BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:26). Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. harus mulai mengkikis cara berpikir bahwa perusahaan berdiri semata-mata hanya

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate)

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga dijadikan indikator dan penunjang kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama

Judul : Pengujian Efisiensi Pasar di Bursa Efek Indonesia Nama : I Gusti Ngurah Agung Putra Dwipayana NIM : Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut John E. Junarsin ( ketika sebuah perusahaan

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal

BAB II. Kajian Pustaka. perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Laba sebagai Indikator Kinerja Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

BAB I PENDAHULUAN. maju (developed countries) yang dikenal sebagai emerging market (Morgan Stanley,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

BAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

I. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Untuk memperolehnya

BAB I PENDAHULUAN. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

BAB I PENDAHULUAN. dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktifitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal merupakan

I. PENDAHULUAN. Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi karena pasar modal adalah tempat penyaluran dana dari (lenders)

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham

diperoleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang Bentuk dari current income (keuntungan lancar) berupa keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

III.METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

REAKSI HARGA SAHAM DENGAN ADANYA PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai peran penting dalam menunjang perekonomian di suatu negara. Di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, pasar modal banyak dijumpai diberbagai negara.

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran rutin serta dengan berbagai pertimbangan yang lain, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu motivasi investor melakukan investasi di pasar modal adalah untuk UKDW

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:31). Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun

BAB I PENDAHULUAN. banyak diperjualbelikan dengan tujuan mendapatkan return dan capital gain,

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang kelebihan dana (lender) ke pihak yang memerlukan dana (borrower).

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bulan Mei 2010. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kesimpulannya adalah terdapat perbedaan return dan abnormal return saham sebelum, pada saat, dan setelah peristiwa dengan nol (0). Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa pergantian Menteri Keuangan yang terjadi mempunyai makna yang signifikan bagi pasar sehingga menimbulkan perbedaan return dan abnormal return yang signifikan. Investor memperoleh return dan abnormal return negatif signifikan disekitar peristiwa. Hanik (2005) meneliti tentang reaksi pasar modal terhadap pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden 20 Oktober 2005. Meneliti saham LQ-45 dan jenis penelitiannya event study. Hasil analisis menunjukkan bahwa AAR saham 30 perusahaan yang dijadikan sampel selama kejadian t- 10 sampai dengan t+10 menunjukkan bahwa perbandingan nilai rata-rata AAR diantara kedua peristiwa tersebut adalah lemah atau tidak signifikan, begitu juga untuk CAAR. Hasil pengujian AAR bahwa t-hitung (-0,057) kurang dari t-tabel(02,04) sehingga tidak signifikan, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Peristiwa pelantikan kurang ditanggapi investor, para pemodal tidak bisa memperoleh abnormal return dengan adanya peristiwa tersebut. 8

9 B. Tinjauan Teori 1. Keputusan Investasi Pada Saham Keputusan investasi merupakan keputusan jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik. Keputusan investasi berhubungan dengan resiko dan hasil. Semakin besar hasil yang diharapkan semakin besar pula resiko yang harus ditanggung. Resiko dan hasil yang diharapkan tersebut akan mempengaruhi pencapaian tujuan dan kebijakan yang akan diambil. Menurut Suad Husnan (2001:47-49) untuk melakukan investasi dalam sekuritas atau efek ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut, dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Keputusan investasi yang sehat membutuhkan rangkaian kegiatan yang sistematis mulai dari mengidentifikasikan yang relevan untuk memprediksi trend suatu variable, sampai dengan menghitung ekspektasi, mengkalkulasi resiko dan seterusnya. Hal ini dilakukan sebelum memutuskan pilihan yang dianggap paling sesuai dengan sasaran yang diinginkan. 2. Faktor Faktor Penentu Pengembalian Saham Return atau pengembalian saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi harga saham atau return

10 saham, baik yang bersifat makro non ekonomi dan makro ekonomi serta mikro. Faktor makro non ekonomi terdiri dari beberapa variabel yaitu, inflasi, suku bunga, kurs valuta asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, harga bahan bakar minyak di pasar internasional, dan indeks saham regional. Sedangkan faktor makro ekonomi terdiri dari peristiwa politik domestik, peristiwa sosial, peristiwa hukum, dan peristiwa politik internasional. Sementara itu, faktor mikro ekonomi diantaranya adalah laba per saham, dividen per saham, nilai buku per saham, debt equity ratio, dan rasio keuangan lainnya. 3. Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau batasan-batasan di bidang ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam rumah tangga pemerintah memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Pemerintah juga memiliki peran dan fungsi dalam perekonomian di Indonesia, yaitu melakukan intervensi langsung dan tidak langsung. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi atau menekan permasalahan yang ada. Untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi yang dihadapi, pemerintah membuat berbagai kebijakan baik kebijakan ekonomi makro maupun mikro.

11 Berbagai kebijakan pemerintah menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pemerintah baik makro maupun mikro, sehingga tujuan pembangunan ekonomi nasional terutama dalam meningkatkan tingkat kemakmuran seluruh rakyat Indonesia tercapai. 4. Efisiensi Pasar Modal Pasar modal yang baik ialah pasar modal yang efisien. Terdapat banyak pendapat mengenai definisi pasar modal yang efisien. Menurut Weston dan Copland (1997) menyatakan efisiensi dalam pasar saham menunjukkan secara tidak langsung bahwa seluruh informasi relevan yang tersedia tentang saham langsung tercermin dalam harganya. Husnan (1996) menyatakan pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang harga sekuritassekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Ada tiga klasifikasi bentuk pasar yang efisien, yaitu efisiensi bentuk lemah (weak form) dimana semua informasi dimasa lalu akan tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang, efisiensi bentuk setengah kuat (semi strong) dimana harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi historis ditambah dengan semua informasi yang dipublikasikan, dan yang terakhir adalah efisiensi bentuk kuat dimana harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi historis dan semua

12 informasi yang dipublikasikan ditambah dengan informasi yang tidak dipublikasikan. 5. Event Study Event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham di pasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang diperoleh pemegang saham akibat dari suatu peristiwa. Kritzman (2003 : 132), event study bertujuan mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi surat berharga dan pendapatan (return). Fama (1970), event study juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis) pada bentuk setengah kuat (semi strong form). 6. Informasi Informasi yang relevan dengan kondisi pasar modal merupakan sesuatu yang selalu di cari oleh para pelaku pasar modal dalam upaya melakukan pengambilan keputusan investasi. Namun tidak semua informasi merupakan informasi berharga, ada sebagian besar dari informasi yang ada adalah informasi yang tidak relevan dengan aktivitas pasar modal. Akibatnya para pelaku pasar modal harus secara tepat memilih informasi-informasi yang layak (relevan) dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan. Kecepatan reaksi harga saham terhadap suatu kejadian menggambarkan tingkat efisiensi suatu pasar. Semakin efisien suatu pasar, maka semakin cepat pula informasi tersebut terefleksikan

13 dalam harga saham. 7. Return Menurut Jogiyanto (2000:351), para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham, misalnya adanya perubahan pada volume perdagangan saham, perubahan pada harga saham proporsi kepemilikan, dan lain-lain. Pendapatan investasi saham merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual beli saham, dimana jika untung disebut capital gain dan jika rugi disebut capital loss (Samsul, 2006:291). Berubahnya harga saham akan mempengaruhi return saham yaitu semakin tinggi harga saham berarti semakin meningkat return yang diperoleh investor. Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor tidak akan melakukan investasi. Jadi, semua investasi mempunyai tujuan utama mendapatkan return (Ang, 1997:202). 8. Abnormal Return Menurut Jogiyanto (2000:415), abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan

14 demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Efisiensi pasar dapat diuji dengan melihat return tidak normal (abnormal return) yang terjadi. Pasar dikatakan tidak efisien jika satu atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati return tidak normal dalam jangka waktu yang cukup lama. Apabila terjadi abnormal return berarti ada reaksi investor atas adanya peristiwa tersebut. B. Kerangka Pikir Penelitian Maksud dari kerangka pikir yang penulis buat diatas adalah pada perisitiwa politik yaitu pergantian Menteri Keuangan menggunakan data yang diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia yaitu saham indeks LQ45 untuk dilakukan pengamatan pada 100 hari sebelum dan 100 hari setelah pergantian Menteri Keuangan serta penelitian yang akan di fokusikan pada 7 hari sebelum, pada saat, serta 7 hari setelah pergantian Menteri Keuangan untuk mengetahui apakah terdapat return dan abnormal return disekitar peristiwa. Berdasarkan return dan abnormal return akan diketahui ada reaksi atau tidak dari investor saham. Return dan abnormal return diukur menggunakan uji hipotesis yaitu menggunakan uji one sample test untuk mengetahui signifikansi dari hasil penelitian. Dari hasil analisis yang dilakukan akan diketahui terdapat perbedaan return dan abnormal return atau tidak disekitar peristiwa Pergantian Menteri Keuangan periode 20 Mei 2013.

15 Gambar 2.1 Bagan Reaksi Investor Terhadap Pergantian Menteri Pergantian Menteri Keuangan Bursa Efek Indonesia Saham LQ45 Periode Penelitian Periode Estimasi (100 H Sebelum) Periode Pergantian Peristiwa Menteri Keuangan Periode Estimasi (100H Sesudah) 7 Hari Sebelum Pergantian Hari Terjadi Pergantian 7 Hari Setelah Pergantian Ada Return dan Abnormal Return Tidak Ada Return dan Abnormal Return Ada Reaksi Terdapat Perbedaan Return dan Abnormal Return Sebelum, Pada Saat, dan Setelah Pergantian Tidak Ada Reaksi Tidak Terdapat Perbedaan Return dan Abnormal Return Sebelum, Pada Saat, dan Setelah Pergantian C. Hipotesis Berdasarkan tinjauan teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian adalah respon investor saham yang masuk indeks LQ45 menunjukkan terdapat perbedaan return dan abnormal return saham sebelum,

16 pada saat, dan setelah peristiwa pergantian Menteri Keuangan periode 20 Mei 2013 dengan nol (0).