P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

dokumen-dokumen yang mirip
P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006

DAFTAR PUSTAKA. Belkaoui, Ahmed Riahi. Teori Akuntansi, Edisi Lima, Buku Dua, Jakarta: Salemba

Ronny Kusuma Moentoro Rudy Kurniawan Leonardi

Ronny Kusuma Moentoro Rudy Kurniawan Leonardi

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT. Ekadharma International Tbk. & Entitas Anak

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

Jumlah Aset Lancar 164,324,439, ,734,437,903

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

JUMLAH AKTIVA

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

BAB III METODOLOGI ANALISIS

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

Jumlah Aset Lancar 180,864,580, ,734,437,903

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT. Ekadharma International Tbk. & Entitas Anak. Laporan Keuangan Konsolidasian Periode: 31 Maret 2014 (tidak diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT. Ekadharma International Tbk. & Entitas Anak

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

JUMLAH ASET LANCAR

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

Jumlah Aktiva Lancar 2,143,505,394 11,563,141,645

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT. Ekadharma International Tbk. & Entitas Anak

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Persediaan Uang muka pembelian mesin dan lainnya

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

Transkripsi:

8 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1. UMUM P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. (Perusahaan), dahulu P.T. EKADHARMA TAPE INDUSTRIES TBK. didirikan dengan akta No. 71 pada tanggal 20 November 1981 oleh Notaris Raden Santoso di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/12/12 tanggal 5 Juni 1982 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta tanggal 23 September 1982. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah untuk memenuhi persyaratan penawaran umum dengan akta No. 279 tanggal 9 Juni 1990 yang dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3608.H.T.01.04 Th. 1990 tanggal 21 Juni 1990, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 14 Agustus 1990. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 145 tanggal 20 September 2006 yang dibuat di hadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Perubahan anggaran dasar ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. W7-HT.01.04-1140 tanggal 22 September 2006. Sekitar 74% saham Perusahaan dimiliki oleh pemegang saham pendiri, dan sisanya dimiliki oleh masyarakat umum melalui pasar modal di Indonesia dan telah didaftarkan di Bursa Efek di Indonesia sejak tanggal 14 Agustus 1990. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 Juni 2006, telah disetujui antara lain untuk mengubah nama Perusahaan dari P.T. EKADHARMA TAPE INDUSTRIES TBK. menjadi P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. dan memperluas bidang usaha Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-20911HT.01.04.TH2006 tanggal 18 Juli 2006. Perusahaan memiliki 99% saham yang ditempatkan dari PT Dunia Cartridge Indonesia (anak perusahaan), sebuah perseroan terbatas yang didirikan di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2005. Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, kegiatan utama Perusahaan adalah pembuatan pita perekat dan memproduksi bahan baku dan atau bahan penolong yang diperlukan serta usaha perdagangan pada umumnya. Perusahaan mempunyai cabang di Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Bandung, Cikarang, dan Denpasar. Kegiatan utama anak perusahaan adalah dalam bidang jasa isi ulang printer cartridge dan perdagangan aksesoris komputer. Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Tjiptono Darmadji Komisaris Ronny Kusuma Moentoro Komisaris Rudy Kurniawan Leonardi Presiden Direktur Judi Widjaja Leonardi Direktur Lie Phing Direktur Christian Tedjawidjaja Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan memiliki 402 orang karyawan tetap (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan - Bapepam dan LK), dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diedarkan oleh Bapepam dan LK bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

9 a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk investasi efek yang diklasifikasi sebagai untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual yang disajikan sebesar nilai wajarnya dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Laporan keuangan konsolidasi juga disusun menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan di mana Perusahaan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung, serta apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal pelepasan. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara Perusahaan dan anak perusahaan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. c. Setara Kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan disajikan sebagai Setara Kas. d. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek terdiri dari investasi dalam efek hutang, ekuitas, dan reksadana yang dapat digolongkan dalam kelompok berikut ini: 1. Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan dimiliki untuk diperdagangkan dalam waktu dekat diklasifikasi sebagai efek untuk diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya, dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi. 2. Efek hutang diklasifikasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila Perusahaan bermaksud dan mampu memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut diakui pada harga perolehan setelah dikurangi diskonto atau premium yang belum diamortisasi. 3. Efek hutang dan ekuitas yang tidak diklasifikasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau diperdagangkan, diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual dan diakui sebesar nilai wajarnya, dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi disajikan sebagai komponen terpisah Selisih Penilaian Efek yang Belum Direalisasi di bagian ekuitas. 4. Reksadana dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai aktiva bersih pada tanggal neraca diakui pada laporan laba rugi. e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan mengadakan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas masing-masing piutang.

10 f. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa. Definisi pihak hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi material dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. h. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi dalam bentuk saham di mana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Investasi pada perusahaan di mana Perusahaan memiliki antara 20% sampai dengan 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, dibukukan berdasarkan metode ekuitas (equity method). Berdasarkan metode tersebut biaya perolehan investasi ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan dan dividen. Kerugian yang melebihi nilai tercatat investasi diakui bila Perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi. i. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran manfaat ekonomis dari kelompok aktiva tetap yang diikhtisarkan sebagai berikut: Manfaat Ekonomis (Tahun) Diperoleh Tahun 1992 Diperoleh Sesudah Kelompok Aktiva Tetap dan Sebelumnya Tahun 1992 Bangunan 15 25 Mesin 5 10 Kendaraan bermotor 5 5 Instalasi 5 5 Inventaris kantor 5 5 Perlengkapan pabrik 5 5 Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada hasil usaha pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai. Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

11 Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual berikut akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap, dan keuntungan atau kerugian yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi pada masa yang bersangkutan. j. Aktiva Tak Berwujud Jasa waralaba (franchise fee) dikapitalisasi sebesar biaya perolehan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 30 tahun sesuai dengan jangka waktu perjanjian yang dibuat antara anak perusahaan dengan pemegang waralaba (franchisor). Lisensi piranti lunak komputer dikapitalisasi sebesar biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan membuat piranti lunak tersebut siap untuk digunakan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya (4-5 tahun). Beban yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 15 tahun. k. Imbalan Pasca-Kerja Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Imbalan pasca-kerja tersebut tidak didanai. Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui yang melebihi jumlah 10% dari nilai kini imbalan pasti Perusahaan diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Apabila imbalan tersebut vested segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, Perusahaan harus mengakui biaya jasa lalu pada saat itu juga. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti dalam neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti yang disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, dan keuntungan atau kerugian kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2006 kurs yang digunakan adalah 9.020 untuk US$1 (2005: 9.830/US$1). m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan dan jasa diakui pada saat penyerahan barang dan pemberian jasa kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya. n. Perpajakan Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

12 o. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun 2006 dan 2005 masing-masing berjumlah 559.020.000 saham. p. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. 3. KONSOLIDASI Seperti diungkapkan dalam Catatan 1, pada tahun 2005 Perusahaan mendirikan PT Dunia Cartridge Indonesia yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki 99% oleh Perusahaan. Oleh karena anak perusahaan baru beroperasi secara komersial pada tahun 2006, maka laporan keuangan tahun 2006 merupakan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan, sedangkan laporan keuangan tahun 2005 merupakan laporan keuangan Perusahaan yang berdiri sendiri. 4. KAS DAN SETARA KAS Rupiah Kas 154.600.698 97.768.410 Bank Mandiri 1.267.372.512 284.809.665 Bank Permata 91.563.161 2.473.289 Bank Central Asia 72.626.268 76.101.530 Bank Niaga 51.186.902 83.153.482 Bank Buana Indonesia 33.019.995 19.978.264 Lain-lain - 2.597.722 Dolar Amerika Serikat Kas 5.267.680 26.413.210 Bank Mandiri 500.652.304 153.751.423 Bank Internasional Indonesia 47.190.385 314.119.419 Bank Niaga 9.446.917 - Deposito Rupiah Bank Niaga 3.000.000.000 4.000.000.000 Bank Mandiri 1.100.000.000 4.650.000.000 Bank Permata 150.000.000 1.023.111.816 6.482.926.822 10.734.278.230 Suku bunga deposito berkisar antara 7,50% - 13,05% pada tahun 2006 (2005: 5,75% - 13,00%).

13 5. INVESTASI JANGKA PENDEK Efek yang tersedia untuk dijual - saham PT Asahimas Flat Glass Tbk 7.296.810.130 4.820.709.305 PT Bina Danatama Tbk 1.065.885.557 752.774.220 PT Kimia Farma Tbk 155.387.502 469.921.875 PT Samudera Indonesia Tbk - 1.153.389.862 8.518.083.189 7.196.795.262 Efek yang tersedia untuk dijual - reksadana Rupiah 796.466.827 1.568.302.725 Ditambah Keuntungan efek yang belum direalisasi 508.166.811 1.329.579.738 9.822.716.827 10.094.677.725 Nilai wajar efek ditentukan berdasarkan harga pasar efek tersebut di Bursa Efek Jakarta pada hari yang paling dekat dengan tanggal neraca. 6. PIUTANG USAHA Pihak ketiga Rupiah 12.895.564.538 9.807.666.792 Dolar Amerika Serikat 54.452.297 279.649.738 12.950.016.835 10.087.316.530 Penyisihan piutang ragu-ragu (258.390.325) (201.746.331) Piutang cek mundur (digolongkan kembali ke piutang usaha) 2.431.592.905 2.320.386.722 15.123.219.415 12.205.956.921

14 Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Sampai dengan 30 hari 10.886.927.729 7.758.968.194 > 30 hari - 60 hari 4.140.645.895 4.107.179.980 > 60 hari - 90 hari 199.710.638 412.681.583 > 90 hari 154.325.478 128.873.495 15.381.609.740 12.407.703.252 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Saldo awal periode 201.746.331 130.867.536 Perubahan selama periode berjalan Penambahan penyisihan 86.296.807 86.729.299 Penghapusan piutang (29.652.813) (15.850.504) Saldo akhir periode 258.390.325 201.746.331 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut. 7. PERSEDIAAN Barang jadi 10.388.966.100 7.551.329.528 Barang dagangan 1.279.176.817 1.430.526.583 Barang dalam proses 2.840.213.031 1.915.001.943 Bahan baku 3.747.616.438 5.697.250.024 Bahan penolong 742.845.102 465.030.375 Supplies mesin 895.942.118 372.379.052 Barang dalam perjalanan 318.223.908 404.728 20.212.983.514 17.431.922.233 Persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar 16.363.605.740 yang menurut manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

15 8. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA Uang muka pembelian 2.388.084.646 2.100.000.000 Sewa dibayar di muka 1.064.014.917 703.061.411 Beban dibayar di muka 80.644.183 415.065.840 Lain-lain 86.318.350 188.574.696 3.619.062.096 3.406.701.947 9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 31 Desember 2006 Nilai Perolehan dan Persentase Saldo Akhir Kepemilikan Keterangan PT Sliontec Ekadharma Indonesia (US$1.050.000) 3.134.250.000 15% Metode perolehan 31 Desember 2005 Nilai Perolehan dan Persentase Saldo Akhir Kepemilikan Keterangan PT Dunia Cartridge Indonesia 3.712.500.000 99% Metode ekuitas PT Sliontec Ekadharma Indonesia (US$1.050.000) 3.134.250.000 15% Metode perolehan 6.846.750.000

16 10. AKTIVA TETAP 2006 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah 3.534.124.200 - - 3.534.124.200 Bangunan 7.506.953.109 683.848.191-8.190.801.300 Mesin 10.940.704.082 75.220.795-11.015.924.877 Kendaraan bermotor 3.524.097.026 313.702.091 61.772.727 3.776.026.390 Instalasi 678.005.523 20.448.980-698.454.503 Peralatan kantor 1.635.619.561 572.348.838-2.207.968.399 Perabotan kantor 563.165.984 471.936.455-1.035.102.439 Perlengkapan pabrik 1.090.456.676 2.350.000-1.092.806.676 29.473.126.161 2.139.855.350 61.772.727 31.551.208.784 Akumulasi Penyusutan Bangunan 2.336.426.093 382.817.078-2.719.243.171 Mesin 9.951.355.349 468.606.820-10.361.278.079 Kendaraan bermotor 2.191.304.885 594.726.948 58.684.090 2.786.031.833 Instalasi 621.913.424 26.271.950-648.185.374 Peralatan kantor 1.150.738.974 217.040.289-1.367.779.263 Perabotan kantor 261.954.065 150.321.679-412.275.744 Perlengkapan pabrik 1.033.475.331 20.477.794-1.053.953.125 17.547.168.121 1.860.262.558 58.684.090 19.348.746.589 Nilai Buku 11.925.958.040 12.202.462.195 2005 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Tanah 3.534.124.200 - - 3.534.124.200 Bangunan 6.145.638.259 1.361.314.850-7.506.953.109 Mesin 10.940.704.082 - - 10.940.704.082 Kendaraan bermotor 3.698.240.662 552.142.500 726.286.136 3.524.097.026 Instalasi 678.005.523 - - 678.005.523 Peralatan kantor 1.457.138.048 213.063.047 34.581.534 1.635.619.561 Perabotan kantor 402.067.568 161.098.416-563.165.984 Perlengkapan pabrik 1.090.456.676 - - 1.090.456.676 27.946.375.018 2.287.618.813 760.867.670 29.473.126.161

17 2005 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan Bangunan 2.022.253.803 314.172.290-2.336.426.093 Mesin 9.413.430.970 537.924.379-9.951.355.349 Kendaraan bermotor 1.951.706.043 637.309.499 397.710.657 2.191.304.885 Instalasi 594.998.948 26.914.476-621.913.424 Peralatan kantor 1.018.948.729 166.371.779 34.581.534 1.150.738.974 Perabotan kantor 195.855.391 66.098.674-261.954.065 Perlengkapan pabrik 1.013.182.539 20.292.792-1.033.475.331 16.210.376.423 1.769.083.889 432.292.191 17.547.168.121 Nilai Buku 11.735.998.595 11.925.958.040 Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 dialokasikan sebagai berikut: Beban produksi 687.782.852 675.598.019 Beban pemasaran 904.834.649 882.141.442 Beban administrasi dan umum 267.645.057 211.344.428 1.860.262.558 1.769.083.889 Aktiva tetap kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar 22.750.334.877. Menurut manajemen, jumlah tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. 11. AKTIVA TAK BERWUJUD 2006 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Jasa waralaba - 1.725.170.000-1.725.170.000 Piranti lunak 135.407.069 - - 135.407.069 Hak atas tanah 55.593.000 26.155.000-81.748.000 191.000.069 1.751.325.000-1.942.325.069

18 2006 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Akumulasi Amortisasi Jasa waralaba - 57.505.668-57.505.668 Piranti lunak 67.703.539 33.851.769-101.555.308 Hak atas tanah 3.889.821 3.201.492-7.091.313 71.593.360 94.558.929-166.152.289 Nilai Buku 119.406.709 1.776.172.780 2005 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Piranti lunak 135.407.069 - - 135.407.069 Hak atas tanah 32.678.500 22.914.500-55.593.000 168.085.569 22.914.500-191.000.069 Akumulasi Amortisasi Piranti lunak 33.851.767 33.851.772-67.703.539 Hak atas tanah 2.171.220 1.718.601-3.889.821 36.022.987 35.570.373-71.593.360 Nilai Buku 132.062.582 119.406.709 Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 dialokasikan sebagai berikut: Beban pemasaran 76.458.314 18.062.911 Beban administrasi dan umum 18.100.615 17.507.462 94.558.929 35.570.373

19 12. HUTANG USAHA Pihak ketiga Rupiah 279.126.252 1.491.364.853 Dolar Amerika Serikat 7.728.071.965 11.247.580.073 8.007.198.217 12.738.944.926 Pihak-pihak hubungan istimewa Rupiah PT Sliontec Ekadharma Indonesia 1.422.804.240 1.872.175.918 PT Caturinti Dharmalestari 729.726.481 389.537.088 Dolar Amerika Serikat PT Sliontec Ekadharma Indonesia 178.634.223 167.753.668 2.331.164.944 2.429.466.674 10.338.363.161 15.168.411.600 Hutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari dihitung sejak tanggal faktur adalah 10.338.363.161 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 (2005: 15.168.411.600). 13. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka Perusahaan Lebih bayar pajak penghasilan badan 2005 176.754.805 176.754.805 Anak perusahaan Lebih bayar pajak penghasilan badan 2006 20.834.666 - Pajak pertambahan nilai 225.362.956-246.197.622 - Konsolidasi Lebih bayar pajak penghasilan badan 2005 176.754.805 176.754.805 Lebih bayar pajak penghasilan badan 2006 20.834.666 - Pajak pertambahan nilai 225.362.956-422.952.427 176.754.805

20 b. Hutang pajak Perusahaan Pajak penghasilan pasal 21 200.602.041 195.527.878 Pajak penghasilan pasal 23 3.332.417 2.716.604 Pajak penghasilan pasal 25 67.400.710 21.069.652 Pajak penghasilan pasal 29 1.090.691.995 - Pajak pertambahan nilai 815.527.358 101.488.710 2.177.554.521 320.802.844 Anak perusahaan Pajak penghasilan pasal 21 2.964.187 - Pajak penghasilan pasal 23 705.000-3.669.187 - Konsolidasi Pajak penghasilan pasal 21 203.566.228 195.527.878 Pajak penghasilan pasal 23 4.037.417 2.716.604 Pajak penghasilan pasal 25 67.400.710 21.069.652 Pajak penghasilan pasal 29 1.090.691.995 - Pajak pertambahan nilai 815.527.358 101.488.710 2.181.223.708 320.802.844 c. Beban (manfaat) pajak penghasilan Perusahaan Pajak kini 2.397.013.400 1.328.170.700 Pajak tangguhan (247.671.025) (30.039.165) 2.149.342.375 1.298.131.535 Anak perusahaan Pajak kini - - Pajak tangguhan - - - -

21 Konsolidasi Pajak kini 2.397.013.400 1.328.170.700 Pajak tangguhan (247.671.025) (30.039.165) 2.149.342.375 1.298.131.535 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Perusahaan Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 7.904.491.007 6.499.678.624 Ditambah rugi sebelum pajak penghasilan anak perusahaan 853.659.186 - Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 8.758.150.193 6.499.678.624 Ditambah (dikurangi) beda tetap Keuntungan penjualan saham yang dikenakan pajak final (962.775.391) (2.178.853.481) Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (867.629.295) (821.121.357) Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final (126.000.000) (105.000.000) Lain-lain 421.062.428 540.735.527 (1.535.342.258) (2.564.239.311) Ditambah (dikurangi) beda temporer Penyusutan aktiva tetap 370.689.557 203.573.813 Laba penjualan aktiva tetap (41.250.155) (170.653.287) Penyisihan piutang ragu-ragu 56.643.995 70.755.985 Imbalan pasca-kerja 439.486.686 446.453.871 825.570.083 550.130.382 Laba kena pajak Perusahaan 8.048.378.018 4.485.569.695 Jumlah laba kena pajak Perusahaan berdasarkan perhitungan di atas telah sesuai dengan penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Perusahaan.

22 Perhitungan beban pajak kini dan hutang (lebih bayar) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Perusahaan Laba kena pajak Perusahaan (dibulatkan) 8.048.378.000 4.485.569.000 Beban pajak kini 2.397.013.400 1.328.170.700 Pembayaran pajak di muka Pajak penghasilan pasal 22 (541.856.646) (497.441.556) Pajak penghasilan pasal 23 (39.318.325) (21.920.625) Pajak penghasilan pasal 25 (725.146.434) (985.563.324) (1.306.321.405) (1.504.925.505) Hutang (lebih bayar) pajak penghasilan Perusahaan 1.090.691.995 (176.754.805) Anak perusahaan Rugi fiskal anak perusahaan (942.080.588) - Beban pajak kini - - Pembayaran pajak di muka Pajak penghasilan pasal 22 (17.834.666) - Pajak penghasilan pasal 25 (3.000.000) - (20.834.666) - Lebih bayar pajak penghasilan anak perusahaan (20.834.666) - Rekonsiliasi antara pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 30% dari laba akuntansi sebelum pajak penghasilan, dengan pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 7.904.491.007 6.499.678.624 Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 2.353.847.302 1.932.403.587

23 Pengaruh pajak atas beda tetap Keuntungan penjualan saham yang dikenakan pajak final (288.832.617) (653.656.044) Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (293.675.077) (246.336.407) Rugi fiskal anak perusahaan 282.624.177 - Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final (37.800.000) (31.500.000) Koreksi nilai buku fiskal aktiva tetap (SKPLB tahun 2003) - 134.999.948 Lain-lain 133.178.590 162.220.451 Pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 2.149.342.375 1.298.131.535 d. Pajak tangguhan Perhitungan pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, dengan menggunakan tarif pajak maksimum 30% adalah sebagai berikut: Perusahaan Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum 30% Penyusutan aktiva tetap (98.831.821) (9.876.157) Penyisihan piutang ragu-ragu (16.993.198) (21.226.795) Imbalan pasca-kerja (131.846.006) (133.936.161) Koreksi nilai buku fiskal aktiva tetap (SKPLB tahun 2003) - 134.999.948 Manfaat pajak tangguhan Perusahaan (247.671.025) (30.039.165) Anak perusahaan - - Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

24 Perusahaan Aktiva pajak tangguhan Penyusutan aktiva tetap 154.809.851 55.978.031 Penyisihan piutang ragu-ragu 77.517.098 60.523.899 Imbalan pasca-kerja 702.213.532 570.367.526 934.540.481 686.869.456 Kewajiban pajak tangguhan - - Aktiva pajak tangguhan - bersih Perusahaan 934.540.481 686.869.456 Anak perusahaan - - Konsolidasi Aktiva pajak tangguhan - bersih 934.540.481 686.869.456 14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Bonus 635.883.300 338.480.911 Gaji 58.137.340 23.718.193 Astek 19.192.107 24.378.609 Lain-lain 144.305.647 334.443.458 857.518.394 721.021.171 15. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA Perusahaan mencatat kewajiban imbalan pasca-kerja sebesar 2.340.711.773 pada tanggal 31 Desember 2006 (2005: 1.901.225.087). Imbalan pasca-kerja yang dibebankan dalam laporan laba rugi adalah sebesar 522.707.121 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 (2005: 446.453.871). Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan mencatat kewajiban imbalan pasca-kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen Drs. Tugendar Mitrasupena, MSc, FSAI, yang dalam laporannya tanggal 27 Februari 2007 menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto : 11,00% per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan : 5,00% per tahun Tingkat mortalitas : CSO 80 Usia pensiun : 56 tahun

25 Kewajiban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut: Nilai kini kewajiban imbalan pasca-kerja 3.438.232.222 2.790.988.396 Kerugian aktuarial yang belum diakui (614.592.605) (377.074.154) Biaya jasa lalu - yang belum menjadi hak (482.927.844) (512.689.155) 2.340.711.773 1.901.225.087 Mutasi kewajiban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut: Saldo awal Dilaporkan sebelumnya 1.901.225.087 2.748.977.981 Koreksi kewajiban imbalan pasca-kerja - (1.294.206.765) Disajikan kembali 1.901.225.087 1.454.771.216 Beban imbalan pasca-kerja selama tahun berjalan 522.707.121 446.453.871 Uang jasa yang dibayar (83.220.435) - Saldo akhir 2.340.711.773 1.901.225.087 Jumlah beban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut: Biaya jasa kini 176.437.098 140.263.177 Biaya bunga 307.008.724 239.666.602 Kerugian aktuarial yang diakui 9.499.988 36.762.781 Amortisasi biaya jasa lalu - yang belum menjadi hak 29.761.311 29.761.311 522.707.121 446.453.871 16. EKUITAS Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2006 di hadapan Notaris Imas Fatimah, S.H. yang dinotulenkan dengan akta No. 119, telah disetujui dan diputuskan antara lain untuk: a. Membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2005 sejumlah 2.795.100.000 atau sebesar 12,50 per saham.

26 b. Membagikan dividen saham dengan perbandingan setiap pemilik 8 saham memperoleh 1 dividen saham berdasarkan harga saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta pada penutupan saham tanggal 29 Juli 2006 yaitu 340 per saham. Jumlah dividen saham yang dibagikan adalah 27.951.000 saham dari 223.608.000 saham yang telah diterbitkan Perusahaan. Harga pelaksanaan tersebut adalah di atas nilai nominal 100 per saham, sehingga Perusahaan mencatat agio saham sejumlah 6.708.240.000 atau 240 per saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 Juni 2006 di hadapan Notaris Imas Fatimah, S.H. yang dinotulenkan dengan akta No. 120, telah disetujui dan diputuskan antara lain untuk: a. Mengkapitalisasi agio saham sebesar 2.795.100.000 dengan cara membagikan saham bonus dengan nilai nominal 100 per saham dengan perbandingan setiap pemilik 8 saham lama memperoleh 1 saham baru. b. Melakukan pemecahan saham dari 100 per saham menjadi 50 per saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Mei 2005 di hadapan Notaris Imas Fatimah, S.H. yang dinotulenkan dengan akta No. 65, telah disetujui dan diputuskan antara lain untuk membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2004 sejumlah 2.236.080.000 atau sebesar 10 per saham. Susunan pemegang saham dan jumlah modal disetor dengan nominal 50 per saham pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Lembar % Jumlah PT Ekadharma Inti Perkasa 415.760.580 74,37 20.788.029.000 Philippe Debnicki 32.878.752 5,88 1.643.937.600 Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 110.380.668 19,75 5.519.033.400 559.020.000 100,00 27.951.000.000 Susunan pemegang saham dan jumlah modal disetor dengan nominal 100 per saham pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Lembar % Jumlah PT Ekadharma Inti Perkasa 163.804.300 73,26 16.380.430.000 Philippe Debnicki 14.259.000 6,38 1.425.900.000 Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 45.544.700 20,36 4.554.470.000 223.608.000 100,00 22.360.800.000

27 17. TAMBAHAN MODAL DISETOR - AGIO SAHAM Tambahan Modal Disetor Agio saham setelah penawaran umum pada tahun 1990 5.500.000.000 Kapitalisasi saham bonus pada tahun 1992 (5.082.000.000) Pembagian dividen saham pada tahun 1999 2.795.100.000 Saldo per 31 Desember 2005 3.213.100.000 Pembagian dividen saham pada tahun 2006 (Catatan 15) 6.708.240.000 Kapitalisasi saham bonus pada tahun 2006 (Catatan 15) (2.795.100.000) Saldo per 31 Desember 2006 7.126.240.000 18. PENJUALAN BERSIH Domestik 105.321.180.755 99.902.909.732 Ekspor 4.888.619.524 4.918.610.408 Penjualan kotor 110.209.800.279 104.821.520.140 Retur penjualan 75.170.601 76.071.934 Potongan penjualan 7.386.985 1.721.130 110.127.242.693 104.743.727.076 19. BEBAN POKOK PENJUALAN Pemakaian bahan baku dan penolong 83.114.460.448 79.615.528.658 Tenaga kerja langsung 2.456.071.838 2.450.921.027 Beban pabrikasi 7.987.539.308 5.650.015.905 Beban produksi 93.558.071.594 87.716.465.590 Barang dalam proses awal 1.915.001.943 1.314.195.441 Barang dalam proses akhir (2.840.213.031) (1.915.001.943) Beban pokok produksi 92.632.860.506 87.115.659.088

28 Persediaan barang jadi awal 8.982.260.839 9.058.054.684 Persediaan barang jadi akhir (11.986.366.825) (8.982.260.839) 89.628.754.520 87.191.452.933 Rincian pemasok yang melebihi 10% pembelian konsolidasi: Pemasok Persentase dari Jumlah Total Pembelian % % Pihak ketiga PT Rohm & Haas 17.282.538.906 29.581.797.917 21,16 36,07 PT Argha Karya 12.871.974.007 11.914.282.016 15,76 14,53 Alpha Beta - 9.810.984.195-11,96 Pihak hubungan istimewa PT Sliontec Ekadharma Indonesia 12.395.470.514 11.409.354.014 15,18 13,91 42.549.983.427 62.716.418.142 52,10 76,47 20. BEBAN USAHA Pemasaran Gaji dan upah 4.458.288.001 3.484.513.756 Ekspedisi 1.460.085.515 1.224.470.172 Penyusutan 904.834.649 882.141.442 Komisi penjualan 434.116.460 575.185.381 Sewa 320.385.730 269.727.897 Telepon, teleks, dan faksimili 253.706.528 260.130.963 Pemeliharaan 230.294.220 242.029.628 Perjalanan 207.636.001 114.521.086 Listrik dan air 186.416.769 152.272.881 Asuransi 159.099.485 170.723.523 Dokumentasi 153.487.527 93.257.143

29 Amortisasi 76.458.314 18.062.911 Hubungan masyarakat 62.047.330 16.664.800 Pelatihan 56.051.676 - Promosi 53.207.605 86.073.691 Lain-lain 366.425.543 291.332.898 9.382.541.353 7.881.108.172 Administrasi dan umum Gaji dan upah 4.706.380.643 4.145.353.970 Imbalan pasca-kerja 522.707.121 446.453.871 Dokumentasi 327.151.004 232.772.072 Tenaga ahli dan kebursaan 300.725.214 221.907.769 Penyusutan 267.645.057 211.344.428 Telepon, teleks, dan faksimili 158.394.149 221.852.801 Asuransi 113.848.869 99.094.694 Listrik dan air 106.813.593 108.940.212 Beban bank 98.893.392 82.927.528 RUPS, paparan publik, dan iklan 97.177.480 71.720.200 Piutang tak tertagih 72.278.984 86.606.488 Amortisasi 18.100.615 17.507.462 Lain-lain 347.686.320 335.606.447 7.137.802.441 6.282.087.942 16.520.343.794 14.163.196.114 21. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat hubungan istimewa a) PT Sliontec Ekadharma Indonesia merupakan perusahaan asosiasi di mana Perusahaan mempunyai penyertaan saham sebesar 15%. b) PT Caturinti Dharmalestari, PT Srikandi Citra Bakti, dan Ekinsa Brosis Suprotech merupakan perusahaan yang dimiliki oleh anggota manajemen kunci Perusahaan. Penjualan barang PT Srikandi Citra Bakti 12.863.800 44.765.765 Ekinsa Brosis Suprotech - 6.985.440 12.863.800 51.751.205

30 Persentase jumlah penjualan barang dengan pihak hubungan istimewa terhadap jumlah seluruh penjualan barang 0,01% 0,05% Pembelian barang PT Sliontec Ekadharma Indonesia 12.395.470.514 11.409.354.014 PT Caturinti Dharmalestari 3.616.883.347 2.075.798.564 16.012.353.861 13.485.152.578 Persentase jumlah pembelian barang dari pihak hubungan istimewa terhadap jumlah seluruh pembelian barang 19,61% 16,44% Aktiva Piutang dari pihak hubungan istimewa 276.361.647 264.819.632 Jumlah aktiva yang terkait dengan pihak hubungan istimewa 276.361.647 264.819.632 Persentase terhadap total aktiva 0,37% 0,35% Kewajiban Hutang usaha kepada pihak hubungan istimewa 2.331.164.944 2.429.466.674 Jumlah kewajiban kepada pihak hubungan istimewa 2.331.164.944 2.429.466.674 Persentase terhadap total kewajiban 13,95% 12,76% 22. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Mata Uang Asing 2006 Ribuan Rupiah Aktiva Kas dan setara kas US$ 62.368 562.559 Piutang usaha US$ 6.037 54.453 US$ 68.405 617.012

31 Mata Uang Asing 2006 Ribuan Rupiah Kewajiban Hutang usaha US$ 876.575 7.906.706 Kewajiban - bersih US$ (808.170) (7.289.694) Mata Uang Asing 2005 Ribuan Rupiah Aktiva Kas dan setara kas US$ 50.283 494.282 Piutang usaha US$ 28.449 279.653 US$ 78.732 773.935 Kewajiban Hutang usaha US$ 1.161.275 11.415.333 Kewajiban - bersih US$ (1.082.543) (10.641.398) 23. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi menurut jenis produk Penjualan bersih pita perekat 109.763.826.825 104.743.727.076 Penjualan jasa isi ulang printer cartridge dan aksesoris komputer 363.415.868-110.127.242.693 104.743.727.076

32 Informasi menurut daerah geografis 2006: Tangerang Surabaya Medan Semarang Bandung Sunter Lainnya Eliminasi Konsolidasi Penjualan bersih 15.536.974.400 16.090.064.786 14.246.234.326 13.053.960.946 8.173.427.165 28.343.541.142 14.683.039.928-110.127.242.693 Beban pokok penjualan 13.131.704.587 13.325.518.041 11.232.397.147 10.502.039.173 6.668.221.717 23.081.691.159 11.687.182.696-89.628.754.520 Laba usaha (5.482.360.863) 1.430.468.358 1.686.151.239 1.482.420.393 854.416.558 3.657.754.129 349.294.565-3.978.144.379 Laba sebelum pajak penghasilan (1.723.799.400) 1.412.979.568 1.682.006.282 1.478.428.975 849.230.754 3.676.172.314 1.374.595.109 (845.122.595) 7.904.491.007 Aktiva teridentifikasi 45.439.627.205 6.711.806.249 4.908.646.397 3.241.050.702 3.192.618.685 6.657.955.796 10.584.854.913 (6.089.877.405) 74.646.682.542 2005: Tangerang Surabaya Medan Semarang Bandung Sunter Lainnya Gabungan Penjualan bersih 15.753.610.337 15.300.330.067 14.262.965.963 11.465.009.425 7.849.947.130 28.535.546.077 11.576.318.077 104.743.727.076 Beban pokok penjualan 15.238.274.528 12.265.149.279 11.311.142.454 8.859.580.136 6.509.389.395 23.909.305.816 9.098.611.325 87.191.452.933 Laba usaha (5.959.700.102) 1.486.358.143 1.534.693.172 1.541.187.799 641.628.979 3.220.401.550 924.508.488 3.389.078.029 Laba sebelum pajak penghasilan (2.914.453.331) 1.472.633.956 1.549.206.558 1.541.388.564 657.627.089 3.248.521.352 944.754.436 6.499.678.624 Aktiva teridentifikasi 51.271.851.140 5.494.995.659 3.644.624.159 2.511.491.024 2.840.207.078 5.679.628.909 3.325.458.606 74.768.256.575 24. KONDISI PEREKONOMIAN Indonesia mengalami kesulitan ekonomi berkepanjangan yang diperburuk dengan melemahnya ekonomi global. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia sangat tergantung pada efektifitas kebijakan yang diambil pemerintah, keputusan lembaga peminjam internasional, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor-faktor lain, termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. Kondisi tersebut mengakibatkan ketidakpastian ekonomi dan politik yang berkelanjutan. Laporan keuangan konsolidasi ini tidak memasukkan penyesuaian yang berkaitan dengan ketidakpastian tersebut.