Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

REVIEW RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN TINGGI PALEMBANG TAHUN PENGADILAN TINGGI PALEMBANG JL. JENDERAL SUDIRMAN KM.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Pengadilan Tinggi Pekanbaru Jl. Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru Telp pt-pekanbaru.go.id

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI PALEMBANG

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI TANGERANG

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN TINGGI DENPASAR

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... i. Kata Pengantar... ii

REVIU RENSTRA

Assalamu alaikum wr. wb.

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

L A K I P TAHUN 2013

PENGADILAN TINGGI D.I YOGYAKARTA KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI D.I YOGYAKARTA NOMOR :W13.U/371/KPT/SK/I/2017 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA 0

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 041/SEK/SK/VIII/2012

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

LAKIP Pengadilan Tinggi Jayapura 2015 Page 1

REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LKjIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I - PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI WONOSARI JALAN TAMAN BHAKTI NO.01 WONOSARI, GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

REVIEW RENSTRA PENGADILAN NEGERI SIMALUNGUN

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Ida Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG NOMOR :W6-A/ 051 /OT/SK/I/2013

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI TUBEI PENGADILAN NEGERI TUBEI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

HASIL REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI DENPASAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG NOMOR :W3-A/085a/OT.01.2/I/2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN

PENGADILAN NEGERI SAMBAS KELAS II

REVIU TAHUN 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA

KATA PENGANTAR KETUA PENGADILAN NEGERI MAKASSAR KELAS I A KHUSUS KEMAL TAMPUBOLON, S.H.,M.H. i P N Mks

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

TAHUN 2018 RENCANA KINERJA TAHUNAN PTA JAWA BARAT

dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Wonosari, merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung

KATA PENGANTAR. Padang, 2 Januari 2017 Ketua Pengadilan Negeri Padang. AMIN ISMANTO, SH, MH Nip

PENGADILAN AGAMA DEMAK

Transkripsi:

Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 Mewujudkan Pengadilan Tinggi Palembang Yang Agung Pengadilan Tinggi Palembang Jl. Jend. Sudirman KM: 3,5 Palembang Telp: (0711) 311666, 352900 Fax: (0711) 311666 Website: www.ptpalembang.go.id

Kata Pengantar Sebagai wujud penerapan tata pemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2016 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Pengadilan Tinggi Palembang menyusun Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016. Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang Tahun 2016 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Palembang atas penggunaan anggaran tahun 2016. Laporan Kinerja Tahun 2016 ini telah membandingkan antara Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 serta Capaian Kinerja. Secara umum target kinerja Pengadilan Tinggi Palembang telah berhasil dicapai dengan baik. Capaian Kinerja yang diperoleh pada tahun 2016 tidak terlepas dari dukungan seluruh Sumber Daya Manusia Pengadilan Tinggi Palembang baik bidang teknis maupun non teknis. Melalui laporan ini diharapkan pencapaian kinerja pada masa mendatang dapat lebih ditingkatkan baik perbaikan pelaksanaan tugas maupun melalui penyempurnaan perencanaan kinerja Pengadilan Tinggi Palembang. Palembang, April 2017 KETUA PENGADILAN TINGGI PALEMBANG H. CHAIDIR, SH., MH. HAKIM UTAMA Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 ii

Ringkasan Eksekutif Di dalam Perencanaan Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Palembang mengacu kepada Tujuan, Sasaran Strategis dan Target Kerja yang telah ditetapkan. Pengadilan Tinggi Palembang telah menetapkan 6 (enam) Sasaran Strategis. Keenam Sasaran Strategis tersebut diukur dengan 9 indikator kinerja dan 19 target kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 6 (enam) Sasaran Strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja tahun 2016 terdapat 4 (empat) Sasaran Strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik (capaian atau lebih) yaitu : a. Sasaran peningkatan penyelesaian perkara b. Sasaran peningkatan tertib administrasi perkara c. Sasaran peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan d. Sasaran peningkatan kualitas pengawasan. Secara keseluruhan rata-rata pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Palembang adalah sebesar 94,85%. Rincian pencapaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel : 1. Sasaran Strategis 1 : Peningkatan Penyelesaian perkara Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian a. Persentase perkara pidana yang diselesaikan 91,9% 96,7% b. Persentase perkara perdata yang diselesaikan 88,3% 92,9% c. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan 105% d. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan e. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan f. Persentase sisa perkara tipikor yang diselesaikan g. Persentase perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 99% 103% h. Persentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 104% i. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 104% Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 100,62% Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 iii

2. Sasaran Strategis 2 : Peningkatan Tertib Administrasi Perkara Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Tertib Administrasi Perkara 3. Sasaran Strategis 3 : Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 54,4% 57,2% i. Kasasi ii. Peninjauan Kembali 77,3% 81,3% Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim 69,25% 4. Sasaran Strategis 4 : Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap peradilan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam maksimal 1 hari kerja sejak diputus (Sesuai SK KMA No: 1-144/KMA/SK/I/ 2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan) Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan 5. Sasaran Strategis 5 : Peningkatan Kualitas Pengawasan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 105,2% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan 102,6% 6. Sasaran Strategis 6 : Peningkatan Kualitas Sumber daya Manusia Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial 92,8% 92,8% c. Persentase tingkat kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding d. Persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon panitera pengganti 93,75% 93,75% Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Tertib Administrasi Perkara 96,64% Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 iv

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR BAGAN ii iii v vi ix x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi 2 C. Struktur Organisasi 3 D. Aspek Strategis Organisasi 11 E. Sistematika Penyajian 13 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 2015-2019 14 1. Pernyataan Visi 14 2. Pernyataan Misi 15 3. Tujuan dan Sasaran Strategis 17 4. Program Utama dan Kegiatan Pokok 20 B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 26 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi 28 B. Analisis Capaian Kinerja 30 C. Realisasi Anggaran 47 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 v

BAB IV PENUTUP Penutup 52 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi 57 2. Indikator Kinerja Utama 59 3. Rencana Kinerja Tahun 2016 65 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 67 5. Matriks Reviu Renstra 2015-2019 71 6. Pengukuran Kinerja 77 7. Pernyataan Telah Direviu 80 8. Check List Reviu 82 9. SK Tim Reviu LKjIP Tahun 2016 84 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 vi

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pengadilan di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan 1 Tabel 2.1 Hubungan Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama 17 Tabel 2.2 Hubungan Program Utama, Kegiatan Pokok, Sasaran Strategis dan IKU 21 Tabel 2.3 Tabel Reviu Renstra 2015-2019 Pengadilan Tinggi Palembang 23 Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Tinggi Palembang 26 Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kinerja 2016 29 Tabel 3.2 Capaian Sasaran 1 Peningkatan Penyelesaian Perkara 31 Tabel 3.3 Persentase Perkara yang Diselesaikan 32 Tabel 3.4 Jumlah Perkara Masuk Tahun 2016 33 Tabel 3.5 Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan 33 Tabel 3.6 Persentase Perkara yang Diselesaikan dalam Jangka Waktu Maksimal 3 Bulan 34 Tabel 3.7 Capaian Sasaran Peningkatan Tertib Administrasi Perkara 35 Tabel 3.8 Persentase Berkas Perkara yang Diajukan Banding yang Disampaikan Secara Lengkap 36 Tabel 3.9 Persentase Berkas Perkara yang Diregister dan Siap Didistribusikan ke Majelis 37 Tabel 3.10 Capaian Sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim 37 Tabel 3.11 Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi 38 Tabel 3.12 Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum PK 39 Tabel 3.13 Capaian Sasaran Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Peradilan 39 Tabel 3.14 Persentase Amar Putusan Perkara yang Dapat Diakses Secara Online dalam Maksimal 1 Hari Kerja Sejak Diputus Tahun 2014-2016 40 Tabel 3.15 Capaian Sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan 41 Tabel 3.16 Penanganan Pengaduan Tahun 2014-2016 41 Tabel 3.17 Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan yang Ditindaklanjuti 42 Tabel 3.18 Capaian Sasaran Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia 43 Tabel 3.19 Persentase Pegawai yang Lulus Diklat Teknis Yudisial 43 Tabel 3.20 Diklat Teknis Yudisial yang Diikuti Se-Wil Hukum PT Palembang 2015 2016 44 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 vii

Tabel 3.21 Persentase Pegawai yang Lulus Teknis Yudisial 45 Tabel 3.22 Diklat Teknis Yudisial yang Diikuti Se-Wil Hukum PT Palembang Tahun 2016 45 Tabel 3.23 Persentase Tingkat Kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding 46 Tabel 3.24 Persentase Tingkat Kelulusan Fit and Proper Test Calon Panitera Pengganti 46 Tabel 3.25 Fit and Proper Test dlm Rangka Promosi Jabatan yang Pernah Diikuti Se-Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Palembang 46 Tabel 3.26 Realisasi Anggaran Belanja DIPA 01 Badan Urusan Administrasi 47 Tabel 3.27 Realisasi Belanja Pegawai DIPA 01 48 Tabel 3.28 Realisasi Belanja Barang DIPA 01 49 Tabel 3.29 Realisasi Belanja Modal DIPA 01 49 Tabel 3.30 Realisasi Anggaran Belanja DIPA 03 Dirjen Badilum Tahun 2016 50 Tabel 3.31 Rincian DIPA 03 Badan Peradilan Umum 50 Tabel 3.32 Realisasi Anggaran Per Program Tahun 2016 51 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 viii

DAFTAR GRAFIK Grafik 3.1 Realisasi DIPA 01 48 Grafik 3.2 Realisasi Anggaran DIPA 03 50 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 ix

DAFTAR BAGAN Bagan 1.1 Struktur Organisai Pengadilan Tinggi Palembang 4 Bagan 2.1 Visi, Misi dan Tujuan Pengadilan Tinggi Palembang 16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadilan Tinggi Palembang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1964 tanggal 08 September 1964 yang meliputi daerah hukum semua Pengadilan Negeri dalam daerah-daerah tingkat I Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung. Pada Tahun 1980 terbit Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1980 tanggal 29 Juli 1980 tentang pembentukan Pengadilan Tinggi Tanjung Karang dan perubahan wilayah hukum Pengadilan Tinggi Palembang. Pada Tahun 1982 terbit Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1982 tanggal 20 Agustus 1982 tentang pembentukan Pengadilan Tinggi Jambi dan perubahan wilayah hukum Pengadilan Tinggi Palembang. Pada Tahun 2004 dibentuk pula pengadilan Tinggi Bangka Belitung dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2004 tanggal 6 Juli 2004. Pengadilan Tinggi Palembang selaku kawal depan (voor-post) Mahkamah Agung membawahi 9 (sembilan) Pengadilan Negeri yaitu : Tabel 1.1 Pengadilan di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan No Pengadilan Negeri Wilayah Hukum Pengadilan Negeri 1. Pengadilan Negeri Palembang Kelas IA Khusus Wilayah Kota Palembang 2. Pengadilan Negeri Lubuklinggau Kelas IB Wilayah Kabupaten Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara 3. Pengadilan Negeri Kayuagung Wilayah Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir 4. Pengadilan Negeri Sekayu Wilayah Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin 5. Pengadilan Negeri Muaraenim Wilayah Kabupaten Muaraenim dan Kabupaten Penukal Abad Komering Ilir 6. Pengadilan Negeri Baturaja Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 7. Pengadilan Negeri Lahat Wilayah Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang 8. Pengadilan Negeri Prabumulih Wilayah Prabumulih 9. Pengadilan Negeri Pagaralam Wilayah Pagaralam Pengadilan Tinggi Palembang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya senantiasa berusaha mewujudkan lembaga peradilan yang profesional, efektif, efisien, transparan dan akuntabel, sehingga mampu memberikan pelayanan prima sesuai dengan prinsip-prinsip Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 1

peradilan, sederhana, cepat dan biaya ringan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selama Tahun 2016, maka Pengadilan Tinggi Palembang perlu untuk merevisi Laporan Linerja Instansi Pemerintah (LKjIP). B. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Tinggi Palembang selaku salah satu kekuasaan Kehakiman di lingkungan peradilan umum mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dalam Pasal 51 yang menyatakan : Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat banding (Pasal 51 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, yang telah diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004, kedua dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009). Pengadilan Tinggi juga bertugas dan berwenang mengadili ditingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar pengadilan negeri di daerah hukumnya (Pasal 51 ayat 2 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang peradilan Umum yang telah diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004, Kedua dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009). Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum yang telah diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2004, kedua dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009). Pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-Undang (Pasal 52 ayat 2 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum yang telah diubah pertama dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2004 kedua dengan Undang- Undang Nomor 49 Tahun 2009). Pengadilan Tinggi Palembang mempunyai memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Mengadili yaitu memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Tinggi 2. Fungsi Pembinaan yaitu memberikan pengarahan di wilayah hukumnya, menyangkut teknis yustisial, administrasi peradilan, administrasi umum, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian 3. Fungsi Pengawasan yaitu mengadakan pengawasan pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim, panitera, panitera pengganti, juru sita dan pegawai di daerah hukumnya serta terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 2

jalannya peradilan tingkat pertama agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi perkara dan administrasi umum 4. Fungsi Nasehat yaitu memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta 5. Fungsi Administrasi yaitu menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan. C. Struktur Organisasi Stuktur Organisasi Pengadilan Tinggi Palembang mengacu pada Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 5 Tahun 1996 tentang Bagan Susunan Pengadilan dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 3

Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Palembang tergambar di bawah ini : Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 4

Berdasarkan bagan struktur organisasi di atas, Pengadilan Tinggi Palembang dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan yang membawahi seluruh unit kerjanya. Hakim Tinggi mempunyai garis koordinasi dengan Ketua Pengadilan. Di bawah struktur jabatan terdapat jabatan Wakil Ketua. Panitera dan Sekretaris yang berada dibawah Ketua dan Wakil Ketua membawahi dua bagian yaitu fungsional dan struktural. Pada bagian fungsional terdapat empat bagian Panitera Muda yaitu Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata, Panitera Muda Tipikor, dan Panitera Muda Hukum. Sedangkan bagian struktural adalah Sekretaris terdapat dua Kepala Bagian yaitu Kepala Bagian Perencanaan & Kepegawaian dan Kepala Bagian Umum & Keuangan. Untuk Kepala Bagian Perencanaan & Kepegawaian mempunyai dua Kepala Sub Bagian yaitu Kepala Sub Bagian Rencana Program & Anggaran dan Kepala Sub Bagian Kepegawaian & Teknologi Informasi. Sedangkan Kepala Bagian Umum dan Keuangan mempunyai dua Sub Bagian yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha & Rumah Tangga dan Kepala Sub Bagian Keuangan & Pelaporan. Masing-masing Kepala Sub Bagian mempunyai staf, sedangkan Panitera Pengganti mempunyai garis koordinasi dengan Panitera. Uraian tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Palembang sesuai struktur organisasi Pengadilan Tinggi Palembang adalah sebagai berikut : 1. Ketua Pengadilan Tinggi a. Sebagai Pimpinan Pengadilan bertanggungjawab atas terselenggaranya administrasi pada Pengadilan b. Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di peradilan tingkat banding dan peradilan tingkat pertama yang dibantu oleh Wakil Ketua Pengadilan c. Menunjuk hakim sebagai juru bicara pengadilan untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengadilan d. Menyerahkan pelaksana administrasi perkara kepada Panitera Pengadilan, Undang- Undang Nomor 2 tahun 1986 pasal 53 e. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim, panitera, sekretaris f. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di tingkat Pengadilan Negeri dan menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya g. Dalam melaksanakan pengawasan Ketua Pengadilan dapat memberi petunjuk, teguran dan peringatan yang dipandang perlu h. Membagikan berkas perkara dan atau surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke Pengadilan kepada majelis Hakim untuk dilaksanakan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 5

2. Wakil Ketua a. Melaksanakan tugas ketua apabila ketua berhalangan b. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua kepadanya c. Sebagai koordinator pengawasan. 3. Majelis Hakim Bertugas memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya kemudian dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi. Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan. 4. Panitera Dalam melaksanakan tugas pokok, Panitera Pengadilan Tinggi Palembang menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara pidana d. Pelaksanaan pengelolaan perkara tipikor e. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara dan transparansi perkara f. Pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi kepaniteraan g. Pembinaan teknis kepaniteraan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan. 5. Sekretaris Dalam melaksanakan tugas pokok Sekretaris Pengadilan Tinggi menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan urusan perencanaan, program dan anggaran b. Pelaksanaan urusan kepegawaian c. Pelaksanaan urusan keuangan d. Pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana e. Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 6

f. Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan g. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan di lingkungan kesekretariatan Pengadilan Tinggi. 6. Panitera Muda Perdata Dalam melaksanakan tugas pokoknya Panitera Muda Perdata menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelahaan kelengkapan berkas perkara banding b. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelahaan kelengkapan berkas perkara gugatan dan permohonan c. Pelaksanaan registrasi perkara banding d. Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan e. Pelaksanaan distribusi perkara banding yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan penetapan Penunjukan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan Tinggi f. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan Tinggi g. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi h. Pelaksanaan penerimaan salinan putusan Pengadilan Tinggi beserta berkas perkara Bundel A kepada Pengadilan Pengaju i. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap j. Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap ke Panitera Muda Hukum k. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha Kepaniteraan l. Pelaksanaan Fungsi lain yang diberikan oleh Panitera. 7. Panitera Muda Pidana Dalam melaksanakan tugas pokoknya Panitera Muda Pidana menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelahaan kelengkapan berkas perkara banding b. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelahaan kelengkapan berkas perkara pidana c. Pelaksanaan registrasi perkara banding d. Pelaksanaan registrasi perkara pidana Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 7

e. Pelaksanaan distribusi perkara banding yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan penetapan penujukkan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan Tinggi f. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan penetapan penunjukan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan Tinggi g. Pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan h. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah putus dan diminutasi i. Pelaksanaan pengiriman salinan putusan Pengadilan Tinggi beserta berkas perkara bundel A kepada Pengadilan Pengaju j. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap k. Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap ke panitera muda hukum l. Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh panitera. 8. Panitera Muda Tipikor Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Panitera Muda Tipikor mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelahaan kelengkapan berkas perkara tipikor b. Pelaksanaan registrasi perkara tipikor c. Pelaksanaan distribusi perkara tipikor yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan penetapan penunjukan majelis hakim dari Ketua Pengadilan Tinggi d. Pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan bagi perkara e. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi f. Pelaksanaan pengiriman salinan putusan Pengadilan Tinggi beserta berkas perkara Bundel A kepada Pengadilan pengaju g. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap h. Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap ke panitera muda hukum i. Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan j. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh panitera. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 8

9. Panitera Muda Hukum Dalam melaksanakan tugas pokonya Panitera Muda Hukum menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara b. Pelaksanaan penyajian statistik perkara c. Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara d. Pelaksanaan penataan, penyimpanan, dan pemeliharaan arsip perkara e. Pelaksanaan kerjasama dengan arsip daerah untuk penitipan berkas perkara f. Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan dengan transparansi perkara g. Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dan pelayanan masyarakat h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera. 10. Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran b. Penyiapan bahan pelaksanaan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai, pengusulan kenaikan pangkat, pemindahan dan mutasi, pengusulan pemberhentian dan pensiun serta pengelolaan sasaran kerja pegawai, administrasi jabatan fungsional dan pengurusan askes/bpjs dan disiplin pegawai, serta penyusunan laporan kepegawaian c. Penyiapan bahan pelaksanaan penelahaan, penataan dan evaluasi organisasi dan tata laksana d. Penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik e. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan. 11. Kepala Bagian Umum dan Keuangan Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas : a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan dan penggandaan b. Pelaksanaan urusan perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana serta perlengkapan dan perpustakaan c. Pelaksanaan urusan keamanan, keprotokolan dan hubungan masyarakat d. Pelaksanaan pengelolaan anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, pengeleloaan barang milik negara serta pelaporan keuangan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 9

e. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan serta penyusunan laporan. 12. Kepala Sub Bagian Rencana Program dan Anggaran Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dokumentasi serta penyusunan laporan. 13. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pengelolaan teknologi informasi, dan statistik pemantauan, evaluasi, dokumentasi serta penyusunan laporan. 14. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan surat menyurat, kearsipan dan penggandaan, perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana, perlengkapan, perpustakaan, keamanan, keprotokolan dan hubungan masyarakat. 15. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pelaporan Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan pengelolaan keuangan, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, pengelolaan barang milik negera dan pelaporan keuangan serta pelaksanaan pemantauan, serta penyusunan laporan. 16. Panitera Pengganti Dalam melaksanakan tugas pokoknya, panitera pengganti menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan persiapan penyelenggaraan persidangan b. Pelaksanaan pencatatan proses persidangan c. Pelaksanaan penyusunan berita acara sidang d. Pelaksanaan penyatuan berkas secara kronologis/berurutan e. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara sampai dengan perkara di putus dan diminutasi. f. Pelaksanaan penyampaian berkas perkara yang telah di minutasi kepada panitera muda sesuai dengan jenis perkara, untuk di teruskan kepada panitera Muda Hukum. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 10

D. Aspek Strategis Organisasi Sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman, Pengadilan Tinggi Palembang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di bidang peradilan untuk mendukung keberhasilan pembangunan sebagaimana telah diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019. Berikut ini aspek strategis pengadilan Tinggi Palembang : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik Manajemen penanganan perkara berorientasi pada peningkatan pemberian pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan dan meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. Salah satu usaha Mahkamah Agung untuk meningkatkan tugas dan fungsinya di Pengadilan adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu : a. Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Mahkamah Agung SIPP merupakan layanan informasi berbasis teknologi yang didalamnya terdapat pencatatan informasi perkara yang lengkap. Dengan SIPP pimpinan pengadilan dapat melakukan monitoring performance pengadilan maupun stafnya (misalnya kinerja hakim dalam menangani perkara). SIPP ini bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi penanganan perkara dan tertib administrasi. Pelaksanaan sistem informasi ini didukung dengan peraturan Mahkamah Agung RI yaitu : 1. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/I/2011 tentang pedoman informasi di Pengadilan. 2. Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Nomor 559/DJU/HK 00.7/VI/2012 tentang Pelaksanaan Sistem Informasi Penanganan Perkara di Peradilan Umum. 3. Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor 3/DJU/HM.02.3/6/2014 tentang Administrasi Pengadilan Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Peradilan Umum. b. Sistem Informasi Pengawasan (SIWAS) Untuk menunjang efektifitas peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 Tahun 2016 tentang pedoman penanganan pengaduan (Whistle Blowing System), aplikasi SIWAS menjadi instrumen dalam memberi keleluasaan bagi siapa saja untuk menyampaikan pengaduan melalui aplikasi online yang terkoneksi langsung dengan Badan Pengawasan Mahkamah Agung. Model pengaduan melalui aplikasi SIWAS bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Untuk menyampaikan pengaduan si pengadu tidak harus mencantumkan identitasnya secara jelas jika hal itu dipandang akan merugikan pihak yang mengadukan, karena Badan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 11

Pengawasan Mahkamah Agung RI akan menilai dari isi dan materi pengaduannya bukan dari siapa yang menyampaikan pengaduan itu. Dengan sistem pengaduan ini Mahkamah Agung membuka diri bagi keterlibatan publik secara luas untuk turut mengawasi kinerja para aparaturnya. Dukungan dan peran serta masyarakat khususnya para pencari keadilan dalam mendukung proses peradilan yang jujur dan bersih ikut mempengaruhi kesuksesan dari sistem pengawasan ini. Dengan adanya sistem pengawasan ini akan menjadi prevention system bagi seluruh aparatur pengadilan dari segala tindak penyimpangan karena tujuan akhir dari dibentuknya sistem SIWAS ini adalah terwujudnya lembaga peradilan yang bersih dan berwibawa. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen perkara sehingga masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, transparan dan akuntabel. Hal-hal yang dilakukan untuk mendukung kebijakan meningkatkan kualitas kinerja sumber daya aparatur Pengadilan Tinggi Palembang sebagai berikut : - Meningkatkan kualitas putusan - Mempercepat penyelesaian perkara - Menguasai SOP sesuai bidang masing-masing - Menerapkan reward dan punishment untuk mengontrol kinerja - Dukungan sarana dan prasarana di bidang teknologi informasi. Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan tidak akan terlepas dari penguatan sumber daya manusia baik yang terkait dengan teknis peradilan maupun non teknis peradilan. Dalam hal penguatan sumber daya manusia di bidang teknis peradilan, Mahkamah Agung menetapkan kebijakan-kebijakan dengan melakukan diklat bagi aparatur pengadilan baik bagi hakim, panitera maupun jurusita. Bagi tenaga non teknis dengan mengadakan diklat terkait untuk administrasi umum, manajerial dan kepemimpinan. Selain itu dalam hal peningkatan sumber daya manusia telah dilaksanakan fit dan proper test untuk pola karir promosi jabatan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 12

E. Sistematika Penyajian Pada dasarnya laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Pengadilan Tinggi Palembang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2016. Capaian Kinerja Tahun 2016 diperbandingkan dengan perjanjian kinerja tahun 2016 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Perjanjian Kinerja (Tapkin) sendiri merupakan penjabaran Renstra Tahun 2015-2019. Analisis atas capaian kinerja terhadap Rencana Kinerja Tahun 2016 memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian laporan kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas tugas, fungsi dan wewenang organisasi, aspek strategis organisasi serta struktur organisasi. BAB II: Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas tentang Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang Tahun 2016. BAB III: Akuntabilitas kinerja, menyajikan catatan kinerja organisasi untuk setiap Pernyataan Kinerja, SasaranStrategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja dan menguraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. BAB IV: Penutup, menguraikan kesimpulan secara umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 13

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menyebutkan bahwa setiap Kementerian/Lembaga diwajibkan menyusun Rencana Strategis untuk periode lima tahun. Menindaklanjuti Undang-Undang tersebut, Mahkamah Agung telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2015-2019 yang merupakan Perencanaan Jangka Menengah Mahkamah Agung yang memuat visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, program dan kegiatan, dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Mahkamah Agung periode lima tahun. Penyusunan Rencana Strategis Mahkamah Agung telah berdasarkan pelaksanaan program yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Penugasan RPJMN 2015-2019 terhadap Mahkamah Agung tercakup pada Program Peningkatan Penegakan Hukum yang berkeadilan dan Mahkamah Agung melakukan langkah konkrit, berkaitan dengan kebijakan Presiden (Nawacita) antara lain reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. A. Rencana Strategis 2015-2019 Pengadilan Tinggi Palembang telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 yang mengacu pada Rencana Strategis Mahkamah Agung 2015-2019. Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan Pengadilan Tinggi Palembang untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, program dan kegiatan. Perencanaan strategis berupa visi, misi, tujuan, sasaran serta cara pencapaian tujuan melalui pelaksanaan program secara ringkas diuraikan sebagai berikut: 1. Pernyataan Visi Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Palembang Tahun 2015-2019 yang disahkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Palembang telah menetapkan komitmen untuk mewujudkan Visi Pengadilan Tinggi Palembang yaitu: MEWUJUDKAN PENGADILAN TINGGI PALEMBANG YANG AGUNG Pernyataan visi ini menunjukkan Pengadilan Tinggi Palembang sebagai lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di ibukota Provinsi Sumatera Selatan dan membawahi Pengadilan Negeri di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 14

Makna Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran. Visi ini ingin menjadikan Pengadilan Tinggi Palembang sebagai lembaga peradilan yang dihormati dan memiliki keluhuran dan kemuliaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam memutus perkara. 2. Pernyataan Misi Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan Pengadilan Tinggi Palembang dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Rumusan misi Pengadilan Tinggi Palembang adalah sebagai berikut: a. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan b. Meningkatkan sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat c. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien d. Meningkatkan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien e. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 15

Bagan 2.1. Visi Misi dan Tujuan Pengadilan Tinggi Palembang VISI: Mewujudkan Pengadilan Tinggi Palembang Yang Agung MISI: 1. Mewujudkan peradilan yg sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan. 2. Meningkatkan sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan yang efektif & efisien 4. Meningktakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yg efektif & efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana & prasarana peradilan sesuai dgn ketentuan yg berlaku TUJUAN: Terwujudnya peradilan yang memenuhi rasa keadilan bagi pencari keadilan Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan. Mewujudkan aparatur peradilan yang berintegritas & akuntabel Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 16

3. Tujuan dan Sasaran Strategis TUJUAN adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi. Adapun tujuan yang hendak dicapai Strategis adalah sebagai berikut : Pengadilan Tinggi Palembang seperti termuat dalam Rencana 1. Terwujudnya peradilan yang memenuhi rasa keadilan bagi pencari keadilan 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Mewujudkan aparatur peradilan yang berintegritas dan akuntabel. SASARAN STRATEGIS merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun. Hasil reviu Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Palembang mempertajam sasaran yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Palembang pada tahun 2015 sampai dengan 2019, sasaran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan penyelesaian perkara 2. Peningkatan tertib administrasi perkara 3. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 5. Peningkatan kualitas pengawasan 6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia INDIKATOR KINERJA UTAMA diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Pengadilan Tinggi Palembang telah menetapkan indikator kinerja dan indikator kinerja tersebut telah direview untuk mempertajam sasaran strategis. Hubungan tujuan, sasaran strategis, dan indikator kinerja utama digambarkan pada tabel berikut : Tabel 2.1: Hubungan Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penjelasan Indikator Kinerja Utama 1 Terwujudnya peradilan yang memenuhi rasa keadilan bagi pencari keadilan 1. Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase perkara pidana yang diselesaikan Perbandingan antara perkara pidana yang diminutasi dengan jumlah perkara pidana yang diregister (sisa perkara ditambah jumlah perkara yang masuk) b. Persentase perkara perdata yang Perbandingan antara perkara perdata yang diminutasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 17

diselesaikan c. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan d. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan e. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan f. Persentase sisa perkara tipikor yang diselesaikan g. Persentase perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan h. Persentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan i. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan jumlah perkara perdata yang diregister (sisa perkara ditambah jumlah perkara yang masuk) Perbandingan antara perkara tipikor yang diminutasi dengan jumlah perkara tipikor yang diregister (sisa perkara ditambah jumlah perkara yang masuk) Perbandingan antara sisa perkara pidana yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara pidana yang harus diselesaikan Perbandingan antara sisa perkara perdata yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara perdata yang harus diselesaikan Perbandingan antara sisa perkara tipikor yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara tipikor yang harus diselesaikan Perbandingan perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan jumlah perkara pidana yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa perkara) Perbandingan perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan jumlah perkara perdata yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa perkara) Perbandingan perkara tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan jumlah perkara tipikor yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa perkara) Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 18

2. Peningkatan tertib administrasi perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap Perbandingan antara berkas perkara yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas perkara yang diajukan banding b. Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Perbandingan antara berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 3. Peningkatan akseptabilitas putusan hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: i. Kasasi ii. Peninjauan Kembali Jumlah perkara yang diputus dikurangi yang mengajukan upaya hukum selama tahun berjalan dibagi jumlah perkara yang putus dikali 2 Setiap pencari keadilan dapat menjangkau peradilan 1. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam maksimal 1 hari kerja sejak diputus (Sesuai SK KMA No: 1-144/KMA/SK/I/ 2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan Perbandingan amar putusan perkara pidana, perdata, tipikor yang ditayangkan di website dengan jumlah perkara pidana, perdata, tipikor 3 Mewujudkan aparatur peradilan yang berintegritas dan akuntabel 1. Peningkatan kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Perbandingan antara jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Perbandingan antara jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil pemeriksaan eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan) dengan jumlah temuan yang dilaporkan 2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial Perbandingan antara SDM teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh sertifikat diklat teknis dengan jumlah SDM teknis yang mengikuti diklat b. Persentase pegawai yang lulus diklat Perbandingan antara SDM non teknis yang diajukan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 19

teknis non yudisial c. Persentase tingkat kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding d. Persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon panitera pengganti untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan bersertifikat diklat kepemimpinan, sertifikasi pengadaan barang dan jasa, auditor dengan jumlah SDM non teknis yang mengikuti diklat Perbandingan antara jumlah hakim yang lulus eksaminasi calon hakim tingkat banding dengan jumlah hakim yang mengikuti eksaminasi calon hakim tingkat banding Perbandingan antara jumlah pegawai yang lulus fit and proper test calon panitera pengganti dengan jumlah pegawai yang diusulkan mengikuti fit and proper test calon panitera pengganti 4. Program Utama dan Kegiatan Pokok PROGRAM UTAMA merupakan unsur utama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan. KEGIATAN POKOK adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program. Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi Palembang, perlu ditetapkan berbagai program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun program dan kegiatan pokok Pengadilan Tinggi Palembang mengacu pada Mahkamah Agung adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran stategis: a. Peningkatan penyelesaian perkara b. Peningkatan tertib administrasi perkara c. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim. 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 20

Kegiatan pokoknya berupa pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi. Program dan kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis: a. Peningkatan kualitas pengawasan b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia c. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan. Hubungan antara Program, Kegiatan, Sasaran dan indikator Kinerja dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.2: Hubungan Program Utama, Kegiatan Pokok, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama PROGRAM KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA POKOK STRATEGIS UTAMA Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Peningkatan Manajemen Peradilan Umum a. Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase perkara pidana yg diselesaikan b. Persentase perkara perdata yg diselesaikan c. Persentase perkara tipikor yg diselesaikan d. Persentase sisa perkara pidana yg diselesaikan e. Persentase sisa perkara perdata yg diselesaikan f. Persentase sisa perkara tipikor yg diselesaikan g. Persentase perkara pidana yg diselesaikan dlm jangka waktu maksimal 3 bulan h. Persentase perkara perdata yg diselesaikan dlm jangka waktu maksimal 3 bulan i. Persentase perkara tipikor yg diselesaikan dlm jangka waktu maksimal 3 bulan b. Peningkatan tertib administrasi perkara a. Persentase berkas perkara yg diajukan banding yg disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas perkara yg diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Peningkatan akseptabilitas Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: i. Kasasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 21

putusan Hakim ii. Peninjauan Kembali Program Dukungan Manajemen dan Pembinaan Administrasi dan a. Peningkatan kualitas pengawasan Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi b. Peningkatan kualitas SDM c. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yg ditindaklanjuti a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial c. Persentase tingkat kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding d. Persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon panitera pengganti Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam maksimal 1 hari kerja sejak diputus (Sesuai SK KMA No: 1-144/KMA/SK/I/ 2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan) Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 22

Tabel 2.3: Tabel Reviu Renstra 2015-2019 Pengadilan Tinggi Palembang VISI : MEWUJUDKAN PENGADILAN TINGGI PALEMBANG YANG AGUNG MISI : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan. 2. Meningkatkan sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. 3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Meningkatkan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku No Tujuan Uraian Sasaran Indikator Target 2015 2016 2017 2018 2019 Kebijakan Program Target 1 Terwujudnya peradilan yang memenuhi rasa keadilan bagi pencari keadilan Peningkatan Penyelesaian Perkara a. Persentase perkara pidana yang diselesaikan b. Persentase perkara perdata yang diselesaikan 97% 97% Peningkatan penyelesaian putusan perkara Peningkatan Manajemen Peradilan Umum a. Penyelesaian perkara pidana b. Penyelesaian perkara perdata c. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan 97% c. Penyelesaian perkara tipikor d. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan d. Penyelesaian sisa perkara pidana e. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan e. Penyelesaian sisa perkara perdata Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 23

f. Persentase sisa perkara tipikor yang diselesaikan f. Penyelesaian sisa perkara tipikor g. Persentase perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 97% 98% 99% g. Penyelesaian perkara pidana dalam jangka waktu maksimal 3 bulan h. Persentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 96% 96% 99% h. Penyelesaian perkara perdata dalam jangka waktu maksimal 3 bulan i. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 96% 96% 99% i. Penyelesaian perkara tipikor dalam jangka waktu maksimal 3 bulan Peningkatan Tertib Administrasi Perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Peningkatan akseptabilitas Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : 85% Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 24

putusan Hakim i. Kasasi 80 % 2 Setiap pencari keadilan dapat menjangkau peradilan 3 Mewujudkan aparatur peradilan yang berintegritas dan akuntabel Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan Peningkatan kualitas pengawasan Peningkatan kualitas SDM ii. Peninjauan Kembali Amar putusan perkara yang dapat di akses secara online dalam maksimal 1 hari kerja saat di putus a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial c. Persentase tingkat kelulusan calon hakim tingkat banding d. Persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon panitera pengganti - 97% 99% Pengembangan sistem informasi 90% - - Peningkatan kwalitas pengawasan Peningkatan kualitas SDM - peningkatan 1. Publikasi perkara sarana dan yang telah prasarana diselesaikan dalam aparatur peradilan - dukungan waktu satu hari sejak perkara putus manajemen dan 2. Penyediaan sarana pelaksanaan tugas dan prasarana teknis lainnya pengelola data Mahkamah Agung RI - dukungan 1. Menindaklanjuti manajemen dan pengaduan pelaksanaan tugas masyarakat secara teknis lainnya berkualitas Mahkamah 2. Menindaklanjuti Agung RI temuan hasil pemeriksaan external secara berkualitas - peningkatan 1. Mengusulkan pegawai sarana dan untuk mengikuti prasarana diklat dan bimtek aparatur peradilan teknis - dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung RI 2. Mengusulkan pegawai untuk mengikuti diklat dan bimtek non teknis 3. Melaksanakan fit and proper test dalam rangka promosi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 25

B. Perjanjian Kinerja 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen peradilan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, telah ditandatangani Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Perjanjian kinerja merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang Tahun 2016 disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 2.4: Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Tinggi Palembang NO SASARAN INDIKATOR TARGET 1. Peningkatan penyelesaian perkara 2. Peningkatan akseptabilitas putusan hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Peradilan (acces to justice) 5. Peningkatan kualitas pengawasan a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Pidana - Perdata - Tipikor b. Persentase perkara yang diselesaikan - Pidana - Perdata - Tipikor c. Persentase penyelesaian perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Pidana - Perdata - Tipikor Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : a. Kasasi b. Peninjauan Kembali a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis c. Rasio Majelis hakim terhadap Perkara Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 96% 96% 96% Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 26

6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia a. Persentase pegawai yang lulus diklat tehnis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat non tehnis yudisial c. Persentase hakim yang lulus eksaminsasi putusan Kegiatan Anggaran 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Rp 21.038.543.000,- 2. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp 71.063.000,- Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 27

Bab III Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun secara periodik. Setiap entitas akuntabilitas kinerja diwajibkan menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. A. Capaian Kinerja Organisasi Capaian kinerja Pengadilan Tinggi Palembang Tahun 2016 merupakan pencapaian atas target kinerja tahun kedua dari Renstra Pengadilan Tinggi Palembang tahun 2015 2019. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target yang telah ditetapkan, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. CAPAIAN = REALISASI TARGET X Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel hasil pengukuran kinerja berikut ini. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2016 secara umum Pengadilan Tinggi Palembang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan. Namun demikian di sisi lain masih terdapat sebagian dari realisasi indikator kinerja, sasaran strategis yang ditetapkan belum tercapai targetnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 28

Tabel 3.1: Hasil Pengukuran Kinerja 2016 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAR GET Reali sasi Capai an 1 Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase perkara pidana yang diselesaikan 91,9% 96,7% b. Persentase perkara perdata yang diselesaikan 88,3% 92,9% c. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan 105% d. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan e. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan f. Persentase sisa perkara tipikor yang diselesaikan g. Persentase perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan h. Persentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan i. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 99% 103% 96% 104% 96% 104% Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 100,62% 2 Peningkatan Tertib Administrasi Perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Tertib Administrasi Perkara 3 Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: i. Kasasi 54,4% 57,2% ii. Peninjauan Kembali 77,3% 81,3% Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim 69,25% 4 Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam maksimal 1 hari kerja sejak diputus (Sesuai SK KMA No: 1-144/KMA/SK/I/ 2011 tanggal 5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 29

(Acces to Justice) Januari 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan) Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Peradilan (Acces to Justice) 5 Peningkatan Kualitas Pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 105,2% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yg ditindaklanjuti Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan 102,6% 6 Peningkatan Kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial c. Persentase tingkat kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding d. Persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon panitera pengganti 92,8% 92,8% 93,75% 93,75% Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Kualitas SDM 96,64% *) capaian = Realisasi dibagi target dikali seratus persen B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis Capaian Kinerja diperlukan untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan terhadap rencana kinerja tahun berikutnya. Analisis hasil capaian kinerja Pengadilan Tinggi Palembang Tahun 2016 adalah sebagai berikut : SASARAN 1 : PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA INDIKATOR KINERJA : 1. Persentase perkara pidana yang diselesaikan 2. Persentase perkara perdata yang diselesaikan 3. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan 4. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan 5. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan 6. Persentase sisa perkara tipikor yang diselesaikan 7. Persentase perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 8. Persentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 9. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 30

Tabel 3.2: Capaian Sasaran 1 Peningkatan Penyelesaian Perkara Sasaran 1 : Peningkatan Penyelesaian Perkara Indikator Kinerja Utama Realisasi Target Capaian 2014 2015 2016 2016 2014 2015 2016 a. Persentase perkara pidana yang 90,2% 95,9% 91,9% 94,9% 96,7% diselesaikan b. Persentase perkara perdata yang 80,6% 89,6% 88,3% 84,8% 94% 92,9% diselesaikan c. Persentase perkara tipikor yang 85% 89,5% 105% 105% diselesaikan d. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan e. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan f. Persentase sisa perkara tipikor yang diselesaikan g. Persentase perkara pidana yang 89,7% 99% 99% 96% 94,4% 103% 103% diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan h. Persentase perkara perdata yang 89,5% 96% 94,2% 104% 104% diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan i. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu 99,4% 96% 99,4% 104% 104% maksimal 3 bulan Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 95,2% 100,8% 100,62% Catatan : Tahun 2016 IKU Pengadilan Tinggi Palembang direviu Sasaran strategis Peningkatan Penyelesaian Perkara merupakan sasaran utama dalam Rencana Strategis. Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Tinggi Palembang dengan mengukur tingkat penyelesaian perkara, sisa perkara, maupun ketepatan waktu dalam penyelesaian perkara. Sasaran ini menggunakan 9 Indikator Kinerja Utama. Data pada Tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara pada tahun 2016 sebesar 100,62%. Nilai capaian tahun 2016 hampir sama dengan capaian tahun 2015 dan meningkat dibandingkan tahun 2014. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 31

Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Palembang masih terus berupaya untuk melaksanakan penyelenggaraan peradilan yang efektif dan efisien sehingga dapat mempertahankan Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara. Analisis Sasaran 1 adalah sebagai berikut : a. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN (PIDANA, PERDATA DAN TIPIKOR) Tabel 3.3: Persentase Perkara yang Diselesaikan Keadaan Perkara Jenis Perkara Ta hun Sisa Perkara Tahun Sebelu mnya Perkara Masuk Jumlah perkara yang harus Diselesaik an Jumlah perkara yang telah diselesaikan Sisa Akhir Realisasi Target Capaian 1. Pidana 2014 10 204 214 193 21 90,2% 94,9% 2015 21 150 171 164 7 95,9% 2016 7 203 210 193 17 91,9% 96,7% 2. Perdata 2014 27 143 170 137 33 80,6% 84,8% 2015 33 112 145 130 15 89,6% 94% 2016 15 122 137 121 16 88,3% 92,9% 3. Tipikor 2014 2015 2016 2 3 0 18 11 6 *Sisa Perkara tahun sebelumnya ditambah perkara yang masuk pada tahun berjalan *Perbandingan perkara yang telah diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan 20 14 6 17 14 6 3 0 0 85% 89,5% 105% 105% Ukuran realisasi kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister (sisa perkara ditambah jumlah perkara yang masuk). Data pada tabel 3.3 diatas menunjukkan perbandingan capaian persentase penyelesaian perkara pidana, perdata maupun tipikor dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Pada tahun 2016, capaian penyelesaian perkara pidana sebesar 96,7% dan perkara perdata sebesar 92,9%. Capaian ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan capaian penyelesaian perkara tipikor sebesar 105% sama dengan capaian tahun 2015. Adapun alasan yang menyebabkan capaian penyelesaian perkara pidana belum mencapai target adalah disebabkan adanya jumlah perkara yang masuk di akhir tahun 2016 sebanyak 17 perkara. Tabel 3.4 dibawah ini menunjukkan jumlah perkara yang masuk pada tahun 2016, mulai bulan Januari sampai dengan Desember. Pada tabel tersebut terlihat bahwa jumlah total perkara- Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 32

perkara pidana, perdata dan tipikor yang masuk pada akhir tahun bulan Oktober, November, dan Desember sebanyak 78 perkara, dan dari jumlah tersebut tidak dapat selesai dan menjadi sisa tunggakan perkara di tahun berikutnya sebanyak 33 perkara. Mengacu pada Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding Pada Empat Lingkungan Peradilan dimana penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Banding paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan. Maka wajar pada umumnya perkara yang masuk pada bulan Oktober, November, dan Desember belum bisa putus pada akhir tahun berjalan dan menjadi tunggakan perkara di tahun berikutnya. Tabel 3.4: Jumlah Perkara Masuk Tahun 2016 Jumlah Perkara Masuk Tahun 2016 Jml Sisa Perkara Perkara Jenis Masuk Masuk Perkara Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des (Okt - Tahun Des) 2016 Pidana 13 14 10 20 33 12 10 16 27 18 17 17 52 17 Perdata 10 9 15 20 4 11 2 14 12 10 8 7 25 16 Tipikor 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 Total 23 23 26 41 37 24 12 31 40 29 25 24 78 33 b. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE SISA PERKARA YANG DISELESAIKAN Tabel 3.5. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan Sisa Perkara yang Sisa Perkara Jenis Tahun Harus Diselesaikan yang Perkara Tahun Sebeleumnya Diselesaikan *Realisasi Target Capaian Pidana 2013 27 27 2014 10 10 2015 21 21 2016 7 7 Perdata 2013 35 35 2014 27 27 2015 33 33 2016 15 15 Tipikor 2013 1 1 2014 2 2 2015 3 3 2016 0 0 *Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan (tahun sebelumnya) Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 33

Ukuran realisasi indikator kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan (tahun sebelumnya). Adanya sisa perkara pada tahun sebelumnya disebabkan karena perkara yang masuk pada akhir tahun, sehingga tidak dapat diselesaikan pada tahun berjalan. Pada tabel 3.5 diatas menunjukkan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 22 perkara, dengan rincian: pidana 7 perkara, perdata 15 perkara dan tipikor tidak ada sisa perkara. Seluruh sisa perkara tersebut dapat diselesaikan tahun 2016. Tabel 3.5 juga menunjukkan data sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2016, bahwa capaian penyelesaian sisa perkara selalu mencapai target. Hal ini menunjukkan kinerja Pengadilan Tinggi Palembang terhadap sisa perkara pada tahun sebelumnya selalu dapat diselesaikan pada tahun berikutnya. c. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE PENYELESAIAN PERKARA YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 3 BULAN Tabel 3.6: Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Maksimal 3 bulan Perkara yang Perkara yang Jumlah Telah Telah Tahun Perkara Perkara yang Telah Diselesaikan Dlm Jangka Diselesaikan dalam Jangka *Realis asi Target Capaian Diselesaikan Waktu Lebih Waktu Maksimal dari 3 Bulan 3 Bulan Pidana 164 1 163 99% 104% 2015 Perdata 130-130 105% Tipikor 14-14 105% Pidana 193 1 192 99% 96% 103% 2016 Perdata 121-121 96% 104% Tipikor 6-6 96% 104% *Perbandingan perkara yang telah diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan jumlah perkara yang telah diselesaikan Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan adalah perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa perkara). Dalam rangka merespon keluhan masyarakat akan lamanya penyelesaian perkara pada tahun 2014 Ketua Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Edaran No. 2 tentang Penyelesaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 34

Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) lingkungan peradilan yang mengatur penyelesaian perkara di Pengadilan Tingkat Banding maksimal menjadi 3 (tiga) bulan ketentuan waktu termasuk penyelesaian minutasi. Berdasarkan pada tabel 3.6 diatas, capaian persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan pada tahun 2016 mencapai 103% perkara pidana, 104% perkara perdata, 104% perkara tipikor. Hal ini menunjukkan Pengadilan Tinggi Palembang telah melaksanakan kebijakan Mahkamah Agung dengan maksimal. SASARAN 2 : PENINGKATAN TERTIB ADMINISTRASI PERKARA INDIKATOR KINERJA : 1. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap 2. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis Tabel 3.7: Capaian Sasaran Peningkatan Tertib Administrasi Perkara Realisasi Indikator Kinerja 2013 2014 2015 2016 a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Capaian Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Sasaran strategis peningkatan tertib administrasi perkara dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi upaya Pengadilan Tinggi Palembang dalam memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat dengan mengukur tertib administrasi berkas yang diajukan banding secara lengkap, diregister dan didistribusikan ke majelis. Data pada tabel 3.7 diatas menunjukkan capaian sasaran Peningkatan Tertib Administrasi Perkara pada tahun 2016 mencapai. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 35

Analisis Sasaran 2: Peningkatan Tertib Administrasi Perkara adalah sebagai berikut : a. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE BERKAS PERKARA YANG DIAJUKAN BANDING YANG DISAMPAIKAN SECARA LENGKAP. Tabel 3.8: Persentase Berkas Perkara yang Diajukan Banding yang Diajukan Secara Lengkap Tahun Jumlah Berkas Jumlah Berkas Jumlah Berkas yang Perkara yang yang Disampaikan Disampaikan Diajukan Banding Lengkap Tidak Lengkap *Realisasi Target Capaian 2016 331 331-2015 273 273-2014 365 365 - *Perbandingan jumlah berkas yang disampaikan lengkap dengan jumlah berkas yang diajukan banding Ukuran realisasi indikator kinerja persentase berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap adalah perbandingan antara berkas perkara yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas perkara yang diajukan banding. Sesuai pada tabel 3.8 diatas, selama tahun 2016 berkas perkara yang diajukan banding di Pengadilan Tinggi Palembang sebanyak 331 (tiga ratus tiga puluh satu) berkas perkara (pidana, perdata, dan tipikor). Setelah ditelaah seluruh berkas yang masuk tersebut disampaikan secara lengkap. Dengan demikian realisasi dan capaian berkas perkara yang diajukan banding dan diterima di Pengadilan Tinggi Palembang secara lengkap tahun 2016 dapat mencapai target dan capaian tersebut sama dengan tahun 2014 dan 2015. Capaian tersebut diperoleh karena berkas-berkas perkara yang diajukan oleh Pengadilan Negeri telah disampaikan secara lengkap sehingga tidak ada berkas perkara yang harus dikembalikan ke Pengadilan Negeri yang mengirim berkas tersebut dan hal ini dapat mempercepat proses penyelesaian perkara di tingkat banding. Hal ini menunjukkan efektifitas pengadilan di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Palembang dalam hal tertib administrasi perkara. b. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE BERKAS PERKARA YANG DIREGISTER DAN SIAP DIDISTRIBUSIKAN KE MAJELIS Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 36

Tabel 3.9: Persentase Berkas Perkara yang Diregister dan Siap Didistribusikan ke Majelis Tahun Jumlah Berkas yang Jumlah Berkas yang Diregister dan Siap Diterima di Kepaniteraan Didistribusikan ke Majelis *Realisasi Target Capaian 2016 331 331 2015 273 273 2014 365 365 *Perbandingan jumlah berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis dengan jumlah berkas yang diterima di kepaniteraan Ukuran realisasi indikator kinerja berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis adalah perbandingan antara berkas perkara yang diterima di kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke majelis. Berdasarkan tabel 3.9 diatas capaian target persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis pada tahun 2016 mencapai target. Kondisi ini tercapai karena seluruh berkas perkara yang masuk pada tahun 2016 yaitu sejumlah 331 berkas (pidana, perdata, dan tipikor) seluruhnya sudah diregister dan didistribusikan ke Majelis. Capaian target pada persentase perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis pada tahun 2016 sama dengan capaian pada tahun 2014 dan 2015. Hal ini menunjukkan bahwa administrasi perkara yang berlaku di Pengadilan Tinggi Palembang telah berjalan sebagaimana semestinya sehingga semua berkas yang diterima secara lengkap langsung dapat diregister di dalam buku induk perkara maupun buku register pembantu perkara dan semua berkas dapat didistribusikan kepada Majelis. SASARAN 3 : PENINGKATAN AKSEPTABILITAS PUTUSAN HAKIM INDIKATOR KINERJA : Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali. Tabel 3.10: Capaian Sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim Indikator Kinerja Capaian Tahun 2014 2015 2016 Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum: i. Kasasi ii. Peninjauan Kembali 45% 107% 45,7% 83% 57,2% 81,3% Capaian Sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim 76% 64,3% 69,2% Sasaran strategis peningkatan akseptabilitas putusan hakim dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Palembang dalam memberikan pelayanan hukum Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 37

kepada masyarakat, dengan mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap putusan hakim. Sesuai pada tabel 3.10 diatas, secara umum capaian sasaran peningkatan akseptabilitas putusan hakim pada tahun 2016 mencapai 69,2%. Hal ini menunjukkan pelayanan hukum yang diberikan kepada masyarakat meningkat. Analisis Sasaran 3: Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE PERKARA YANG TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM KASASI DAN PENINJAUAN KEMBALI Tabel 3.11: Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi Perkara yang Tahun Kasasi Pekara Banding Perkara yang Tidak yang Putus Mengajukan Kasai Mengajukan *Realisasi Target Capaian 2014 347 214 133 38,3% 85% 45% 2015 308 188 120 38,9% 85% 45,7% 2016 320 146 174 54,4% 57,2% *Perbandingan perkara yang tidak mengajukan kasasi dengan perkara banding yang putus Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi adalah perbandingan jumlah perkara (pidana, perdata dan tipikor) yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dengan jumlah perkara banding (pidana, perdata dan tipikor) yang sudah putus. Sesuai pada tabel 3.11 diatas, pada tahun 2016 realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi mencapai 54,4%. Hal ini mengindikasikan bahwa pencari keadilan pada Pengadilan Tinggi Palembang yang dapat menerima putusan Pengadilan Tinggi Palembang sebesar 54,4% dan sisanya 45,6% pihak berperkara atau Jaksa pada umumnya mengajukan upaya hukum Kasasi. Artinya putusan banding oleh Hakim Tingkat Banding belum seluruhnya dapat diterima oleh pihak berperkara atau Jaksa. Namun demikian realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi pada tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan memperoleh capaian 57,2%. Dari uraian diatas dapat dijelaskan realisasi dan capaian persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun belum seluruhnya putusan tingkat banding dapat diterima oleh masyarakat pencari keadilan, namun terdapat peningkatan penerimaan masyarakat terhadap putusan Pengadilan Tinggi Palembang pada tahun 2016. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 38

Tabel 3.12: Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali Tahun Pekara Kasasi yang Putus Perkara yang Mengajukan PK Perkara yang Tidak Mengajukan PK *Realisasi Target Capaian 2014 127 18 109 85,8% 80% 107% 2015 123 26 97 78,9% 83% 2016 66 15 51 77,3% 81,3% *perbandingan perkara yang tidak mengajukan Peninjauan Kembali dengan perkara Kasasi yang sudah diputus Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK adalah perbandingan jumlah perkara (pidana, perdata dan tipikor) yang tidak mengajukan upaya hukum PK dengan jumlah perkara kasasi (pidana, perdata dan tipikor) yang sudah putus. Berdasarkan pada tabel 3.12 diatas, realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK pada tahun 2016 sebesar 77,3%. Realisasi tersebut tidak sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar. Data ini menunjukkan bahwa upaya salah satu pihak berperkara untuk mengajukan Peninjauan Kembali semakin tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh putusan Kasasi tersebut belum dapat memenuhi rasa keadilan dari para pihak berperkara atau sekedar upaya untuk menunda eksekusi. SASARAN 4 : PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCES TO JUSTICE) INDIKATOR KINERJA : Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Tabel 3.13: Capaian Sasaran Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan Capaian Tahun Indikator Kinerja 2014 2015 2016 Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam maksimal 1 hari kerja sejak putus 105% Sasaran strategis peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi upaya Pengadilan Tinggi Palembang dalam memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat untuk mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparansi, yang salah satunya penyelesaian perkara dipublikasikan di website Pengadilan Tinggi Palembang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 39

Berdasarkan pada tabel 3.13 diatas rata-rata capaian sasaran peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pengadilan mencapai. Hal ini menunjukkan setiap tahunnya Pengadilan Tinggi Palembang telah berupaya untuk meningkatkan pelayanan publik dan mewujudkan transparansi peradilan bagi masyarakat pencari keadilan. Analisis Sasaran 4 : Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE AMAR PUTUSAN PERKARA YANG DAPAT DIAKSES SECARA ONLINE DALAM MAKSIMAL 1 HARI KERJA SEJAK DIPUTUS Tabel 3.14: Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam maksimal 1 hari kerja sejak diputus Tahun 2014 2016 Tahun Jumlah Perkara yang Telah diselesaikan Jumlah Perkara yang dipublikasikan dan dapat dilihat di website Pengadilan Tinggi Palembang *Realisasi % Target Capaian 2014 347 347 105% 2015 308 308 105% 2016 320 305 *perbandingan jumlah perkara yang dipublikasikan dengan jumlah perkara yang telah selesai Ukuran realisasi persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam maksimal 1 hari kerja sejak diputus adalah perbandingan amar putusan perkara pidana, perdata, tipikor yang ditayangkan di website dengan jumlah perkara pidana, perdata dan tipikor yang telah diselesaikan. Dari tabel 3.14 diatas menunjukkan pada tahun 2016 persentase perkara yang dapat dipublikasikan mencapai target. Jumlah perkara yang putus pada tahun 2016 dan sudah dapat diakses secara online dalam maksimal 1 hari kerja sejak diputus sebanyak 305 perkara (pidana, perdata, dan tipikor). Seluruh perkara yang putus tersebut sudah dipublikasikan di website Pengadilan Tinggi Palembang melalui aplikasi SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara). Pengadilan Tinggi Palembang juga mempublikasikan putusan perkara melalui Direktori Putusan Mahkamah Agung RI. Capaian target pada persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan pada tahun 2016 dan tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa Pengadilan Tinggi Palembang terus berupaya meningkatkan pelayanan publik dan mewujudkan transparansi peradilan bagi masyarakat pencari keadilan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 40

SASARAN 5 : PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN INDIKATOR KINERJA : 1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Tabel 3.15: Capaian Sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan Indikator Kinerja Capaian Tahun 2014 2015 2016 a. Persentase Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti b. Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan Eksternal yang 111% 118% 105,2% Ditindaklanjuti Capaian Sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan 105,5% 109% 102,6% Sasaran strategis peningkatan kualitas pengawasan dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Palembang untuk menjaga terwujudnya pelayanan peradilan bagi seluruh lapisan masyarakat. Tabel 3.15 diatas menunjukkan capaian sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan dari tahun ke tahun rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Pengadilan Tinggi Palembang untuk menjaga terwujudnya pelayanan peradilan yang memberikan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat pencari keadilan. Analisis Sasaran 5: Peningkatan Kualitas Pengawasan A. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE PENGADUAN MASYARAKAT YANG DITINDAKLANJUTI Tabel 3.16. Penanganan Pengaduan Tahun 2014-2016 Pengaduan sudah selesai ditindaklanjuti Pengaduan Jumlah Jumlah Belum Selesai Tahun Tidak *Realisasi Target Capaian Pengad Layak Pengaduan Ditindaklanju Layak uan Proses Sudah Selesai ti Proses Ditindaklanjuti 2014 2015 2016 7 13 10 - - 7 7 13 3 7 14 10 1 - - 107% 90% 90% 111% 118% 105,2% *perbandingan jumlah pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dengan jumlah pengaduan Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Tabel 3.16 diatas menunjukkan data jumlah pengaduan yang masuk ke Pengadilan Tinggi Palembang tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 41

sejumlah 10 pengaduan. Jumlah pengaduan tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan. Sejalan dengan penurunan jumlah pengaduan yang masuk, pada tahun 2016 realisasi persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalan dan capaian diperoleh sebesar 105,2%. Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja Pengadilan Tinggi Palembang dalam meningkatkan kualitas pengawasan untuk meningkatkan integritas lembaga peradilan dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. B. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN EKSTERNAL YANG DITINDAKLANJUTI Tabel 3.17: Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan yang Ditindaklanjuti Realisasi Tahun 2016 Indikator Kinerja Utama 2014 2015 Target Realisasi Capaian Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Ukuran realisasi indikator kinerja persentase temuan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan eksternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan. Persentase temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2016 mencapai target sebesar, karena seluruh temuan pada tahun 2016 telah ditindaklanjuti. Adapun hasil temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2016 yaitu temuan dalam pembinaan dan pengawasan yang dilakukan terhadap 9 Pengadilan Negeri di wilayah Pengadilan Tinggi Palembang. Hasil temuan tersebut berupa : - Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim berupa Majelis Hakim tidak teliti dalam menjalankan tugasnya memutus perkara karena putusan yang dibacakan atau diucapkan dalam persidangan berbeda dengan putusan yang tertulis. - Pelanggaran Disiplin PNS berupa kesalahan dalam penyelenggaraan administrasi di bidang perkara pidana yaitu menghilangkan berkas bundel SASARAN 6 : PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDIKATOR KINERJA : a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial c. Persentase tingkat kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 42

d. Persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon panitera pengganti Tabel 3.18: Capaian Sasaran Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indikator Kinerja Capaian 2015 2016 a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial 92,8% c. Persentase tingkat kelulusan eksaminasi calon Hakim Tingkat Banding - d. Persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon Panitera Pengganti - 93,75% Capaian Sasaran Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia 96,64% Sasaran Peningkatan efektifitas kualitas sumber daya manusia dimaksud untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Palembang untuk meningkatkan kapabilitas dan manajemen sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan peradilan dalam menyelenggarakan peradilan. Analisis Sasaran 6: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia a. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE PEGAWAI YANG LULUS DIKLAT TEKNIS YUDISIAL Tabel 3.19 Persentase Pegawai yang Lulus Diklat Teknis Yudisial Tahun Jumlah Pegawai yang Dikirim Mengikuti Jumlah Pegawai yang Lulus Diklat Teknis *Realisasi Target Capaian Diklat Teknis Yudisial Yudisial 2016 65 65 2015 1 1 *persentase perbandingan jumlah pegawai yang lulus diklat dengan jumlah peserta yang dikirim mengikuti diklat Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial adalah perbandingan jumlah pegawai yang lulus dalam mengikuti diklat teknis yudisial dengan jumlah pegawai yang dikirim dalam diklat teknis yudisial. Berdasarkan tabel 3.19 diatas, realiasi persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial pada tahun 2016 adalah. Berikut ini data diklat teknis yudisial yang diikuti. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 43

Tabel 3.20: Diklat Teknis Yudisial yang Diikuti Se-wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Palembang Tahun 2015-2016 Tahun No Nama Diklat Jumlah Peserta yang dikirim mengikuti Diklat Jumlah Peserta yang lulus Diklat 2016 1 Peningkatan Kapasitas Penegakan Hukum 7 7 2 Seleksi Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Angkatan XVII Tahun 2016 1 1 3 Pelatihan Sistem Informasi Penelusuran Perkara / SIPP (Case Tracking System / CTS) versi 3.1.1 untuk Empat 19 19 Lingkungan Peradilan di Wilayah Palembang 4 Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Hakim Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) bagi Hakim Peradilan Umum Seluruh 1 1 Indonesia 5 Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI 6 6 6 Sosialisasi Penyelesaian Perkara Gugatan Sederhana Bagi Ketua Pengadilan Negeri 3 3 7 Diklat SPPA Kerjasama dengan Kemenkumham RI Angkatan V 1 1 8 Diklat Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup Angkatan II Kerjasama dengan UNDP 2 2 REDD + 9 Pelatihan untuk Pelatih Aplikasi SIWAS Mahkamah Agung RI 2 2 10 Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Hakim dalam Perkara Sengketa Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota 1 1 11 Diklat SPPT Kerjasama dengan Kemenkumham RI 2 2 12 Pelatihan Sertifikasi Mediator Difasilitasi oleh Impartial Mediator Network (IMN) 2 2 13 Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) bagi Penegak Hukum Seluruh Indonesia 8 8 14 Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Dalam Perkara Gugatan Sederhana (Small Claim Court) Lingkungan 2 2 Peradilan Umum Seluruh Indonesia 15 Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Hakim Dalam Perkara Akses Perempuan Terhadap Keadilan 3 3 16 Diklat Jamuan Ilmiah tentang Rule of Law / Rechasstaat Peluang dan Tantangan dalam Penegakam Hukum dan Keadilan di Indonesia bagi Para Ketua Pengadilan Negeri di 2 2 beberapa Wilayah di Indonesia 17 Diklat Kegiatan Penyempurnaan Klasifikasi Perkara Pidana 1 1 18 Pelatihan Sensitifitas Gender dalam Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan Untuk Aparat Penegak Hukum (APH) 2 2 Jumlah Tahun 2016 65 65 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 44

2015 1 Pembekalan SIPP/CTS bagi Panitera 1 1 Jumlah Tahun 2015 1 1 b. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE PEGAWAI YANG LULUS DIKLAT TEKNIS NON YUDISIAL Tahun Tabel 3.21: Persentase Pegawai yang Lulus Diklat Teknis Yudisial Jumlah Pegawai yang Dikirim Mengikuti Diklat Teknis Non Yudisial Jumlah Pegawai yang Lulus Diklat Teknis Non Yudisial *Realisasi Target Capaian 2016 14 13 92,8% 92,8% 2015 8 8 *persentase perbandingan jumlah peserta yang lulus diklat dengan jumlah peserta yang dikirim mengikuti diklat Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial adalah perbandingan jumlah pegawai yang lulus dalam mengikuti diklat non teknis yudisial dengan jumlah pegawai yang dikirim dalam diklat teknis non yudisial. Berdasarkan tabel 3.21 diatas realisasi persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial pada tahun 2016 mencapai 92,8% karena seluruh peserta di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Palembang yang dikirim ada yang tidak lulus mengikuti diklat teknis non yudisial. Hal ini disebabkan peserta yang mengikuti diklat tersebut mengundurkan diri. Berikut ini data jumlah peserta di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Palembang yang mengikuti Diklat Teknis Non Yudisial. Tabel 3.22: Diklat Teknis Non Yudisial yang Diikuti Se-wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Palembang Tahun 2015-2016 Tahun No Nama Diklat Jumlah Peserta yang dikirim mengikuti Diklat Jumlah Peserta yang lulus Diklat 2016 1 Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III Angkatan XLIX s.d LV Tahun 2016 4 4 2 Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II Angkatan LI s/d LIII Tahun 2016 3 3 3 Kepemimpinan Tingkat III Angkatan VII Tahun 2016 2 2 4 Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan VIII Tahun 2016 1 1 5 Diklat Kuasa Penggunan Anggaran Angkatan VII dan VIII Tahun Anggaran 2016 1 1 6 Diklat Kepemimpinan Tingkat II Pada Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan MA-RI Tahun 2016 1-7 Diklat Teknis Perencana Tahun 2016 1 1 8 Diklat Pimpinan/Calon Pimpinan Pengadilan Tingkat Pertama 1 1 Jumlah Tahun 2016 14 13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 45

2015 1 Diklat Akuntansi Berbasis Akrual 1 1 2 Diklat Akuntansi Berbasis Akrual Wilayah Sumatera Selatan & Jambi 7 7 Jumlah Tahun 2015 8 8 c. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE TINGKAT KELULUSAN EKSAMINASI CALON HAKIM TINGKAT BANDING Tahun Tabel 3.23: Persentase Tingkat Kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding Jumlah Hakim yang Ikut Eksaminasi Jumlah Hakim yang Tak Lulus Eksaminasi Realisasi Target Capaian 2016 9 9 2015 0 0 0 2014 0 0 0 2013 4 4 Ukuran realisasi indikator kinerja persentase tingkat kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding pada Tahun 2016 sebesar. d. INDIKATOR KINERJA : PERSENTASE TINGKAT KELULUSAN FIT AND PROPER TEST CALON PANITERA PENGGANTI Tahun Tabel 3.24: Persentase Tingkat Kelulusan Fit and Proper Test Calon Panitera Pengganti Jumlah Pegawai yang Ikut Fit and Proper Test Jumlah Pegawai yang Lulus Fit and Proper Test Realisasi Target Capaian 2016 16 15 93,75% 93,75% 2015 0 0 0 0% Ukuran realisasi indikator kinerja persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon Panitera Pengganti pada Tahun 2016 sebesar 93,75%.Berikut ini data tingkat kelulusan fit and proper test calon panitera pengganti: Tabel 3.25: Fit and Proper Test Dalam Rangka Promosi Jabatan yang Pernah Diikuti Se-Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Palembang Tahun Promosi Jabatan Jumlah Peserta yang mengikuti 2016 Fit and Proper Test Panitera di Lingkungan Badan Peradilan Umum Fit and Proper Test Untuk Usulan Calon Panitera Pengganti Jumlah Peserta yang lulus Jumlah 16 15 2 14 1 14 2015 Fit and Proper Test Untuk Usulan Calon Panitera Pengganti 0 0 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 46

C. Realisasi Anggaran Pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Palembang mendapatkan total alokasi anggaran sebesar Rp 21.109.606.000,- (Dua Puluh Satu Miliar Seratus Sembilan Juta Enam Ratus Enam Ribu Rupiah), dengan rincian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran sebagai berikut : 1. DIPA (01) Badan Urusan Adminstrasi Anggaran DIPA (01) sebesar Rp. 21.038.543.000 (Dua Puluh Satu Miliar Tiga Puluh Delapan Juta Lima Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah) yang meliputi : a. Belanja Pegawai Belanja Pegawai meliputi Belanja Pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium dan lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk dalam belanja pegawai. Jumlah belanja pegawai tahun 2016 sebesar Rp. 18.958.510.000,- (Delapan Belas Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh Delapan Juta Lima Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) b. Belanja Barang Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Jumlah belanja barang tahun 2016 sebesar Rp. 1.487.033.000,- (Satu Miliar Empat Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah) c. Belanja modal Jenis Belanja Belanja Pegawai Belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap atau aset lainnya. Jumlah belanja modal tahun 2016 sebesar Rp. 593.000.000,- (Lima Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Rupiah) Tabel 3.26: Realisasi Anggaran Belanja DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun 2016 Pagu Realisasi Sisa (Rp) (Rp) (Rp) 18.958.510.000 18.693.691.543 264.818.457 Capaian 98.61% Belanja Barang 1.487.033.000 1.398.325.394 88.707.606 94.03% Belanja Modal 593.000.000 588.672.764 4.327.236 99.27% Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 47

Grafik 3.1: Realisasi DIPA (01) Rp20,000,000,000 Rp18,000,000,000 Rp16,000,000,000 Rp14,000,000,000 Rp12,000,000,000 Rp10,000,000,000 Rp8,000,000,000 Rp6,000,000,000 PAGU REALISASI SISA Rp4,000,000,000 Rp2,000,000,000 Rp0 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Tabel 3.27: Realisasi Belanja Pegawai DIPA (01) No Jenis Belanja Pagu DIPA (Rp) Realisasi/Pelaksanaan Rp % 1 Belanja Gaji Pokok PNS 4.527.411.000 4.494.579.760 99.27 2 Belanja Pembulatan Gaji PNS 51.000 (327.761) (642.67) 3 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 322.878.000 319.587.284 98.98 4 Belanja Tunj. Anak PNS 76.420.000 74.609.144 97.633 5 Belanja Tunj. Struktural PNS 71.680.000 59.600.000 83.15 6 Belanja Tunj. Fungsional PNS 10.021.800.000 9.984.600.000 99.63 7 Belanja Tunj. PPh PNS 2.032.303.000 1.952.869.856 96.09 8 Belanja Tunj. Beras PNS 197.211.000 185.250.360 93.94 9 Belanja Uang Makan PNS 633.600.000 631.050.000 99.60 10 Belanja Tunj. Umum PNS 70.716.000 61.170.000 86.50 11 Belanja Tunj. Kemahalan Hakim 50.000.000 0 0 12 Belanja Tunj. Hakim Ad Hoc 900.000.000 891.860.900 99.10 13 Belanja Uang Lembur 54.440.000 38.842.000 71.35 TOTAL 18.958.510.000 18.693.691.543 98.61 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 48

Tabel 3.28: Realisasi Belanja Barang DIPA (01) No Jenis Belanja Pagu DIPA (Rp) Realisasi/Pelaksanaan Rp % Belanja Barang Operasional 1 Belanja Keperluan Perkantoran 340.800.000 333.422.637 97.84 2 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 38.468.000 32.615.040 84.78 3 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 68.640.000 68.640.000 100 4 Belanja Barang Operasional Lainnya 4.500.000 3.960.000 88 5 Belanja Barang Persediaan Barang 111.740.000 108.741.758 97.32 Konsumsi 6 Belanja Langganan Listrik 216.000.000 198.386.557 91.85 7 Belanja Langganan Telepon 7.000.000 5.783.014 82.61 8 Belanja Langganan Air 18.000.000 13.560.660 75.34 9 Belanja Langganan Daya & Jasa Lainnya 12.000.000 11.856.975 98.81 10 Belanja Pemeliharaan Gedung & 82.773.000 82.731.791 99.95 Bangunan 11 Belanja Pemeliharaan Peralatan & Mesin 250.600.000 215.802.750 86.11 Belanja Barang Non Operasional 12 Belanja Bahan 9.188.000 9.166.108 99.76 13 Belanja Honor Output Kegiatan 9.000.000 7.500.000 83.33 14 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1.008.000 0 0 15 Belanja Sewa 1.000.000 0 0 16 Belanja Perjalanan Biasa 281.648.000 273.769.025 97.20 17 Belanja Barang Operasional Lainnya 34.668.000 32.389.079 93.43 TOTAL 336.512.000 322.824.212 94.03 Tabel 3.29: Realisasi Belanja Modal DIPA (01) No Jenis Belanja Pagu DIPA (Rp) Realisasi/Pelaksanaan Rp % 1 Belanja Modal Peralatan & Mesin 93.000.000 91.105.000 97.96 2 Belanja Modal Gedung & Bangunan 500.000.000 497.567.764 99.51 TOTAL 593.000.000 588.672.764 99.27 2. DIPA (03) Dirjen Badan peradilan Umum Anggaran DIPA (03) sebesar Rp. 71.063.000 (Tujuh Puluh Satu Juta Enam Puluh Tiga Ribu Rupiah). Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional persidangan pengadilan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 49

Jenis Belanja Tabel 3.30: Realisasi Anggaran Belanja DIPA (03) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2016 Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) Capaian Belanja Barang 71.063.000 63.916.950 7.146.050 89.94% Grafik 3.2: Realisasi Anggaran DIPA (03) Rp7,146,050 Belanja Barang Rp63,916,950 Rp71,063,000 PAGU REALISASI SISA Tabel 3.31: Rincian DIPA (03) Badan Peradilan Umum No Jenis Belanja Pagu DIPA (Rp) Realisasi/Pelaksanaan Rp % Dukungan Penyelesaian Perkara di Tkt. Pertama dan Banding yg Diselesaikan Tepat Waktu 1 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 8.720.000 2.507.450 28.76 2 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 48.753.000 48.517.000 99.52 3 Belanja Perjalanan Biasa 13.440.000 12.892.500 95.93 4 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 150.000 0 0 TOTAL 71.063.000 63.916.950 89.94 REALISASI ANGGARAN PER PROGRAM DIPA (01) Badan Urusan Administrasi digunakan untuk melaksanakan 2 (dua) program kerja yaitu: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 50

DIPA (03) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum digunakan untuk melaksanakan 1 (satu) program kerja yaitu : Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum. Tabel 3.32: Realisasi Anggaran Per Program Tahun 2016 No Program PAGU (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 3 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Capaian (%) 20.445.543.000 20.092.016.937 353.526.063 98.27 593.000.000 588.672.764 4.327.236 99.27 71.063.000 63.916.950 7.146.050 89.94 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 51

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 55

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 56

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 57

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 58

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 59

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 60

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 61

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 62

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 63

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 64

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 65

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 66

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 68

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 69

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 70

REVIEW RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI PALEMBANG TAHUN 2015 2019 VISI MISI : MEWUJUDKAN PENGADILAN TINGGI PALEMBANG YANG AGUNG : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan. 1. Meningkatkan sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. 2. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 3. Meningkatkan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 4. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku No Tujuan Uraian Sasaran Indikator Target 2015 2016 2017 2018 2019 Kebijakan Program Target 1 Terwujudnya peradilan yang memenuhi rasa keadilan bagi pencari keadilan Peningkatan Penyelesaian Perkara a. Persentase perkara pidana yang diselesaikan b. Persentase perkara perdata yang diselesaikan c. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan d. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan 97% 97% Peningkatan penyelesaian putusan perkara Peningkatan Manajemen Peradilan Umum a. Penyelesaian perkara pidana b. Penyelesaian perkara perdata c. Penyelesaian perkara tipikor e. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan f. Persentase sisa perkara 97% d. Penyelesaian sisa perkara pidana Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 71

tipikor yang diselesaikan g. Persentase perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan h. Persentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan i. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan e. Penyelesaian sisa perkara perdata f. Penyelesaian sisa perkara tipikor g. Penyelesaian perkara pidana dalam jangka waktu maksimal 3 bulan h. Penyelesaian perkara perdata dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 97% 98% 99% i. Penyelesaian perkara tipikor dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 96% 96% 99% Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 72

96% 96% 96% 99% Peningkatan Tertib Administrasi Perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Peningkatan akseptabilitas Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : 85% Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 73

putusan Hakim i. Kasasi ii. Peninjauan Kembali 80 % 2 Setiap pencari keadilan dapat menjangkau peradilan Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan Amar putusan perkara yang dapat di akses secara online dalam maksimal 1 hari kerja saat di putus - 97% 99% Pengembangan sistem informasi - peningkatan sarana dan prasarana aparatur peradilan - dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung RI 1. Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu satu hari sejak perkara putus 2. Penyediaan sarana dan prasarana pengelola data 3 Mewujudkan aparatur peradilan yang berintegritas dan akuntabel Peningkatan kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 90% Peningkatan kwalitas pengawasan - dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung RI 1. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat secara berkualitas 2. Menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan external secara berkualitas Peningkatan a. Persentase pegawai yang Peningkatan - peningkatan sarana dan prasarana Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 74 1. Mengusulkan pegawai untuk mengikuti diklat

kualitas SDM lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial c. Persentase tingkat kelulusan calon hakim tingkat banding kualitas SDM aparatur peradilan - dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung RI dan bimtek teknis 2. Mengusulkan pegawai untuk mengikuti diklat dan bimtek non teknis 3. Melaksanakan fit and proper test dalam rangka promosi d. Persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon panitera pengganti - - Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 75

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 76

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAR GET Reali sasi Capai an 1 Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase perkara pidana yang diselesaikan 91,9% 96,7% b. Persentase perkara perdata yang diselesaikan 88,3% 92,9% c. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan 105% d. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan e. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan f. Persentase sisa perkara tipikor yang diselesaikan g. Persentase perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 99% 103% h. Persentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan i. Persentase perkara tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan 96% 104% 96% 104% Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara 100,62% 2 Peningkatan Tertib Administrasi Perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Tertib Administrasi Perkara 3 Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: i. Kasasi 54,4% 57,2% ii. Peninjauan Kembali 77,3% 81,3% Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim 69,25% 4 Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice) Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam maksimal 1 hari kerja sejak diputus (Sesuai SK KMA No: 1-144/KMA/SK/I/ 2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan) Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 77

Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Peradilan (Acces to Justice) 5 Peningkatan Kualitas Pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 105,2% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yg ditindaklanjuti Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan 102,6% 6 Peningkatan a. Persentase pegawai yang lulus diklat Kualitas SDM teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial 92,8% 92,8% c. Persentase tingkat kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding d. Persentase tingkat kelulusan fit and proper test calon panitera pengganti 93,75% 93,75% Rata-rata capaian sasaran Peningkatan Kualitas SDM 96,64% *capaian = Realisasi dibagi target dikali seratus persen Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 78

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 79

PERNYATAAN TELAH DIREVIU PENGADILAN TINGGI PALEMBANG TAHUN ANGGARAN 2016 Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Palembang untuk Tahun Anggaran 2016 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Pengadilan Tinggi Palembang. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara akurat, andal, dan valid. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini. Palembang, April 2017 KETUA PENGADILAN TINGGI PALEMBANG H. CHAIDIR, SH., MH. NIP. 19510806 197304 1 001 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 80

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 81

No Pernyataan Check List I Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan data penting IP 2. LKj telah menyajikan informasi target kinerja 3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP yang memadai 4. Telah menyajikan dengan lampiran yang mendukung informasi badan laporan 5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan 6. Telah menyajikan akuntabilitas keuangan II Mekanisme Penyusunan 1. LKjIP disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas fungsi untuk itu 2. Informasi yang disampaikan dalam LKj telah didukung dengan data yang memadai 3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan informasi dari unit kerja ke unit penyusun LKj 4. Telah ditetapkan penanggungjawab pengumpulan 5. Data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj telah diyakini keandalannya 6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah diketahui oleh unit kerja terkait 7. LKjIP bukan merupakan gabungan unit kerja dibawahnya III Subtansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja 2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras dengan rencana strategis 3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai 4. Target Indikator Kinerja Tujuan/Sasaran dalam LKj telah sesuai dengan target indikator kinerja tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja 5. IKU pada LKj telah sesuai dengan dokumen IKU yang ditetapkan 6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai 7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan tahun lalu, standar nasional dan sebagainya yang bermanfaat 8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran 9. Jika tidak telah terdapat penjelasan yang memadai 10. IKU dan IK telah SMART Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 82

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 83

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 84

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 85