BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Adapun. pengertian kuantitatif menurut Sugiyono adalah: 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Balai Gadang, kecamatan Koto Tangah, kota Padang. Penelitian ini akan. dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai selesai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. survey yang merupakan penalitian yang dilakukan pada populasi besar

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu ilmu yang valid atau kaidah-kaidah ilmiah, seperti empiris, obyektif,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab- sebab dari

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, dan akurat.

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. pegawai berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada Kantor Camat Patilanggio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III Objek dan Metode Penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah konsumen Teh Botol Sosro yang

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 1 Tipe yang paling umum dari penelitian deskriptif ini meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur. Dalam hal ini menjelaskan pengaruh variable harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data yang akurat peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan pihak pedagang dan pembeli tanaman hias di Kelurahan Lubuk Minturun Sungai Lareh Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Fokus penelitian disini yaitu di Sepanjang Jalan Raya Lubuk Minturun Sungai Lareh. Dan waktu penelitian dilakukan pada bulan April 2017 sampai dengan selesai. 2011), h. 7 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 50

51 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Populasi dalam penulisan ini termasuk ke dalam kategori populasi tak terhingga. Populasi tak terhingga yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenanya, luas populasi bersifat tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kualitatif. 3 Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang merupakan konsumen aktual yang sedang melakukan pembelian maupun yang pernah membeli tanaman hias di sepanjang jalan raya Lubuk Minturun Sungai Lareh. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu, yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. 4 Untuk menentukan ukuran sampel yang populasinya sama sekali tidak diketahui dan diasumsikan berdistribusi normal, maka yang mungkin dilakukan adalah mencari sampel sebanyak mungkin. Rumus ukuran sampel ini bisa terjadi jika diperoleh nilai p(1-p) 33 2 Ibid., h. 80 3 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 99 4 Anak Agung Putu Agung, Metodologi Penelitian Bisnis, (Malang: UB Press, 2012), h.

52 yang paling besar, yakni terjadi pada saat p = 0,50. Maka dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan pendekatan rumus Cochran, yaitu: 5 n = Dimana: n = Jumlah sampel Z = nilai pada kurva normal (1 α) = 1,96 p = proporsi estimasi dari kejadian pada populasi (0,5) q = 1-p (1-0,5 = 0,5) e = standar deviasi/kelonggaran (10%) Sehingga bila memakai rumus Cochran maka didapatkan sampel sebanyak: n = ( ) ( )( ) ( ) = 96,04 Untuk keperluan penelitian ini maka jumlah sampel yang akan dijadikan responden adalah 100 orang pengunjung yang pernah membeli atau sedang membeli tanaman hias di Kelurahan Lubuk Minturun Sungai Lareh. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Non Probability Sampling. Non Probability Sampling 5 Sugiarto, et al, Teknik Sampling, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 61

53 adalah pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 6 Selanjutnya dilakukan dengan teknik Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/accidental bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan ciri-ciri yang dikehendaki di lokasi penelitian, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel. 7 Adapun syaratnya adalah masayarakat atau pengunjung yang sedang membeli dan pernah membeli tanaman hias di Sepanjang Jalan Raya Lubuk Minturun Sungai Lareh. D. Defenisi Operasionalisasi Variabel Adapun variabel penelitian yang akan diteliti adalah Keputusan Pembelian (Y) sebagai Variabel Dependen (Terikat) dan Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3) sebagai Variabel Independen (Bebas). Berikut penjelasan dari masing-masing variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini, yaitu: 1. Keputusan Pembelian (Y) Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternative atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya. sub indikator yang digunakan adalah: a. Kemantapan membeli sebuah produk b. Kesesuaian atribut dengan keinginan dan kebutuhan 6 Sugiyono, op.cit., h. 84 7 Ibid., h. 85

54 c. Kebiasaan dalam membeli produk d. Melakukan pembelian ulang e. Memberikan rekomendasi kepada orang lain 2. Produk (X1) Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi, dan ide. sub indikator yang digunakan adalah: a. Desain produk b. Aesthetic (Estetika) c. Keanekaragaman produk d. Kualitas produk 3. Harga (X2) Harga adalah suatu nilai tukar untuk manfaat yang ditimbulkan oleh barang atau jasa tertentu bagi seseorang. sub indikator yang digunakan adalah: a. Keterjangkauan Harga b. Harga yang sesuai dengan manfaat yang didapat c. Kesesuaian harga dengan kualitasnya d. Persaingan harga

55 4. Lokasi (X3) Lokasi merupakan saluran distribusi yaitu jalur yang dipakai untuk perpindahan produk dari produsen ke konsumen. sub indikator yang digunakan adalah: a. Kemudahan menjangkau lokasi b. Lokasi mudah dilihat/strategis c. Kondisi lingkungan d. Arus lalu lintas E. Instrumen Penelitian Adapun bentuk instrumen pengumpulan data primer adalah dengan menggunakan kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Teknik pengukuran yang diterapkan adalah berdasarkan rangking atau peringkat yang ditanyakan dimana responden hanya memilih satu dari alternative yang disediakan yang diberi skor. Tabel 3.1 Alternatif Jawaban Responden No. Pertanyaan Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono

56 F. Data dan Sumber Data 1. Data Primer Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari responden berupa data opini dan kuesioner yang disebarkan. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang terstruktur dan materinya berhubungan dengan harga dan lokasi serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber tertulis seperti literatur, artikel, jurnal, tulisan ilmiah, dan sebagainya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Interview (Wawancara) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin menegetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. 2. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

57 pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dan diberikan kepada responden secara langsung. 3. Observasi Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. 4. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dan informasi dengan melakukan kegiatan kepustakaan melalui buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. H. Uji Instrumen 1. Uji validitas Uji Validitas adalah uji analisis yang bertujuan untuk melihat seberapa kuat variable-variabel yang diukur dengan variable lain. Uji validitas untuk mengetahui sejauh mana validitas data yang didapat dari penyebaran kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi

58 antar subjek pada item pernyataan dengan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner, yaitu dengan mencari nilai koefisien korelasi r dari masingmasing pernyataan. Untuk uji validitas menggunakan spss versi 16. 8 Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah sampel. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) yang digunakan untuk uji validitas adalah 30 dan besarnya df dapat dihitung 30-2 dengan df = 28 dan alpha = 0,05 sehingga didapat r tabel = 0,3610. Untuk menguji validitas instrument digunakan rumus korelasi rumus produk moment, sebagai berikut: ( )( ) r = * ( ) +* ( ) + Dimana: r = Koefisien korelasi suatu item dengan item total X = Jumlah skor setiap item X² = Jumlah kuadrat skor item Y = Jumlah skor seluruh item Y² = Jumlah kuadrat skor seluruh item XY = Jumlah hasil kali skor seluruh item N = Jumlah responden 8 Idris, Aplikasi Model Data Kuantitatif Dengan Program SPSS, (Padang: Universitas Negeri Padang,2010),hal. 8

59 Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung r tabel berarti valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel berarti tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya dilakukan uji keandalan instrument (reliabilitas). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat dalam pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala dalam waktu yang berlainan senantiasa menunjukan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. 9 Sedangkan untuk mengukur koefisien reliability kuesioner digunakan rumus Croanbach alfa, 10 sebagai berikut : = [ [ ] Dimana: r tt k = Koefesien reliabilitas = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya jumlah item 2 b = Jumlah varians skor item = Varians skor total Tingkat reliabilitas dengan metode Cronbach Alpha diukur berdasarkan skala alpha 0 (nol) sampai 1 (satu). Adapun kriteria pengujian 9 Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 74-77 10 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005) h. 196

60 reliabilitas adalah jika r tt r tabel berarti reliable, sebaliknya jika r tt < r tabel berarti tidak reliabel. r tabel mengacu tabel r untuk uji satu arah. I. Tekhnik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode dan teknik analisis yang digunakan, teknik analisis itu sebagai berikut : 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 11 Dalam analisis deskriptif ini akan digambarkan secara umum tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu produk, harga dan lokasi sebagai variabel bebasnya. Serta menjelaskan fenomena-fenomena yang terkait variabel penelitian ini. a. Menghitung Nilai Jawaban (Distribusi Frekuensi) Menghitung nilai jawaban adalah menghitung frekuensi dari jawaban yang diberikan responden atas setiap item pernyataan yang diajukan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan persentase jawaban dari responden. Perhitungan persentase menggunakan rumus sebagai berikut: 12 P = 11 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian: Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2005), h. 23 12 Burhan Bungin, op.cit., h. 172

61 Keterangan ; P = Persentase penyebaran fx = Frekuensi Individu N = Jumlah Kejadian b. Menghitung Rata-rata skor Menghitung nilai rata-rata skor setiap butir pernyataan item penelitian dengan rumus sebagai berikut: M = Keterangan : M = Mean fx = Skor total N = Jumlah Responden c. Menghitung Tingkat Capaian Responden (TCR) Menghitung nilai TCR masing-masing kategori dari deskriptif variabel, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: TCR = 100% Dimana: TCR Rs n = Tingkat Capaian Responden = Rata-rata Skor Jawaban Responden (Rerata) = Nilai Skor Maksimum Kemudian nilai persentase disesuaikan dengan kriteria sebagai berikut:

62 a) Interval jawaban responden 81 100% kategori jawaban sangat kuat. b) Interval jawaban responden 61 81% kategori jawaban kuat. c) Interval jawaban responden 41 60% kategori jawaban cukup. d) Interval jawaban responden 21 40% kategori jawaban lemah. e) Interval jawaban responden 0 20% kategori jawaban sangat lemah. 2. Analisis Korelasi Berganda Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta untuk menjawab rumusan masalah. Pada penelitian ini digunakan analisis korelasi. Uji koefisien korelasi dimaksudkan untuk melihat derajat hubungan dari dua hasil pengukuran atau dua variabel yang diteliti, yaitu untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel produk (X1), harga (X2) dan lokasi (X3) dengan variabel keputusan pembelian (Y). Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik Person Product Moment Correlation dan dibantu menggunakan program SPSS Versi 16. Alasannya karena data yang diperoleh berupa data interval yang diperoleh dari instrument dengan menggunakan jenis skala likert. Selanjutnya untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau memberikan interpretasi koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisiien korelasi sebagai berikut:

63 Gambar 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Korelasi Sangat Rendah 0,20 0,399 Korelasi Rendah 0,40 0,599 Korelasi Sedang 0,60 0,799 Korelasi Kuat 0,80 1,000 Korelasi Sangat Kuat Sumber: Sugiyono Sementara untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikansinya. Rumus uji signifikansi korelasi product moment sebagai berikut: 13 t = Dimana: t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel r = korelasi yang ditemukan n = jumlah sampel Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan taraf kesalahan 5% (uji dua fihak) atau 1 %. Ketentuan pengujian: bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka koefisien korelasi parsial yang ditemukan signifikan (nyata) atau dapat digeneralisasikan. 13 Ibid, h. 184

64 3. Uji Statistik T (Parsial) Uji T adalah uji hipotesis tentang koefisien-koefisien slope regresi secara individual. 14 Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Formula yang digunakan untuk mengetahui t hitung adalah sebagai berikut: t = Keterangan : t = Nilai t hitung bi = Koofisien regresi Sbi = Kesalahan baku kesalahan regresi Hipotesis : 1) Ho = Produk tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Tanaman Hias di Kelurahan Lubuk Minturun Sungai Lareh. Ha = Produk berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Tanaman Hias di Kelurahan Lubuk Minturun Sungai Lareh. 2) Ho = Harga tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Tanaman Hias di Kelurahan Lubuk Minturun Sungai Lareh. 14 Sarwoko, Dasar-dasar Ekonometrika, (Yogyakarta: ANDI, 2005), h. 65

65 Ha = Harga berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Tanaman Hias di Kelurahan Lubuk Minturun Sungai Lareh. 3) Ho = Lokasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Tanaman Hias di Kelurahan Lubuk Minturun Sungai Lareh. Ha = Lokasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Tanaman Hias di Kelurahan Lubuk Minturun Sungai Lareh. Kriteria pengujian yaitu : 1. Terima Ho jika angka signifikansi lebih besar dari α=5% 2. Terima Ha jika angka signifikansi lebih kecil dari α=5% 4. Koefisien Determinasi (R²) Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Koefisien determinasi (R²) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisa korelasi, hal ini ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R²) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Nilai Koefisien Determinasi (R²) ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R² = 0) artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R² = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.