BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kini, perkembangan teknologi semakin tinggi dengan ditemukannya suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak terlepas kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI). Komputer

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. langsung dan overhead pabrik. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti. Karena jika salah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu sarana hiburan dan sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sejumlah waktu untuk pemesanan. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dibidang jasa layanan kesehatan seperti rumah sakit,

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

BAB I PENDAHULUAN. orang semakin mudah saja menjalankan aktifitasnya. Komputer yang pada

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi petani, tetapi masalahnya adalah apakah penyakit tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pemimpin yang mampu membimbing dan mengarahkan anggotaanggota

BAB I PENDAHULUAN. dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi, tanpa membicarakan suatu benda yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. CV. Sejati Furniture adalah suatu perusahaan perseorangan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana

BAB I PENDAHULUAN. yang telah melakukannya. Banyak tersedia jasa pengantar wisata di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengolah bahan limbah pertanian untuk pakan ini diperlukan peralatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Raskin, Bantuan Siswa Miskin (BSM), Pr ogram Keluarga Harapan (PKH),

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan obat-obatan untuk konsumen selalu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN. dan tepat sehingga dapat memberikan keputusan bagi dirinya dan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari serangan penyakit penyakit yang disebabkan serbuan jasad renik atau

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat. Dalam hal penentuan siswa berprestasi diperlukan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. primer meliputi makan, minum, pakaian dan lain-lain. Kebutuhan lain yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. lama semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kebutuhan tempat tinggal, semakin tinggi jumlah penduduk, maka

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. gunakan untuk mempermudah aktivitas kerja. Dengan teknologinya, komputer

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB I PENDAHULUAN. Di sekolah SMK Negeri 6 Medan, untuk menentukan siswa berprestasi data-data

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan persaingan global. Dengan ketatnya persaingan dalam dunia global

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

BAB I PENDAHULUAN. tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan. mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.

BAB I PENDAHULUAN. penjualan tiket yang akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. di bidang peternakan, budidaya ikan gurame harus dilakukan secara cermat dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. dari ilmu komputer, yaitu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Artificial

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, organisasi besar maupun kecil telah

BAB I PENDAHULUAN. pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko

BAB I PENDAHULUAN. kontinuitas dan perkembangan, sebagaimana kita ketahui untuk kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun ajaran yang sedang berjalan. Tujuan sekolah pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. saatnya pengelola dapat memberikan data pensiun. tahun 2004 hingga 2010 terjadi penurunan jumlah dana pensiun.

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah ketidaktahuan terhadap jenis penyakit dan cara. perawat) untuk mengetahui penyakit yang menyerang tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang pada awalnya hanya digunakan oleh para akademisi dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya: Bisnis, Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Permainan dan sebagainya. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar dapat membantu kerja manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar daat menyelesaikan suatu permasalahn tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesakan dengan bantuan para ahli. Bagi para alhi, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. (Yossi Octavina, 2014 : 3). [1] 1

2 Bronkitis atau dikenal dengan paru-paru basah adalah penyakit pernapasan dimana selaput lendir pada saluran bronkial paru-paru menjadi meradang. Selaput lendir yang meradang tersebut menjadi membengkak dan menjadi lebih tebal, hal ini mempersempit atau menutup saluran udara yang kecil di paru-paru, mengakibatkan batuk yang bisa disertai dengan dahak dan sesak napas. Penyakit ini datang dalam dua bentuk: akut (berlangsung dari satu sampai tiga minggu) dan kronis (berlangsung setidaknya 3 bulan dalam setahun, selama dua tahun berturutturut). Orang dengan asma juga mungkin memiliki asma bronkitis, peradangan dari selaput tabung bronkial. Bronkitis mungkin yang menyebabkan batuk dan produksi dahak yang kadang menyertai infeksi saluran pernapasan atas. Dalam banyak kasus, infeksinya berasal dari virus, tapi kadang-kadang bisa disebabkan oleh bakteri. Metode Bayes merupakan metode yang baik didalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes juga merupakan suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter dengan menggabungkan informasi dari sampel dan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya. Keunggulan utama dalam penggunaan Metode Bayes adalah penyederhanaan dari cara klasik yang penuh dengan integral untuk memperoleh model marginal (Sri Rahayu, 2013 : 3). [2] Yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah dimana masyarakat kesulitan untuk konsultasi secara langsung dengan dokter spesialis paru, lambatnya penanganan penyakit Bronchitis sehingga mengalami kerusakan

3 pada paru, serta antrian yang cukup lama pada saat ingin konsultasi dengan dokter spesialis paru. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka di dalam penelitian ini penulis mengangkat sebuah judul Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Bronchitis Menggunakan Metode Teorema Bayes. Agar dapat membantu dokter dan paramedis dalam mengidentifikasi penyakit Bronchitis. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Dari indentifikasi di atas, terdapat beberapa masalah yang ditemui dan diharapkan dapat diselesaikan melalui penelitian ini adalah: 1. Kesulitan konsultasi secara langsung dengan dokter spesialis paru - paru. 2. Lambatnya penanganan penyakit Bronchitis sehingga mengalami kerusakan pada paru. 3. Antrian yang cukup lama pada saat berkonsultasi dengan dokter spesialis paru - paru. I.2.2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada laporan skripsi ini adalah : 1. Bagaimana merancang sistem pakar yang dapat mendeteksi penyakit Bronchitis dan dapat menerapkan metode teorema bayes dalam mendeteksi penyakit Bronchitis? 2. Bagaimana merancang aplikasi sistem pakar agar dapat di akses dengan mudah oleh masyarakat maupun oleh dokter dan mahasiswa kedokteran?

4 I.2.3. Batasan Masalah Agar pembahasan terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang dibahas maka sistem ini dibatasi permasalahannya sebagai berikut : 1. Aplikasi sistem yang dibangun hanya sebatas mengenai identifikasi penyakit Brochitis. 2. Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah ini adalah metode Teorema Bayes. 3. Data yang di input berupa data penyakit dan data gejala. 4. Aplikasi sistem yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 2010 dengan database SQL Server 2008 serta model UML. 5. Hasil output yang dihasilkan bukan hasil print out melainkan hasil dari identifikasi penyakit Bronchitis yang dapat dilihat secara otomatis pada saat melakukan pemeriksaan pada pasien. 6. Sumber pengetahuan diperoleh dari pakar, dokter, buku-buku, dan e-book yang mendukung. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Merancang sebuah aplikasi sistem pakar yang menggunakan Metode Teorema Bayes dan membangun aplikasi sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit Bronchitis secara efektif dan efisien. 2. Untuk merancang aplikasi sistem pakar agar dapat di akses dengan mudah oleh masyarakat dokter maupun oleh mahasiswa kedokteran.

5 I.3.2. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Manfaat Bagi pengguna: 1. Sistem pakar yang diusulkan dapat membantu dan menghasilkan identifikasi penyakit Bronchitis yang cepat dan efisien bagi pengguna lainnya. 2. Membantu pengguna aplikasi mengenai pengenalan gejala penyakit Bronchitis sejak dini. 3. Membantu tenaga medis dalam mengidentifikasi penyakit Bronchitis. b. Manfaat Teoritis: 1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam pembuatan sebuah aplikasi untuk membangun sistem pakar identifikasi penyakit Bronchitis. I.4. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan dengan mempelajari literatur teori dasar yang mendukung penelitian, pencarian dan pengumpulan data yang dibutuhkan.

6 a. Pengamatan Langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada ruangan praktek dokter. Mengidentifikasi penyakit Bronchitis. b. Wawancara (Interview) Yaitu usaha pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penyakit Bronchitis untuk memperoleh hasil identifikasi penyakit Bronchitis tersebut, penulis mengajukan pertanyaan kepada dokter ahli, berikut daftar pertanyaan wawancara : 1. Apa itu penyakit Bronchitis menurut dokter? 2. Apakah penyebab penyakit Bronchitis? 3. Bagaimana cara mengidentifikasi penyakit Bronchitis? 4. Bagaimana cara menangani penyakit Bronchitis? 5. Bagaimana solusi terhadap penyakit Bronchitis menurut dokter? c. Metode Kepustakaan (Library Research) Yaitu usaha pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sistem pakar identifikasi penyakit Bronchitis (peradangan pernafasan) dengan Metode Teorema Bayes serta beberapa rujukan dari buku-buku ahli pakar ataupun buku-buku dari dokter dan penyakit Bronchitis. 2. Analisis dan Perancangan Sistem Pada tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun, setelah mengumpulkan berbagai kebutuhan pengguna sistem, maka

7 tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah perancangan sistem yang diharapkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna, Metode Analisis dengan sistem pakar dimulai dengan : a. Pengumpulan berbagai data, yaitu data penyakit, data gejala dan data diagnosa gejala. b. Mengorganisasikan data tersebut di atas ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga bisa diakses, diupdate, diedit. c. Menampilkan informasi-informasi yang dapat dihasilkan dengan sistem pakar. Dalam hal ini yaitu informasi-informasi yang berkaitan dengan penyakit Bronchitis. 3. Prosedur Perancangan Ada beberapa cara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan, yaitu : a. Menganalisis permasalahan yang ada dalam sistem pakar identifikasi penyakit Bronchitis. b. Merancang sistem yang baru dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language). c. Membuat aplikasi dengan bahasa pemograman Visual Basic 2010. d. Menggunakan database SQL Server 2008 R2. Berikut tahapan dalam penelitian ini dapat di modelkan pada diagram waterfall yang ditunjukkan pada gambar I.1. sebagai berikut : :

8 Analisa Kebutuhan Desain Sistem Penulisan Kode Program Pengujian Program Hasil Program Gambar I.1. Diagram Metodologi Penelitian 1. Analisa Kebutuhan Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data - data yang digunakan untuk menentukan penyakit bronchitis. Pada tahap ini juga ditentukan software dan hardware yang akan digunakan untuk mengimplementasikan dan menguji hasil penelitian. Spesifikasi hardware yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi sistem pakar mendiagnosa penyakit bronchitis adalah: a. Processor Intel Core IM i3-350,2.26 GHz. b. Memory/RAM minimal 2 GB. c. Harddisk minimal 500 GB. d. Mouse dan keyboard. e. Printer.

9 Software yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2010, SQL Server 2008 R2, Microsoft Visio 2007. Desain perancangan menggunakan Unified Modeling Language (UML). 2. Desain Sistem Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat kode program. Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Dalam hal ini penulis merancang form yang dibutuhkan seperti form input data gejala bronchitis, data penyakit bronchitis, dan lain-lain. Dokumen inilah yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. 3. Penulisan Kode Program Setelah tahap desain sistem telah selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah penulisan kode program. Pada tahap ini desain sistem yang telah dirancang akan diimplementasikan ke dalam kode program. Pemrograman dimulai dengan membuat program untuk menampilkan form admin. Dimana admin yang akan menginputkan data gejala bronchitis, data penyakit bronchitis, dan data-data lainya yang digunakan dalam menentukan penyakit bronchitis. 4. Pengujian Program Setelah pembuatan program selesai, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat menggunakan

10 black box. Tujuan pengujian program adalah untuk mengevaluasi kinerja dan kehandalan program yang telah dibuat dalam menentukan keputusan dari ktiteria - kriteria yang ada dan menemukan kesalahan - kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki. 5. Hasil Setelah pengujian program selesai dilakukan dan program telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka tahap selanjutnya adalah menerapkan hasilnya. Yaitu menerapkan sistem pakar mendiagnosa penyakit bronchitis. I.5. Keaslian Penelitian Sebagai bukti penelitian yang akan dibuat, maka penelitian akan dibandingkan terhadap penelitian penerapan metode Teorema Bayes yang pernah dilakukan. Adapun Penelitian tersebut yaitu yang pertama dilakukan oleh Muhammad Johan Wahyudi, Abdul Fadlil (1, Juni 2013) [3] yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mengindentifikasi Penyakit Udang Galah Dengan Metode Theorema Bayes. Hasil dari penelitian tersebut adalah Dengan adanya aplikasi sistem pakar dengan metode Teorema Bayes maka orang awam dapat mengetahui gejala udang galah tanpa bertemu langsung dengan dokter atau ahlinya. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Sri Rahayu (3, Agustus 2013) [2] yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal Dengan Menggunakan Teorema Bayes dan hasil penelitiannya adalah Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit dalam dengan

11 perhitungan probabilitasnya menggunakan metode Teorema Bayes, dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 yang dapat beraksi layaknya pakar internis. Sistem ini dapat digunakan sebagai media konsultasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian lebih lanjut dengan judul Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Bronchitis Menggunakan Metode Teorema Bayes. Objek yang digunakan pada pembuatan sistem pakar ini adalah Penyakit Bronchitis. Metode kapastiannya menggunakan Teorema Bayes. Output yang dihasilkan berupa hasil nilai kemungkinan sesorang menderita penyakit Bronchitis. Aplikasi yang di gunakan adalah Visual Basic 2010 dan Sql Server Studio 2008. I.6. Lokasi Penelitian Penulis melakukan Penelitian di Praktek Spesialis Paru Paru Jl. Letjen S.Parman No. 192-A Telp. 061-4559856 Medan. I.7. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalahsebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

12 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai system informasi akuntansi, UML, ERD dan normalisasi. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara detail. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.