BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Sedhana Yasa,et,al (2012) dengan judul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Astrinia (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) penelitian sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari penelitian Ulfa suci pratiwi (2011) dengan judul Pengaruh Faktor

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan ini merupakan kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI. Rina Boru Manalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Guest Relations di Hard Rock Hotel Bali.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

II. KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Dhini Rama Dhania (2010) dengan judul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan the legian bali hotel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produktivitas Kerja Karyawan Food and Beverage Product di Hotel Melia Bali

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB I PENDAHULUAN. membuat manusia tersebut berada dalam keadaan yang tertekan. Aktivitas

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilakukan oleh Sedhana Yasa,et,al (2012) dengan judul Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Karma Jimbaran. Dalam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja. Penelitian dilakukan di Karma Jimbaran dengan melibatkan seluruh karyawan. Data penelitian bersumber dari data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara dan penyebaran kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil analisis, kepuasan kerja mempengaruhi kinerja sebesar 0,512 dengan Sig. 0,000<0,05, lingkungan kerja mempengaruhi kinerja sebesar 0,140 dengan Sig. 0,009 secara langsung positif dan signifikan kepuasan kerja dan kinerja dipengaruhi oleh kompensasi dan lingkungan kerja. Sedangkan penelitian kedua dilakukan oleh Suranta (2016) dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan The Akmani Legian, Kuta Bali. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Akmani Legian dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Akmani Legian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Penentuan informan ditentukan dengan teknik Purposive Sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik 14

15 sensus atau sampel jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 87 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor. Hasil penelitian diperoleh dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Akmani Legian yaitu faktor organisasi dan manajemen serta faktor pekerjaan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Akmani Legian adalah faktor organisasi dan manajemen dengan nilai eigenvalue 11,031 dan memiliki variance 73,545 persen. Penelitian ketiga dilakukan Sekarini (2016) dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan di The Dusun Villa Seminyak. Dalam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak.. Pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh dengan sampel 45 karyawan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif yang terdiri dari Skala Likert, uji validitas, uji reliabilitas dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak terdiri dari enam faktor. Faktor dominan yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan adalah faktor organisasi dan manajemen yang memiliki nilai eigenvalue sebesar 11,605 dan memiliki variance 48,355 % Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang variabel faktor-faktor kepuasan kerja, teknik analisis yang digunakan sama-sama menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan teknik pengumpulan datanya sama,sedangkan perbedaannya adalah terletak pada tempat

16 atau lokasi,waktu diadakannya penelitian serta jumlah sampel. Adapun telaah penelitian dapat dilihat lebih spesifik pada Tabel 2.1 tentang telaah penelitian sebagai berikut : No Nama Dan Judul Tabel 2.1. Telaah Penelitian Teknik Hasil Persamaan Perbedaan Analisis Data 1. Sedhana Yasa,et,al (2012) Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada Karma Jimbaran. Analisis jalur (path analysis)/regre si berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara langsung positif dan signifikan kepuasan kerja dan kinerja dipengaruhi oleh kompensasi dan lingkungan kerja. Variabel yang diteliti sama yaitu tentang kepuasan kerja, sama-sama menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan teknik pengumpulan datanya sama Perbedaannya adalah terletak pada tempat atau lokasi, waktu diadakannya penelitian serta jumlah sampel yang digunakan, serta teknik analisis data yang digunakan. 2. Glory Suranta (2016) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan The Akmani Legian, Kuta-Bali. Analisis kuantitatif yaitu analisis faktor. Diperoleh dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu faktor organisasi dan manajemen serta faktor pekerjaan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah faktor organisasi dan manajemen dengan nilai eigenvalue 11,031 dan memiliki variance 73,545 persen. Variabel yang diteliti sama yaitu tentang kepuasan kerja, teknik analisis data sama, dan teknik pengumpulan datanya sama Perbedaannya adalah terletak pada tempat atau lokasi, waktu diadakannya penelitian serta jumlah sampel yang digunakan,

17 3. Sekarini (2016) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan di The Dusun Villa Seminyak. Analisis kuantitatif dan juga menggunakan skala likert dan instrumen penelitian dengan analysis confirmatory. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak terdiri dari enam faktor. Faktor dominan yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan adalah faktor organisasi dan manajemen yang memiliki nilai eigenvalue sebesar 11,605 dan memiliki variance 48,355 % Variabel yang diteliti sama yaitu tentang kepuasan kerja, teknik analisis data sama, dan teknik pengumpulan datanya sama Perbedaannya adalah terletak pada tempat atau lokasi,waktu diadakannya penelitian serta jumlah sampel yang digunakan. Sumber : Hasil Modifikasi, 2016. 2.2 Tinjauan Konsep 2.2.1 Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan (Simamora dalam Priansa, 2016). Sumber daya manusia merancang dan membuat organisasi sehingga dapat bertahan dan berhasil mencapai tujuan. Bila sumber daya manusia diabaikan maka organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan dan sasaran ( Wendell, 1986). Pengertian MSDM menurut Gary Dessler (dalam Priansa, 2016), mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan, serta masalah keadilan.

18 Pengertian lain mengenai MSDM dikemukakan oleh Handoko dalam Priansa (2016) Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat. Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Umar dalam Priansa (2016) yaitu: Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia, yang bertugas mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Dari definisi-definisi yang telah disebutkan para para ahli di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sumber daya manusia merupakan ilmu, seni dan proses dalam aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja sehingga tercapai tujuan organisasi individu, dan tercapai kepuasan pada diri individu. 2.2.2 Tinjauan Kepuasan Kerja Rivai (2004) berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Menurut Sutrisno dalam Priansa (2016) kepuasan kerja merupakan perasaan senang atau senang pekerjaan dalam memandang dan

19 menjalankan pekerjaannya. Apabila seseorang senang terhadap pekerjaannya, maka orang tersebut puas terhadap pekerjaannnya. Kemudian menurut Mangkunegara dalam Sekarini (2016) mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong dan tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun kondisi dirinya. Sedangkan menurut Handoko dalam Sutrisno (2009) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka. Keadaan emosional yang timbul dari diri seseorang atas apa yang ada disekitarnya dan atas apa yang diterimanya dari orang lain mau pun lingkungan sekitarnya. 2.2.2.1 Pengukur Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan dalam Priansa (2016) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang mencintai pekerjaannya. Berikut adalah indikator-indikatornya. 1. Kedisiplinan Kedisiplinan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh pegawai dengan penuh tanggung jawab (berupa kewajiban dan larangan). Kepuasan kerja akan mempengaruhi tingkat kedisiplinan, artinya jika kepuasan diperoleh dari pekerjaan maka kedisiplinan karyawan baik dan sebaliknya. 2. Moral Kerja Moral kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku kerjasama yang ditunjukkan oleh seorang karyawan selama individu atau kelompok kerja tersebut bekerja di perusahaan seperti semangat kerja yang menimbulkan rasa ingin giat bekerja dalam diri karyawan.

20 3. Labour Turnover Labour turnover adalah kondisi perusahaan mengenai keluar masuknya orang untuk mengisi lowongan atau meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja yang disebabkan oleh berbagai alasan. Menurut Mangkunegara (2002) indikator pengukur kepuasan kerja adalah sebagai berikut ini. 1. Perputaran (turnover) Apabila kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan tinggi, maka turnover akan rendah. Sedangkan para karyawan yang kurang puas biasanya turnovernya akan tinggi. 2. Tingkat Ketidakhadiran (absence) Kerja Karyawan yang kurang puas cenderung tingkat kehadirannya (absence) tinggi. Mereka bersaing tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan subyektif. 3. Umur Ada kecenderungan karyawan yang tua lebih merasa puas dari pada karyawan yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa karyawan yang tua (di atas 40 tahun) lebih berpengalaman untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan karyawan usia muda (dibawah 40 tahun) biasanya mempunyai harapan ideal tentang dunia kerja, sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau tidak keseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas.

21 4. Tingkat Pekerjaan Karyawan-karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas dari pada karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah. Karyawan-karyawan yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukan kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam bekerja. 5. Ukuran Organisasi Perusahaan Ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan karyawan. Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi karyawan. 2.2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Menurut Mangkunegara (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah : 1) Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja. 2) Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat (golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja. Job destcriptive index menurut Greenberg dan Baron dalam Priansa (2016) menentukan 5 faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja: 1) Bekerja pada tempat yang tepat 2) Pembayaran yang sesuai.

22 3) Organisasi dan manajemen. 4) Supervisi pada pekerjaan yang tepat. 5) Orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat. Sedangkan menurut As ad dalam Priansa (2016) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu : 1) Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan. 2) Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan. 3) Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, perlengkapan kerja, waktu, keadaan ruangan, dan sebagainya. 4) Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas, promosi, dan sebagainya. Sedangkan menurut Luthans dalam Priansa (2016) menyatakan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu: 1) Pembayaran Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segaris dengan pengharapannya. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan

23 pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan standar pengupahan komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. 2) Pekerjaan itu sendiri Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk mengunakan kemampuan dan ketrampilannya, kebebasan, dan umpan balik mengenai betapa baik mereka bekerja. Karakteristik ini membuat kerja lebih menantang. Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang terlalu banyak menantang juga dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal. 3) Rekan kerja Bagi kebanyakan karyawan, rekan kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat. 4) Promosi pekerjaan Promosi terjadi pada saat seorang karyawan berpindah dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab dan jenjang organisasionalnya. Pada saat dipromosikan karyawan umumnya menghadapi peningkatan tuntutan dan keahlian, kemampuan dan tanggung jawab. Sebagian besar karyawan merasa positif karena dipromosikan. Promosi memungkinkan organisasi untuk mendayagunakan kemampuan dan keahlian karyawan setinggi mungkin.

24 5) Supervisi Supervisi mempunyai peran yang penting dalam manajemen. Supervisi berhubungan dengan karyawan secara langsung dan mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahan. Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dapat dibagi menjadi dua yaitu, pertama faktor internal dan eksternal. Yang dimaksud faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri masing-masing karyawan. Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari perusahaan dimana tempat mereka bekerja. 2.2.3 Tentang Karyawan Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 Pasal 1 ayat 3 tentang ketenagakerjaan, pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Menurut Hasibuan (2008), karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapatkan gaji (upah). Pada dasarnya, buruh, pekerja, tenaga kerja maupun karyawan adalah sama, namun dalam kultur Indonesia, buruh berkonotasi sebagai pekerja

25 rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. Sedangkan pekerja, tenaga kerja dan karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam melakukan kerja, akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata ini sama mempunyai arti satu yaitu pekerja. Hal ini terutama merujuk pada Undang-Undang Ketenagakerjaan, yang berlaku umum untuk seluruh pekerja maupun pengusaha di Indonesia. Buruh dibagi atas dua klasifikasi besar, yaitu : 1 Buruh profesional - biasa disebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja 2 Buruh kasar - biasa disebut buruh kerah biru, menggunakan tenaga otot dalam bekerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karyawan dapat dibedakan menjadi lima, antara lain sebagai berikut : 1 Karyawan lepas adalah pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak kerja (di waktu tertentu), karyawan tidak tetap, pegawai harian. 2 Karyawan manajerial adalah orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah. 3 Karyawan operasional adalah orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan. 4 Karyawan tetap adalah pegawai yang bekerja di suatu badan (perusahaan dsb) secara tetap berdasarkan surat keputusan.

26 5 Karyawan tidak tetap adalah karyawan lepas. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan karyawan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang bekerja secara tetap yang atas pekerjaannya akan memperoleh gaji. 2.2.4 Tentang Hotel Menurut Parwani dalam Murdita (2009) menyatakan bahwa hotel adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makanan dan minuman. Pendit dalam Murdita (2009) menyatakan bahwa hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk penginapan (akomodasi) serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya dalam bentuk umum yang telah memenuhi syarat kenyamanan dan bertujuan komersial. Berdasarkan beberapa definisi di atas yang dimaksud hotel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa akomodasi serta menyediakan fasilitas lainnya dan dikelola secara komersial. Klasifikasi hotel atau penggolongan hotel adalah suatu sistem pengelompokan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Berdasarkan penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel yaitu : 1 Hotel bintang 1 (Satu) 2 Hotel bintang 2 (Dua) 3 Hotel bintang 3 (Tiga)

27 4 Hotel bintang 4 (Empat) 5 Hotel bintang 5 (Lima) Berdasarkan kriteria dalam hal kondisi atau fasilitas yang tersedia didalam suatu hotel maka klasifikasi tersebut dapat kita katakan sebagai berikut : 1 Klasifikasi menurut standar hotel : 1) Hotel Internasional 2) Hotel Semi internasional 3) Hotel Nasional 2 Klasifikasi hotel sesuai dengan jumlah kamar : 1) Small hotel, dengan jumlah kamar kurang dari 50 kamar 2) Medium hotel, dengan jumlah kamar antara 50 sampai 100 kamar 3) Large hotel, dengan jumlah kamar 100 keatas 3 Klasifikasi hotel sesuai dengan jenis tamu : 1) Bussines hotel Tamu yang menginap kebanyakan businessman, maka diperlukan tata cara praktis dan cepat dalam pelayanan serta fasilitas bisnis sebagai penunjang 2) Touris Hotel Tamu yang menginap kebanyakan wisatawan, maka diperlukan penataan hotel yang artistic serta tersedia sarana informasi wisata serta barang-barang kerajinan tangan dan lain-lain. Empat Klasifikasi hotel sesuai dengan lama tanggal : 1) Hotel Resident Hotel yang sebagaian besar tamunya menetap dalam jangka waktu yang

28 lama yang sewa kamarnya dapat secara bulanan maupun tarif per hari. 2) Hotel Transit Hotel ini terletak di kota yang menjadi pusat kegiatan perdangan, pemerintahan dan tamu-tamu yang menginap kebanyakan pedagang. 3) Hotel Daerah (Resort) Hotel yang menyediakan akomodasi selama masa waktu tertentu cocok untuk beristirahat selama musim liburan oleh keluarga atau kelompok lokasi di daerah yang berhawa segar atau sejuk dan berpengalaman indah seperti daerah pegunungan dekat pantai atau danau. 4) Motel (Motor Hotel) Motel yang dirancang khusus orang-orang atau tamu-tamu yang sedang melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil. Hotel ini berlokasi dipinggir jalan raya, berupa apartemen untuk tempat persinggahan bagi pemakai jalan raya, baik karena kemalaman maupun karana capek Empat Klasifikasi hotel sesuai dengan bintang : Pelayanan hotel ditentukan dalam 5 golongan kelas berdasarkan kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan serta mutu pelayanan sesuai dengan persyaratan penggolongan hotel. Dilihat dari jumlah kamarnya yang mencapai 67 kamar, The Legian Bali Hotel Seminyak dapat diklasifikasikan sebagai medium hotel dan dilihat dari fasilitas, peralatan dan mutu pelayanan yang diberikan, The Legian Bali Hotel Seminyak dikategorikan sebagai hotel bintang lima.

29 2.2.5 Peta Konsep Untuk lebih memperjelas tentang konsep penelitian ini dapat dilihat pada peta konsep berikut pada Tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Peta Konsep Kepuasan Kerja No Nama Konsep Mangkunegara 1) Faktor pegawai 1 (2002) 2) Faktor Pekerjaan 2 Job destcriptive index menurut Greenberg & Baron (2003) 3 As ad (2009) 4 Luthans (2006) 1) Bekerja pada tempat yang tepat 2) Pembayaran yang sesuai. 3) Organisasi dan manajemen. 4) Supervise pada pekerjaan yang tepat. 5) Orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat. 1) Faktor Psikologis 2) Faktor Sosial 3) Faktor Fisik 4) Faktor Finansial 1) Faktor Pembayaran 2) Faktor pekerjaan itu sendiri 3) Faktor rekan kerja 4) Faktor promosi pekerjaan 5) Faktor supervisi Berdasarkan Tabel 2.2 dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan menurut beberapa para ahli. Faktor-faktor inilah yang akan digunakan dalam proses penelitian ini. Peta konsep ini nantinya akan mempermudah di dalam proses menentukan faktor mana saja yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan The Legian Bali Hotel Seminyak.