Panduan Pengadaan (Procurement) Barang dan Jasa

dokumen-dokumen yang mirip
Memanfaatkan Teknologi dalam Mengoptimalisasi Proses Produksi

Pertimbangan dalam Memilih Supplier bagi Usaha Sosial

Pertimbangan Memilih Sistem Produksi In- House atau Outsource

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah

Mempersiapkan Rencana Produksi Usaha Sosial Anda

BAB 1 PENDAHULUAN. kebijakan tersebut, salah satu aspek yang perlu diperhatikan dan. jumlah maupun ketepatan waktu sesuai dengan jadwal produksi.

BAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. maupun pendistribusian barang dalam hal ini adalah distributor.

MRP. Master Production. Bill of. Lead. Inventory. planning programs. Purchasing MODUL 11 JIT DAN MRP

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai bidang usaha dewasa ini sudah mulai terasa dampaknya termasuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan pengendalian persediaan. Render dan Heizer (2001:314) merencanakan untuk persediaan bahan baku pada perusa haan.

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

BAB I. Pendahuluan. era globalisasi yang semakin membaik dan meluas diantara banyak Negara di dunia,

SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL OLEH WAHYU PURWANTO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk dapat menghasilkan produk dengan optimal. Namun

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang

1. Hasil Layout Masukan. 1.1 Login. Gambar 1 Layar Login. Halaman ini adalah halaman awal dari aplikasi ini. Yang berfungsi untuk login

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di gudang tidak mengalami penumpukan ataupun kekurangan.

BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB 3 DATA UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP

MANAJEMEN PERSEDIAAN BSP MANAJEMEN PERSEDIAAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI

TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI MANUFACTURE DENGAN PROGRAM BORLAND DELPHI 7 (Studi Kasus : CV. PERMATA 7 FURNITURE, WONOGIRI)

BAB II LANDASAN TEORI

PELAKSANAAN SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PRODUKSI MEUBEL

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Bagaimana Cara. yang Ingin Anda Bantu? Memahami Komunitas. Menggunakan Target Group Tool. Kewirausahaan Sosial HASIL KOLABORASI OLEH TIM:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

Penerapan Algoritma Divide and Conquer pada Material Requirements Planning

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ada dua macam jenis data, antara lain:

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

APLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha pada sektor manufaktur saat ini telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

fungsi dari produk itu sendiri. Karakteristik pesanan yang mengarah pada souvenir ketepatan waktu dalam penyelesaian produk.

BAB 3 Analisis dan perancangan

MRP(MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ) OLEH YULIATI, SE, MM

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

Material Requirements Planning (MRP)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERENCANAAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

3 BAB III LANDASAN TEORI

LAMPIRAN Perusahaan ini sudah berjalan berapa lama? 2. Perusahaan ini bergerak di bidang apa?

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ekonomi & Bisnis Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini menitikberatkan kepada aspek

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada masa sekarang ini keadaan ekonomi yang tumbuh dengan pesat

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

Akuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

I. PENDAHULUAN. Di masa yang akan datang, siap ataupun tidak, sistem industri manufaktur

LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Total Kebutuhan Bahan Baku (D) Frekuensi Pemesanan (F) Lead Time. Biaya Pemesanan (OC) Biaya Penyimpanan (CC)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Permasalahan

UAS Manajemen Operasi - 12 Juni ,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator

Transkripsi:

Barang dan Jasa Contoh Kasus untuk Usaha Sosial Mengimplementasikan Ide Memilih Supplier HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Hangga Nuarta Nabila Mardhatillah TERINSPIRASI DARI: SME Toolkit (06) Managing Your Materials Requirements SME Toolkit (06) Managing Your Materials

Procurement adalah proses membeli dan memesan bahan baku, jasa, atau peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi. Tujuan utama dari procurement adalah untuk mendapatkan bahan baku dengan harga yang paling rendah tanpa mengorbankan kualitas. Fungsi utama procurement adalah untuk memastikan Usaha Sosial Anda selalu memiliki pasokan bahan baku yang cukup. Karena menyimpan stok bahan baku memerlukan biaya, penting untuk menentukan seberapa banyak bahan baku yang harus Anda beli agar proses produksi Anda tidak terganggu dan biaya untuk mengelola stok minimal. Material Requirements Planning (MRP) adalah teknik yang digunakan untuk menentukan seberapa banyak bahan baku yang dibutuhkan dan kapan sebaiknya melakukan pemesanan. Perhitungan MRP berdasarkan pada seberapa banyak produk akhir yang perlu diproduksi dan seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan baku untuk memproduksi produk tersebut (lead time). Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang teknik ini, mari kita simak contoh kasus berikut. Pada materi ini akan dijelaskan teknik untuk mengetahui kapan dan seberapa banyak sebaiknya Anda membeli bahan baku agar optimal dari segi produksi dan biaya. Page 6

Jepara Furniture (JF) menjual produk meja makan. JF memproduksi meja makan dengan cara membeli dan merakit dari bagian-bagian yang sudah jadi. Satu meja makan terdiri dari 4 bagian kaki dan bagian atas. Bagian kaki memiliki lead time dua minggu dan bagian atas tiga Proses perakitan dari bagian-bagian terpisah menjadi meja utuh membutuhkan waktu satu JF mendapatkan pesanan 0 meja makan yang harus dikirimkan dalam waktu lima minggu dan 40 meja makan yang harus dikirimkan dalam waktu tujuh Saat ini, mereka hanya mempunyai stok meja makan yang sudah jadi sebanyak buah, bagian kaki sebanyak 40 buah, dan bagian atas sebanyak buah. Kapan sebaiknya JF memesan bagianbagian meja yang kurang dan berapa banyak jumlahnya? Page 6

Kondisi yang dihadapi: JF mendapatkan pesanan 0 meja makan yang harus dikirimkan pada minggu kelima dan 40 meja makan yang harus dikirimkan pada minggu ketujuh. Saat ini, mereka hanya mempunyai stok meja makan yang sudah jadi sebanyak buah, 40 buah bagian kaki, dan buah bagian atas. Proses pemesanan bagian kaki membutuhkan minggu dan bagian atas Proses perakitan membutuhkan waktu Untuk menghadapi kasus seperti di atas, pertama kali kita harus melakukan perhitungan kebutuhan produk akhir (meja makan) terlebih dahulu. Tahap menghitung kebutuhan meja makan Kebutuhan Minggu ke- 4 5 6 7 Kebutuhan kotor 0 40 Stok saat ini Kebutuhan bersih 8 40 Mulai perakitan 8 40 Dijadwalkan selesai 8 40 Dari kasus itu diketahui bahwa JF membutuhkan 0 meja pada minggu kelima (kebutuhan kotor). Saat ini mereka mempunyai stok meja. Jadi, untuk memenuhi pesanan pada minggu kelima mereka perlu membuat 8 meja lagi (kebutuhan bersih). Untuk pesanan minggu ketujuh, mereka membutuhkan 40 meja (kebutuhan kotor). Karena sudah tidak memiliki stok sama sekali, maka JV perlu membuat 40 meja (kebutuhan bersih). Proses perakitan membutuhkan waktu satu Maka agar meja yang dipesan siap tepat waktu, proses perakitan harus mulai satu minggu sebelum produk dijadwalkan selesai. Untuk kebutuhan minggu kelima, perakitan dimulai minggu keempat. Untuk kebutuhan minggu ketujuh, perakitan dimulai minggu keenam. Page 6

Kondisi yang dihadapi: JF mendapatkan pesanan 0 meja makan yang harus dikirimkan pada minggu kelima dan 40 meja makan yang harus dikirimkan pada minggu ketujuh. Saat ini, mereka hanya mempunyai stok meja makan yang sudah jadi sebanyak buah, 40 buah bagian kaki, dan buah bagian atas. Proses pemesanan bagian kaki membutuhkan minggu dan bagian atas Proses perakitan membutuhkan waktu Tahap menghitung kebutuhan bagian kaki Kebutuhan Minggu ke- 4 5 6 7 Kebutuhan kotor 7 60 Stok saat ini 40 40 40 40 Kebutuhan bersih 60 Mulai pemesanan 60 Dijadwalkan siap 60 Dari perhitungan sebelumnya, diketahui bahwa pada minggu keempat JF akan merakit 8 buah meja dan pada minggu keenam 40 buah. Karena setiap meja membutuhkan 4 kaki maka untuk minggu keempat JF butuh 7 kaki dan untuk minggu keenam 60 kaki. Saat ini, JF memiliki stok 40 kaki. Stok tersebut dapat digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pada minggu keempat, sehingga kebutuhan kaki pada minggu keempat tinggal kaki lagi. Untuk minggu keenam, karena sudah tidak memiliki stok lagi, maka kaki yang dibutuhkan sebanyak 60. Karena lead time bagian kaki adalah dua minggu, maka kaki yang dibutuhkan pada minggu keempat harus dipesan pada minggu kedua. Lalu, 60 kaki yang dibutuhkan pada minggu keenam harus dipesan pada minggu keempat, agar semuanya siap pada waktu yang diharapkan. Page 4 6

Kondisi yang dihadapi: JF mendapatkan pesanan 0 meja makan yang harus dikirimkan pada minggu kelima dan 40 meja makan yang harus dikirimkan pada minggu ketujuh. Saat ini, mereka hanya mempunyai stok meja makan yang sudah jadi sebanyak buah, 40 buah bagian kaki, dan buah bagian atas. Proses pemesanan bagian kaki membutuhkan minggu dan bagian atas Proses perakitan membutuhkan waktu Tahap menghitung kebutuhan bagian atas Kebutuhan Minggu ke- 4 5 6 7 Kebutuhan kotor 8 40 Stok saat ini 4 4 Kebutuhan bersih 6 Mulai pemesanan 6 Dijadwalkan siap 6 Selanjutnya untuk bagian atas meja. Setiap satu meja membutuhkan satu bagian atas. Maka JF membutuhkan 8 bagian atas untuk minggu keempat dan 40 bagian atas untuk minggu keenam. Saat ini, JF memiliki stok bagian atas. Karena itu, pada minggu keempat mereka tidak perlu melakukan pemesanan bagian atas lagi. 4 4 Setelah digunakan pada minggu keempat, stok bagian atas yang dimiliki JF tinggal tersisa 4 buah. Pada minggu keenam, mereka memerlukan 40 bagian atas. Maka dengan stok yang ada, JF perlu memesan lagi 6 bagian atas. Lead time untuk bagian atas adalah tiga Karena itu, agar bagian atas dapat tersedia saat akan dirakit, yaitu pada minggu keenam, maka JF harus memesan 6 bagian atas tersebut pada minggu ketiga. Page 5 6

Dari proses di atas, kita dapat mengetahui seberapa banyak bagian yang harus dipesan dan kapan saatnya melakukan pemesanan, yaitu: Minggu ke-: pesan bagian kaki. Minggu ke-: pesan 6 bagian atas. Minggu ke-4: pesan 60 bagian kaki dan rakit 8 meja. Minggu ke-6: rakit 40 meja. Dengan menggunakan teknik ini, Anda dapat memeroleh beberapa manfaat, di antaranya: Meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas dan waktu kerja karyawan. Pengelolaan stok yang lebih baik. Respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar. Mengurangi stok tanpa mengurangi layanan terhadap pelanggan. Page 6 6