BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi Penelitian Penelitian mengenai analisis pengaruh kualitas layanan terhadap permintaan jasa taksiyang dilakukan dengan pengambilan data primer dengan cara data yang di dapat langsung dari lapangan dengan penyebaran kuisioner kepada responden di wilayah kota Malang, Jawa Timur. B.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu analisa data yang berdasarkan perhitungan statistik, dengan pengumpulan, pengolahan, pengujian dan menganalisis data-data tersebut di olah berupa angka kemudian di interpretasikan. C.Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi ialah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta penelitian (Ferdinand, 2006 :223). Populasi dalam penelitian ini adalah orangorang yang pernah menggunakan moda transportasi taksi di kota Malang. Populasi ini bersifat heterogen yang dapat dilihat dari beragamnya usia, jenis kelamin, status, pekerjaan, dan pendapatan. Dari jumlah populasi di kota Malang tahun 2016 sebesar 887.443 jiwa dan prosentase yang menjadi penumpang taksi sekitar 36% dari jumlah populasi jadi sekitar 319.479 jiwa, (Surya, 2016). 44
45 2. Sampel Menurut Sugiyono (2015), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan yang disebut sampel (Fedinand, 2006). 3. Metode Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan Non Probability Sampling, yaitu semua elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Ferdinand, 2006:231). Hal ini dilakukan karena mengingat keterbatasan waktu yang ada. Metode pengambilan sampelnya menggunakan Accidental Sampling, Teknik penentuan sampel berdasarkan ketentuan, yaitu siapa yang yang memang sengaja telah menggunakan moda transpotasi taksi dan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang tepat. Menurut Malhotra (2005 dalam Pramuja 2015 : 19) memberikan panduan ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel bebas dengan 5, atau 5 kali jumlah variabel. Dengan demikian jumlah variabel yang diamati berjumlah 5, maka sampel minimalnya adalah 5 x 5 = 25 kuisioner. Dan peneliti mengambil 54 sampel. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
46 - Dari data jumlah jawaban responden yang telah menggunakan moda transportasi taksi di kota Malang selama ini. - Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi orang yang sekiranya orang tersebut pernah menggunakan jasa taksi di kota Malang dan sudah pernah menggunakan jasa taksi lebih dari 1 kali. Hal ini dilakukan karena diharapkan hasil yang didapatkan dari kuesioner tersebut valid. D.Definisi Operasionaldan Pengukuran Variabel 1.Variabel Operasional Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 1997:74). Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi : a. Permintaan Jasa Taksi (Y) Permintaan jasa taksi adalah Intensitas penggunan jasa taksi yang diukur dari seberapa seringnya (berapa kali) responden melakukan perjalanan dari tempat satu ke tempat yang lain. b. Tangible (X1) Tangibles atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang diberikan.
47 c. Reliability ( X2) Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. d. Responsiveness ( X3) Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. e. Assurance (X4) Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun. f.emphaty (X5) Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan. Sebagai contoh perusahaan harus mengetahui keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik produk atau jasa sampai pendistribusian yang tepat.
48 2. Definisi Variabel a. Variabel Dependen Menurut Sugiyono, 2015 variabel Dependen sering disebut variabel output, kriteria,konsukuen. Dalam bahasa indonesia disebut varibel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Varibel terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh varibel independen ( Nur dan Bambang, 2012). Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah pemintaan jasa taksi. b. Variabel Independen Menurut Sugiyono, 2015 variabel Independen sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang memepengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel depeneden (terikat). Menurut Sekaran ( 2007) varibel bebas adalah varibel yang mempengaruhi varibel terikat, secara positif maupun negatif. Variabel independen (X) dalam penelitian ini merupakan faktor faktor yang mempengaruhi pemintaan jasa taksi yaitu, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. E. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dari dat primer. Sesuai pernyataan Sugiyono (2015) bahwa dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer. 1. Data Primer
49 Menurut Sugiyono (2015) sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli dan tidak melalui perantara (Nur dan Bambang, 2011). Data primer dalam penelitian ini adalah Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian pertanyaan (kuesioner) kepada responden, yaitu data jawaban responden pengguna jasa taksi di kota Malang secara langsung. Unsur unsur variabel kualitas jasa yang ditawarkan perusahaan dapat di tingkatkan melalui unsur kualitas jasa. Menurut Parasuraman, Zeithml, dan Berry dalam Kotler (1997 : 93) lima unsur yang menentukan kualitas jasa, yaitu: tangible, reliability, responsive, assurance, dan empathy. Tangible merupakan fasilitas fisik peralatan, dan materi komunikasi. Reliability merupakan kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan terpercaya dan akurat. Resposivness merupakan kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. Assurance merupakan pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. Empati merupakan kesediaan untuk peduli dan memberi perhatian pribadi bagi pelanggan. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dan melalui media perantara yang telah disusun dalam arsip ( Nur dan Bambang, 2011). Menurut Sugiyono (2015) sumber sekunder merupakan
50 sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, semisal lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian adalah data data yang diperoleh melalui studi literatur yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu buku, jurnal, skripsi, tesis, data dari intansi dinas perhubungan (Dishub), maupun media elektronik seperti ebook dan situs situs internet. F. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan : 1. Kuisioner Menurut Sugiyono (2015) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Daftar pertanyaan diajukan berdasarkan varibel varibel penelitian ini yaitu tangible (X1), reliability (X2), responsiveness (X3), assurance (X4), emphaty (X5), dan permintaan jasa taksi (Y). 2. Skala Pengukuran Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2015), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2015). 3. Interview Menurut Sugiyono (2011), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
51 mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidaknya pada pengetahuan dan atau kenyakinan pribadi. G.Teknik Analisis Data Supaya data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat, maka data harus diolah dan dianalisis sehingga dapat digunakan untuk mengintepretasikan, dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif merupakan bentuk analisis yang berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Analisis kualitatif ini digunakan untuk membahas dan menerangkan hasil penelitian tentang berbagai gejala atau kasus yang dapat diuraikan dengan kalimat. 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka-angka dan cara pembahasannya dengan Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows ver 16.0.Adapun metode pengolahannya adalah sebagai berikut : a. Editing ( Pengeditan ) Memilih atau mengambil data yang perlu dan membuang data yang dianggap tidak perlu, untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian hipotesa.
52 b. Coding ( Pemberian Kode ) Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari kuesioner untuk kelompok ke dalam kategori yang sama. c. Scoring ( Pemberian Skor ) Scoring adalah suatu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan yang berupa angka angka kuantitatif yang diperlukan dalam penghitungan hipotesa. Atau mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif. Dalam penghitungan scoring digunakan skala Likert yang pengukurannya sebagai berikut (Sugiyono, 2004 : 87) : 1). Skor 5 untuk jawaban sangat setuju 2). Skor 4 untuk jawaban setuju 3). Skor 3 untuk jawaban kurang setuju 4). Skor 2 untuk jawaban tidak setuju 5). Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya instrumen yang digunakan dalam kuisioner. Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa instrumen yang yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Cooper dan Schindler dalam Zulganef (2006), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti. Pengukuran
53 validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi bivarite antara masing masing skor indikator dengan total skor konstruk ( Ghozali, 2013). Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel ( Ghozali,2013). Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2013), dengan rumus sebagai berikut: Dimana: rxy N = Koefisien Korelasi Antara Variabel X Dan Variabel Y = Jumlah Responden Σ XY = Jumlah Hasil Kali Skor X Dan Y Σ X Σ Y = Jumlah Skor X = Jumlah Skor Y (Σ X)2 = Kuadrat Jumlah Skor X (Σ Y)2 = Kuadrat Jumlah Skor Y b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan
54 reliabel jika memberikan nilai α> r-tabel (Ghozali, 2011) dengan rumus sebagai berikut: α = [ k ] k 1 [1 Si²] Sx² Dimana: α k = Koefisien Reliabilitas = Jumlah Instrumen Pertanyaan/Pernyataan Si² = Jumlah Varians Dari Setiap Instrumen Sx² = Varians Dari Keseluruhan Instrumen 2. Analisis regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy terhadap pelayanan dalam menggunakan permintaan jasa taksidi kota Malang. Model hubungan nilai pelanggan dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut (Ghozali, 2005:82) : Y = a+b1x1+ b2x2+ b3x3+ b4x4 + b5x5 + e Dimana : Y = Permintaan Jasa Taksi a = Konstanta b1 = Koefisien regresi variabel X1 (tangible) b2= Koefisien regresi variabel X2 (reliability) b3 = Koefisien regresi variabel X3 (responsiveness) b4 = Koefisien regresi variabel X4 (assurance)
55 b5 = Koefisien regresi variabel X5 (empathy) X1 = Tangible X2 = Reliability X3 = Responsiveness X4 = Assurance X5 = Empathy e = error/ variabel pengganggu 3. Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Variabel-variabel bebas yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphatytidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu permintaan jasa taksi. Ha : Variabel-variabel bebas yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variable terikatnya yaitu permintaan jasa taksi. Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: -Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. -Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
56 Menurut Sugiyono ( 2015) untuk menghitung nilai f - hitung menggunakan rumus sebagai berikut: F hitung = R 2 /k (1 R 2 )/(n k 1) Keterangan : F hitung = F hitung yang sebelunya dibandingkan dengan F tabel R 2 N K = Koefisien Determinasi = Jumlah Anggota Sampel = Jumlah Variabel Independen Berdasarkan teori menurut Ghozali (2013), diketahui bahwa jika F hitung >F tabel dengan signifikansi F < 0,05, maka secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jikaf hitung <F tabel maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Menurut Sudjana (1996: 388), dengan dilakukannya uji F (uji simultan), maka hipotesis yang diajukan adalah : Ho: = 2= 3= 4= 5= 0,X1, X2,X3,X4, dan X5 secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y. Ha: 2 3 4 5 0, X1, X2,X3,X4, dan X5 secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap Y.
57 b. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2, X3,X4 dan X5 (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (permintaan jasa taksi) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005:84). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah : Ho : Variabel-variabel bebas tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu permintaan jasa taksi. Ha : Variabel-variabel bebas tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphatymempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu permintaan jasa taksi. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu : -Apabila angka probabilitas signifikani > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. -Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. rumus : Menurut Sugiyono (2015) untuk menghitung harga t hitung dapat digunakan t= r n 2 1 r 2
58 Keterangan: t= yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel. r = korelasi parsial n = jumlah anggota sampel Nilai t hitung yang telah ditemukan selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel yang diperoleh dengan tingkat signifikan α = 0,05 dan df = n k (df= degree of freedom atau derajat kebebasan). Jika t hitung >t tabel dengan signifikansi kurang dari 0,05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya. Dengan dilakukannya uji t (uji parsial) terhadap kompetensi, makahipotesis pertamaakan dijabarkan sebagai berikut: t= β Se(β) Ho: = 0, i= Kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa taksi di Kota Malang. Ha: 0, i= Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa taksi di Kota Malang. 4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
59 seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2005: 91). Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10 (Ghozali, 2005: 92). b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 105). c. Uji Normalitas
60 Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik (Ghozali, 2005:110). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : -Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas. -Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan I (satu). Koefisien determinasi (R2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, selain itu koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).