.00 di Stasiun Tanah abang Pintu Utara dan Pintu Selatan. Hasil perhitungan total kedatangan penumpang sebanyak 16.960 penumpang

Jumlah kedatangan penumpang FLUKTUASI JUMLAH KEDATANGAN PENUMPANG DI STASIUN TANAH ABANG (Per 1 jam) FLUKTUASI JUMLAH KEDATANGAN PENUMPANG DI STASIUN TANAH ABANG (Per 1 jam) 7045 7633 7846 6632 5804 2678 3126 3143 3902 3261 3337 4372 4509 2807 3825 5059 2092 2967 4240 4524 3879 1863 1820 2263 2377 2059 2261 06.00-07.00 06.15-07.15 06.30-07.30 06.45-07.45 07.00-08.00 07.15-08.15 07.30-08.30 07.45-08.45 08.00-09.00 Waktu Kedatangan Pintu Utara Pintu Selatan Total Dari hasil pengamatan jam sibuk pagi untuk kedatangan penumpang tertinggi (per jam) terjadi pada pukul 06.45 07.45 dengan kedatangan sebanyak 7846 penumpang. Data Counting Penumpang dilakukan oleh personil BPTJ pada, Selasa 2 Januari 2018. Pukul 06.00 09.00 di Stasiun Tanah abang Pintu Utara dan Pintu Selatan.

PERSENTASE MATRIKS TUJUAN PERJALANAN PENUMPANG YANG TIBA DI STASIUN TANAH ABANG (POPULASI PINTU UTARA) Kuningan 1,97% Moda yang digunakan Angkutan Online 3 Bendungan Hilir 1,64% Monas 1,97% Kota Bambu 0,98% Moda yang digunakan adalah APB JB 03 1 Pejampongan 0,66% Glodog 1,64% 2 Komang 0,33% RSCM 1,64% Kebon Sirih 5,57% Bank BTN 2,62% Menteng 2,30% Roxy 7,87% Hayam Wuruk 1,97% Ditempuh dengan berjalan kaki Karet 3,93% Sta. Tanah Abang (Pintu Utara) Tanjung Selor 0,66% Kebon Jeruk 0,66% Pasar Tanah Abang 7,54% Jembatan Lima 1,64% Budi Kemuliaan 0,98% Tomang 3,93% Abdul Muis 5,25% Salemba 3,93% Kebon Kacang 2,62% Mangga Besar 0,33% Harmoni 4,59% Krakas 2,95% 4 Moda yang Kementerian digunakan adalah Angkot M08 Perdagangan 0,66% Gambir 3,28% Tugu Tani 2,30% Thamrin 7,87% BI 3,61% Balai Kota 3,93% Plasa Slipi Jaya 0,33% Senen 1,31% Kramat 2,30% Medan Merdeka Barat 3,61% Gadjah Mada 0,33% Dinas Kesehatan 0,33% 5 Moda yang digunakan adalah Angkot M08 Moda yang digunakan Angkutan Online 1 Total populasi sebanyak 9.212 penumpang. Tujuan Penumpang tertinggi adalah Roxy dan Thamrin dengan persentase sebesar 7,87 % Data populasi penumpang didapat dari hasil counting yang dilakukan oleh personil BPTJ pada, Selasa 2 Januari 2018. Pukul 06.00 09.00 di Stasiun Tanah abang Pintu Utara dan Pintu Selatan. Dengan total populasi sebanyak 9212 penumpang

MATRIKS TUJUAN PERJALANAN PENUMPANG YANG TIBA DI STASIUN TANAH ABANG (POPULASI PINTU SELATAN) 5 3 Moda yang digunakan Tranjakarta Tanah abang explorer Kota 1,93% Moda yang digunakan Tranjakarta Tanah abang explorer Moda yang digunakan Angkutan umum AURI 2,51% Thamrin 0,12% 4 Kantor Kota 0,53% Sta. Tanah Abang (Pintu Selatan) Blok A 11,28% Jembatan Lima 14,20% Gajah Mada 0,06% Abdul Muis 0,29% Blok B 4,73% Kebayoran Lama 0,82% Lapangan Banteng 0,06% Petamburan 26,18% Pasar Tanah Abang 35,59% 2 1 Ditempuh dengan berjalan kaki Kampung Melayu 1,46% Metro 0,23% Ditempuh dengan berjalan kaki Total populasi sebanyak 7.748 penumpang. Total Tujuan Penumpang tertinggi adalah Pasar Tanah Abang dengan persentase sebesar 35,59 % Data populasi penumpang didapat dari hasil counting yang dilakukan oleh personil BPTJ pada, Selasa 2 Januari 2018. Pukul 06.00 09.00 di Stasiun Tanah abang Pintu Utara dan Pintu Selatan. Dengan total populasi sebanyak 7748 penumpang

MODAL SHARE STASIUN TANAH ABANG (PINTU UTARA) Modal Share Sta. Tanah Abang (pintu utara) Bajaj 1% Jalan Kaki 8% Angkutan Online 31% Mikrolet 60% Jenis angkutan umum : - Mikrolet M08 (tanah abang kota) - Mikrolet M09 (tanah abang kebayoran lama) - Mikrolet M10 (tanah abang jembatan lima) - Mikrolet APB JB 03

MODAL SHARE STASIUN TANAH ABANG (PINTU SELATAN) Modal Share Sta. Tanah abang (pintu selatan) Angkutan Online 2% Kopaja 2% Transjakarta Tanah Abang Eksplorer 19% Mikrolet 15% Jalan Kaki 62% Jenis angkutan umum : - Mikrolet M08 (tanah abang kota) - Mikrolet M09 (tanah abang kebayoran lama) - Mikrolet M10 (tanah abang jembatan lima) - Kopaja 502 (Kp. Melayu tanah abang)

Berdasarkan quick assessment pergerakan orang disekitaran Tanah Abang maka diperlukan: 1. Pedestrian bridge yang menghubungkan langsung antara pintu selatan stasiun Tanah Abang dengan area Pasar Tanah Abang

Sumber: Permen PU No. 03/PRT/M/2014 Pedoman Perencanaan Penyediaan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan 2. Peningkatan kapasitas trotoar sepanjang Jalan Jatibaru hingga Kebon Jati

3. Peningkatan Kapasitas dan kualitas integrasi angkutan umum yang menghubungkan antara Stasiun Tanah Abang ke Daerah Thamrin, Roxy, Kebon Sirih, Abdul Muis, dan Harmoni ROXY HARMONI ABDUL MUIS STASIUN TANAH ABANG KEBON SIRIH THAMRIN

Sistem konektifitas Trunk dan Feeder 4. Menjadikan area Tanah Abang yang bersifat pedestrian friendly & integrated public transport yang berbasis Transit Oriented Development (TOD) a) Konektifitas trunk line dengan feeder; b) Fasilitas pejalan kaki yang ramah bagi semua golongan masyarakat; c) Fasilitas pengguna sepeda sebagai first & last mile mode. Penerapan pedestrian area di Ho Chi Minh City, Vietnam Jalur sepeda terlindungi di Bogota, Colombia