BAB II PENGENALAN RUMAH ADAT BOLON SIMALUNGUN

dokumen-dokumen yang mirip
MAKNA SIMBOL PADA BANGUNAN RUMAH BOLON DI DESA PEMATANG PURBA SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Adat merupakan ciri khas bangunan suatu etnik di suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Gorga Sopo Godang merupakan sebuah tempat atau rumah yang hanya memiliki

BAB 1 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari

MUSYAWARAH NASIONAL VIII KORPRI KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VIII KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-09/MUNAS.VIII/XII/2015 TENTANG

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. kata songket. Tanjung Pura Langkat merupakan pusat Pemerintahan Kesultanan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Nasional yang dilindungi pemerintah, di mana bangunan ini merupakan pusat

Tugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

Arsitektur Dayak Kenyah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada di daerah Karo khususnya di perkotaan banyak dijumpai

KARAKTERISTIK RUMAH ADAT TAMBI SUKU LORE SULAWESI TENGAH

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB V PENUTUP. rumah limas di desa Sirah Pulaupadang dan arsitektur rumah limas di Palembang

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Tradisi Membangun Arsitektur Tradisional Folajiku Sorabi, Tidore Kepulauan

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora

Bab 1 Arsitektur Tradisional Karo

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia termasuk negara yang rawan bencana alam. Beberapa bencana disebabkan oleh letak geografis Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1.1 Latar Belakang Masalah

UTS SPA 5 RAGUAN

Kampung Wisata -> Kampung Wisata -> Konsep utama -> akomodasi + atraksi Jenis Wisatawan ---> Domestik + Mancanegara

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

DAFTAR ISI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian...56

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Bakkara (2011) ada 3 Bius induk yang terdapat di Tanah Batak sejak awal peradaban bangsa

IDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG

RUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH

RUMAH ADAT LAMPUNG. (sumber : foto Tri Hidayat)

ADAPTASI TEKNOLOGI DI RUMAH ADAT SUMBA

DATA RUMAH ADAT DI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain yang digunakan pada proyek Komples Wisata Budaya di Kota

ELEMEN PEMBENTUK ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK KARO DI KAMPUNG DOKAN

BAB VI KESIMPULAN. Rumah toko Cina Malabero Bengkulu yang dikelompokkan dalam

BAB IV RAGAM HIAS RUMAH BAGHI DI DESA GUNUNG AGUNG PAUH KECAMATAN DEMPO UTARA KOTA PAGARALAM

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di Pulau Nias. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman budaya, suku, ras, agama dan lain-lain. Keberagaman yang dimiliki

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan

A. Pasangan Dinding Batu Bata

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Rencana Tapak Seluruh Kompleks Istana Kepresidenan Bogor. Sumber: Bag. Teknik Istana Bogor, 2012

Subtema 2 : Kegiatan Ekstrakurikulerku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. maju, salah satunya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Ngango lo huwayo pada upacara adat di Bulango Kabupaten Bone Bolango

BAB IV: KONSEP Konsep Bentuk Bangunan Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

Konsep Tata Masa. Parkir. Green area. Green area

PERENCANAAN BANGUNAN INFRAKSTRUKTUR PENDIDIKAN (GAZEBO) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

PELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:

BAB III TINJAUAN KHUSUS

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara

JENIS-JENIS KALIGRAFI, MOTIF MOTIF ORNMEN, ORNAMEN MELAYU, ORNMEN ARAB, (LAMPIRAN) DENA LOKASI, PETA, GAMBAR MASJID,

BAB 1. Pendahuluan. Negara Indonesia selain terkenal dengan Negara kepulauan, juga terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan hutan.

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. simbolisme dari kalimat Minazh zhulumati ilan nur pada surat Al Baqarah 257.

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENOMORAN RUMAH DAN BANGUNAN DI KOTA BATU

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

+ 3,63 + 2,60 ± 0, ,00

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

Transkripsi:

BAB II PENGENALAN RUMAH ADAT BOLON SIMALUNGUN II.1.Rumah Adat Bolon Batak Simalungun II.1.1.Sejarah Rumah Adat Bolon Simalungun yaitu istana peninggalan kerajaan purba. Dibangun pada tahun 1864 oleh raja purba XII Tuan Rahalim, seorang raja yang pernah Berjaya di Simalungun pada pertengahan abad ke-19 di. Rumah Adat Bolon Simalungun berada di desa Pematang Purba kabupaten Simalungun Sumatra Utara. Lokasinya sekitar 200 meter dari jalan umum. Gambar II.1.Peta Lokasi Rumah Adat Bolon Simalungun Sumber Data: www.googlemap.co.id Rumah Bolon Adat Bolon Simalungun dekelilingi oleh beberapa bangunan disekitarnya seperti rumah pengawal, rumah pembantu, dan rumah-rumah pengikut atau prajurit Raja, pada tahun 1961 Rumah Bolon Purba di tetapkan sebagai objek wisata oleh bupati simalungun yang dikelola Yayasan Museum Simalungun dan disahkan oleh notaris pada 7 juni 1966. II.1.2.Bangunan fisik Rumah Bolon Adat Simalungun memiliki bentuk persegi empat, mempunyai model seperti Rumah Panggung, tinggi dari tanah sekitar 1,75 meter.bentuk Rumah Adat Bolon Simalungun dengan rumah adat yang lainnya pada hakekatnya serupa, namun terdapat beberapa perbedaan.demikian juga dengan bentuk bangunan pada masa kini

yang membangun rumah dengan bentuk tradisional namun dengan bahan material modern seperti penggunaan paku dan seng atau super dex untuk atap. Hal ini disebabkan arsitektur tradisional sudah mulai langka serta kurangnya literatur tentang arsitektur tradisional Simalungun. Adapun bentuk dari bangunan Rumah Adat Bolon Simalungun adalah sebagai berikut: Gambar II.2.Rumah Adat Bolon Simalungun Sumber Data:Pecintawisata.Wordpress.com(Diakses 15 April 2015) II.1.3.Bagian-Bagian Bangunan Bangunan adalah wujud Fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat tempat kedudukan baik yang diatas, ataupun dibawah tanah dan air. Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung, ataupun segala sarana prasarana dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya.suatu benda dapat dikatakan sebagai bangunan bila benda tersebut merupakan hasil karya orang dengan tujuan untuk kepentingan tertentu. Benda tersebut tidak dapat dipindahkan kecuali dengan cara membongkar. Adapun bagian-bagian bangunan Rumah Adat Bolon Simalungun adalah Sebagai berikut: Palas Pondasi daripada rumah yang akan dibangun.bahan pondasi pada jaman dahulu terbuat dari batu gunung, kayu keras, pakis besar(batang tanggiang). Bentuk dari

pondasi ini dipahat berbentuk trapesium untuk bahan batu, sedangkan bahan batang kayu berbentuk silinder. Antara Pondasi dengan galang bangunan dibuat pemisah yang terbuat dari ijuk agar tidak mudah busuk dan rusak. Halang Gambar II.3.Pondasi Rumah Adat Bolon Simalungun Sumber Data:Dokumen Pribadi (2014) Galang rumah yang terbuat dari kayu bulat kuat dan keras dibentuk sisinya.jumlah sisi galang kayu tidak sama disesuaikan dengan besar kayu pada umumnya. Sisinya dibentuk dengan bilangan genap. Pembuatan sisi kayu balok dengan menggunakan alat yang dianamakan Baliung. Galang pertama atau galang paling bawah bangunan dipasng diatas palas atau pondasi batu atau kayu, kemudian galang kedua ditempatkan diatas galang pertama. Pada saat menempatkan galang ini diperhatikan pangkal dari kayu harus menghadap ketimur dan ujungnya menghadap kebarat.

Gambar II.4.Galang Rumah Adat Bolon Simalungun Sumber Data:Dokumen Pribadi (2014) Hulissir Hulissir atau tiang Rumah adat Bolon Simalungun terbuat dari batang kayu yang kuat dan keras. Tiang ini dibentuk bersisi supaya lebih rapi dan pada pangkal atau ujung dibuat pasi atau biasa disebut pen untuk mengikat galang dan pondasi pada tiang. Dasor Gambar II.5.Tiang Rumah Adat Bolon Simalungun Sumber Data:Dokumen Pribadi (2014) Dasor atau lantai Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari bilahan-bilahan papan yang kuat. Dipasang diatas galang-galang sejajar dengan lebar bangunan. Disususn dengan rapi tanpa menggunakan paku atau perekat lainnya.

Gambar II.6.Lantai Rumah Adat Bolon Simalungun Sumber Data:Dokumen Pribadi (2014) Tayub Tayub atau atap Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari rumbia disusun dengan teknik tradisional agar terlihat rapi. Sebelum pemasangan rumbia dilakukan ijuk dipilah-pilah terlebih dahulu melalui aturan teknik yaitu belahan ijuk sebelah kanan harus dipasang sebelah kanan, jika belahan ijuk sebelah kiri harus dipasang sebelah kiri. Jika pemasangan tidak menuruti teknik maka kerapian atap tidak dapat dimaksimalkan serta kemungkinan besar kebocoran atap akan terjadi.

Andar Gambar II.7.Atap Rumah Adat Bolon Simalungun Sumber Data:Dokumen Pribadi (2014) Andar atau tangga Rumah Adat Bolon Simalungun terbuat dari kayu yang jaman dahulu dikatakan andar rassang untuk raja.tangga ini berada tepat di pintu rumah karena orang yang masuk ke dalam Rumah Adat Bolon Simalungun harus melalui tangga. Gambar II.8.Tangga Rumah Adat Bolon Simalungun Sumber Data:Dokumen Pribadi (2014)

Surambih Surambih atau serambi Rumah Adat Bolon Simalungun ada dua bagian yang dipisahkan oleh tangga masuk kedalam Rumah Adat Bolon Simalungun. Serambi ini berfungsi sebagai tempat istirahat raja disaat lagi bersantai Gambar II.9.Serambi Rumah Adat Bolon Simalungun Sumber Data:Dokumen Pribadi (2014) II.1.4.Ornamen-Ornamen Menurut Gustami(1980) ornamen adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan. Jadi,berdasarkan pengertian itu ornamen merupakan hiasan pada suatu benda. Kehadiran sebuah ornamen tidak semata sebagai pengisi bagian kosong dan tanpa arti lebi-lebih karya ornamen jaman dulu. Beberapa ornamen yang ada pada Rumah Bolon Adat Simalungun: Kepala Kerbau(Pinar UluniHorbou) Kepala kerbau merupakan simbol yang dikenal sejak jaman dahulu. Kepala kerbau merupakan simbol keberanian dan kebenaran serta dianggap mempunyai suatu kekuatan tertentu. Pada jaman dahulu bahannya terbuat dari ijuk dan tanduk asli kerbau. Tanduk kerbau ini berada pada ujung atap depan Rumah Adat Bolon Simalungun.

Gambar II.10.Ornamen Kepala Kerbau Sumber Data:www//tanduk kerbau.com(diakses 12 April 2015) Kambing Beradu Kepala(Pinar Hambing Mardugu. Pada Jaman dahulu kambing merupakan binatang yang suci bagi masyarakat Simalungun,hal ini ditandai bahwa binatang kambing dibuat sebagai kurban persembahan kepada yang mereka yakini pada masa itu, agar permohonan mereka dikabulkan.ornamen ini melambangkan keberanian menghadapi tantangan dan tetap menuruti aturan permainan. Ornamen terdapat pada dingding bagian depan Rumah Bolon Adat Simalungun. Gambar II.11.Ornamen Pinar Hambing Mardugu

Daun Semangka(Pinar Gundur Manggulapa) Menggambarkan Semangka yang subur dan berbuah lebat. Tumbuhan semangka tumbuh sangat subur di daerah Simalungun. Ornamen ini melambangkan kemakmuran,kesuburan dan kejayaan masyarakat Simalungun. Ornamen ini terdapat pada bingkai jendela Rumah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.12.Ornamen Pinar Gundur Manggulapa Pucuk Pakis(Pinar Pahu-Pahu Patundal) Menggambarkan pucuk pakis yang saling bertolak belakang. Gambar ini menunjukkan pada jaman dahulu perbedaan pendapat tetap ada namun tetap satu tujuan. Ornamen ini terdapat pada tiang beranda Ruamah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.13.Ornamen Pinar Pahu-Pahu Patundal

Ukiran Perhiasan Cantik(Pinar Dormani) Pinar Dormani menggambarkan perhiasan yang cantik.dormani berasal dari kata Dorma=Cantik,Simpatik,Sepadan,Anggun. Ornamen ini melambangkan keagungan, kebesaran seorang pemimpin. Gambar II.14.Ornamen Pinar Dormani Daun Ramuan Obat(Pinar Asi-Asi) Menggambarkan daun tumbuhan dimana pada jaman dahulu daunnya digunakan sebagai ramuan obat. Ornamen ini merupakan simbol dalam bidang kesehatan, kesejahteraan, dan keharmonisan masyarakat pada jaman dahulu. Ornamen ini terdapat pada halikkip Rumah Bolon Adat Simalungun. Gambar II.15.Ornamen Pinar Asi-Asi

Daun Pohon Torop(Pinar Mombang) Menggambarkan daun pohon torop mempunyai batang yang besar dan tinggi. Melambangkan maha guru yang mampu mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada masyarakat. Ornamen ini terdapat diatas pintu Rumah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.16.Ornamen Pinar Mombang Bulu Burung Merak(Pinar Jombut Uwou) Melambangkan bulu burung merak yang indah berwarna-warni. Ornamen ini melambangkan penghormatan bagi yang patut dihormati dan menghargai yang patut dihargai. Ornamen ini terdapat di Ruangan Rumah Bolon Adat Simalungun. Gambar II.17.Ornamen Pinar Jombut Uwou Kupu-Kupu Terbang(Pinar Appul-Appul) Menggambarkan kupu-kupu yang sedang terbang mengembangkan sayapnya.seekor kupu-kupu terbang akan mengatur sayapnya secara serasi selaras dan seimbang sehingga kupu-kupu dapat terbang dengan indah. Ornamen ini melambangkan bahwa

dalam membuat perencanaan selalu memperhatikan arah yang akan dituju, standar kerja, keserasian sinergi sehingga dicapai tujuan akhir dengan efisien dan efektif. Ornamen terdapat pada tiang Rumah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.18.Ornamen Pinar Appul-Appul Kera Berkutu(Pinar Bodat Marsihutuan) Menggambarkan kera yang saling membantu mencari kutu kawannya. Ornamen ini bahwa manusia harus saling kerja sama dan saling membantu meringankan beban, menghindarkan kerusuhan, memelihara ketertiban dan keselarasan. Ornamen ini terdapat pada lesplank Halikkip Rumah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.19.Ornamen Pinar Bodat Marsihutuan

Tumbuhan Hadukka(Pinar Andor Hadukka) Tumbuhan yang merambat dengan suburnya. Oranamen ini melambangkan berkembangnya tuah dan rejeki yang datang.ornamen ini terdapat pada tiang nanggar lopou Rumah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.20.Ornamen Pinar Andor Hadukka Tumbuhan Sejenis Pakis(Pinar Simarlipan-lipan) Menggambarkan daun tumbuhan sejenis pakis tumbuh dan subur ditanah gersang. Ornamen ini melambangkan bahwa dimana kita berada selalu menuruti aturan yang ada. Ornamen ini terdapat pada tiang nanggar Ruamah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.21.Ornamen Pinar Simarlipan-Lipan

Sisik Tenggiling(Pinar Sisik Tanggiling) Mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh di alam bebas.ornamen ini melambangkan Bahwa setiap manusia ketahanan dan kelebihan. Ornamen ini terdapat pada Halikkip Rumah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.22.Ornamen Pinar Sisikni Tanggiling Bunga Hambili(Pinar Bunga Hambili) Menggambarkan bunga hambili yang digunakan untuk bahan benang. Ornamen ini melambangkan dalam hidup Budaya hemat. Ornamen ini terdapat pada sisi atas ujung tiang pelengkap ornamen yang lainnya. Gambar II.23.Ornamen Pinar Bunga Hambili Ukiran cicak(pinar boraspati) Menggambarkan cicak yang biasanya hidup dalam lingkungan rumah. Ornamen ini melambangkan kerukunan, keharmonisan, serta melambangkan penangkal roh jahat

dan merupakan lambang kesuburan. Ornamen ini terdapat pada dingding luar Ruamah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.24.Ornamen Pinar Boraspati Ukiran gigi(pinar ipon-ipon) Menggambarkan barisan gigi putih bersih yang indah dan rapi. Ornamen ini melambangkan Simbol keramahan pada orang lain. Ornamen ini sebagai pemisah antara ornamen yang satu dengan yang lain dan juga penambah kerapian ornamen. Gambar II.25.Ornamen Pinar Ipon-Ipon Tali Dipilin(Pinar Tali Simuor-uor) Menggambarkan tali yang dipilin sehingga semakin kuat untuk mengikat suatu benda.ornamen ini melambangkan kesatuan dan kekuatan secara bersama dalam menghadapi tantangan dan cobaan.ornamen ini sebagai pelengkap ornamen lainnya.

Gambar II.26.Ornamen Pinar Tali Simuor-uor Lambang Salib Atau Tambah(Pinar Palit) Ornamen ini sebagai penangkal dari roh-roh jahat dan penyakit menular. Fungsi pinar palit pada bangunan Rumah Adat Bolon Simalungun adalah sebagai ruang mata untuk melihat dari dalam rumah. Ornamen ini terdapat pada pintu Rumah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.27.Ornamen Pinar Palit Kecambah Kacang Rotak(Pinar Sulihni Rotak) Ornamen ini melambangkan tumbuh suburnya generasi penerus yang mempunyai rasa tanggung jawab serta siap mengabdi kepada bangsa dan Negara. Semakin baik tunasnya maka pertumbuhan kacang ini akan semakin lebih baik, demikian juga dengan pertumbuhan generasi muda. Semakin Baik dibekali ilmu dan moral akan

semakin maju generasi muda mendatang. Ornamen ini terdapat pada pintu belakang Rumah Adat Bolon Simalungun. Gambar II.28.Ornamen Pinar Sulihni Rotak Daun Ramuan Obat(Pinar Horis Hotala) Jenis tumbuhan yang dapat dijadikan ramuan obat. Ornamen ini melambangkan keteraturan hidup. Ornamen ini terdapat pada pintu belakang Rumah Adat Bolon Simalungun Gambar II.29.Ornamen Pinar Horis Hotala

II.2.Opini Masyarakat Terkait Rumah Adat Bolon Simalungun Dari beberapa opini masyarakat Simalungun hasil wawancara langsung terkait Rumah Adat Bolon Simalungun. Beberapa dari mereka kebanyakan mengatakan bahwa informasi tentang Rumah Adat Bolon Tersebut susah didapatkan karena kurangnya informasi yang ada, adapun informasi yang terkait namun tidak jelas dan akurat seperti halnya blog, web, akun-akun pribadi lainnya yang membuat pemahaman masyarakat simpang siur terhadap pemahaman Rumah Adat Bolon Simalungun. Kurangnya dukungan pemerintah setempat untuk membangun dan melestarikan kebudayaan daerah sehingga kurangnya daya tarik untuk mengetahui dan mengunjungi tempat tersebut. II.3.Khalayak Masyarakat Khalayak masyarakat tentang Rumah Adat Bolon Simalungun berdasarkakan: Demografi: Usia :17-30 Gender : laki-laki dan perempuan Status ekonomi : menengah Pendidikan : Pelajar SMA dan Mahasiswa Pekerjaan : Wiraswasta,Kantoran,Pengusaha Psikografis: Masyarakat Simalungun yang kurang mencintai budaya sendiri Sangat mudah dipengaruhi kebudayaan lain Kurang memiliki rasa ingin tahu terhadap kebudayaan daerah Geografis: Masyarakat stempat dan masyarakat Simalungun di seluruh Nusantara

II.4.Ringkasan Dan Solusi Kebudayaan adalah akal budi manusia yang menjadi suatu kebiasaan pada suatu wilayah tertentu. Rumah adat adalah ciri khas bangunan suatu daerah yang berada di Indonesia. Rumah adat menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa yang masih banyak dilestarikan salah satunya dalah Rumah Adat Bolon Simalungun yang berasal dari Sumtara Utara. Merupakan rumah peninggalan dari salah satu raja purba. Dimana sekarang ini sudah mulai terlupakan akan keberadaan Rumah Adat Bolon tersebut oleh masyarakat setempat khususnya generasi muda. Maka dari itu semua dibutuhkan solusi yang nantinya akan membuat salah satu media informasi seperti buku, ebook, brosur, media social dan media informasi lainnya. Semua itu dilakukan supaya masyarakat Simalungun khususnya generasi muda setempat dapat mengetahui, memahami kebudayaan daerah yaitu Rumah Adat Bolon Simalungun.