2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian. Karsinoma payudara merupakan keganasan paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dibanding kasus). Kematian akibat kanker payudara menduduki peringkat

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keganasan epitel tersebut berupa Karsinoma Sel Skuamosa Kepala dan Leher (KSSKL)

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia,

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2012(25% dari semua kasus kanker). Angka ini mampu menyumbang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. belahan dunia. Data International Agency for Research on Cancer (IARC) GLOBOCAN

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

BAB I PENDAHULUAN. angka kejadian paling tinggi di dunia. Berdasarkan data dari GLOBOCAN di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

marker inflamasi belum pernah dilakukan di Indonesia.

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah metastasis adalah akibat kurang efektifnya manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) adalah suatu karsinoma epitel skuamosa yang timbul

BAB I PENDAHULUAN. Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia. kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah

HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagian besar meningioma berlokasi di kavitas intra kranial, diikuti

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan

BAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.

KARAKTERISTIK PEMERIKSAAN IMUNOHISTOKIMIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP SANGLAH PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian. nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012).

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan. tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan

Is progesteron receptor status really a prognostic factor for intracranial meningiomas?

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: ALIEF ELIT JOHAN BIN ALANG WAHI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. bebas ( ER, PR, dan HER 2) dan variabel terikat ( derajat keganasan)

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

ISSN: E-JURNAL MEDIKA, VOL. 6 NO.3, MARET, 2017

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

GAMBARAN KARAKTERISTIK KANKER PAYUDARA DI RSUP SANGLAH TAHUN Ening-Widiana, M.T., 1 Widiana, I.K. 2. /Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN USIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA SERVIKS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tumor otak mendapatkan banyak perhatian karena. ditemukan merupakan penyebab kematian kedua setelah

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

GAMBARAN KANKER PAYUDARA BERDASARKAN STADIUM DAN KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN. Kadar VEGF serum berkorelasi positif sedang dengan ukuran tumor B. SARAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran. Oleh :

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian. akibat kanker di dunia, baik negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma Nasofarings (KNF) merupakan subtipe yang berbeda dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

ABSTRAK PERBEDAAN KADAR CANCER ANTIGEN 125 DAN HUMAN EPIDIDIMIS PROTEIN 4 PADA PASIEN KANKER OVARIUM EPITELIAL TIPE I DAN TIPE II

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari rata-rata nasional (1,4%), yaitu pada urutan tertinggi ke-6 dari 33 provinsi

Transkripsi:

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK...v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI...x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH... xiv BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Tujuan Penelitian...3 1.4 Manfaat Penelitian...4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...5 2.1 Kanker Payudara...5 2.1.1 Definisi...5 2.1.2 Epidemiologi...5 2.1.3 Faktor Risiko...5 2.1.4 Diagnosis...6 2.1.5 Tipe Histopatologi...8 2.1.6 Stadium Klinis...11 2.1.7 Subtipe Molekuler...11 2.2 Kanker Payudara Subtipe Triple Negative...12 2.3 Usia Muda terhadap Kanker Payudara...14 2.3.1 Epidemiologi...14 x

2.3.2 Faktor Risiko...14 2.3.3 Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN...20 3.1 Kerangka Berpikir...20 3.2 Konsep Penelitian...21 BAB IV METODE PENELITIAN...22 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian...22 4.2 Metode Penelitian...22 4.3 Subjek Penelitian...22 4.4 Jenis dan Sumber Data...23 4.5 Teknik Pengumpulan Sampel...23 4.6 Manajemen Data...23 4.7 Protokol Penelitian...24 4.8 Definisi Operasional Variabel...24 4.9 Etika Penelitian...26 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...27 5.1 Prevalensi Kanker Payudara Subtipe Triple Negative pada Wanita Usia Muda di Bali Periode Januari 2014 Oktober 2016...27 5.2 Distribusi Pasien Kanker Payudara Subtipe Triple Negative pada Wanita Usia Muda Berdasarkan Kelompok Usia...27 5.3 Distribusi Pasien Kanker Payudara Subtipe Triple Negative pada Wanita Usia Muda Berdasarkan Tipe Histopatologi...28 5.4 Distribusi Pasien Kanker Payudara Subtipe Triple Negative pada Wanita Usia Muda Berdasarkan Sistem TNM dan Stadium Klinis...29 5.5 Distribusi Pasien Kanker Payudara Subtipe Triple Negative pada Wanita Usia Muda Berdasarkan Grade...30 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...31 6.1 Simpulan...31 6.2 Saran...32 DAFTAR PUSTAKA xi

ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA SUBTIPE TRIPLE NEGATIVE PADA WANITA USIA MUDA DI BALI PERIODE JANUARI 2014 OKTOBER 2016 Kanker payudara pada wanita usia muda dan kanker payudara subtipe triple negative masing-masing sering dihubungkan dengan prognosis buruk antara lain respon terapi buruk, angka harapan hidup rendah, dan angka mortalitas yang lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik kanker payudara subtipe triple negative pada wanita usia muda di Bali periode Januari 2014 Oktober 2016 berdasarkan diagnosis histopatologi, stadium klinis, dan grade. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang menggunakan data sekunder dari Cancer Registry di Bali. Sampel pasien kanker payudara wanita usia muda dikumpulkan dengan kriteria berusia 40 tahun dan memiliki subtipe molekuler triple negative. Dari 123 sampel yang diperiksa, didapatkan 26 sampel dengan subtipe triple negative. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 26 sampel: (1) Sebelas sampel berasal dari kelompok usia 36 sampai dengan 40 tahun; (2) Dua puluh lima sampel merupakan invasive carcinoma of no special type; (3) Delapan sampel merupakan stadium IIIB dengan sepuluh sampel tumor tanpa ketenturan ukuran dengan ekstensi langsung pada kulit dan dinding dada (T4), Sebelas sampel dengan penyebaran ke kelenjar limfe aksila ipsilateral yang tidak terfiksasi pada satu struktur (N1) dan hanya dua sampel yang mengalami metastasis (M1); (4) Sembilan belas sampel dengan dengan grade III. Dapat disimpulkan bahwa prevalensi kanker payudara subtipe triple negative pada wanita usia muda di Bali periode Januari 2014 Oktober 2016 adalah 21,1% dengan karakteristik paling sering: rentang usia 36 sampai dengan 40, dengan invasive carcinoma of no special type, dengan tumor tanpa ketenturan ukuran dengan ekstensi langsung pada dinding dada (T4), penyebaran ke kelenjar limfe aksila ipsilateral yang tidak terfiksasi pada satu struktur (N1), tanpa metastasis (M0), dan dengan diferensiasi buruk (grade III). Kata kunci: Kanker payudara, subtipe triple negative, wanita usia muda v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita di seluruh dunia dengan 1.670.000 kasus baru dan 522.000 kematian pada tahun 2012. Di Asia Pasifik sendiri, kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita dengan angka 18% dari seluruh diagnosis kanker. Indonesia merupakan negara ketiga yang memiliki rasio insiden tertinggi di region Asia Pasifik dengan angka insiden 12% setelah Cina (46%) dan Jepang (14%). Sedangkan kanker payudara pada wanita di Indonesia memiliki angka prevalensi mencapai 41,7%. Bahkan kanker payudara merupakan penyebab kematian paling sering di Indonesia dengan angka mortalitas 22% (GLOBOCAN, 2012; Youlden dkk., 2014). Etiologi dari kanker payudara adalah multifaktorial dan salah satunya adalah usia. Diketahui bahwa kanker payudara lebih sering terjadi pada wanita usia muda di negeranegara Asia dibandingkan di negara-negara Barat. Peningkatan insiden kanker payudara kemungkinan sebagian kecil diakibatkan oleh adaptasi gaya hidup orang Barat dan telah berefek pada wanita usia muda yang tinggal di kota dengan pendapatan negara yang rendah atau menengah (Youlden dkk., 2014). Hal tersebut didukung oleh studi Hartaningsih & Sudarsa yang menunjukkan angka prevalensi kanker payudara pada wanita usia muda yang cukup tinggi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar pada tahun 2002 sampai 2012 (Hartaningsih & Sudarsa, 2014). Wanita usia muda dengan kanker payudara memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi dan angka harapan hidup yang lebih rendah daripada wanita tua dengan kanker payudara, serta lebih sering terjadi kekambuhan lokal maupun distant setelah pengobatan (Sentís, 1 1

2010). Sebuah studi juga menunjukkan bahwa kanker payudara pada wanita usia muda bersifat lebih agresif berkaitan dengan rasio proliferasi tinggi, ukuran tumor yang lebih besar, adanya penyebaran pada kelenjar limfe aksila, insiden tumor berdiferensiasi buruk yang lebih tinggi, human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) yang berlebihan, dan tidak adanya reseptor estrogen (ER) dan progesteron (PR) (Tea dkk., 2013). Hal tersebut menunjukkan faktor usia berpengaruh terhadap histopatologis, stadium klinis, grade, dan subtipe molekuler yang menentukan prognosis pasien. Diagnosis subtipe molekuler juga mempengaruhi prognosis dari kanker payudara yang terjadi pada wanita usia muda. Menurut Keegan dkk., kejadian kanker payudara pada wanita usia muda mempunyai proporsi subtipe Luminal B, HER2+, dan triple negative yang tinggi yang dikaitkan dengan kelangsungan hidup buruk. Hal ini didukung oleh Colleoni & Anders yang menunjukkan pasien berusia lebih muda dari 40 tahun dengan kanker subtipe Luminal B, HER2+, dan triple negative berada pada risiko tinggi kekambuhan bila dibandingkan dengan pasien yang lebih tua dengan subtipe yang sama. Kanker payudara subtipe triple negative cenderung tidak merespon terapi hormon atau terapi bertarget lainnya sehingga memiliki prognosis yang buruk (Colleoni & Anders, 2013). Hal ini juga sebanding dengan studi yang dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung yang menunjukkan bahwa wanita dengan kanker payudara memiliki karakteristik ukuran tumor lebih dari 5 sentimeter, lebih banyak kasus dengan stadium III, dan tumor dengan diferensiasi buruk (Kusumadjayanti dkk., 2015). Oleh karena karakteristik kanker payudara subtipe triple negative pada wanita usia muda yang sering dihubungkan dengan prognosis yang lebih buruk, penelitian ini dibuat untuk mengetahui informasi terbaru mengenai prevalensi kanker payudara subtipe triple negative dengan karakteristiknya pada wanita usia muda di Bali periode Januari 2014 sampai dengan Oktober 2016. Sehingga dari informasi yang diperoleh dapat diketahui 2

perkembangan kasus kanker payudara di Bali dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1.2.1 Bagaimana prevalensi kanker payudara subtipe triple negative pada wanita usia muda di Bali periode Januari 2014 sampai dengan Oktober 2016? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.1.1 Mengetahui prevalensi kanker payudara subtipe triple negative pada wanita usia muda di Bali periode Januari 2014 sampai dengan Oktober 2016. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Mengetahui prevalensi kanker payudara subtipe triple negative pada wanita berdasarkan kelompok usia di Bali periode Januari 2014 sampai dengan Oktober 2016. 1.3.2.2 Mengetahui prevalensi kanker payudara subtipe triple negative pada wanita usia muda berdasarkan diagnosis histopatologi di Bali periode Januari 2014 sampai dengan Oktober 2016. 1.3.2.3 Mengetahui prevalensi kanker payudara subtipe triple negative pada wanita muda usia muda berdasarkan diagnosis stadium klinis di Bali periode Januari 2014 sampai dengan Oktober 2016. 1.3.2.4 Mengetahui prevalensi kanker payudara subtipe triple negative pada wanita muda usia muda berdasarkan diagnosis grade di Bali periode Januari 2014 sampai dengan Oktober 2016. 3

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Untuk memberikan informasi mengenai prevalensi dan karakteristik kanker payudara subtipe triple negative pada wanita usia muda di Bali periode Januari 2014 sampai dengan Oktober 2016. 1.4.2 Untuk meningkatkan kewaspadaan wanita usia muda akan kanker payudara yang bukan hanya merupakan penyakit wanita tua. 1.4.3 Untuk mengurangi insiden dan kematian oleh kanker payudara pada wanita. 4