PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA 2015-2045 Disampaikan oleh: Ir. Rudy S. Prawiradinata, MCRP, Ph.D Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bali, 21 Februari 2018 1
2 VISI INDONESIA 2045 Skenario Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 2045 Masuk dalam 5 Negara dengan PDB Terbesar Tahun 2045 (USD Triliun) 2
3 Terdapat skenario pertumbuhan ekonomi rendah 4,5%/tahun apabila terdapat gejolak global yang berpengaruh besar pada ekonomi Indonesia dan harga komoditi rendah pada seluruh periode. Ke luar dari MIT tahun 2041, PDB per kapita tahun 2045 USD 16.149, dan urutan PDB ke-10 pada tahun 2045 INDIKATOR 1986-2015 SKENARIO PERTUMBUHAN EKONOMI 2016 2045 DASAR SEDANG TINGGI Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata (%/tahun) 5,1 5,1 5,7 6,4 Pertumbuhan Penduduk (%/tahun) 1,50 0,71 0,71 0,71 Ranking PDB Dunia *) 16 8 7 4 PDB per Kapita (USD) *) 3374 19794 23201 28934 Tahun ke luar dari Middle Income Trap (MIT) 2038 2037 2034 INVESTASI Pertumbuhan Rata-rata (%/tahun) 6,4 5,4 6,2 7,3 Peranan terhadap PDB (%) *) 32,8 33,1 37,6 39,0 EKSPOR DAN KETERBUKAAN EKONOMI Pertumbuhan Rata-rata (%/tahun) 7,0 5,6 6,5 7,9 Keterbukaan [(Ekspor+Impor)/PDB](%) *) 34,0 49,2 51,5 54,0 INDUSTRI Pertumbuhan Rata-rata (%/tahun) 6,3 5,2 6,4 7,8 Peranan terhadap PDB (%) *) 21,0 23,4 26,9 32,0 PERTANIAN Pertumbuhan Rata-rata (%/tahun) 3,1 3,0 3,0 3,0 Peranan terhadap PDB (%) *) 13,5 7,8 7,0 6,5 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas *) Akhir Periode
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2045 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEDEPAN DIARAHKAN UNTUK: 4
STATEGI KETERKAITAN KOMITMEN GLOBAL DAN ARAH KEBIJKAN PENANGGULANGAN BENCANA DALAM RPJMN 2015 2019 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 SASARAN Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi. 1 Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di pusat dan daerah, 2 Penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana, 3 Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana 5
PEMBANGUNAN NASIONAL DAN RISIKO BENCANA Berdasarkan hasil Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2013 yang diterbitkan oleh BNPB, dari jumlah 497 kabupaten/kota, terdapat 388 kabupaten/kota dengan risiko tinggi, sedangkan 109 kabupaten/kota dengan risiko sedang = Risiko bencana sedang = Risiko bencana tinggi Pembangunan infrastruktur berada di daerah rawan bencana Pembangunan Infrastruktur harus berbasis mitigasi bencana Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana dalam setiap Rencana Pembangunan 6
TARGET DAN SASARAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA RPJMN 2015 2019 TARGET PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA RPJMN 2015 2019 Rata-rata IRBI Nasional Rata-rata IRBI 136 Kab/Kota Prioritas Nasional 156,3 169,4 151,6 164,3 146,9 159,2 142,2 154,1 137,5 149 132,8 144 2013 (Baseline) 2015 2016 2017 2018 2019 Wilayah Kepulauan Jumlah Kabupaten/Kota Sasaran dalam Buku III RPJMN 2015-2019 Berisiko Sedang Berisiko Tinggi 21 36 18 24 12 15 10 Papua 1 9 Jawa - Bali 5 31 Kalimantan 4 14 Maluku - 12 Nusa Tenggara 1 14 Sulawesi 3 21 Sumatera 2 19 Nasional 16 Kab/Kota 120 Kab/Kota 7
PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KERENTANAN BENCANA Hampir 75 % infrastruktur industri dasar dan konektivitas, termasuk prasarana pendukungnya dibangun pada zona rentan/bahaya bencana Sumber: BMKG, 2018 8
BNPB; Kemendagri, Pemda Peningkatan Kapasitas, Pemerintah, Pemerintah Daerah BNPB; Kemendagri, K/L teknis, Pemda INTEGRASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA DALAM PEMBANGUNAN Penguatan Kelembagaan Bappenas; BNPB, Kemendagri, dll Peningkatan Kapasitas Masyarakat BNPB; Kemensos, Kemendes PDT dan Trans, K/L teknis lainnya Pengarusutaman PRB dalam Perencanaan Pembangunan BNPB: KOORDINASI PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA (PB) MENKO PMK: KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PMK TERKAIT PB Sistem Peringatan Dini Bencana Tanggap darurat BNPB; Kemensos, Kemenkes, Kemen. PU & Pera, Pemda, K/L teknis lainnya Infrastuktur Mitigasi dan Kesiapsiagaan BNPB; BMKG; Kemenristek; LAPAN, K/L teknis lainnya Pemulihan pasca bencana BNPB; Kemen PU & Pera; Kementan, Kemendag, Kemenperin, Kemen KUKM, Pemda, dll BNPB; Kemen PU &Pera; Kemenhub SKEMA PENDANAAN PB: Optimalisasi sumber pendanaan dari anggaran pemerintah melalui. dana reguler, dana Dekon, TP, Dana Transfer Khusus (DAK, Dana Desa), Dana Tanggap darurat, Dana Cadangan Optimalisasi sumber pendanaan non- APBN/APBD dari dalam maupun luar negeri dalam mendukung aksi-aksi penanganan bencana dan risiko iklim 9
REPUBLIK INDONESIA ISU STRATEGIS PN 2 Belum meratanya pembangunan konektivitas dan jaringan logistik nasional dalam menunjang sektor unggulan Belum optimalnya keterpaduan trasportasi perkotaan dan keselamatan transportasi Terbatasnya sarana dan prasarana komunikasi dan informatika yang berdaya saing Belum optimalnya pembangunan kotakota di Kawasan Timur Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional Rendahnya aksesibilitas di daerah tertinggal dan perbatasan terhadap pusat pertumbuhan, layanan kesehatan, dan pendidikan Tingginya kemahalan harga logistik pada daerah-daerah dengan aksesibilitas sulit, termasuk Papua dan Papua Barat Terbatasnya aksesibilitas Desa dan Kawasan Perdesaan termasuk Kawasan Transmigrasi menuju pusat layanan dasar dan pusat ekonomi Belum memadainya kapasitas sumber daya manusia di Daerah dan Desa dalam penyediaan sarana prasarana konektivitas Antar Desa dan Antar Kawasan Termasuk Kawasan Transmigrasi Belum memadainya sarana dan prasarana sistem logistik perikanan Belum memadainya kapasitas pengelolaan kawasan perikanan Terbatasnya akses terhadap informasi kurangnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana menyebabkan tingginya kejadian bencana. Peningkatan Kapasitas Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam aspek penanggulangan bencana 10
ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL 2 Meningkatkan konektivitas dan teknologi informasi dan komunikasi Meningkatkan Sistem Logistik Mempercepat Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa Mempercepat Pembangunan Papua dan Papua Barat Menanggulangi Dampak Bencana 1. Mengembangkan pelabuhan hub dan feeder jalur utama dan subsidi tol laut 2. Membangun dan mengembangkan transportasi multimoda dan perkotaan 3. Membangun dan mengembangkan bandara pada jalur utama transportasi 4. Meningkatkan dan menyediakan fasilitas keselamatan transportasi; 5. Menyediakan dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi; serta 6. Mengembangkan ekosistem TIK untuk ekonomi digital 1. Membangun infrastruktur dan sarana transportasi dan distribusi yang handal, efisien dan efektif 2. Mewujudkan Sistem Logistik Perikanan dan Pertanian yang terintegrasi dengan sistem logistik nasional 1. Mempercepat pemenuhan pelayanan dasar 2. Mengembangkan perekonomian kawasan & meningkatkan pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, pulau-pulau terluar, dan perdesaan termasuk kawasan transmigrasi 3. Memperkuat koordinasi dan pendampingan desa. 1. Meningkatkan akses pelayanan dasar pendidikan berbasis digital, kesehatan jarak jauh, dan pelayanan public 2. Membangun konektivitas, telekomunikasi dan informatika yang dapat menghubungkan provinsi, kab/kota, distrik dan kampung; 3. Menurunkan kemahalan harga; meningkatkan pemberdayaan masyarakat; 4. Mengembangkan keterkaitan hulu hilir komoditas unggulan. 1. Meningkatkan kapasitas, kesiapsiagaan dan ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menghadapi bencana; mitigasi bencana; 2. Mengurangi Indeks Risiko Bencana Indonesia
REPUBLIK INDONESIA PRIORITAS NASIONAL 2: PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN Pengembangan Sistem Logistik dan Jaringan Pasar Komoditas Perikanan dan Pertanian Penyediaan Sarana Angkut Produk Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Penguatan Industri Pendukung Sistem Logistik Penyediaan Infrastruktur Energi dan Transportasi Pendukung Sistem Logistik Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Sarana dan Prasarana Kebencanaan Penanganan Darurat dan Pemulihan Pascabencana Manajemen Kebencanaan 5 Peningkatan Sistem Logistik 4 Penanggulang an Bencana 1 Peningkatan Konektivitas dan TIK PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN Pengembangan Pelabuhan Hub dan Feeder Jalur Utama dan Subsidi Tol Laut Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda Dan Perkotaan Pembangunan dan Pengembangan Bandara Pada Jalur Utama Transportasi Peningkatan dan Penyediaan Fasilitas Keselamatan Transportasi Penyediaan dan Pengembangan Infrastruktur TIK 3 Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa 2 Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat Pengembangan Ekosistem TIK Menuju Ekonomi Digital Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gizi, Reproduksi Remaja, dan Peningkatan Perlindungan Sosial di Papua dan Papua Barat Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan di Papua dan Papua Barat Pengembangan Koomoditas Unggulan dan Pariwisata Hulu-Hilir di Papua dan Papua Barat Peningkatan Infrastruktur Dasar, Konektivitas, dan TIK di Papua dan Papua Barat Peningkatan Tata Kelola dan Kelembagaan di Papua dan Papua Barat Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan Kawasan Perdesaan dan Transmigrasi Percepatan Pembangunan Desa PN PP KP 12
PRIORITAS NASIONAL 2: PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN RKP 2019 Arah Kebijakan Program Prioritas Penanggulangan Bencana Penurunan Risiko Bencana di Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berisiko Tinggi Peningkatan Kapasitas Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana PROGRAM PRIORITAS 5 Penanggulang -an Bencana 4 1 Peningkatan Konektivitas dan TIK PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN 3 2 Peningkatan Sistem Logistik 13 PRIORITAS NASIONAL Keterangan Prioritas Nasional Program Prioritas Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa
PROGRAM PRIORITAS 5 PENANGGULANGAN BENCANA RKP 2019 14 Proyek Prioritas 1. Pengembangan data, informasi, pengetahuan, dan teknologi kebencanaan 2. Penguatan kebijakan dan regulasi berbasis kajian penanggulangan bencana 3. Penataan ruang di kawasan rawan dan pascabencana Sinergi Kelembagaan: BNPB, Kemendagri, ATR/BPN, BIG, LIPI, KESDM, BMKG, KKP, KemenPUPR, Pemda 4 Penguatan Manajemen Kebencanaan 1 Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana 5 PENANGGULANGAN BENCANA Proyek Prioritas 1. Peningkatan kemampuan aparat dalam penanggulangan bencana 2. Peningkatan kesiapasiagaan dan ketangguhan masyarakat 3. Peningkatan kapasitas relawan bencana 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebencanaan Sinergi Kelembagaan: BNPB, KLHK, Kemendagri, Kemensos, Basarnas, Kemendes PDTT, ATR/BPN, Kemendikbud, Pemda Proyek Prioritas 1. Pengembangan Sistem Peringatan dini 2. Penyediaan Logistik dan Peralatan Kebencanaan 3. Pembangunan infrastruktur mitigasi bencana 2 Sinergi Kelembagaan: BNPB, Kemensos, Kemenkes, Kemendikbud, KUKM, Kemendag, Kementan, KemenPUPR, Basarnas, Kementerian Agama, ATR/BPN, KLHK, Kemendes PDTT, Kemendagri, Pemda Proyek Prioritas 1. Peningkatan Kualitas penanganan darurat 2. Peningkatan dan Pemulihan daerah pascabencana 3 Penanganan Darurat dan Pemulihan Pascabencana Sinergi Kelembagaan: BNPB, LAPAN, BPPT, Kementerian PU- PR, KLHK, Kemendes PDTT, Kementerian ESDM, Basarnas, BMKG, Pemda Keterangan Program Prioritas Kegiatan Prioritas
TIMELINE PENYUSUNAN RKP MENURUT RAPERMEN TATA CARA PENYUSUNAN RKP (VERSI 4 JANUARI 2018) November - Februari Februari - Mei Mei Juni Juli Sept - Okt Desember Penyiapan Penyusunan Rancangan Awal RKP Penyusunan Rancangan Awal RKP Penetapan Rancangan RKP dan Pendanaannya Pembicaraan Pendahuluan Penetapan Perpres RKP Pemutakhiran Rancangan Renja KL menjadi Renja KL Pembahasan Nota Keuangan, RAPBN serta RUU Pemutakhiran RKP dan Penetapan Proyek Prioritas Rapim Penentuan Rancangan Tema, Sasaran, Arah kebijakan, Prioritas Pembangu nan Pembahasan Rancangan KEM dan Pokok Kebijakan Fiskal Workshop Internal (Januari) Penyampaian tema, sasaran, arah kebijakan dan prioritas pembangunan kepada Presiden (Januari) Rakortek Perencanaan Pembangunan (Februari M2) Penetapan rancangan awal RKP dan Pagu Indikatif (Maret M2) Multilateral Meeting (Maret M3) Rangkaian Rakorbangpus dan Musrenbangnas (Maret M2-April M4) Penetapan rancangan RKP dan rancangan Pagu Anggaran (Mei M4) Pertemuan Pendahuluan dengan DPR tentang Rencana APBN Penetapan RKP Penyampaian SB Pagu Anggaran Penyusunan RKA K/L Penelaahan RKA K/L Pertemuan dengan DPR tentang Rencana APBN Penyampaian hasil evaluasi kesesuaian Renja K/L, RKA K/L dan RKPD Penyerahan DIPA Bilateral Meeting Trilateral Meeting
KABUPATEN PROVINSI PUSAT RENCANA JANGKA PANJANG (RPJP RTRW) KEDUDUKAN RENCANA INDUK PENANGGULANGAN BENCANA DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA JANGKA PANJANG (RPJP RTRW) RENCANA JANGKA MENENGAH (RPJM RPB) RENCANA STRATEGIS SEKTORAL RENCANA AKSI PRB RENCANA TAHUNAN Agenda Nasional SDGs 2030 RPJP NASIONAL RPJM NASIONAL RKP NASIONAL RENSTRA K/L RIPB Nasional 2015-2045 RTRW NASIONAL RENCANA NASIONAL PB RAN PRB RENJA K/L RIPB Provinsi 2015-2045 RPJP PROVINSI RTRW PROVINSI RPJM PROVINSI RENCANA PB PROVINSI RENSTRA SKPD PROV RAD PRB PROV RKPD PROV RENJA SKPD PROV RIPB Kabupaten/Kota 2015-2045 RPJP KAB/KOTA RPJM KABUPATEN RENSTRA SKPD K/K RKPD KAB/KOTA RTRW KAB/KOTA RENCANA PB KAB/KOTA RAD PRB KAB/KOTA RENJA SKPD KAB/KOTA 16
RIPB SEBAGAI GRAND DESIGN UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA Pembangunan Berkelanjutan Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) memuat visi dan misi Penanggulangan Bencana dalam jangka panjang sesuai SDGs dan SFDRR (2015-2030) dan mempertimbangkan visi-misi RPJPN (2005-2025 dan 2025-2045) Skenario Pengurangan Risiko Bencana RIPB dilengkapi dengan proyeksi penurunan indeks risiko bencana dalam jangka menengah (5 tahunan) dan jangka panjang (15-20 tahunan), yang dapat digunakan sebagai referensi penetapan rencana nasional Penanggulangan Bencana (Renas PB) dan Rencana Aksi Pengurangan Risiko bencana (RAN PRB) Kapasitas Daerah Pemetaan kapasitas infrastruktur dan kesiapsiapan Masyarakat di daerah sebagai baseline penyusunan rencana pembangunan bidang penanggulangan bencana Pendekatan Wilayah Strategi RIPB dijabarkan dalam skala regional (wilayah), provinsi, kabupaten/kota, kawasan ekosistem, dan fungsi kewilayahan (perkotaan/perdesaan) yang disesuaikan dengan karakteristik kebencanaan di masing-masing wilayah 17
TERIMA KASIH 18