001A SDM. MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DITEMPAT KERJA Follow defined OH&S policies in the workplace

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I STANDAR KOMPETENSI

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

JUDUL UNIT : Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja

JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan

1. Melakukan kajian situasi

1. Menyiapkan upaya penyelamatan

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

TIK.JK JUDUL UNIT

BAB I PENDAHULUAN. dan kesimpangsiuran informasi dan data korban maupun kondisi kerusakan,

A. KRITERIA AUDIT SMK3

JUDUL UNIT : Merancang Dan Membuat Animasi

01 Berkomunikasi di Tempat Kerja

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

: Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam mengelola tanggap darurat search and rescue (SAR)

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN SIKAP

Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja

1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak

Pekerjaan Sosial PB :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

1. Memahami pengertian dan ruang lingkup hunian / shelter

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY

1. Mengelola penyampaian bantuan

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S)

ETIKA PROFESI PART 3

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

Kata Pengantar. Daftar Isi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

O JUDUL UNIT

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

SUB BIDANG PERANCANGAN

Luwiharsih Komisi Akreditasi RS

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MK3 PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

KLASTER MENYEDIAKAN JASA VALET

SUB BIDANG KONSTRUKSI

BAB V PEMBAHASAN. Area kerja di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara meliputi Area 1 (Train

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 04-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG PEDOMAN PELATIHAN OPERATOR DAN SUPERVISOR REAKTOR NUKLIR

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Manajemen K3

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

1. Mempraktikkan kesadaran budaya dalam praktikkerja. 2. Menerima keragaman budaya sebagai dasar hubungan kerja profesional yang efektif

-2- saling melengkapi dan saling mendukung, sedangkan peran KLHS pada perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup bersifat menguatkan. K

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

KODE UNIT : O JUDUL UNIT : MerekrutRelawan DESKRIPSIUNIT : Unit ini menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan

KURIKULUM SMK EDISI : Mengikuti Prosedur Keselamatan,Kesehatan Kerja Dan Lingkungan. : OPKR C A B C D E F G

JL. OTTO ISKANDARDINATA NO. 7 KLANGENAN TELP (0231) KLANGENAN - CIREBON

1. Menyampaikan misi dan tujuan organisasi. 2. Memengaruhi. individu

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

: Unit ini menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan bagi pekerja penanggulangan bencana.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

Kode Unit : O

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

JUDUL UNIT : Bekerja Aman Sesuai dengan Prosedur Kebijakan

LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

BAB I STANDAR KOMPETENSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

3. PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL SIKAP

PEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Masalah

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KOORDINASI

JUDUL UNIT : Menggunakan Peralatan Sesuai Prosedur

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

PROGRAM STUDIS1 TEKNOLOGI PANGAN SIKAP

LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING GAR.OO

Persyaratan Dokumentasi

Transkripsi:

001A SDM MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DITEMPAT KERJA Follow defined OH&S policies in the workplace

UNIT 001A SDM Bidang: Sumber daya manusia Deskripsi Elemen asli dari keselamatan dan kesehatan kerja yang disebutkan dalam unit kompetensi ini adalah kompetensi minimum untuk penerapan pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja yang efektif di tempat kerja. Elemen-elemen yang direncanakan, diperlukan untuk menerapkan pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja yang efektif pada pekerjaan dan industri. ELEMEN 1. Mengikuti prosedur tempat kerja dalam mengidentifikasi keadaan bahaya dan pengontrolan bahaya. 2. Membantu secara aktif dalam penanganan keselamatan dan kesehatan kerja. KRITERIA KINERJA a. Keadaan bahaya di tempat kerja dikenali dan dilaporkan kepada orang yang berwenang sesuai dengan prosedur kerja. b. Prosedur kerja dan instruksi kerja dalam pengontrolan bahaya diikuti dengan tepat. c. Prosedur kerja yang berhubungan dengan kecelakaan, kebakaran dan keadaan darurat di ikuti sesuai keperluan dalam lingkup tanggung jawab dan kompetensinya. a. Keadaan bahaya di tempat kerja dikenali dan dilaporkan kepada orang yang berwenang sesuai dengan prosedur kerja. b. Prosedur kerja dan instruksi kerja dalam pengontrolan bahaya diikuti dengan tepat. c. Prosedur kerja yang berhubungan dengan kecelakaan, kebakaran dan keadaan darurat di ikuti sesuai keperluan dalam lingkup tanggung jawab dan kompetensinya. Batasan variabel VARIABEL RUANG LINGKUP 1. Konteks umum a. Kompetensi ini menyebutkan kompetensi kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat diterapkan bagi para pekerja tanpa tanggungjawab pengawasan. Ini meliputi pegawai di sekolah, pegawai yang baru masuk, peserta Garment production competency standards 001A SDM Page 1 of 1

pelatihan. Kompetensi ini merupakan kelengkapan dan dapat diterapkan bersama-sama dengan kompetensi khusus industri atau perusahaan lain. 2. Lingkungan kerja meliputi a. Pekerjaan dapat dilakukan dalam berbagai lingkungan tempat kerja. b. Terutama untuk bahan-bahan kimia, bahaya atau keadaan bahaya lainnya. c. Pencatatan data dilakukan selain memakai komputer juga secara manual. d. Hubungan dengan bagian/unit lain. 3. Sumber informasi atau dokumen meliputi a. Mendemonstrasikan kompetensi ini sesuai dengan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja yang ada, peraturan dan kode etik, termasuk peraturan dan kode etik yang berhubungan dengan keadaan bahaya yang muncul di tempat kerja atau industri; tugas umum yang memperhatikan peraturan dan undang-undang tentang kesehatan dan keselamatan kerja; pengadaan yang berhubungan dengan peran dan tanggungjawab pengelola keselamatan dan kesehatan kerja serta pengadaan yang berhubungan dengan pemecahan isu kesehatan dan keselamatan kerja. b. Standar kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan. 4. Konteks tempat kerja meliputi a. Mendemonstrasikan kompetensi ini sesuai dengan semua prosedur kerja, dan pengaturan tentang bagaimana kegiatan harus dilaksanakan. Hal ini mungkin didokumentasikan secara formal atau dikomunikasikan secara verbal. Ini mungkin meliputi prosedur yang secara umum menangani perusahaan seperti: a.1. Prosedur kerja dan instruksi kerja. a.2. Prosedur khusus dalam keselamatan dan kesehatan kerja, seperti misalnya: keadaan bahaya khusus, tanggapan akan keadaan darurat, konsultasi dan partisipasi, resolusi isu kesehatan dan keselamatan kerja,mengidentifikasi keadaan bahaya, misalnya pengawasan, menguji tingkat bahaya, mengontrol keadaan bahaya, mempergunakan peralatan proteksi manusia, dan melaporkan isu kesehatan dan keselamatan kerja. b. Mengidentifikasi keadaan bahaya meliputi kegiatan yang berhubungan dengan: b.1. Memeriksa perlengkapan atau wilayah kerja sebelum dan selama melakukan pekerjaan. b.2. Pengawasan tempat kerja b.3. 'Kerapihan' 5. Peraturan dan perundangundangan yang berlaku dapat dimasukkan a. Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan kegiatan tempat kerja. b. Peraturan kompensasi pekerja. Garment production competency standards 001A SDM Page 2 of 2

Panduan bukti 1. Aspek-aspek bukti kritis yang perlu diperhatikan 2. Pengujian setiap unit yang saling terkait 3. Pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan a. Mendemonstrasikan kemampuan untuk mengenali dan melaporkan keadaan bahaya kepada orang yang telah ditentukan. b. Mendemonstrasikan kemampuan dalam mengikuti prosedur kerja yang sesuai dengan pengontrolan keadaan bahaya di tempat kerja secara tepat. c. Mendemonstrasikan kemampuan untuk mengkomunikasikan keadaan bahaya di tempat kerja. a. Kompetensi dalam unit ini mengutamakan kompetensi dalam aspek lain dari peran pegawai di tempat kerja tanpa tanggungjawab pengawasan. b. Mungkin bisa untuk menguji bagian dari unit ini yang berhubungan dengan unit yang sesuai dengan kinerja dari suatu aspek peran. Misalnya pengujian suatu unit kompetensi yang sesuai dengan pengoperasian tempat kerja dan peralatan yang dapat melibatkan pengujian bahwa orang tersebut mampu mengenali dan melaporkan setiap keadaan bahaya yang berhubungan dengan tempat kerja atau peralatannya. Dalam mendemonstrasikan kompetensi, maka pengetahuan dan keterampilan utama yang harus ditampilkan adalah: a. Aturan dan tanggungjawab pihak perusahaan dibawah peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, perundangundangan dan kode etik. b. Cara dimana kesehatan dan keselamatan kerja dikelola, dan kegiatan yang memerlukan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya, kebijakan dan prosedur, pemeliharaan gedung dan peralatan, pengidentifikasian keadaan bahaya, pengujian dan pengontrolan keadaan bahaya, instruksi keselamatan dan kesehatan kerja, pelatihan dan pengadaan informasi keselamatan dan kesehatan kerja. c. Kedaan bahaya yang muncul di tempat kerja. d. Urutan yang lebih disenangi dari cara pengontrolan keadaan bahaya. (terkenal dengan hirarki pengontrolan). e. Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan termasuk prosedur pengenalan dan pelaporan keadaan bahaya, misalnya pengawasan wilayah kerja, pengoperasian pekerjaan untuk mengontrol keadaan bahaya, seperti: izin sistem kerja serta pengisolasian prosedur, penanganan kecelakaan, kebakaran dan keadaan darurat, meningkatkan isu keselamatan dan kesehatan kerja. f. Keikutsertaan pekerja dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya, penelitian atau konsultan keselamatan dan kesehatan kerja serta pengawasan terpadu atasan dan bawahan. g. Arti simbol keselamatan dan kesehatan kerja terdapat pada tanda-tanda dan label di tempat kerja h. Orang yang telah ditetapkan untuk bertanggungjawab Garment production competency standards 001A SDM Page 3 of 3

terhadap keselamatan dan kesehatan kerja 4. Implikasi sumber Pengujian pada unit ini hendaknya yang berhubungan dengan: a. Peraturan dan kode etik kesehatan dan keselamatan kerja yang sesuai. b. Kebijakan, prosedur dan program yang sesuai. c. Peralatan proteksi untuk manusia. d. Wilayah kerja yang sesuai untuk pengidentifikasian dan pengukuran keadaan bahaya dan pengontrolan. e. Informasi tentang keadaan bahaya yang sesuai dengan tempat kerja. 5. Konsistensi kinerja a. Menunjukkan bukti penerapan prosedur kerja yang sesuai meliputi: a.1. Kebijakan tentang bahaya dan prosedur termasuk etika praktek. a.2. Prosedur kerja dan instruksi mengerjakannya. a.3. Prosedur kualitas (bila ada). a.4. Sampah, polusi dan proses penanganan daur ulang. b. Bertindak cepat, kecelakaan dan kejadian dilaporkan sesuai dengan peraturan tetap serta prosedur p erusahaan. c. Memperhatikan dan beradaptasi seperlunya terhadap perbedaan budaya di bengkel, termasuk cara bersikap dan berhubungan dengan sesama staf dan lainnya. d. Pekerjaan diselesaikan secara sistematis dengan memperhatikan secara rinci tanpa merusak barang, peralatan maupun orang. 6. Konteks pengujian a. Pengujian bisa dilaksanakan pada saat bekerja atau simulasi lingkungan kerja. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi KUNCI-KUNCI POKOK UNTUK UJI KOMPETENSI Mengkomunikasikan gagasan dan informasi Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatankegiatan Bekerja dengan orang lain dan dalam tim 2 2 2 2 Menyelesaikan masalah Mempergunakan teknologi Mempergunakan ide dan teknik matematika 2 2 2 Kompetensi kunci dibagi dalam tiga tingkatan kemampuan Tingkatan 1 Melaksanakan kegiatan Tingkatan 2 Mengeloloa kegiatan Tingkatan 3 Mengeyaluasi dan melaksanakan proses perubahan Untuk informasi lebih lanjut lihat pada Tingkatan dari Kompetensi Kunci pada halaman 3 di laporan Standar komp etensi Garment production competency standards 001A SDM Page 4 of 4