BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia dan mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Selain sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, perumahan dan pemukiman mempunyai fungsi yang sangat strategis sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri. Namun demikian, persoalan perumahan dan permukiman pada umumnya masih dianggap sebagai beban dan merupakan kebutuhan konsumtif semata. Dilain pihak, sektor perumahan dan pemukiman sesungguhnya dapat berperan sebagai salah satu lokomotif perekonomian dan penciptaan lapangan kerja produktif. Sehingga, penyelenggaraan sektor perumahan dan permukiman dapat diletakkan sebagai bagian dari produktivitas kota/ wilayah. Kondisi karakteristik dan potensi termasuk kemampuan serta kapasitas dari setiap daerah dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman sesungguhnya sangat beragam, lokal dan kontekstual. Dengan demikian, perlu terus dikembangkan strategi operasional penyelenggaraan yang sesuai dengan keberagaman dan kemandirian yang ada di tingkat lokal. Melihat begitu pentingnya fungsi rumah bagi kehidupan manusia, banyak juga anggota masyarakat yang belum memiliki rumah, dan sebagian masyarakat 1

2 2 juga ada yang memiliki rumah lebih dari satu. Untuk memenuhi kebutuhan rumah yang semakin meningkat pesat maka hal ini harus terlebih dahulu memenuhi beberapa persyaratan yang harus dilengkapi oleh calon penjual maupun pembeli, terutama bagi masyarakat yang sulit untuk memiliki rumah dengan membeli secara tunai karena harga rumah yang terus naik. KPR Syariah adalah pembiayaan yang digunakan untuk pembelian rumah secara cicilan. KPR syariah menggunakan akad murabahah, yaitu perjanjian jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli rumah yang diperlukan nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati oleh Bank dan nasabah. Sekarang telah banyak lembaga keuangan yang di kembangkan oleh perbankan berbasiskan syari ah. KPR syariah memiliki berbagai kelebihan dibanding dengan KPR konvensional. Sistem yang digunakan oleh syariah islam jauh lebih unggul dan lebih aman, bebas riba serta tidak ada pihak yang dirugikan. Perbedaan pokok antara KPR konvensional dengan syariah terletak pada akadnya. Pada bank konvensional, kontrak KPR didasarkan pada suku bunga tertentu yang sifatnya bisa fluktuatif, sedangkan KPR Syariah bisa dilakukan dengan beberapa pilihan akad alternatif sesuai dengan kebutuhan nasabah, di antaranya KPR ib Jual Beli ( murabahah), KPR ib sewa (skema ijarah), KPR ib Sewa Beli (Ijarah Muntahia Bittamlik-IMBT), dan KPR ib Kepemilikan Bertahap (musyarakah mutanaqisah).

3 3 Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani akad perjanjian pembiayaan jual beli rumah, dengan angsuran tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Adanya kepastian jumlah angsuran bulanan yang harus dibayar sampai masa angsuran selesai, nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naik/turunnya angsuran ketika suku bunga bergejolak. Nasabah juga diuntungkan ketika ingin melunasi angsuran sebelum masa kontrak berakhir, karena bank syariah tidak akan mengenakan pinalti. Pembiyaan rumah ini dapat digunakan untuk membeli rumah (rumah, ruko, rukan, apartemen) baru maupun bekas, membangun atau merenovasi rumah, dan untuk pengalihan pembiayaan KPR dari bank lain. Salah satu bank syari ah di Indonesia yang memiliki produk Pembiayaan Rumah adalah PT. Bank Syari ah Bukopin dengan produk pembiayaan ib Pemilikan Rumah. Pembiayaan ib Pemilikan Rumah adalah pembiayaan yang diberikan bank untuk pembelian atau renovasi rumah tinggal, pembelian rumah susun/apartemen, rumah toko dan/atau rumah kantor. 1 Pembiayaan ib Pemilikan Rumah BSB membantu memenuhi kebutuhan hunian nasabah, baik membeli rumah baru atau lama, membangun, ataupun merenovasi. Produk Pembiayaan ib Pemilikan Rumah menggunakan akad Murabahah. 1 Pembiayaan ib Pemilikan Rumah, Produk dan Jasa Bank Jum at 3 maret 2017, pukul 09:30

4 4 Murabahah adalah jual beli barang harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. 2 Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok produk yang di beli dan menentukan tingkat keuntungan (margin) sebagai tambahannya dengan sejujurnya. Dasar hukum tentang Murabahah terdapat dalam QS. Al-Baqarah 275: h.101 Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Penjelasan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Pembiayaan ib Pemilikan Rumah BSB adalah untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin memiliki rumah sendiri dengan cara yang mudah melalui cicilan setiap bulannya dengan konsep syari ah tanpa adanya unsur riba. Konsep perbankan syari ah yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat melalui produk-produk yang berlandaskan syariat islam. 2 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema Insani (Jakarta:2001)

5 5 Menurut beberapa pengamat perbankan, bank syariah mengalami perkembangan yang cukup pesat, namun pada kenyataannya masih belum dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan lembaga perbankan syariah sebagai bagian dari kegiaan perekonomian mereka. Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan ini di Bank Syariah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang dan menuangkan dalam bentuk Tugas Akhir (TA) dengan judul: Pelaksanaan Pembiayaan ib Pemilikan Rumah Di Bank Syari ah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang. B. Perumusan dan Pembatasan Masalah 1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dan agar terarahnya tugas akhir ini sesuai dengan sasaran yang diinginkan, maka rumusan penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembiayaan ib pemilikan rumah di Bank Syari ah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang? Selanjutnya rumusan masalah tersebut dikembangkan dalam bentuk pertanyaan, yaitu: a. Bagaimana prosedur pembiayaan ib pemilikan rumah di Bank Syari ah Bukopin cabang pembantu UPI YPTK Padang? b. Apa syarat dan ketentuan dalam pembiayaan ib pemilikan rumah di Bank Syariah Bukopin cabang pembantu UPI YPTK Padang?

6 6 c. Bagaimana penetapan margin pembiayaan ib Pemilikan Rumah di Bank Syariah Bukopin cabang pembantu UPI YPTK Padang? 2. Pembatasan Masalah Untuk lebih fokusnya tugas akhir ini dan menghindari terjadinya kerancuan dalam penulisan, maka dibatasi masalah yang akan dibahas yaitu Pelaksanaan Pembiayaan ib Pemilikan Rumah di Bank Syari ah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang dari permohonan, persyaratan sampai pelunasan. C. Penjelasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami maksud dari judul tugas akhir ini maka akan diberikan penjelasan terhadap istilah yang terdapat di dalam judul, yaitu: Pelaksanaan : Proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan, keputusan, dan sebagainya) 3 Pembiayaan : Penyediaan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan pada persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk melunasi kewajibanya dengan imbalan atau keuntungan pada waktu tertentu. 4 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia 4 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Press,2007), h.103

7 7 ib Pemilikan Rumah : Pembiayaan yang diberikan Bank Syariah Bukopin untuk pembelian atau renovasi rumah tinggal, pembelian rumah susun/ apartemen, rumah toko dan atau kantor. 5 Bank Syariah Bukopin : Lembaga keuangan yang berjenis Jasa Keuangan Perbankan Syariah D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembiayaan ib Pemilikan Rumah di Bank Syari ah Bukopin cabang pembantu UPI YPTK Padang dari tahapan permohonan, wawancara, Memeriksa Dokumen Permohonan, penilaian, peninjauan, persetujuan, biaya-biaya, pencairan, uang muka, agunan, monitoring, dan pelunasan. E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat oleh berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi perkembangan program Bank Syari ah Bukopin sebagai pedoman untuk masa yang akan datang dalam memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat. 2. Bagi masyarakat agar mendapakan berbagai informasi tentang Produk Pembiayaan ib Pemilikan Rumah sehingga dapat dimanfaakan oleh masyarakat sebaik mungkin. 5 Pembiayaan ib Pemilikan Rumah, Loc.cit

8 8 3. Sebagai bahan referensi bagi pembaca untuk mengetahui bagaimana perkembangan produk pembiayaan ib Pemilikan Rumah Bank Bukopin bagi masyarakat. F. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Bukopin capem UPI YPTK Padang, dimana penelitian ini dilakukan pada tanggal 01 februari 2017 sampai dengan 28 februari Jenis Penelitian Metode yang dipakai adalah pendekatan deskriptif kualitatif, yakni mendeskripsikan, mencatat, menganalisa data yang diperoleh secara tepat dilapangan kemudian membandingkan dengan landasan teori yang berkaitan dengan hal tersebut, selanjutnya mengambil suatu kesimpulan bagaimana sesungguhnya yang terjadi pada objek yang teliti 3. Jenis Data a. Data Primer Data primer yaitu data yang di ambil dan diperoleh melalui observasi wawancara secara langsung dengan pimpinan cabang pembantu, karyawan dan marketing PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang.

9 9 b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku pedoman, dokumen-dokumen, brosur dan sumber lainnya yang berhubungan dengan pembahasan yang diteliti. 4. Teknik Penngumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik sebagai berikut: a. Dokumentasi Dokumentasi merupakan pencarian data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, buku tahunan bank, agenda atau dokumendokumen yang terkait dengan Pembiayaan ib Pemilikan Rumah. b. Wawancara Wawancara yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada karyawan dan pimpinan PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang. Percakapan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaian dengan Pelaksanaan Pembiayaan ib Pemilikan Rumah di Bank Syari ah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang. G. Sistematika Penulisan Untuk mengarahkan pembuatan Tugas Akhir ini, maka sistematika penulisannya disusun sebagai berikut :

10 10 BAB I : Pendahuluan berisi latar belakang masalah, perumusan masalah dan batasan masalah, penjelasan istilah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan teori berisikan tentang pengertian murabahah dan pembiayaan ib Pemilikan Rumah. BAB III : Gambaran umum Bank Syariah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang, sejarah berdirinya Bank Syari ah Bukopin, Sruktur Organisasi Perusahaan, Visi dan Misi perusahaan, dan Produk-produk Bank Syari ah Bukopin BAB IV : Berisi tentang syarat dan ketentuan serta penjelasan Prosedur pembiayaan ib Pemilikan rumah di Bank Syariah Bukopin mulai dari permohonan hingga pelunasan. BAB V : Bagian akhir dari pembahasan yang berisi tentang beberapa kesimpulan dan saran yang diperlukan.