BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi berdasarkan prinsip jual beli, titipan, sewa dan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mencari pekerjaan dengan penghasilan sesuai harapan

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian yang didukung

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank bank mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Tak kurang Lembaga Dana Moneter Internasional (International Money

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Hadir dengan cita-cita membangun Negeri nilai-nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. nasional juga turut melema. Kondisi yang justru berkebalikan dengan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain, bank

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kembali dalam rangka meningkatkan tarif. yaitu riba. Riba tidak sama dengan jual beli dan hukumnya haram sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. kembali dalam rangka meningkatkan tarif hidup rakyat banyak. 1. sebagai lembaga intermediasi di dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. di indonesia setelah di berlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. syari ah yang paling sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia bahkan hingga

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

BAB I PENDAHULUAN. mikro ini tampil dalam bentuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Lembaga ini secara

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Oleh karena itu bank dapat dikatakan sebagai baromer

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan dengan mengadakan pengumpulan data melalui usaha-usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai lembaga keuangan. Kegiatan-kegiatan dunia usaha, baik di sektor

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB I PENDAHULUAN. memicu perbankan untuk menjalankan dual banking system yaitu bank. konvensional yang juga menjalankan unit usaha syariah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi dapat tetap berproduksi. Pada dasarnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

STRATEGI PENETAPAN MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT AT- TAQWA MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT. LELI SUWITA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. menggembirakan. Perbankan Syariah mampu tumbuh +/- 37% sehingga total

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 127.

BAB I PENDAHULUAN. atas asas kekeluargaan. (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179) dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah).

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi pioner bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu menerapkan. sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat, 2009, h. 38

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syari ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berdirinya lembaga-lembaga perekonomian yang menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan Jawa Timur menjadikan Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya akuntansi dalam pengelolaan keuangan usaha. Mereka hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank berdasarkan prinsip syariah atau bank syariah atau bank Islam, seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi (intermediary institution), yaitu mengarahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk fasilitas pembiayaan. 1 Dengan adanya kebijakan pemerintah, yang memberikan respon positif terhadap usulan pendirian bank syari ah. Maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1998 dan telah di perbaharui lagi dengan Undang-Undang No.21 Tahun 28 tentang perbankan syariah. Dalam PP No.72 Tahun 1992 tentang bank berdasarkan bahwa bank melaksanakan prinsip bagi hasil harus memprihatikan prinsip-prinsip syariah. Mulailah bermunculan perbankan yang menggunakan sistem syariah, seperti bank muamalah Indonesia (BMI), BNI syari ah, BPRS, Bank Syariah Mandiri (BSM), Baitul Mal Wat Tamwil (BMT), dan lain-lain. 2 Kehadiran Bank Syariah Mandiri sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik 1 Sutan Remy Sjahdeini,Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, (Jakarta : Pustaka Grafiti, 27 ) hlm.1 2 Zubairi Hasan,Undang-Undang Perbankan Syariah, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 29) hlm 17. 1

2 nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Bukittinggi ini adalah salah satu perbankan yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Salah satu kegiatan usaha Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur adalah menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam kegiatan menyalurkan dana, Bank Syariah Mandiri melakukan investasi dan pembiayaan. Disebut investasi karena prinsip yang digunakan prinsip penanaman dana atau penyertaan keuntungan yang diperoleh tergantung kepada kinerja usaha yang menjadi objek usaha tersebut, sesuai dengan nisbah bagi hasil yang di sepakati sebelumnya. Disebut pembiayaan karena bank syariah menyediakan dana, guna memenuhi kebutuhan nasabah yang memerlukan dana dan layak memperolehnya. Sejak berdirinya Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Bukittinggi pada tahun 211 Bank Syariah Mandiri bersaing dengan bank konvensional yang lain, sehingga peluang untuk memperoleh nasabah cukup sempit dan memulai dengan penyusunan strategi yang berpengaruh terhadap perkembangan perbankan syariah itu sendiri. Sebagaimana fungsi bank

3 biasanya Bank Syariah Mandiri Pasar Aur juga melaksanakan penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kemasyarakat. Sebagai lembaga keuangan yang mempunyai banyak risiko seperti macetnya pinjaman kredit dan risiko lainnya, Maka pihak lembaga keuangan tertarik untuk menggunakan jasa asuransi untuk nasabah mereka, salah satunya adalah Bank Syariah Mandiri (BSM). Di Indonesia pengertian Asuransi menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang usaha asuransi adalah sebagai berikut: Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberi penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. 3 Dalam perjanjian asuransi di mana tertanggung dan penanggung mengikat suatu perjanjian tentang hak dan kewajiban masing-masing. Perusahaan asuransi membebankan sejumlah premi yang harus dibayar tertanggung. Premi yang harus dibayar sebelumnya sudah ditaksirkan dulu atau diperhitungkan dengan nilai risiko yang akan dihadapi. Semakin besar risiko, semakin besar premi yang harus dibayar dan sebaliknya. 3 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah Ditinjau Dari Perbandingan dengan Asuransi Konvensional, ( Jakarta;PT Elex Media Komputido211),h. 19-11

4 Dalam pemberian pembiayaan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Bukittinggi meberikan peluang bagi siapa saja mengajukan pembiayaan untuk menghasilkan suatu keuntungan bagi nasabah maupun pihak bank secara langsung dan tidak langsung. Dengan syarat penyerahan agunan dari pihak nasabah terhadap bank untuk menghindari nasabah mengalami wanprestasi suatu saat nanti. Khusus pada nasabah pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi nasabah yang mengajukan pembiayaan diberikan asuransi untuk mengantisipasi risiko yang datang di kemudian hari berdasarkan kemitraan antara Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur dengan perusahaan asuransi yang jadi mitra. Sesuai dengan peraturan yang mengatur pada perbankan syariah itu sendiri, Bank syariah harus menjalankan operasional berdasarkan prinsip syariah walaupun bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk pembiayaan nasabah. Namun lain halnya pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Bukittinggi, dimana Bank membolehkan memilih measuransikan agunannya ke asuransi syariah dan asuransi konvensional untuk nasabah yang mengajukan pembiayaan murabahah. Dalam Proses pemberian pembiayaan terhadap nasabah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi syariah dan konvensional yaitu : 1. Asuransi syariah a. Asuransi Askrindo syariah

5 b. Asuaransi Aca Syariah 2. Asuransi konvensional a. Adira insurance b. Jasindo insurance c. Aca insurance Untuk mengetahui jumlah nasabah pembiayaan modal kerja dan jumlah asuransi yang digunakan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Bukittinggi dibawah ini dapat kita lihat tabel jumlah nasabah pembiayaan serta asuransi yang di pakai mulai tahun 212-216 sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Pembiayaan murabahah dan data asuransi 31 Desember 212 31 Desember 216 Tahun Jumah Nasabah pembiayaan modal kerja (orang) Jenis asuransi Syariah 212 15 Jiwa 213 286 Jiwa 214 252 Jiwa 215 278 Jiwa 216 32 Jiwa Jumlah 1.223 Jumlah % Asuransi konvension al 15 97 5 286 21 52 252 23 49 278 44 26 32 291 6 1 98,97 55,55 1 91,78 77.61 1 95,75 92,45 1 64,7 98.9 1 98,91 85,71 jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa Jumlah % 1 4 18 15 9 4 24 4 3 1 1,2 44,44 8,21 22,38 4,24 7,54 35,29 1,9 1,2 14,28 Sumber : BSM Kantor Cabang Pasar Aur Bukittinggi

6 Data diatas adalah data nasabah pembiayaan murabahah modal kerja beserta data asuransi mulai dari tahun 212-216. Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan ini pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Bukittinggi dan menuangkan dalam bentuk Tugas Akhir ( TA ) dengan judul : Penerapan Asuransi Terhadap Pembiayaan Murabahah Modal Kerja Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi B. Perumusan dan pembatasan masalah 1. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas maka, dapat dikemukakan perumusan masalah yaitu : a. Kenapa Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi menggunakan dua jenis asuransi yang secara operasionalnya berbeda? b. Bagaimana penerapan asuransi Syariah terhadap nasabah pembiayaan murabahah modal kerja pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi? 2. Pembatasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan keterbatasan tanggal, waktu, penulis membatasi permasalahan ini sistem penerapan asuransi terhadap pembiayaan murabahah modal kerja.

7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian Penelitian ini digunakan untuk mengetahui penerapan asuransi terhadap pembiayaan murabahah modal kerja pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi 2. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut: a. Bagi penulis Memberi dan menambah pengetahuan serta pengalaman penulis tentang Penerapan asuransi dalam akad murabahah modal kerja Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi serta sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian pendidikan guna mencapai gelar Ahli Madya (A.md) Diploma III Manajemen Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. b. Bagi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi Hasil Penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang bermanfaat dalam mengembangkan pembiayaan Mikro terutama dalam penerapan asuransi dalam akad murabahah modal kerja. c. Sebagai bahan refrensi untuk pustaka Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang ( UIN IB PADANG )

8 D. Penjelasan Judul Penerapan : Sebuah kegiatan untuk mencapai sesuatu dengan langkah menjalankan sebuah teori yang akan membawa seseorang kepada tujuan yang lebih baik. Asuransi : Lembaga yang akan mengelola secara bersama sama dan dana premi yang di bayarkan oleh nasabah kepada pihak asuransi Terhadap : Kata depan untuk menandai arah, kepada. 4 Pembiayaan : Penyediaan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan pada persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain (nasabah) yang mewajibkan pihak yang dibiayai Untuk melunasi kewajibannya dengan imbalan atau keuntungan pada waktu tertentu. 5 Muarabahah : merupakan akad jual beli yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning Bukittinggi kepada nasabah yang mengajukan pembiayaan murabahah modal 4 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 25), h. 36 5 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Pers,27),.h.13

9 kerja. Modal kerja : Fasilitas yang diberikan kepada nasabah dalam bentuk rupiah untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Bank Syariah Mandiri : Lembaga keuangan yang berfungsi Kantor Cabang Pasar menghimpun dan menyalurkan dana kepada Aur masyarakat dan menjalankan operasional berdasarkan prinsip syariah. E. Sumber Data 1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Dalam hal ini maka proses pengumpulan data perlu dilakukan dengan memperhatikan siapa sumber utama yang di jadikan objek penelitian. 2. Data-data sekunder yaitu, data yang di peroleh dari pihak lain. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah ada. 6 F. Metode Penelitian Dalam memecahkan Masalah penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode diantaranya: 1. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif dan penelitian ini tergolong kepada penelitian lapangan (fied research) namun untuk 6 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta : Rajawali Pers, 28), h.12.

1 menentukan kerangka teoritisnya diperlukan juga data dari studi keperpustakaan (library research). 2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 februari sampai 1 maret 217 dengan melakukan magang di Bank Syariah Mandiri Kantor cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi. 3. Teknik pengumpulan data Agar dapat diperoleh data yang dapat diuji kebenarannya relevan dan lengkap, maka penulis menggunakan instrumen sebagai berikut: a. Studi kepustakaan yaitu dengan membaca beberapa literatur buku yang ada kaitannya dengan judul penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan teori untuk membahas permasalahan yang ada, misalnya tiori bank syariah, aspek aspek hukum dalam perbankan dan peransuransian syariah di indonesia, proses pembiayaan dan sebagainya. b. Observasi Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung dilapangan kemudian mencatat hal-hal dibutuhkan untuk penelitian. c. Wawancara Wawancara adalah cara memperoleh data dengan tanya jawab secara langsung kepada pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi tentang penerapan asuransi terhadap

11 nasabah pembiayaan murabahah modal kerja yang terkait dengan prosedur pelaksanaan. G. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan judul dan sistematika penulisan. BAB II Landasan teori berisikan tentang pengertian dan landasan yang dijadikan sebagai acuan terhadap penerapan asuransi terhadap nasabah pembiayaan murabahah modal kerja pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi. BAB III Profil umum Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi, Visi dan Misi, Struktur Organisasi pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur Kuning Bukittinggi. BAB IV Pembahasan menjelaskan bagaimana penerapan asuransi terhadap nasabah pembiayaan Murabahah modal kerja pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar Aur kuning Bukittinggi. BAB V Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari bab sebelumnya serta manyarankan alternatif yang dapat dilakukan untuk penerapan asuransi syariah terhadap pembiayaan murabahah modal kerja.

12