BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

dokumen-dokumen yang mirip
SUTARTI NIM. A54A100046

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

MIFTAHUDIN NIM. A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan menurut Undang-undang tentang Sistem Pendidikan

Pada perkembangan dikade terakhir ini supervisi menjadi tonggak untuk. guru harus mampu saling isi mengisi dalam bentuk yang baik dan bernilai tambah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus sebagai tujuan. Dalam Undang-Undang RI No. 20 pasal 1 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan dan ditetapkan (UU Sisdiknas No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya generasi muda, yang nantinya akan mengambil alih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pelatihan untuk. webster s New Word Dictionary Sagala (2007: 1), sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang

BAB I. pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 bab I, bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

sampai dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Al-Islam, Ke-Muhammadiyahan, dan Bahasa Arab) yang merupakan. salah satu ciri pendidikan sekolah Muhammadiyah. Al Islam merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006:7) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. faktor mempengaruhi keberhasilan pendidikan tanpa diketahui faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan sangat menentukan perilaku diri seorang individu, karena melalui

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. memikirkannya. Melalui pendidikan, fondasi kecerdasan suatu bangsa akan tercermin, baik

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makna umum pendidikan adalah sebagai usaha manusia menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa dan negara hal tersebut sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 ) mengemukakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu upaya ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa bergairah dan berkembang sepenuhnya selama prosesnya 1

2 belajar berlangsung. Untuk itu seharusnya guru mencari informasi tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan pembelajaran di Sekolah Dasar. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, seorang guru seharusnya peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dinamika pembelajaran bisa disebabkan karena keadaan siswanya, strategi pembelajarannya, ataupun media pembelajaran yang digunakan. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembelajaran di kelas adalah penggunaan strategi pembelajaran, misalnya card sort. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan pembelajaran yang membutuhkan pengamatan secara langsung juga membutuhkan suatu penjelasan tentang materi yang dipelajarinya, oleh karena itu model pembelajaran yang kreatif perlu diterapkan untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam mempelajari konsep IPA. Menurut Susilana ( 2008 : 7 ) bahwa penggunaan model pembelajaran secara kreatif akan memperbesar bagi siswa untuk belajar lebih banyak dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran. Selain itu juga akan meningkatkan pemahaman belajar siswa karena lebih menarik dan mudah dipahami. Peranan Guru kelas V memegang peranan penting dalam berhasilnya suatu proses pembelajaran, dengan pemilihan strategi yang tepat akan membantu siswa dalam penguasaan konsep terhadap materi yang diajarkan. Tanpa pemilihan strategi yang tepat maka siswa akan kesulitan dalam belajarnya. Strategi yang tepat menjadi dasar utama dalam membantu siswa menguasai konsep suatu materi

3 palajaran yang bukan hanya mata pelajaran IPA tetapi juga mata pelajaran yang lainnya. Pada akhir-akhir ini masih ada beberapa guru yang belum melakukan fungsinya sebagai guru professional. Guru hanya bertugas menyelesaikan target materi dalam kurikulum setiap akhir semester atau setiap bulan. Namun, tidak memperhatikan masih terdapat ketidakseimbangan antara target kurikulum dengan daya serap yang dicapai peserta didik. Materi yang disampaikan belum dipahami oleh siswa secara maksimal. Pembagian tugas mengajar kelas harus betul-betul sesuai keterampilan guru, khususnya guru kelas V harus guru yang bisa memilih strategi yang tepat dalam menyampaikan suatu materi pelajaran. Melalui pengamatan di SDN 04 Tunggulrejo Jumantono Karanganyar pemahaman mengenai sifat-sifat cahaya. Kenyataan di lapangan prestasi belajar belum tercapai secara optimal. Berdasarkan pengamatan penulis, salah satu penyebabnya adalah para guru pada umumnya dalam dalam menyampaikan pembelajaran hanya menggunakan salah satu metode yaitu ceramah. Karena metode tersebut dianggap paling mudah, praktis, dan efisien dilaksanakan tanpa memerlukan persiapan yang matang. Disamping itu para guru enggan menggunakan media pembelajaran ( alat peraga ). Dengan hanya menggunakan metode ceramah, siswa merasa sulit untuk memahami konsep yang dipelajari sehingga siswa belum dapat menguasai materi secara optimal. Hal ini terbukti bahwa sekarang di kelas V bahkan pada kelas yang lebih tinggi hasil belajar masih rendah. Menurut masa perkembangan siswa usia Sekolah Dasar pada hakekatnya berada dalam tahap operasional konkrit, karena itu untuk pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, penanaman konsep suatu materi pelajaran di kelas V sangat

4 diperlukan suatu strategi yang tepat sesuai dengan tingkat kesulitan dalam memahami konsep suatu mata pelajaran. Untuk menghindari hal tersebut di atas, dalam pembelajaran guru harus pandai memilih dan menggunakan strategi atau metode yang tepat. Dalam penguasaan konsep guru harus pandai memilih dan menggunakan strategi yang sesuai dengan tingkat kesulitan suatu materi sehingga dalam penguasaan konsep suatu materi bisa lebih meningkat. Penggunaan strategi tersebut harus disesuaikan dengan materi atau Kompetensi Dasar yang akan disampaikan. Maka dari itu penulis menggunakan strategi card sort yaitu dengan potongan-potongan kertas. Dengan begitu siswa akan lebih mudah memahami pembelajaran tentang Sifat-sifat cahaya. Card sort yakni strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran. Pembelajaran aktif model card sort merupakan pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori kelompoknya. Di sini pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Card sort (sortir kartu) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi. Gerakan fisik

5 yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan. Hal tersebut memberikan dorongan pada guru dalam menyampaikan pembelajaran IPA mengenai sifat-sifat cahaya, khususnya pada kelas V di SDN 04 Tunggulrejo Jumantono Karanganyar karena pemahaman sangat berpengaruh terhadap hasil dari proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi peneliti sebagian besar peserta didik kurang memahami materi pelajaran karena siswa kurang tertarik dengan pembelajaran IPA karena terlalu banyaknya materi yang terdapat pada Mata Pelajaran IPA sehingga berpengaruh terhadap pencapaian nilai yang masih banyak yang mendapatkan hasil di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ), yang mana KKM yang sudah ditentukan adalah 60. Untuk meningkatkan motivasi belajar IPA dapat menggunakan berbagai model pembelajaran. Dalam penelitian ini hanya menggunakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif ( Cooperatif Learning ) yaitu Card Sort sebagai Variabel X karena digunakan untuk mengetahui awal peserta didik, sedangkan Y adalah pemahaman tentang Sifatsifat Cahaya dalam pembelajaran IPA peserta didik kelas V SDN 04 Tunggulrejo Tahun Pelajaran 2012 / 2013. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dari peneliti adalah Apakah penerapan strategi card sort dapat meningkatkan pemahaman tentang sifat-sifat cahaya dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SDN 04 Tunggulrejo Jumantono?

6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman tentang sifat-sifat cahaya dalam pembelajaran IPA siswa Kelas V SDN 04 Tunggulrejo Jumantono menggunakan strategi card sort. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat : a. Memperkaya khasanah yang berhubungan dengan proses pembelajaran IPA. b. Menemukan teori / pengetahuan baru tentang pembelajaran IPA. c. Sebagai bahan kajian bagi guru untuk menciptakan kreatifitas dan inovasi pembelajaran IPA untuk meningkatkan pemahaman tentang sifat-sifat cahaya dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi card sort. d. Sebagai dasar untuk penelitian yang selanjutnya yang relevan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat antara lain : a. Bagi siswa Siswa dapat lebih paham dalam pembelajaran IPA b. Bagi Guru 1) Guru dapat menyajikan materi pelajaran dengan lebih cepat dan menarik minat belajar siswa. 2) Guru dapat meningkatkan kualitas pengajaran dengan menggunakan strategi card sort yang lebih meningkatkan pemahaman dan memperjelas siswa dalam menerima materi pelajaran.

7 c. Bagi Sekolah Secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan nilai lebih bagi siswa, guru, dan sekolah yang secara bersama-sama mempunyai peran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA secara maksimal.